Demi melunasi hutang karena kalah judi, Kanya dijual oleh Haikal pada pria hidung belang hingga akhirnya membuat Kanaya kehilangan mahkota yang selama ini dia jaga. Tak hanya itu saja, kejadian kelam itu ternyata menghadirkan benih di dalam rahimnya.
Tanpa diduga oleh Kanaya, ternyata pria yang sudah merenggut mahkota dan membuatnya hamil adalah ayah dari Dean— pria yang sudah menjalin hubungan cukup lama dengannya bahkan keduanya sudah berniat untuk mengesahkan hubungan mereka ke tahap yang lebih serius.
Bagaimanakah reaksi Dean saat mengetahui jika ayah kandungnya menghamili calon istrinya bahkan berniat untuk menikahi Kanaya sebagai bentuk rasa tanggung jawabnya atas janin yang dikandung oleh Kanaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 - Siapa Calon Istri Darius?
Oma Sarah terlihat sangat kesal mendengar penuturan putranya yang tidak memikirkan perasaan Helena yang ikut mendengarnya. "Sesibuk apa sih kamu, Darius? Kamu itu pemilik perusahaan. Seharusnya kamu bisa menyisihkan sedikit waktu kamu untuk berada di sini sebentar saja. Toh masih ada Yose yang bisa membantu kerja kamu!" Oma Sarah nampak marah saat berbicara. Membuat Darius menghela napas mendengarnya. Lagi, Oma Sarah tidak pernah mengerti dengan dirinya.
"Tidak semua pekerjaan bisa aku abaikan begitu saja, Mah. Yose juga tidak bisa membantu semua pekerjaanku!" Darius mencoba membuka pikiran Oma Sarah. Namun, Oma Sarah tidak akan mengerti. Dia justru masih berkeras hati meminta Darius untuk duduk bergabung bersama dirinya dan Helena.
Mau tidak mau, walau pun sudah memberikan penolakan, Darius terpaksa mengiyakannya. Kini dia sudah duduk berhadapan dengan Oma Sarah dan Helena. Sejak kedatangan Darius, Helena tak sedikit pun memperlihatkan wajah sebal pada Darius. Seolah pernyataan Darius tadi tidak menyakiti hatinya.
"Jadi, apa yang ingin dibicarakan?" Tanya Darius. Dia sedang tidak ingin berbasa-basi. Ingin cepat menyelesaikan pertemuan mereka dan segera kembali ke kantor.
Oma Sarah tersenyum pada Helena kemudian kembali menatap pada Darius. "Darius, Mama dengar dari Helena selama Mama gak ada di sini, kalian cukup jarang bertemu. Padahal sebelumnya kalian cukup akrab." Kata Oma Sarah. Suaranya sudah terdengar lembut saat ini.
Darius menatap datar wajah Oma Sarah. "Kami hanya bertemu bila ada keperluan saja. Dan satu tahun belakangan ini, tidak ada kepentingan yang membuatku harus bertemu dengan Helena."
Helena lantas mengangguk seakan membenarkan pernyataan Darius. "Benar, Tante. Kami berdua sama-sama sibuk. Darius sibuk dengan bisnisnya, aku juga sibuk dengan bisnisku."
Oma Sarah tersenyum. Dia senang dengan jawaban Helena. Wanita itu memang ramah dan lembut sekali. Membuat Oma Sarah semakin suka padanya.
"Padahal Tante berharapnya kalian tetap sering bertemu selama Tante gak ada di sini. Mana tau aja kalian bisa menaikkan status pertemanan kalian selama ini menjadi pasangan."
Darius menghela napas dalam. Sudah ia tebak kemana arah percakapan Oma Sarah saat ini. "Itu semua gak mungkin terjadi, Mah. Aku dan Helena akan tetap menjadi teman selamanya." Sahut Darius. Oma Sarah menatap intens wajah Darius, pun dengan Helena yang dibuat bertanya dengan maksud perkataan Darius.
"Sebenarnya aku sudah memiliki seorang wanita yang berniat aku nikahi dalam waktu dekat ini. Aku belum bilang sama Mama karena aku merasa waktunya belum tepat. Karena sekarang Mama membahas tentang kedekatanku dengan Helena lagi, jadi aku pikir sudah saatnya aku mengatakannya."
Oma Sarah dan Helena nampak kaget. Bagaimana tidak, selama ini mereka tidak pernah melihat dan mendengar jika Darius menjalin hubungan dengan wanita manapun. Tapi kini, kenapa Darius berkata ingin menikah saja?
Mengabaikan kebingungan di wajah Oma Sarah dan Helena, Darius beranjak pergi meninggalkan restoran. Untung saja telefon masuk dari rekan bisnisnya yang ingin mengajaknya bertemu mendukung keinginan Darius untuk pergi meninggalkan kafe.
"Helena, apa kamu tahu wanita mana yang Darius maksud?" Helena menggeleng. Jelas saja dia tidak tahu. Sejak kepergian mendiang istrinya, Darius tidak pernah dekat dengan wanita manapun. Bahkan berteman dengannya saja atas keterpaksaan.
"Aku gak tahu, Tante. Sampai saat ini aku juga gak pernah dengar tentang kedekatan Darius dengan wanita manapun."
Oma Sarah dibuat semakin bingung. "Helena, kamu tenang saja dulu, ya. Tante aka coba cari tahu wanita mana yang ingin dinikahi Darius. Kalau ternyata perkataan Darius tadi hanya dusta belaka, Tante gak akan segan marahi dia!"
Helena mengangguk dengan wajah tersenyum. Hatinya cukup tenang karena sampai saat ini Oma Sarah masih mendukung dirinya untuk bersama dengan Darius. Pria yang dulu pernah menjalin hubungan dengan dirinya saat keduanya sekolah di tempat yang sama.
Di perjalanan kembali ke kantor, Darius menggelengkan kepala berulang kali mengingat sikap Oma Sarah yang tidak pernah berubah untuk mengatur kehidupannya agar segera menikah lagi.
"Apa Mama gak sadar kalau aku ini sudah dewasa bahkan bisa dibilang sudah tua untuk dijodoh-jodohkan seperti itu?" Darius dibuat tak habis pikir. Dengan sikap Oma Sarah yang seperti ini, membuat Darius ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Oma Sarah. Semoga saja setelah bertemu dengan Kanaya dan mengetahui Kanaya tengah mengandung darah dagingnya, bisa membuat Oma Sarah tak lagi berpikir untuk menjodohkan dirinya dengan Helena.
Tapi tunggu dulu, apakah keinginan Darius tersebut bisa berjalan sesuai rencana? Mengingat umur Kanaya yang masih sangat muda dan kehadiran anak di dalam rahim Kanaya terjadi karena kesalahan satu malam? Agh, Darius jadi tidak yakin jika harapannya bisa terwujud.
***
Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗