Pernahkah kamu menyatakan cinta pada seseorang, yang kamu sukai di depan umum?
Celine Ainsley, pernah menyatakan cintanya pada seorang lelaki, kakak seniornya, saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas.
Joseph Scott, menolak pernyataan cinta Celine dengan dingin, membuat Celine jadi bahan tertawaan semua teman sekolahnya.
Peristiwa yang sangat memalukan!
Momen itu terjadi, lima tahun yang lalu, dan sekarang tanpa di duga, mereka bertemu lagi di reunian lima tahun sekolah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33.
Lima menit kemudian, pesanan mereka di antar satu persatu, oleh wanita cantik berpenampilan sederhana itu.
Setiap ia membawa pesanan mereka yang telah selesai di masak, wanita itu selalu tersenyum manis memandang Joseph.
Sedikit pun wanita itu tidak melihat ke arah Celine, seakan Celine tidak ada di sana.
"Silahkan Tuan, selamat menikmati makan siangnya!" ucap wanita itu tersenyum memandang Joseph.
Lalu wanita itu meletakkan piring bersih, untuk wadah nasi Joseph ke depan Joseph, dengan pelan dan hati-hati.
Sementara piring untuk Celine, di letakkan wanita itu begitu saja di atas meja, tanpa mengatakan apa pun kepada Celine.
Joseph melirik apa yang di lakukan wanita itu, dan kemudian melirik Celine yang terlihat tenang, tidak merasa terganggu dengan pelayanan wanita itu, begitu jelas berbeda dengannya.
Celine memajukan tubuhnya untuk meraih piring, yang di letakkan wanita itu. Tapi, tangannya dengan cepat di tahan Joseph.
"Kenapa? aku mau mengambil piringku!" kata Celine dengan polosnya.
"Kita pelanggan di sini, jadi kita harus di layani dengan baik!" nada suara Joseph terdengar tidak senang.
"Itu hanya sebuah piring, jangan di permasalahkan!" kata Celine, lalu menyingkirkan tangan Joseph dari menahan tangannya.
"Silahkan, Tuan!"
Wanita itu datang membawa lagi pesanan yang telah matang, dan menaruhnya ke depan Joseph, dengan nada suara yang begitu lembut, sembari tersenyum hangat.
Joseph sedari tadi tidak menyadari akan sikap wanita itu, kalau tidak memperhatikan saat wanita itu meletakkan piring Celine.
Wanita itu terlihat lebih fokus hanya melayaninya saja, sementara Celine seperti tidak terlihat berada di dekatnya.
"Tolong taruh nasi ke piring tunangan saya!" ujar Joseph kepada wanita itu, dengan nada datar, dan dengan raut wajah yang datar juga.
Raut wajah wanita itu seketika berubah, dan senyumannya juga seketika memudar, mendengar permintaan Joseph.
Celine melihat perubahan raut wajah wanita cantik itu, sehingga ia pun angkat bicara untuk menenangkan suasana, yang terlihat suram pada pelayan cantik tersebut.
"Sudah! tidak apa-apa! aku bisa ambil sendiri nasi untuk ku!" Celine kemudian menyendok nasi ke piringnya.
Tatapan mata Joseph terlihat jadi semakin dingin melirik wanita itu, yang jelas sekali terlihat perubahannya, saat ia meminta tolong pada wanita itu.
Sementara wanita itu jadi merasa canggung, begitu Joseph mengatakan Celine tunangannya.
"Dia sepertinya mengagumimu, jangan buat dia jadi malu! karena terlalu fokus memandang mu!" kata Celine, setelah wanita itu pergi.
"Dia hanya seorang pelayan, dia harus punya etika dalam melayani pelanggan!" kata Joseph kesal.
"Makanannya sudah tersaji, Ayo kita makan, aku sudah lapar!" kata Celine memandang masakan di atas meja, memotong perkataan Joseph.
"Aku pernah makan dua kali di sini bersama dengan teman, Pelayan itu tidak menunjukkan sikap mencari perhatian begitu padaku!" kata Joseph lagi dengan sedikit tidak bersemangat.
"Kau seharusnya senang, ada wanita yang mengagumimu, apa kau tidak lihat, dia sangat cantik!" kata Celine sembari tersenyum.
Joseph terdiam mendengar apa yang di katakan Celine, sepertinya rasa suka Celine yang dulu padanya, sudah tidak bersisa lagi dalam hati Celine.
Dan, perkataan Celine sepertinya menceritakan, tentang diri Celine yang dulu, saat diam-diam mencintainya.
Mengingat itu, perasaan bersalahnya kepada Celine kembali datang menggelitik hatinya. Membuat ia melirik Celine sepanjang makan siang mereka.
Ia melihat Celine begitu tenang menyantap makan siangnya, dan tidak berkomentar tentang rasa masakan yang mereka nikmati.
Sepertinya ia akan lebih berjuang lagi, untuk membuat hati Celine mencair seperti dulu lagi saat menyukainya.
Setelah mereka selesai makan siang, mereka kembali ke kantor, dan Joseph memiliki jadwal dengan grup Dess.
Sebagai Sekretaris, Celine harus ikut bersama dengan Joseph kemana pun Joseph pergi, setelah pulang ke rumah barulah Celine tidak ikut.
Pertemuan dengan grup Dess, ternyata tidak membahas soal bisnis, melainkan membahas soal putri grup Dess, yang telah lama menyukai Joseph.
"Mohon di pertimbangkan, Tuan Scott!" kata pria berusia lima puluhan itu dengan antusias, "Dengan adanya pernikahan ini, pasti akan sangat menguntungkan bagi kita berdua!"
Joseph mematung di tempatnya, mendengar apa yang di katakan Ceo grup Dess tersebut, membuat ia menoleh ke arah Celine.
"Aku akan keluar sebentar!" kata Celine, begitu melihat lirikan Joseph padanya.
Dengan cepat Celine keluar dari ruangan tersebut, sebelum Joseph mengatakan sesuatu kepadanya.
Celine merasa lirikan Joseph itu suatu kode padanya, agar ia keluar ruangan, karena pembahasan yang sedang di bicarakan sangat pribadi.
Bersambung......
udh d usir scra hlus,msh ga ngrti....
malu woooyyy....