seorang pemuda menemukan orang yang tergeletak di pinggir jalan dengan keadaan penuh luka dan membawanya pulang kerumah.
"Baba?Baba sudah pulang?"tanya Raihan
"Apa yang kau katakan adik manis?"tanya pria asing tersebut
"kenapa Baba bicaranya aneh?"
bagaimana kelanjutannya mari kita baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Saat bel tanda istirahat semua siswa berlomba-lomba untuk keluar ruang kelas. Namun tidak untuk lima serangkai ini,mereka menunggu hingga agak sepi agar tidak berdesakan.
Setelah kondisi kelas tidak seramai tadi mereka beranjak keluar untuk ke kantin. Namun hanya Rakha yang tidak ikut sebab dia membawa bekal dari rumah.
Teman-temannya tak mempermasalahkan itu,karena Rakha pasti akan menunggu mereka di taman belakang soekolah.
Rakha sedang berjalan menyusuri koridor sekolah sampai di depan kelas Xl ada seorang siswi yang menghadangnya.
"Rakha tunggu"panggil siswi tersebut
"Ya ada apa?"tanya Rakha saat berhenti
"Rakha ini ada bekal buat kamu,aku sendiri yang masak lho"ujarnya
"Maaf aku sudah bawa bekal dari rumah jadi aku tidak bisa menerima pemberianmu"jawab Rakha
"Kalau begitu maukah kamu jadi pacar aku Raka?"tanyanya penuh harap
"Maaf juga,aku di sini untuk sekolah dan mencari ilmu bukan mencari pasangan"
"Kan cuma pacaran Rakha biar ada yang nyemangatin kamu gitu...."
"Maaf aku gak mau ribet sama pacaran,aku males ngadepin perempuan kalo sudah cemburu. Aku cuma mau fokus sekolah dan lulus dengan baik bukan mau cari pacar"
"Maaf aku duluan" lanjut Rakha
Siswi tadi langsung lesu mendengar jawaban Rakha ,selama ini memang banyak yang suka sama Rakha. Selain pintar Rakha juga tampan biarpun anaknya sederhana,namun karena Rakha berteman dengan anak-anak orang berada jadi gak terlalu kelihatan kalau Rakha anaknya sederhana.
Sampai di tempat tujuan Rakha langsung duduk di gazebo taman belakang sekolah. Sambil menunggu teman-temannya Rakha membuka kembali Nuku pelajarannya.
Tak berselang lama teman-temannya datang dengan membawa bungkusan di tangan masing-masing.
"Cie...cie...yang habis di tembak cewek"ujar Dani
"Gimana rasanya kha si tembak sama cewek?"timpal Danu
"Mati dong aku kalo di tembak?"tanya Rakha
"Ah elah bukan di tembak itu maksudnya... kadang-kadang nih anak begonya kumat"ujar Dani jengkel
"Ya kan kamu bilangnya di tembak...bukannya kalo di tembak itu mati ya...pakek pistol kan?"ujar Rakha
"Saya menyerah kalau Rakha sudah mode polos-polos bloon kayak gini "kata Danu
Sementara Alex dan Gerry hanya menyimak saja,karena mereka hampir mirip dengan Rakha yang pendiam.
Rakha saat di sapa masih mau tersenyum dan membalas walaupun sekedarnya. Namun jika Alex dan Gerry hanya mau menganggukkan kepalanya saja saat di sapa.
Tidak terasa bel tanda masuk sudah berbunyi jadi mereka segera membereskan bekas makan mereka untuk di buang di tempat sampah.
Walaupun mereka anak orang kaya namun mereka mau membantu Rakha untuk membereskan bekas makan mereka.
Kata Rakha "meringankan pekerjaan dan beban orang lain insya Allah beban kita juga akan diringankan sama Allah"gitu katanya
Selesai membereskan semuanya mereka bergegas untuk kembali ke kelas. Di sepanjang koridor yangereka lewati banyak para siswi yang sedang bisik-bisik tentang mereka.
Namun mereka cuek karena sudah bel dan harus segera sampai di kelas. Dani dan Danu hanya tersenyum menyapa mereka,sedangkan Rakha hanya diam sama halnya dengan Alex dan Gerry.
Sesampainya di kelas mereka langsung duduk di tempat masing-masing. Tidak lama setelah itu guru datang dan pembelajaran pun di mulai.
🏵️🏵️🏵️🏵️
Di sekolah berbeda Riska dan Riski sedang berdebat dengan temannya karena melihat mereka saat berjualan di kelas.
"Heh anak miskin ngapain kamu jualan di sini?ini itu kelas bukan tempat jualan"kata siswi dari kelas lain tersebut
"Emangnya ada yang salah ya?toh yang kita jual juga barang milik kita bukan milikmu"ujar Riska tidak takut
Iya Riska tidak takut karena sudah izin pada guru dan kepala sekolah.
"Di bilangin malah ngeyel,aku bilangin guru baru tau rasa kamu"sarkasnya
"Silahkan aku tidak takut toh aku sudah dapat ijin dari pihak sekolah,yang penting tidak mengganggu proses belajar mengajar."jawab Riska santai
"Ayo kak beresin sebentar lagi jam masuk"ujarnya kepada kembarannya
Riski bukannya tidak mau membela adiknya,hanya saja dia males kalau harus berurusan sama yang namanya perempuan.
Setelah membereskan barangnya mereka kembali ke bangku masing-masing. Kebetulan mereka sekelas walaupun tidak duduk bersama.
🏵️🏵️🏵️🏵️
Sementara di rumah Kanaya sedang membereskan perabotan yang untuk jualan. Karna hari sudah agak siang dan dagangan sudah habis akhirnya Kanaya memutuskan untuk mulai menyiapkan bahan untuk makan siang.
Saat sedang asik menyiangi sayur sambil nonton tv tiba-tiba Raihan datang dari luar sambil menangis. Kananya yang mendengar Raihan menangis langsung menghampirinya.
"Adek kenapa nangis?"tanya Kanaya sambilmenggendong Raihan
"Mama hiks...hiks...emang benelan ya lehan gak punya baba kata mama lehan punya tapi mana hiks...hiks..."sahut Raihan
"Emang siapa yang bilang adek gak punya baba?"
"Temen-temen lehan yang bilang kalo lehan gak punya baba hiks hiks"
"Adek punya baba kok tapi baba adek kan ada di syurga jadi gak bisa pulang...."jelas Kanaya
"Baba telsesat di syulga ya mama?"
"Iya babanya adek tersesat jadi gak bisa pulang"jawab Kanaya cari gampang
"Belalti lehan punya baba kan mama?"iya sayang jelas adek punya baba"ujar Kanaya sambil memeluk anaknya.
*Ya Allah apa aku memang harus mencarikan ayah untuk Raihan? Tapi apakah ada yang mau menyayangi anak-anakku dengan tulus?hamba tidak mengharapkan yang kaya jika memang ada jodohnya hamba hanya ingin yang bisa bertanggung jawab terhadap hamba dan anak-anak hamba*monolog Kanaya dalam hati
"Sudah ya jangan nangis lagi sekarang adek mau apa hmmm?mau maem atau mimik susu?"tanya Kanaya pada sang putra
"Lehan mau mimik cucu cama nonton ya mama?"
"Iya sayang,sebentar ya mama bikinin dulu susunya"ujar Kanaya sambil ke belakang mambuatkan susu untuk Raihan
Selesai membuatkan susu untuk anaknya Kanaya kembali menyiangi sayurnya lagi.
Melihat Raihan yang anteng minum susu di dpt sambil menonton televisi,Kanaya jadi kepikiran bagaimana nanti saat putranya itu sudah mulai masuk sekolah pasti dia akan semakin gencar nertanya tentang sang ayah.
Haaah sudahlah dia akan memikirkan itu nanti saja, sekarang yang terpenting adalah memberikan yang terbaik untuk putra putrinya.
Mungkin jika suatu hari nanti si sulung menemukan orang dengan ciri-ciri yang pernah dia sebutkan maka dia akan setuju saja untuk menikah.
Toh tidak ada salahnya dia memiliki pasangan lagi walaupun hati kecilnya masih sedikit ragu.
Selesai menyiangi sayur dan menyiapkan bumbu Kanaya mulai memasak untuk makan siang. Dilihatnya Raihan juga sudah tidur dengan DOT masih di dalam mulutnya.
Sehabis memasak Kanaya memutuskan untuk mandi terlebih dulu sambil menunggu putra putrinya pulang sekolah.
_______________
terimakasih sudah membaca 🙏 🙏 🙏