Aktris ternama dan terkenal didunia, tidak ada yang tidak mengetahui Wanita yang bernama Violette. Wanita cantik nan rupawan yang bisa mendapatkan pria manapun.
Tapi dia hamil dengan seorang pria yang tidak di sukainya, Violette menjadi wanita yang kejam dan sadis kepada anaknya.
Diujung hidupnya dia mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki semuanya dan kembali ke masa dirinya sebelum hamil. tapi kesempatan itu butuh sesuatu pengorbanan yang membuatnya tidak mudah untuk memperbaikinya.
Apakah Violette dapat memperbaiki semuanya dan kembali bersama anak serta ayah anaknya?
selamat membaca :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nitzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Awal Masalah
Dua miinggu beralu, siang ini Violet sibuk ke salon. Mempercantik diri untuk ulang tahun pria yang dia puja.
"Nayla, bagaimana penampilan kakak malam ini", tanya violet yang menggunakan gaun biru gelap dan dapat menonjolkan lekuk tubuhnya yang sangat bagus.
"Sangat canti, kakak sangat canti!" jawab nayla yang memang mengidolakan kakak kandungnya.
"Kamu juga cepat merias diri, aku harap kamu disana menemukan pria yang kamu cintai" ucap Viola sambil memasng anting pada kedua kupingnya.
"Aku ingin bersama kakak saja!"
"Hah.. kalo nanti kamu nyesal jangan salahin aku ya" jawab viola
"Tidak akan pernah!"
"Baiklah ayo kita berangkat sebelum acaranya mulai"
"Siap bos" ucap nayla sambil membawa matel viola yang memang sudah kerjaannya.
Hotel Harrington saat ini sudah ramai dengan wartawan yang memfoto orang - orang ternama yang akan melewati Red Carpet yang sudah disiapin oleh tuan Rumah.
Karena acaranya bukan hanya ulang tahun Derek tapi juga menyabut derek pulang dan berhasil memenangkan kembali pertandingannya.
Suasana Menjadi lebih ribut ketika Violet datang, kecantikannya membuat dirinya mencadi sorotan utama.
Acara pun dimulai, dengan mendatangkan panti asuhan Cahaya Abadi untuk menunjukan sebuah nyanyian dari anak - anak pani untuk berterimakasih karena Derek menyumbangkan beberapa hadiah uang yang dia dapatkan untuk panti asuhan tersebut.
Terlihat gadis yang berusia 19 tahun memandu anak panti lainnya yang lebih muda dan membuat mereka berbaris dengan rapih.
"Wah Gadis tersebut luar biasa, bisa mengatur anak - anak lainnya. berikan padanya untuk biaya akademiknya" minta pada managernya yang bernama wiliam.
"Oke tuan muda"
Sebenarnya hampir seluruh uang yang derek punya. dia memberikan pada orang yang kurang mampu, pati asuhan atau menyekolahkan seseorang jika memang dia membutuhkan dan kurang mampu.
"Derek !" sapa lucas dan memeluknya
"Kak lucas? bagaimana kabarnya"
"Baik Derek, wah kamu sudah sangat tinggi sekarang" ucap lucas sambil mengelus pucuk rambut Derek.
"Hentikan lah kak. tinggi ku sudah lama berhenti, itu juga tidak melebihi tinggi mu! dan ingat kita cuman beda 3 tahun. jadi jangan memperlakukan aku seperti anak kecil!" ucap Derek, yang memang umurnya sama dengan Violet.
"Baiklah, tapi derek buat kakak, kamu tetap adik kecil kakak yang imut" kini dirinya makin melngelus kepala derek.
Derek yang geram dengan tingkah kakaknya, langsung mengambil lengan kakaknya tersebut.
" Cukup!, dan bagaiman hasil lamaran kakak dengan violet?" tanya Derek yang mengetahui jika kakaknya melamar violet.
"Sepertinya aku di tolak, ah tidak aku benar - benar sudah di tolak derek" lesuh Lucas
"Cukup mengejarnya kak, Dia sudah sangat mereugi karena menolak kakak!"
"Baiklah, tapi apa kamu benar tidak ada perasaan sama violet, kalo ada kakak akan merestuin" ucap Lucas yang beda di mulut dan beda dihatinya.
"Sudah beberapa kali aku bilang, aku tidak menyukainya dan hanya menganggapnya sahabat karena kita berteman dari kecil"
"Apa ada orang yang kamu cintai? atau sukai?" tanya Lucas. Walaupun lucas bilang tidak mengejar Violet tapi dirnya tetap menjaga Violet, Dia pastikan dulu apa yang akan di jawab derek saat Violet mengungkapkannya.
"Tidak ada, aku hanya menyukai badminton ku!"
"Huh.. apa kamu tidak akan masuk keprusahaan?"
"Tidak, dan..." Derek pun melihat sekitar "Tante Hilda dan anaknya pun bisa membantu kakak kan?" tanya sambil menunjukkan lucas jika tantenya sudah datang.
"Baiklah, kakak akan menyambut tamu yang lainnya dulu" Derek hanya mengangguk
Hilda merupakan Adik ipar dari Ayah Derek serta lucas, Suaminya sudah meninggalkan dunia duluan, karena Hilda mempunya seorang putra yang seumuran dengan lucas. Ayah lucas dan derek pun ikut membantu mengurus istri Adiknya serta putranya.
Sedangkan Orang tua Lucas dan orang tua Violet berteman sejak mereka dini, tapi na'as pesawat pribadi yang mereka naiki jatuh ketika mereka berempat liburan bersama tanpa anak - anak, dan dari kecelakaan tersebut tidak ada yang selamat termasuk orang tua mereka.
Semenjak itu Lucas berusia 10 tahun merasa yang lebih tua dan karena ucapan kedua ayah tersebut menitipkan anak lebih kecil pada lucas sebelum mereka pergi membuat merasa harus bertanggung jawab pada mereka bertiga, Derek , Violet dan Nayla.
"Derek" Sapa violet pada Derek.
"Ini hadiah untuk mu, selamat ulang tahun ya" ucap kembali setelah violet berhasil memanggil derek
"Oke thanks ya" Derek pun berniat meninggalkan Violet.tapi lengan Derek ditahan oleh violet.
"Derek apa aku bisa berbicara padamu dulu" Dengan helaan nafas Derek pun mengikuti Violet keruangan yang diamana hanya ada mereka berdua.
"Jad? apa yang ingin kamu bicarakan?"
"Derek, aku tahu selama ini kamu tahu. Kalo aku menyukai mu, kakak mu melamar ku tapi aku hanya bisa mencintai dirimu derek" ucap violet yang maju sambil memegang lengan derek dengan kedua tangannya.
"Tapi aku tidak! violet lebih baik kamu menerima lamaran kakakku"
"Apa karena kakakmu? kamu jadi tidak bisa mencintaiku?"
"Apa kamu sedang berhalusinasi? aku memang tidak pernah merasakan perasaan khusus padamu! "
"Tapi derek aku sungguh sangat menyukaiku, tidak bisa kah kamu menyukaiku balik? itu tidak sulit kok!"
"Jika itu tidak sulit bagimu, kenapa kamu tidak membalas cinta kakak ku dengan mencintainya kembali"
"Derekk"
"Sudahlah jangan mengganggu ku kembali!" ucap derek yang langsung menghempaskan lengan violet dan pergi meninggalkannya.
Lucas yang menguping langsung menyembunyikan dirinya. Lucas merasa iba melihat muka sedih violet yang di tolak Derek dari celah pintu ketika derek keluar.
Violet menangis dan jalan menuju bar Hotel tersebut, Dirinya meminum minuman yang alkoholnya tinggi. Lucas yang tidak tega langsung menghampirinya.
"Apa kamu senang lihat aku di tolak kak lucas?" tanya violet pada lucas yang baru saja duduk disampingnya.
Lucas pun memesan pesanan yang sama di pesan violet dan meneguknya sekaligus. "Tidak, perasaan ku sangat sakit melihat kamu menangis"
"Huhuu, harusnya kamu jadi penjahat! jangan sebaik ini. aku takut mencintai orang yang baik seperti mu! kamu tahu kan aku sangat membenci ayahku karena dirinya yang baik"
Ya ayah violet merupakan pria yang sangat baik dan hangat, tapi kebaikannya malah dimainkan oleh pamannya dan menyabotase pesawat tersebut hingga membuat kecelakaan tersebut.
Waktu sudah pukul 1 malam mereka disana sudah 3 jam. lucas pun betah menemani violet minum hingga dirinya ikutan mabuk.
"Violet sudah cukup minumnya, ayo aku antar kamu ke kamar. kamu tidur disini kan"
"Yak kamu betul, aku menyewa kamar no 24 sepert umur derek, aku harap aku dan derk bisa bersatu di kamar itu tapi, tapi huaaa" violet pun merancau mabuk dan sangat cengang.
"Baiklah, ayo aku papah"
Lucas pun merangkul Violet dan membawa tas violet, setelah lama melangkah dirinya menemukan kamar tersebut. Untungnya kuci kamar tersebut ada di tas violet sehingga lucas dengan mudah masuk kamar tersebut.
Lucas yang sudah sempoyongan, masih berusaha membaringkan violet dengan pelan. dan dirinya meninggalkan kamar tersebut.
"jangan pergi" ucap violet yang menahan tangan lucas dan mendekatkan dirinya pada lucas
Cup
Ciuman violet sampai pada bibir Lucas, Ciuman pelan yang lama - lama menajadi kian ganas.
"Violet.."
Tidak ada suara apapun selain suara erangan Violet..