Menceritakan tentang seorang bayi, anak miliarder yang diculik oleh musuh bisnis orang tuanya. bayi itu dibuang dan ditemukan oleh seorang pemulung di desa terpencil, dan dia juga sering dihina di sana oleh para tetangganya sampai usia dia 20tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
...
Saat ini kiran, bu anggun, dan pak perabu sedang menikmati makan siang yang tertunda setelah drama kiran yang ingin pergi dari rumah..
" pah kapan hasil tes DNA keluar kata DR.romi.?" tanya bu anggun di sela sela kegiatan makannya, dokter romi adalah dokter kepercayaan pak perabu dari dulu.
" nanti kalau sudah keluar, dokter romi akan menghubungi kita mah." jawab pak perabu.
" aku tanya sekali lagi, apa kalian yakin setelah mengetahui isi tes DNA itu masih ingin menjadikan aku anak angkat kalian.?" tanya kiran masih ragu untuk satu hal itu.
" kamu kok tanya itu lagi sih sayang, mamah dan papah kan tadi sudah menjawab, papah dan mamah akan tetap menjadikan kamu anak angkat kita, jika tes DNA kita tidak menunjuk kan kecocokan." bu anggun manjawab dengan, menatap kiran. dan di angguki oleh pak.
" huff.. maaf ya, mah, pah, udah menanyakan hal itu secara berulang ulang kali." ucap kiran menunduk kan kepala, tidak berani menatap bu anggun dan pak perabu lagi, karna tidak enak.
" tidak apa apa kiran, papah maklum jika kamu masih ragu dengan kami, tapi kami pasti buat kamu percaya dengan kesungguhan kami yang ingin menjadikanmu anak angkat kami." pak perabu menjawab dan di angguki bu anggun. kiran mencoba tersenyum menatap mereka secara bergantian.
" dan ini papah kasih kamu kartu, jika kamu ingin beli apa tinggal gesek aja, minta temenin sama meli jika kamu ingin keluar rumah, atau kamu ajak mamah biar tidak sendirian." lanjut pak perabu, sambil mengambil Blackcard dari dalam dompetnya.
" beli apa lagi pah, tadi aja mamah udah borong di mall buat aku, bahkan barang barang itu belum aku beresin sampai sekarang." jawab kiran, dan menyodorkan kembali blackcard pemberian pak perabu.
" iya siapa tahu nanti kamu pingin jalan jalan dan belanja jadi kamu simpan aja kartu itu sayang, dan kamu jangan lupa besok mamah akan ajak kamu ke salon." ucap bu anggun.
" iya udah aku simpan, tapi aku gak janji akan pakai kartunya." jawab kiran dan melanjutkan makannya, bu anggun dan pak perabu hanya mengangguk, mereka tidak memaksa kiran agar menggunakan blackcard tersebut, asal sudah kiran simpan saja mereka sudah senang.
.
di tempat lain namun masih di kota yang sama, orang suruhan pak yoga sedang menunggu kehadiran pak yoga di sebuah taman.
mereka janji bertemu ditaman, agar bu mayang, dan putra tidak mengetahui rencananya yang akan mencarikan tempat tinggal untuk kiran.
" bagaimana, dimana kamu antar dia tadi."
setelah setengah jam menunggu akhirnya pak yoga datang, dan orang bayaran pak yoga langsung bangkit dan menunduk hormat.
" anak itu hanya berpesan pada saya tuan, agar tuan menemuinya di perusahaan Perabu Company." pak yoga kaget mendengar jawaban dari orang suruhannya, dan ternyata benar jika kiran adalah orang yang selama ini keluarga Perabu cari.
" terima kasih, nanti saya akan menemuinya disana, kamu kembali lah bergabung dengan yang lain, suruh mereka semua berlatih lebih keras lagi."
pak yoga memiliki firasat jika akan terjadi sesuatu nanti setelah kemunculan kiran di keluarga perabu, sudah tersebar di publik.
" semoga setelah ini, Allah tidak akan pernah memisahkan kalian lagi." gumam pak yoga dalam hati.
pak yoga sosok yang baik seperti kakek abdul, dan pak yoga juga sudah diberi tahu tentang musuh yang selama ini mengincar keluarga perabu.
namun pak yoga tidak berani mendatangi pak perabu karna takut jika pak perabu akan salah sangka nantinya.
" baiklah besok sepertinya aku harus temui perabu, dan aku akan ikut membantunya, dalam masalah yang sudah lama terjadi ini." pak yoga bergumam kembali dalam hati, dan memantapkan tekatnya untuk memenuhi amanah dari kakek abdul untuk membantu pak perabu dalam menghadapi para musuh keluarga perabu.
.
" sayang besok mamah akan daftarin kamu ke salah satu kampus favorit di kota ini, sebelum kita pergi ke salon.?" ucap bu anggun saat mereka sedang duduk berdua di sofa ruang tamu..
" serius mah, mamah jadi daftarin aku kuliah.?" jawab kiran bahagia.
" serius dong sayang, apa yang sudah mamah ucapkan pasti mamah akan kabul kan."
" ya udah tapi aku gak mau pake, barang barang yang di beri mamah kemaren saat sudah mulai masuk nanti.!"
" kenapa begitu sayang.?" tanya bu anggun bingung.
" aku mau cari teman yang tidak memandang aku, hanya karna aku anak keluarga perabu mah, aku mau cari teman yang bisa terima aku apa adanya."
* tapi kalau kamu direndahin gimana sayang, di sana mereka semua kebanyakan anak orang kaya.?"
" aku udah kebal mah, jika hanya hinaan yang mereka lontarkan."
" baik tapi mamah akan menyuruh orang mengawasi kamu dari kejauhan. mamah takut kamu kenapa kenapa.!!"
" terima kasih mah sudah menghawatirkan aku." kiran memeluk bu anggun yang ada di sampingnya.
" sekarang kamu sudah menjadi tanggung jawab mamah dan papah sayang. jadi kami wajib lindungi kamu dari bahaya." bu anggun membalas memeluk kiran.
" oh ya mah papah mana? tadi bukanya sudah pulang.?" tanya kiran sambil melepas pelukan mereka.
" papah kembali ke kantor lagi sayang, papah takut jika ada yang menyusup, jika papah meninggalkan perusahaan terlalu lama."
" apa mereka hanya menginginkan harta keluarga kita saja mah, atau ada hal lain maksud ku dendam gitu, sama papah atau mamah.?" tanya kiran penasaran.
" huufff papah juga masih menyelidiki semua sayang, tapi mereka sangat pintar bersembunyi, hingga sekarang kita susah untuk menguak semua nya." bu anggun menjawab seraya menghembuskan nafas berat.
" hemm gini aja mah, aku akan pancing mereka keluar, dengan cara aku menunjukan jati diriku didepan publik, aku yakin mereka sangat terkejut melihat kedatangan ku di keluarga ini." kiran memberi saran yang membuat bu anggun langsung menggelengkan kepalanya.
" tidak. mamah tidak setuju, mamah tidak mau sampai kamu terlibat dalam semua ini, biar papah dan para orang bayaran papah, yang mengurus semua ini." bu anggun berucap sambil menggelengkan kepala.
" tapi mah dengan cara itu kita bisa cepat menangkap mereka dan kita bisa hidup tanpa dilanda ketakutan saat keluar dari rumah."
" iya mamah juga mau seperti itu, tapi mamah tidak setuju jika kamu menunjukan diri sekarang, kamu boleh menunjukan diri setelah dalang dibalik semua kejadian ini terungkap." bu anggun berkata dengan tegas membuat kiran terdiam dan tidak berani menjawab lagi..
.
di perusahaan Perabu Company, pak perabu sangat marah karna setelah mengetahui isi berkas dalam map, yang menunjukan dana yang sudah di korupsi oleh seseorang.
" cari tahu siapa yang berani menggelapkan uang perusahaan.!!!" pak perabu membanting map ke meja dengan nada suara yang keras menggema.
membuat orang yang memberi laporan bergidik dan seketika menunduk kan kepala.
Bersambung...