semuanya berawal dari Novi yang mau hadir di pernikahan sang sahabat besok pagi,namun akibat hujang deras,Novi pun tertahan di halte bus seorang diri.....
sang sahabat yang merasa ibah,memutuskan untuk menjemput Novi,dan kejadian naas pun terjadi....
bagaimana kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan kedua sahabat berakhir masalah.
Dalam perjalanan,Novi menatap jalanan penuh curiga,karna jalanan yang mereka lewati seperti menuju ke perusahaan milik Revan,ia hendak bertanya kepada Aldi,namun terlambat karna mobil yang mereka tumpangi sudah terlanjur masuk ke dalam perkarangan perusahaan Revan....
"Ayo turun," ajak Aldi sambil tersenyum lalu turun dari mobil.
"Astaga...sepertinya aku memang sudah di takdirkan untuk tidak bisa lari dari pria kejam itu,"
Dengan pikiran campur aduk,Novi pun ikut turun dari mobil,lalu berdiri di samping Aldi yang sudah menungu nya di depan pintu mobil,dan mereka pun di sambut oleh asisten Revan yang bernama Irvan....
"Silahkan ikut saya,Nona dan tuan Aldi,"
"baik.ayo,"
Aldi pun berjalan mengikuti Irvan dan Novi mengekori mereka berdua dari belakan sambil menundukan kepala.melihat kedatangan Novi,para kariyawan langsung berbisik kepada satu sama lain,membuat Novi menjadi malu,dan mereka pun masuk ke dalam lift....
"Kamu baik-baik saja?" tanya Aldi melihat Novi yang sedari tadi hanya menunduk.
"Ah,i~itu,aku baik-baik saja,Tuan," jawab Novi sambil memalinkan wajah guna menghindari tatapan Aldi yang penuh perhatian.
"Kalau tuan tau nyonya ada disini,aku yaking emosi nya akan meledak-ledak," batin Irvan menatap Aldi dan Novi secara bergantian.
Ting...pintu lift terbuka dan mereka pun berjalan serempak menuju ruang meeting,saat pintu ruang meeting dibuka dan mereka masuk,para pembisnis yang tau soal pernikahan Revan dan Novi langsung terkejut,lalu menatap ke arah Revan yang kini duduk menatap Aldi dan Novi dengan tatapan suram....
"Hy kawan,lama tidak bertemu," sapa Aldi sambil mengedipkan mata mengoda Revan.
"Dan kalian semua kenalkan.ini asisten baruku,namanya Novi silva," lanjut Aldi memperkenalkan Novi kepada mereka semua yang ada di dalam ruangan meeting.
"Ha~hallo," sapa Novi gugup setenga mati dengan keringat yang mulai bercucuran dengan deras.
Menyadari Novi sedang gugup,Aldi pun meraih tangan Novi,lalu mengenggam nya dengan erat,membuat Novi sangat terkejut dengan aksi Aldi yang berani itu.
"Santai saja,sahabatku Revan tidak akan mengigit mu,duduklah," ucap Aldi mencoba menenangkan Novi.
Novi dengan cepat melepaskan genggaman tangan Aldi lalu duduk dengan canggung sambil menundukan kepala....
"Baiklah,meeting di mulai," ujar Revan terus menatap Novi dengan tajam sambil mengepal tangan nya dengan kuat,entah apa yang terjadi namun dia tidak terima kalau Novi di sentuh orang lain selain dirinya.
Dan meeting berlangsung lama dengan Novi yang dengan mahir dalam menunjukan hasil kerja keras nya kepada semua orang.membuat Aldi semaking tertarik kepada sesosok Novi yang pintar dan bijaksana,namun itu malah membuat Revan marah dan ingin sekali membawa Novi pergi dari sana saat itu juga,dan meeting pun selesai dan orang pun bubar....
"Kawan,aku dengar kamu sudah menikah,siapa istrimu?" tanya Aldi penasaran,karna dia baru tibah dari luar negeri dan pergi lagi setelah menghadiri pemakaman Mary.
Revan pun tersenyum smirk,lalu bangkit dari duduknya,dan melangkah mendekati Novi yang tenga berdiri di samping Aldi sambil menundukan kepala dengan takut....
"Bukan istri,lebih tepat nya pemuas rajangku," bisik Revan sambil menurungkan kerah baju Novi dan menunjukan bekas merah semalam kepada Aldi yang kini menatap ke arah mereka berdua dengan tatapan bingun.
Duarrrr
Seketika nafas Novi terasa sesak,dan hampir saja ia menangis di depan semua orang,dengan mata berkaca-kaca Novi melirik ke arah Aldi....
"Maafkan aku Tuan," ucap Novi menahan air mata.
Aldi langsung marah dan meraih kerah baju Revan,lalu menarik nya menjauh dari Novi dengan kasar,lalu menghimpit tubuh kekar Revan di dinding ruangan..
"Kenapa kau melakukan itu,walaupun aku tidak tau apa yang terjadi sehingga Novi berakhir di tangan mu,tapi sebagai pria kau tidak pantas melakukan ini kepada seorang wanita," geram Aldi menatap Revan dengan tatapan tajam.
"Hahahaha! Apa yang bisa diharapkan dari seorang pembunuh seperti dia,selain dijadikan peliharaan dan pemuas,dia tidak pantas dijadikan istri," Revan tertawa mengejek sambil menahan tahan Aldi yang sedang meremas kera baju nya.
"Kau!"
Bug
Aldi yang sudah dikuasi oleh amarah,langsung melayangkan bogeman mentah di wajah Revan,membuat Revan terjatuh dan menabrak dinding,serasa belum puas,Aldi ingin kembali menghajar Revan,namun Novi dengan cepat menghentikan nya....
"Tuan,cukup aku mohon,cukup,hiks,hiks,hiks," lerai Novi sambil menangis terisak-isak menarik lengan Aldi,agar berhenti berkelahi.
Melihat Novi yang menangis,Aldi mencoba meredakan emosi,lalu menarik lengan Novi pergi dari sana,membuat Revan tersenyum jahat menatap kepergian Novi dan Aldi....
(Bersambung)