Istri Tahanan Presdir Kejam
"Vi,kamu dimana?" tanya sahabat Novi bernama Mary dari seberang ponsel.
Novi pun tersenyum sendiri,karna sahabatnya itu suka tak sabaran,lalu menjawab....
"Ini,aku cari taxi saja,kamu tidak perlu khawatir,"
Sambil menoleh kesana-kemari berharap ada taxi atau bus yang lewat.
"Ini sudah jam sembilang malam,mana ada taxi yang lewat di tenga hujan deras begini,sebaiknya aku jemput kamu saja," ucap memaksa Mary terdengar berjalan menuruni anak tangga.
Tiba-tiba saja perasaan tak enak pun menghantui Novi,membuat Novi mulai berpikiran aneh....
"Mary.tidak perlu,kamu tunggu saja disana,aku akan kesana kok.kalau gak ada taxi,aku akan berjalan kesana setelah hujan nya berhenti," cegah Novi.
"Kamu gila ya! Ini udah malam,di tambah jalan dari sana menuju kesini jauh Vi,pokoknya aku akan menjemputmu,titik!"
Tut...tut...tut
Mary mematikan ponsel begitu saja membuat Novi menghela nafas berat,bukan nya dia tidak memiliki kendaraan,ada,namun motor matik nya itu tiba-tiba rusak dan harus di masukan ke bengkel,akibat tidak menganti oli selama sebulan,namanya juga cewek....
(1 jam kemudian)
Sekarang sudah masuk jam 10:00 malam,namun tidak ada ada tanda-tanda kemunculan Mary,membuat Novi semaking khawatir dan berusaha menelfon,namun ponsel Mary malah tak bisa di hubungi....
"Astaga...dimana tuh anak? Sudah kubilang jangan kesini,tapi dia malah ngotot dan sekarang ponsel nya malah tidak bisa dihubungi," gumam Novi semaking frustasi,di tambah perasaan aneh dan ketakutan mulai menghantui nya.
Ninu...ninu...ninu!
Swwwooosssss
Mobil ambulan melintas tepat di hadapan Novi dengan suara nyaring,membuat seketika jantung Novi berdetak dengan kencang menatap belakan mobil ambulan tersebut....
"Mary," lirih Novi mematung sejenak.
"Astaga,kenapa aku malah mikir yang aneh-aneh,seharusnya aku berdoa,agar tidak terjadi apa-apa kepada sahabatku itu," gumam Novi berusaha menghempaskan pikiran buruk nya,lalu mulai menautkan kedua tangan nya,dan berdoa.
Saat sedang berdoa,tiba-tiba ponsel Novi berdering,Novi yang mengira itu adalah panggilan dari Mary dan langsung tersenyum bahagia,lalu mengeluarkan ponsel miliknya dari tas tangan nya yang mulai kusam,namun senyuman itu langsung memudar setelah Novi melirik nomor yang tertara di layar ponsel....
"Nomor,siapa ini?" pikir Novi bertanya-tanya,karna itu adalah nomor baru.
Karna penasaran Novi pun menjawab nya,namun setelah mendengar apa yang diucapkan oleh orang yang menelfon,seketika seluruh tubuh Novi menjadi lemas tak bertulang,bahkan ponsel nya jatuh dari tangan pun ia tak sadar....
"Mary...." lirih Novi menutup mulutnya dengan kedua tangan,dan air mata nya langsung mengalir deras.
Iya,panggilan itu dari seorang polisi yang mengatakan kalau Mary mengalami kecelakaan tunggal dan tewas di tempat akibat jalanan licin dan mobil hilang kendali lalu menabrak pembatasan jalan....
"Halo,halo Nona,apakah Anda baik-baik saja?" tanya polisi itu terus memanggil dari seberang ponsel,namun tak kunjung mendapatkan balasan dari Novi,polisi itu pun mematikan panggilan begitu saja.
"Tidak.mereka pasti salah,aku akan memastikan nya," gumam Novi mengusap air mata nya dengan kasar,lalu meraih ponsel nya tadi jatuh,lalu berlari menerobos hujan lebat sambil menangis histeris.
(50 menit kemudian)
Novi yang sejak tadi berlari,akhirnya tibah di pintu gerbang rumah sakit yang diucapkan oleh sang polisi,namun langkah nya terhenti saat melihat keluarga Mary keluar dari dalam rumah sakit itu sambil menangis dan menyebutkan nama Mary....
"Mary...hiks,hiks,hiks,hiks,"
Novi langsung menangis pilu dan terduduk lemas di depan pintu pagar,sambil menyaksikan kepergian keluar Mary yang membawa jenazah Mary masuk ke dalam mobil.
Dari kejauhan,sekuriti yang melihat keberadaan Novi yang tenga menangis,langsung menghampiri nya....
"Nona,apa kamu baik-baik saja?" tanya sekuriti itu menegur Novi.
Mendengar teguran itu,Novi pun bangkit,lalu mengusap air mata nya dengan cepat,lalu melirik ke arah sekuriti itu dengan mata memerah....
"Aku tidak apa-apa pak,terima kasih," ucap Novi berbalik dan berjalan pergi begitu saja.
"Nona,Nona,tunggu!" panggil sekuriti sedikit berteriak ke arah punggung Novi.
Namun Novi yang diselimuti oleh kesedihan tidak menghiraukan nya dan terus berjalan pergi,membuat sekuriti itu sedikit khawatir dan mencoba mengejar nya,namun....
"Hey! Kamu mau kemana? Cepat kesini," panggil teman sekuriti nya yang lain mencegah pria sekuriti itu.
"Ba~baik aku akan kesana," sahut pria sekuriti itu terus menatap punggung Novi,sehingga Novi menghilang dari pandangan nya,lalu kembali ke tempat jaga nya.
(Di sisi lain)
Novi yang berjalan dengan pikiran kosong menuju rumah nya,hampir saja membuat dirinya tertabrak oleh sport yang melaju dengan kecepatan tinggi,sehingga membuat pemilik mobil itu mengerem mendadak,lalu turun dan berjalan menghampiri Novi dengan amarah yang meledak-ledak....
"Kamu mau mampus ya?! Kalau mau mampus jangan disini,paham!" teriak nya membentak dan memarahi Novi.
Novi pun menghentikan langkah kaki nya sejenak,lalu berbalik menatap pria itu dengan mata memerah dan tatapan kosong....
"Maafkan,aku kak?" ucap Novi.
"Kau...." lirih nya melangkah mendekati Novi,lalu menatap wajah Novi yang kini mendongak menatap nya dengan lekat.
"Kau~kau baik-baik saja?" tanya pria itu dengan suara lembut dan khawatir.
"Hiks,hiks,aku tidak baik-baik saja kak,aku kehilangan sahabat baik ku saat ini,bagaimana aku bisa baik-baik saja," Novi menundukan kepala dan kembali menangis terisak-isak.
Pria itu pun seketika takut dan berusaha menenangkan Novi,karna posisi mereka sedang berduaan di jalan raya,dan ia takut nanti ada orang yang lewat dan salah paham....
"Nona,tenanglah,dimana rumah mu? Aku akan mengantar mu kesana," tawar pria itu.
"Tidak perlu kak,terima kasih," ucap Novi kembali berbalik dan hendak berjalan pergi.
"Tunggu,ini sudah malam,bagaimana kalau terjadi sesuatu di jalan?" pria itu meraih lengan Novi dan menghentikan nya.
"Lepaskan! Mati sekarang atau besok,sama saja buat aku," sentak Novi menghempaskan tangan pria itu.
"Astaga...keras kepala sekali gadis itu,"
"Tapi,bagaimana dengan ibumu,jika ibumu tau kalau kamu kenapa-napa,apakah dia akan bahagia," ucap pria itu membuat Novi terdiam di tempat.
"Makanya sini aku antar,percayalah aku bukan orang jahat,Nona," pinta pria itu lagi.
Setelah mempertimbangkan perkataan pria itu,akhirnya Novi pun mau diantar pergi,dan setelah tibah di depan rumah,Novi turun begitu saja dan berjalan masuk ke dalam rumah setelah mengucapkan terima kasih kepada pria itu....
"Cantik," gumam pria itu sambil tersenyum menatap punggung Novi hingga Novi masuk ke dalam rumah,dan dia pun pergi meningalkan perkarangan rumah Novi.
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments