"Maukah kau menikahi ku, untuk menutupi aib keluarga ku?" tanya Jisya pada seorang satpam yang diam menatapnya datar.
Kisah seorang gadis yang lebih rela di nikahi oleh seorang satpam muda demi tidak menikah dengan seorang pengusaha angkuh dan playboy.
Sanggupkah satpam datar itu bertahan di tengah-tengah keluarga istrinya yang sering menghinanya? atau dia memilih pergi saja? dan siapa kah sebenarnya satpam muda itu?
Mari ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perkelahian
Tampak Jisya yang masih terdiam dengan wajah takutnya menatap suaminya seksama.
Tiba-tiba pria itu tersenyum dan mencubit pipinya lembut, "Kau terlalu serius, aku hanya bercanda dan kau ternyata tidak bisa di ajak bercanda." Kata Arga tersenyum lebar.
Jisya masih tak percaya jika pria itu sedang bercanda dan dia masih terdiam dengan pandangan yang tampak keraguan dari kedua bola matanya untuk mempercayai pria itu begitu saja karena perubahan dari wajah pria itu begitu drastis dan suka secara tiba-tiba membuat dia merasa seperti sedang berhadapan dengan seorang pria yang berkepribadian ganda.
Arga melirik ke makanan istrinya. "Makan lah kau mengambil makanan begitu banyak, porsi makanan yang kau ambil itu seperti yang ingin memakannya lebih dari dua orang," kata pria itu membuat Jisya melihat ke arah makanannya.
"Iya, aku baru sadar kalau porsi makanan yang aku ambil terlalu banyak." Jawab gadis itu melihat porsi makanannya.
"Sini, aku akan membantumu untuk menghabiskan makanan mu ini." Kata Arga dan langsung mengambil sendok gadis itu kemudian menyuapkan ke dalam mulutnya.
Jisya tertegun. Itu tandanya dia sudah berciuman dengan pria itu secara tidak langsung.
Saat sedang asyik dengan pemikirannya tiba-tiba.
CUP
Gadis itu membolakan kedua matanya ketika Arga dengan lancang mencium bibirnya sekilas.
"Tidak apa-apakan? Bukannya kita sudah halal." Ucap pria itu santai yang membuat Jisya meremas ujung gaunnya dengan wajah malu.
Tiba-tiba lengan gadis itu ditarik dengan kasar dari arah belakang.
Wanita itu sampai tersentak kaget dan melempar pandangan ke belakang guna melihat siapa yang sudah lancang melakukan itu padanya.
Belum sempat Jisya melihat pria itu, tapi si pria tersebut kembali bertindak dengan menariknya kasar sehingga membuat wanita itu berdiri dari duduknya dan tak sengaja menyenggol piring yang masih berisikan makanan penuh itu hingga membuat piring tersebut terjatuh ke lantai pecah dan berserakan kemana-mana.
Dengan segera Jisya melihat siapa laki-laki yang sudah berbuat lancang itu.
"Malvin! kamu apa-apaan sih!" marah Jisya memberontak berusaha melepaskan pegangan pria itu pada lengannya.
Ternyata laki-laki yang bertindak berani itu adalah Malvin yang begitu sakit hati melihat keromantisan Jisya bersama dengan suaminya saat tadi dia memiliki kesempatan untuk mencari keberadaan Jisya dan tak sengaja melihat wanita itu yang sedang duduk di belakang rumah bersama Arga terlihat begitu mesra membuat hatinya sangat sakit.
"Apa kau bodoh, Jisya! Pria itu tidak cocok dengan mu! Kalian itu seperti langit dan bumi! Dia itu hanya seorang satpam!" ujar pria itu dengan pandangan menggebu berusaha mengingatkan pada wanita itu tentang status suaminya yang dia anggap hanyalah seorang satpam.
"Apa kau tahu bagaimana caranya bersikap dengan seorang wanita yang sudah bersuami?" terdengar suara Arga yang menatap dingin kepada tangan Malvin yang berani sekali menyentuh istrinya.
"Cih! Memang apa yang ingin kau lakukan? kau ingin memukulku? Memang kau siapa berani memukul seorang Mal---"
Buk Buk Buk
Belum sempat pria itu menyelesaikan ucapannya dia sudah mendapat 3 bogam mentah dari tulang punggung tangan Arga yang ternyata sangat menyakitkan pada tubuhnya.
"Arkhh!" teriak Malvin kesakitan memegang wajahnya yang sudah babak belur akibat perbuatan Arga.
"Berani kau!" Malvin ingin membalas pukulan Arga, tapi sayangnya dia tidak bisa mengimbangi tenaga pria itu yang membuat dia terkena pukulan dari Arga sehingga beberapa kali.
"Berhenti! kami polisi! Kalian berdua ikut kami ke kantor polisi!" ucap polisi dan langsung memborgol Arga, lain halnya dengan Malvin yang di lepas begitu saja.
Ternyata mama Sua yang sudah menghubungi polisi agar datang ke rumahnya untuk menangkap Arga dengan laporan palsu jika Arga sudah membuat peributan di acara pernikahan putrinya. Dan tentu saja wanita itu sengaja mencari kan menantunya gara-gara agar dia bisa membuat menantunya itu kesusahan.