Khusus Area Anuu dan banyak anuu
# Jangan cari sesuatu yang faedah, ga bakal nemu😂😂😂
Arka dan Naura adalah saudara angkat yang selalu bersama, keduanya menjalin percintaan setelah bertemu kembali.
Hingga keduanya dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Namun keinginan mempunyai keturunan begitu syulit.
Apalagi pernikahannya tidak diketahui oleh orang tua Arka.
Bagaimana mereka berdua mendapatkan kebahagiaan dengan mempunyai keturunan.
Nahhhhh
Ikutin aja
Walau ga ada faedahnya
Banyak mengandung anuuu
harap bijak dalam membaca😂😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ronald E
Aqueena pun segera meraih ponsel Arka dan menghubungi kakeknya, karena masih tidak percaya dengan yang diucapkan oleh Arka.
Setelah beberapa saat saling bertukar kabar dengan kakeknya, Aqueena pun menanyakan tentang Arka dan Naura, dan benar saja yang dikatakan Arka sesuai dengan perkataan kakeknya.
Aqueena diberi tahu oleh sang kakek karena menginap dirumah yang dikontrak oleh Naura, sehingga Kakek Abimana memberikan info yang sebenarnya terjadi, meski ada banyak hal yang ditutupi oleh sang kakek, agar tidak terjadi kesalahpahaman antara adik kakak itu.
"Bagaimana?, benar kan?" Ucap Arka sambil merebut ponsel miliknya, kemudian menyerahkan kepada Naura.
"Gue curiga ama elu Ka!"
"Curiga apalagi?"
"Elu kan?"
"Hais, gue bukan orang yang suka celap-celup sana-sini!" Celetuk Arka.
Naura mengulas senyum, kemudian beranjak dari duduknya untuk pergi ke dapur, membiarkannya adik-kakak itu beradu argumen.
Naura membuat minuman serta menyiapkan cemilan untuk sarapan pagi, kemudian memesan beberapa makanan untuk disantap bersama.
Sementara Arkan dan Aqueena masih berdebat tentang pernikahan Arka dan Naura yang dirasa ganjil menurut Aqueena.
Arkan yang sejak tadi diam memperhatikan Arkan dan kakaknya akhirnya tertawa, terlebih penyangkalan Arka yang tidak masuk akal menurutnya.
"Ngapain ketawa!, awas aja kalau Dewi kamu jadiin mainan!" Ketus Arka kepada Arkan.
Hal itu membuat Arkan langsung diam seribu bahasa, sebab Arka telah mengetahuinya sebelum di kasih tahu.
"Kenapa?, kenapa gue tahu kan!, ya iyalah Dewo kan sobat gue!"
"Kalau elu mainin dia awas yee!" Lanjut kata Arka kepada Arkan saudara kembarnya.
Perubahan kata pun terjadi kepada Arkan, karena menurut Arka, Arkan akan lebih baik seperti saat ini, agar bisa terbiasa hidup di Jakarta.
"Mana ada!"
Wajah Arkan berubah memerah, karena perkataan Arka tidak jauh dari otaknya.
Pesanan makanan Naura pun datang bersamaan dengan Naura yang keluar dari dapur membawa nampan berisi teh hangat serta kopi kesukaan Arka.
"Elu dimanja sama Naura Ka!, awas aja kalau elu sampai menyakiti Naura!" Celetuk Aqueena, sambil mengambil minuman dari nampan Naura dan membagikan kepada adik-adiknya.
"Cinta mati ya sayang!" Kata Arka yang justru menatap Naura disebelahnya, sambil mencium kening Naura dihadapan Arkan dan Aqueena
"Preeeettt!!" Celetuk Aqueena sambil memutar bola matanya, kemudian menikmati hidangan yang disediakan Naura.
"Terus elu masih main band?" Tanya Aqueena kepada Arkan, namun Arka menggelengkan kepala.
"Kagak!" Sahut Arka.
"Terus?"
"Ya jadi satu istri lah, kerja!"
Byuuurrr......!!
Aqueena menyemburkan minumnya sebab perkataan Arka adalah sesuatu yang mustahil, sebab seringkali Arka menolak untuk bekerja di perusahaan.
Namun setelah mendengar perkataan Arka ini, tentu membuat Aqueena tidak percaya, kemudian melirik Naura.
"Iya kak!" Naura menimpali sebelum Aqueena bertanya lebih lanjut.
"Di perusahaan, sambil belajar!" Lanjut Naura, kemudian menjelaskan tentang pekerjaan Arka, yang telah berhasil mengungkap kecurangan yang terjadi di perusahaan selama ini.
Naura pun menjelaskan tentang orang-orang yang terlibat didalamnya, termasuk Shelomita ibu angkat Arkan.
Perkataan Naura membuat Arkan menunduk, kemudian menegakkan kepalanya lagi.
"Boleh saya ikut bantu?" Tanya Arkan kepada Naura.
Naura mengangguk, meski belum percaya sepenuhnya tentang Arkan.
Namun bantuan itu tidak mungkin ditolak, karena ini menyangkut keluarga besar suaminya.
"Mau ngapain?" Celetuk Arka yang menatap saudara kembarnya.
"Begini aja..."
Aqueena pun menjelaskan tentang rencana yang terpikir saat ini, terutama dengan adanya Arka di perusahaan dan tidak ada yg mengetahui jika Arka adalah penerus dari perusahaan.
Sementara Arkan juga merupakan salah satunya pengganti Arka ataupun sebagai pendamping Arka nantinya.
Oleh karena itu, Aqueena juga meminta Arkan untuk belajar, setelah semua terungkap.
Karena tidak mungkin untuk saat ini Arka dan Arkan muncul tiba-tiba, dan membuat publik mengusik ketenangannya saat ini.
"Tapi kak!, aku tidak bisa urus perusahaan." Sahut Arkan memberi alasan sambil menikmati hidangan yang disediakan Naura.
"Belajar dulu nanti sama Arka!" sahut Aqueena.
Tak lama kemudian, ponsel Arkan berdering pertanda ada panggilan masuk.
Arkan kemudian mengangkat telponnya, kemudian Arkan menjawab penelepon tadi.
Arkan hanya menjawab iya dan tidak, membuat Aqueena dan Naura serta Arka mengerutkan kening, terlebih Arkan masih saja mengulas senyum.
Beberapa menit kemudian, sambungan telepon pun terhenti, dan Arkan menatap saudara kembarnya.
"Kalian engga kerja?" Ucap Arkan kepada Arka dan Naura, sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul delapan tiga puluh menit.
Arka dan Naura mengulas senyum sambil menggelengkan kepala, sementara Aqueena tersentak kaget, karena hari ini ada jadwal operasi.
"Eh iya...!"
Akhirnya Aqueena pun pamit untuk pulang bersama Arkan, karena harus siap siap ke rumah sakit.
Sementara Arkan janjian dengan Dewi untuk mengantar Dewi ke kampus.
Arka dan Naura mengantar Aqueena dan Arkan sampai depan rumah, kemudian melambaikan tangan, setelah Aqueena menjauh bersama Arkan.
"Kita kemana Yang?" Ucap Arka.
"Kamar, masih ngantuk!" Sahut Naura kemudian meninggalkan Arka sendirian di depan pintu rumah.
"Ayuklah, bikin dedek!" Celetuk Arka mengikuti Naura menuju ke dalam rumah.
Naura membereskan meja yang berisi makanan dan minuman, kemudian membawanya ke dapur, begitu juga Arka yang turut serta membawa lainnya.
***
Hari telah berlalu dan silih berganti, Naura dan Arka melakukan aktifitas di kantor seperti biasanya.
Beberapa permasalahan yang perlahan-lahan mulai diatasi serta rencana mengadakan pertemuan akhir tahun pun sudah matang.
Berbagai pihak diharapkan hadir dalam pertemuan itu, sehingga orang-orang yang terlibat nantinya akan langsung dimasukkan ke jeruji besi.
Ronald Edi Kuswara yang saat ini masih aktif di kantor tampak tenang, karena dia tidak tahu mengapa banyak pihak menyalahkan dirinya tentang kesalahan laporan yang dibuat dari team keuangan.
Ronald E, panggilannya selama ini sering di salah gunakan menjadi Ronald F, karena kemiripan di huruf akhir tanpa mengetahui kepanjangan dari masing masing huruf tersebut.
Sementara Ronald F atau Ronald Fernando adalah adik dari Rodrigo Fernando yang tak lain adalah adik ipar dari Sheylomita Asmara.
"Ini pasti ulah Ronald Fernando, karena tidak mungkin jika diriku melakukan tindakan seperti itu, karena aku tidak mengenal Sheylomita maupun orang terdahulu."
Ronald Edi Kuswara menggerutu kesal, karena ia merasa disudutkan di kantor, apalagi semenjak masalah keuangan dipercayakan kepada Arka untuk bisa melaporkan kepada CEO, yang tak lain adalah Naura Kusuma Dewi.
"Mungkin di tempat kita ini ada mata-mata yang menyelinap, dan merubah sebagian dana yang keluar Pak!" Sahut teman Ronald EP.
"Aku juga tidak tahu, jika ada yang berbuat demikian, padahal jelas-jelas sebelum dilaporkan ke CEO, sudah benar dan tepat sasaran."
"Apakah mungkin CEO sendiri yang merubahnya, atau orang kantor atas yang merubahnya?" Sahut temannya.
"Aku pusing, aku tak tahu dan tunggu saja nanti, yang bersalah pasti akan terungkap!" Sahut Ronald.
Keduanya yang sedang makan siang di resto dekat kantor pun menyelesaikan makan siangnya, kemudian mereka beranjak dan menuju ke kantor kembali.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Eng ing eng....
Bersambung