Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?
Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.
"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~17
Siang itu Julian yang baru bangun karena semalam terlalu banyak mengkonsumsi alkohol membuat pria itu merasakan sedikit nyeri di kepalanya saat ini, lalu di lihatnya ponselnya yang rupanya baterainya telah habis. Kemudian pria itu pun segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, namun tiba-tiba sebuah suara langsung menghentikan langkahnya.
"Kamu mau kemana?" Ucap seorang wanita yang masih terbaring di atas ranjangnya, tubuhnya yang polos pun hanya di tutupi oleh selimut.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Julian yang terkejut langsung mendekati wanita itu.
"Astaga, alkohol ternyata benar-benar membuatmu pikun." Ledek wanita itu menanggapi.
Julian nampak mengusap wajahnya dengan kasar. "Pergilah, karena aku tidak ingin kekasihku melihatmu di sini !!" Usirnya tanpa perasaan.
Tentu saja pria itu mengingat jika semalam telah tidur dengan wanita itu, tidak hanya semalam saja tapi malam-malam sebelumnya juga. Meskipun ia telah memiliki kekasih tapi ia juga pria normal yang memiliki hasrat yang harus di salurkan, karena kekasihnya itu tak mampu memberikan apa yang ia mau maka dari itu ia meniduri wanita itu yang dengan suka rela melemparkan tubuhnya padanya.
Sebagai ketua geng tentu saja mudah baginya untuk mendapatkan wanita, tapi hanya Andrea yang benar-benar ia anggap sebagai kekasihnya.
Julian pun segera masuk ke dalam kamar mandi sedangkan wanita kencannya tersebut segera memakai pakaiannya dan berlalu pergi sebelum pria itu mengusirnya untuk kedua kalinya dari rumahnya tersebut.
Beberapa saat kemudian Julian nampak berada di depan sebuah ruko dua lantai di mana kakaknya itu bekerja saat ini, meskipun mereka saudara kandung namun jalan hidup yang mereka tempuh tidaklah sama. Julian lebih memilih melanjutkan bengkel milik ayahnya sedangkan sang kakak lebih menyukai hobinya sebagai seorang fotografer.
Meskipun pemuda itu jarang sekali datang ke tempat itu, namun karyawan di sana telah mengenalnya hingga membuatnya tak harus ijin untuk masuk.
"Apa kakakku ada?" Ucapnya.
"Ada di ruangannya," sahut salah satu karyawan.
Julian pun segera melangkah menuju ruangan sang kakak yang berada di ujung tempat tersebut, lalu langsung membuka pintunya dan di lihatnya pria itu nampak duduk santai di kursi kerjanya.
"Boleh aku masuk?" Ucap Julian meskipun kini pria itu telah masuk.
"Baru ingat jika punya saudara?" Cibir Tom seraya menyalakan rokok di tangannya, kemudian menyesap benda mengandung nikotin itu dengan penuh perasaan.
Julian hanya menatapnya datar lantas menarik kursi di depan meja pria itu. "Aku butuh uang 300 juta," ucapnya to the point seraya menghempaskan bobot tubuhnya di sana.
Bukannya terkejut dengan permintaan sang adik yang tiba-tiba itu, Tom justru nampak tertawa lebar namun detik selanjutnya senyum di bibirnya pun langsung menyurut.
"Berbulan-bulan tidak pernah datang bahkan menanyakan kabarku saja tidak dan sekarang tiba-tiba ingin merampokku?" Cibirnya menanggapi.
"Bukan begitu maksudku, aku janji akan secepatnya menggantinya." Mohon Julian.
"Ngomong-ngomong bagaimana kabarmu?" Imbuh pria itu lagi.
Hubungan mereka memang kurang dekat dan itu karena ia dahulu adalah anak kesayangan ayahnya, sedangkan kakaknya itu kabur dari rumah karena lebih memilih dengan hobbynya sebagai seorang fotografer yang di mata sang ayah sebuah pekerjaan yang tak memiliki masa depan karena ayahnya yang waktu itu adalah pemilik bengkel mobil ternama di kotanya. Namun sejak ayahnya tiada semuanya menjadi berantakan dan Julian tetap mempertahankan bengkel peninggalan orang tuanya meskipun kini hanya melayani khusus kendaraan roda dua saja.
"Seperti yang kamu lihat bahkan hidupku sekarang lebih baik daripada kamu," cibir Tom. Tentu saja ia mengetahui kehidupan sang adik yang tak karuan setelah orang tuanya pergi, namun ia anggap itu sebagai sebuah hukuman bagi pemuda itu.
Julian nampak mengedarkan pandangannya, ia tidak paham bagaimana pekerjaan pria itu tapi ruko dua lantai ini yang di gunakan untuk mendirikan usahanya adalah milik pria itu pribadi.
"Ya aku akui aku kalah darimu tapi aku janji akan segera mengganti uang itu secepatnya," tukas Julian yang kembali membahas perihal pinjamannya.
Tom menatap adiknya itu sedikit lama, ia tahu pemuda itu pasti sedang dalam masalah serius. "Kenapa tidak kamu jual saja bengkel itu, bukankah itu lebih dari cukup?" Ucapnya memberikan saran.
"Lalu aku akan menjadi gelandangan di jalanan?" Potong Julian tak setuju, lagipula bengkel itu adalah satu-satunya kenangannya dengan mendiang orang tuanya jadi sampai kapan pun tidak akan ia jual.
"Papa dan mama juga pasti akan sedih jika rumah kenangan dengan anak-anaknya saat kecil akan menjadi milik orang lain," imbuh pria itu lagi.
"Mereka sudah mati," cibir Tom menanggapi.
Julian merasa sia-sia berbicara dengan kakaknya tersebut padahal ia pikir pria itu adalah satu-satunya tempatnya mengadu, ia tidak mengerti kenapa pria itu sangat membencinya padahal sejak kecil ia ingin sekali dekat dengannya.
Akhirnya Julian pun beranjak dari duduknya. "Baiklah terima kasih sudah meluangkan waktu untukku, kakak." Ucapnya lantas segera berbalik badan meninggalkan ruangan itu, namun Tom tiba-tiba menghentikannya.
"Kenapa tidak kamu manfaatkan saja kekasihmu yang cantik itu untuk mendapatkan uang?" Ucapnya dan tentu saja itu membuat Julian kembali berbalik badan menatap pria itu ketika mendengar kekasihnya di sebut.
"Aku tidak mengerti maksudmu?" Ucapnya menanggapi.
"Aku bisa membantumu tapi kamu juga harus membantuku meyakinkan kekasihmu agar menerima tawaranku, jika berhasil tidak hanya 300 juta yang kamu dapatkan tapi 5 miliar." Terang Tom, ia tahu kekasih adiknya adalah gadis kampung dan juga lugu jadi kenapa tidak dia saja yang akan ia tawarkan pada Lucy untuk mengandung bayi suaminya.
Mendengar itu pun Julian kembali melangkah mendekati kakaknya tersebut. "Bisa jelaskan lebih rinci lagi karena aku tidak mengerti dengan maksudmu !!" Ucapnya, tidak mungkin hanya pekerjaan sederhana karena komisinya sangat tinggi bukan.
"Duduklah !!" Tom pun nampak menggerakkan dagunya agar adiknya itu kembali duduk dan Julian langsung menghempaskan bobot tubuhnya di kursinya tadi.
"Pekerjaannya sangat mudah dan tidak sampai satu tahun, kamu cukup memastikan kekasihmu itu hamil dan setelah melahirkan tugasmu sudah selesai." Terang Tom namun itu sukses membuat Julian geram tapi langsung di tahannya.
"Apa maksudmu?" Ucapnya dengan tak sabar.
"Suami dari klienku menginginkan anak tapi karena dia terikat kontrak dengan manajemen jadi dia tak bisa mengandung untuk sementara waktu. Lalu klien ku memintaku untuk mencari gadis yang masih perawan untuk mengandung anak suaminya," Terang Tom menjelaskan lantas pria itu mengambil dokumen di atas mejanya lantas di berikannya pada sang adik.
"Bacalah jika kurang mengerti !!" Perintahnya.
Julian langsung membuka dokumen tersebut, rasanya sangat konyol karena kekasihnya itu tidak mungkin setuju dengan tawaran ini.
mulutmu julian pinter banget ngelesnya, lu berisik kayak kaleng rombeng p😒😒😒🤭🤭🤭
entah kenapa aku sebel banget sama karakter julian yg kakak bikin ini,,,
biasamya gk sampai segininya🤭🤭🤭
Julian nikmati sekarang untuk mberikan kasih sayang yg lebih utk Andrea...Krn klo dh ketauan bahwa kehamilan Andrea adalah ulah mu Julian, siap siap ja kehilangan Andrea 😏😏😏