Genre: Action, Drama, Fantasy, Psychological, System
Seluruh siswa kelas 3A tidak pernah menyangka kalau hidup mereka akan berubah drastis ketika sebuah ritual aneh menarik mereka ke dunia lain. Diberikan gelar sebagai "Pahlawan Terpilih," mereka semua mendapat misi mulia untuk mengalahkan sang Raja Iblis dan menyelamatkan dunia asing tersebut. Di antara mereka ada Hayato, siswa yang dikenal pendiam namun selalu memiliki sisi perhatian pada teman-temannya.
Namun, takdir Hayato justru terpecah dari jalur yang diharapkan. Ketika yang lain menerima berkat dan senjata legendaris untuk menjadi pahlawan, Hayato mendapati dirinya sendirian di ruangan gelap. Di sana, ia bertemu langsung dengan sang Raja Iblis—penguasa kegelapan yang terkenal kejam. Alih-alih membunuhnya, Raja Iblis memberikan tawaran yang tak bisa Hayato tolak: menjadikannya "Villain Sejati" untuk menggantikan posisinya dalam tiga tahun mendatang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nov Tomic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
— BAB 6 — Sistem Villain Sejati Part 3 —
Aku tersentak dari tidurku dengan rasa sakit yang menyengat di sekujur tubuh. Bahkan membuka mata saja terasa begitu sulit. Di sekitarku, langit terlihat diselubungi daun-daun pohon yang lebat, membuat sinar matahari hanya menyelinap sedikit ke dalam hutan. Udara pagi yang lembap membuat pernapasanku terasa berat. Rasa sakit di beberapa tempat pada tubuhku—terutama di sekitar perut dan lengan—sangat tajam, mengingatkanku pada pertempuran yang terjadi semalam. Serigala-serigala hutan ini benar-benar hampir menghabisiku, dan aku baru saja berhasil lolos dengan nyawa tipis.
Aku mengangkat tangan, menatap bekas gigitan di sana. Meski darahnya sudah mulai mengering, bekas gigitan itu masih terlihat jelas dan terasa ngilu. Penglihatan malamku malah memperjelas segalanya: noda darah yang mengering di tanganku, sisa-sisa pertarungan yang terasa begitu nyata, dan rasa lelah yang menggerogoti setiap persendianku. Meski nyaris kehabisan tenaga, entah kenapa aku merasa puas karena setidaknya aku bertahan.
Notifikasi kecil muncul di sudut penglihatanku, membuatku tersenyum samar. Setidaknya ada kabar baik di tengah kondisiku yang kacau balau.
[Level Naik! Sekarang kamu berada di Level 6]
“Level 6, huh…” gumamku pelan, suaraku serak. Entah bagaimana, kenaikan level ini terasa seperti pengakuan atas perjuangan semalam. Dengan level baru, aku harap bisa lebih kuat untuk menghadapi tantangan berikutnya—jika saja tubuh ini sanggup bertahan lebih lama lagi.
Aku membuka layar status untuk memeriksa perkembanganku. Layar bercahaya muncul di depan mataku, menampilkan data yang sudah tak asing lagi namun kini menunjukkan beberapa peningkatan.
[Status Ditampilkan!]
[Level: 6]
[Nama: Hayato]
[Umur: 18 Tahun]
[Stamina: 70]
[Attack: 61]
[Defense: 55]
[Speed: 51]
[Tipe: Calon Raja Iblis]
[Skill: Adaptasi Kegelapan, Gigitan Kegelapan, Manipulasi Racun, Memasak, Manipulasi Darah, Penglihatan Malam]
[ - Slot 1: Tas Hitam Kecil]
[ - Slot 2: -]
[ - Slot 3: -]
[Misi: Tekan Untuk Membuka!]
Aku menatap bagian Skill Baru dengan terkejut. Manipulasi Darah? Aku mencoba mengingat kejadian tadi malam, di mana aku berdarah begitu banyak saat diserang serigala. Dengan skill Adaptasi Kegelapan yang kumiliki, tampaknya tubuhku beradaptasi terhadap situasi berbahaya dan, entah bagaimana, skill baru ini muncul. Mungkin itu karena luka-luka yang kuterima terlalu dalam dan darah yang keluar cukup banyak, membuat tubuhku menganggap manipulasi darah sebagai kemampuan bertahan hidup yang penting.
Namun, sebelum mencoba hal lain, aku sadar bahwa prioritas utama adalah pulih dari luka-luka ini. Aku perlu menemukan sesuatu yang bisa mempercepat penyembuhanku. Kulihat tas hitam kecil yang kudapatkan dari misi sebelumnya tergeletak di sampingku. Dengan pelan, aku meraihnya. Meski tampak sederhana, tas ini bisa menyimpan berbagai barang tanpa terbatas ruang. Setidaknya, itulah yang kutahu saat memasukkan batu besar ke dalamnya.
Aku memutuskan untuk mengumpulkan tanaman-tanaman herbal di sekitar hutan, lalu memasukkannya ke dalam tas untuk persediaan. Dengan langkah gontai, aku mulai menyusuri hutan, berharap bisa menemukan tumbuhan atau bahan alami lain yang bisa membantuku pulih. Hutan ini tidak hanya dipenuhi serigala—di dalamnya, aku melihat berbagai tanaman yang tampak aneh, namun beberapa di antaranya tampak akrab. Berdasarkan sedikit insting yang kumiliki, kupilih daun-daun berwarna hijau tua yang kuyakin memiliki khasiat penyembuhan.
Saat memasukkan daun-daun itu ke dalam tas, sebuah notifikasi muncul di layar.
[Misi: Kumpulkan 5 Ramuan Hutan – Status: 5/5]
Aku menghela napas lega. Meski tidak kusangka, ternyata mengumpulkan tanaman ini adalah bagian dari misi. Aku duduk di bawah pohon rindang dan mencoba mengunyah beberapa lembar daun itu. Rasanya pahit, bahkan sangat menyiksa di lidah, namun aku memaksa menelannya, berharap rasa sakit ini akan terbayar dengan pemulihan yang cepat. Tak lama setelah kutelan daun-daun itu, perasaan hangat mulai mengalir dari perut hingga ke ujung jemariku, seakan tubuhku mulai mendapatkan kembali energinya.
Sejenak, aku membuka status untuk melihat skill baruku, Manipulasi Darah. Rasa penasaran membuatku mencoba skill ini dengan perlahan. Aku fokus pada bekas luka di tanganku, membayangkan darah yang bisa kugerakkan. Perlahan, darahku mulai mengikuti perintah, membentuk lapisan tipis di permukaan kulitku, seperti pelindung. Sensasi ini… luar biasa. Dengan skill ini, aku mungkin bisa menggunakan darahku sendiri untuk menyerang maupun bertahan, tergantung pada situasi yang kuhadapi.
Mataku berkilat penuh semangat saat menyadari manfaatnya. Ini bukan hanya skill untuk bertahan, tetapi juga bisa menjadi senjata mematikan.
"Hmm?"
Saat aku merasa bersemangat, tiba-tiba notifikasi baru muncul di sudut penglihatanku, menampilkan misi baru yang tampaknya berkaitan dengan kondisi tubuhku yang penuh luka.
[Misi Baru!]
[ - Masak Daging Serigala Dengan Benar Sesuai Dengan Instruksi Yang Diberikan!]
[ - Hadiah: Ramuan Penyembuh]
Sebuah petunjuk mulai tampil di layar, memberiku instruksi detail tentang cara memasak daging serigala dengan benar. Aku membaca langkah demi langkah yang ditampilkan, memastikan untuk tidak melewatkan satu pun detail. Rupanya, memasak daging serigala tak semudah sekadar menyalakan api dan meletakkannya di atas bara. Ada tata cara tertentu untuk menghilangkan racun dalam daging, serta tahap pemasakan khusus untuk menjaga kandungan nutrisi yang akan membantu penyembuhan.
Kupikir aku sudah melakukannya dengan benar sebelumnya, tapi ternyata masih ada beberapa cara yang salah. Mungkin alasan kenapa aku tidak keracunan lagi, itu karena aku memiliki skill Manipulasi Racun.
Aku mulai mempersiapkan diri dengan mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan. Sejujurnya, aku terkejut menemukan informasi tentang batu kristal garam.
Setelah sedikit pencarian di sekitar area, aku menemukan kristal kecil berwarna putih yang ternyata memang memiliki rasa asin. Menggunakan pisau, aku menumbuk kristal ini menjadi serpihan kecil, lalu menaburkannya pada daging yang mulai matang di atas api. Bau harum mulai menguar, menggiurkan.
Saat proses memasak selesai, sistem memberiku notifikasi bahwa daging telah siap dimakan. Meski lelah, aku tidak bisa menahan rasa lapar yang semakin mendesak, dan akhirnya aku mencicipi hasil masakanku. Gigitan pertama langsung disambut oleh rasa yang cukup lezat, daging serigala ini jauh lebih enak dibandingkan ketika kumasak tanpa petunjuk sistem. Ada sedikit rasa gurih yang tercipta dari garam, dan teksturnya terasa empuk, tanpa bau atau rasa yang aneh seperti sebelumnya.
[Selamat! Misi "Memasak Daging Serigala Dengan Benar" telah selesai.]
Notifikasi muncul di layar setelah gigitan terakhir, dan tak lama kemudian sebuah botol kecil berisi cairan biru terang muncul di hadapanku. Melihat ramuan penyembuh itu, aku merasa seperti menemukan harta karun. Tanpa berpikir panjang, aku langsung membuka botolnya dan meminum cairan itu dalam sekali teguk.
Segera setelah cairan itu memasuki tenggorokanku, sensasi hangat mulai menyebar ke seluruh tubuhku. Rasa sakit di otot-ototku, ngilu di luka-luka gigitan serigala, bahkan rasa lelah yang menggerogoti seluruh tubuhku, semuanya lenyap seketika. Cairan biru itu seperti menghapus semua penderitaan dalam tubuhku, membuatku merasa segar kembali, seperti bangun dari tidur panjang yang menyegarkan.
Darah yang tadi mengalir di bekas lukaku seolah ditarik kembali ke dalam tubuh, meninggalkan kulitku bersih tanpa bekas luka sedikit pun. Sensasi ini… sulit digambarkan. Ada kelegaan yang begitu mendalam, seolah tubuhku baru saja dilahirkan kembali.