Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Utusan Tuan Besar Reyhan
Ray merasakan tubuh Kimberly berat membuat Ray menggendong tubuh Ray apa bridal style kemudian berjalan menuruni anak tangga satu demi satu menuju ke pintu utama dengan diikuti bodyguardnya.
Kini Ray berada di dalam mobil dan duduk di belakang sambil membelai rambut Kimberly di mana Kimberly berbaring di jok mobil dengan kepalanya di ke dua paha Ray.
"Tuan, kita kemana? Maksudku apakah ke rumah sakit atau pulang ke mansion?" Tanya Bodyguardnya yang bernama Paman Donald sambil mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
"Kita ke mansion saja Paman." Jawab Ray.
"Baik Tuan." Jawab Paman Donald patuh.
"Kemarin aku memintamu agar perusahaan mereka bangkrut agar mereka tinggal di kolong jembatan! Apakah kamu sudah lakukan?" Tanya Ray sambil menahan amarahnya terhadap orang tua Kimberley.
"Sudah Tuan, kemarin saya sudah menghubungi seseorang dan katanya hari ini mereka akan mendapatkan kabar yang sangat mengejutkan." Jawab Paman Donald.
"Bagus, aku ingin mereka menderita dan merasakan tinggal di kolong jembatan tanpa mempunyai apa-apa." Ucap Ray.
Paman Donald hanya menganggukkan kepalanya sedangkan Ray menghapus sisa air mata Kimberly dengan perasaan sedih.
"Apakah kamu sudah tahu keadaan Ayah kandung Kimberly?" Tanya Ray.
"Sudah Tuan, tapi ..." ucap Paman Donald menggantungkan kalimatnya.
"Tapi apa?" Tanya Ray sambil menatap ke arah Paman Donald.
"Ayah kandungnya koma enam yang lalu ketika dalam perjalanan bisnis mengalami kecelakaan hebat." Jawab Paman Donald.
"Ceritakan sebenarnya apa yang terjadi setelah orang tua Kimberly berpisah." Pinta Ray.
"Eugghhhh..."
Tiba-tiba Kimberly melenguh dan perlahan membuka matanya. Kimberly menatap sekelilingnya hingga Kimberly melihat Ray namun terlihat masih samar.
"Aku dimana? Apa yang terjadi?" Tanya Kimberly sambil berusaha bangun dan di bantu oleh Ray.
"Kamu ada di dalam mobil dan tadi kamu tidak sadarkan diri." Jawab Ray.
"Kak Alex." Panggil Kimberly lirih.
"Ya." Jawab Ray singkat.
"Boleh aku pinjam ..." Ucap Kimberley menggantungkan kalimatnya.
"Pinjam apa? Uang? Boleh." Jawab Ray yang melihat Kimberly ragu untuk mengatakannya.
"Aku tidak pinjam uang tapi aku pinjam punggung Kak Alex." Jawab Kimberly.
"Tapi kalau tidak boleh, aku tidak akan memaksa."Sambung Kimberly.
Ray hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju kemudian membelakangi Kimberly.
Grep
Ray sangat terkejut ketika Kimberly memeluk punggung Ray dengan erat dari arah belakang begitu pula dengan Paman Donald. Hingga satu menit kemudian terdengar suara isakan, Kimberly menangis untuk menghilangkan rasa sesak dihatinya.
Tangisan Kimberly membuat Ray menggenggam erat tangannya untuk menahan amarahnya sedangkan Paman Donald menggenggam erat stir kemudinya. Ke dua pria tersebut hanya bisa terdiam karena mereka tidak tahu cara untuk menghibur perasaan Kimberly saat ini.
Mereka hanya tahu strategi untuk melawan para musuh dengan cara merekrut dan melatih orang-orang agar bisa menjadi seorang ninja dengan berbekal bela diri, pistol dan benda kecil. Di mana jika benda kecil di tarik tuasnya akan berbentuk tongkat milik kera sakti.
Setelah setengah jam menangis menghilangkan rasa sesak di hatinya Kimberly tidur namun masih terdengar suara sesunggukkan. Ray yang merasakan tubuh Kimberly berat di tambah pelukannya mulai mengendur membuat Ray perlahan menahan tubuh Kimberly agar bisa di peluk.
Mobil milik Ray yang sejak tadi sudah sampai namun ke dua pria tersebut hanya terdiam mendengarkan Kimberly yang sedang menangis.
'Tolong bukakan pintu mobilnya Paman.' Ucap Ray dengan suara pelan agar Kimberly tidak terganggu tidurnya.
Paman Donald hanya menganggukkan kepalanya kemudian mematikan mesin mobil. Paman Donald keluar dari mobil kemudian membuka pintu belakang mobil dengan lebar agar Ray bisa keluar sambil menggendong Kimberly.
Ray dan Paman Donald masuk ke dalam mansion tersebut melalui jalan rahasia. Selama ini jika Ray keluar dari mansion selalu melalui jalan rahasia karena Ray dan Paman Donald tahu kalau mata-mata milik ke dua adik kembarnya selalu memantau mansion milik Ray.
xxxxxxx
Di tempat yang berbeda tepatnya di mansion milik Orang tua Kimberly di mana mansion tersebut di datangi oleh utusan Tuan Besar Reyhan membuat mereka sangat terkejut.
"Maaf, kenapa utusan tuan besar Reyhan datang ke sini?" Tanya Daddy Kevin penasaran sambil duduk di sofa ruang keluarga bersama istri dan Bela.
"Maaf Tuan mulai besok, Tuan beserta keluarga harap meninggalkan mansion karena mansion ini akan di sita oleh Tuan Besar Reyhan berikut semua aset milik Tuan Kevin dan Nyonya Valen." Jawab utusan tersebut.
"Apa? Bagaimana bisa? Anda tidak bercanda bukan?" Tanya Daddy Kevin tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Tentu saja saya tidak bercanda dan ini buktinya." Ucap utusan tersebut sambil menyerahkan dokumen tersebut.
Daddy Kevin menerima dokumen tersebut kemudian membacanya kata demi kata membuat Daddy Kevin membulatkan matanya dengan sempurna.
"Bukankah waktu itu Tuan Besar Reyhan setuju kalau putriku dijadikan gadis pelunas hutang?" Tanya Daddy Kevin dengan wajah terkejut.