Karina tak pernah menyangka liburan mewahnya di kapal pesiar akan mengubah hidupnya selamanya. Malam yang diawali dengan angin laut yang menenangkan berubah menjadi malam penuh gairah bersama seorang pria misterius bernama Demian.
pertemuan pertemuan tidak sengaja membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang gairah yang tidak bisa padam.
Namun, semuanya berubah menjadi rumit ketika pria itu terus mengejarnya padahal pria itu tahu bawa dirinya telah menikah.
Lebih mengejutkan lagi Demian adalah seorang mafia yang berkedok sebagai pengusaha sukses.
Kehidupan Karina semakin jungkir balik saat
Demian terus mengejar Karina, dan pria itu tahu rahasia besar dibalik pernikahan Karina dan Malvin yang selama ini di sembunyikan dari banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umnai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
Dean menatap rumah yang sudah lama ia tidak tinggali, kesibukannya mengurus perusahaan mendiang sang ayah di paris membuatnya sangat sibuk dan sulit untuk pulang.
"Dean.,. Oh anak mamah" ucap Stella memeluk Dean dengan perasaan bahagia.
"mamah,." ucap Dean memeluk sang ibu dengan penuh kerinduan.
"kau sudah pulang sejak kemarin mengapa tidak langsung kemari?, kau tidak merindukan mamah? omel Stella.
"maaf mah, apartementku lebih dekat dari airport di banding rumah ini lagi pula aku kemarin juga untuk menemui Karina dahulu"
"oh kau sudah menemui adikmu?"
"sudah mah, dia juga bercerita habis makan malam di rumah mamah" ucap Dean membuat Stella tersenyum senang.
"kau tahu Dean, mamah sangat senang akhirnya setelah bertahun tahun dia mau pulang ke rumah ini" ucap Stella.
"setelah mamah meminta dia menjadi istri Malvin, ada jarak antara mamah dan karina yang semakin jauh, dia membenci mamah, meski Karina tidak menunjukan kemarahan pada mamah, mamah yakin dia sangat membenci mamah dan selama ini Karina tidak mau menemui mamah" ucap Stella dengan sedih.
"mah, aku tidak mengerti mengapa mamah melakukan itu?, maksudku mengapa mamah tega menyuruh Karina menikah dengan Malvin" lanjut Dean ada nada kekesalan dan kemarahan di dalamnya.
"karna mamah rasa Angel butuh sosok seorang ibu dan juga mamah tahu sebelum Malvin menikah dengan Katia, Karina menyukai Malvin, untuk itulah mamah rasa keputusan mamah sudah tepat" ucap Stella menjelaskan dengan jujur.
Terlihat Dean terdiam, ia bingung ingin berkomentar apa.
"mah boleh Dean bertanya?" tanya Dean menatap sang ibu.
"apa mamah menyayangi Karina?
Stella tampak mengerutkan keningnya.
"tentu saja mamah sangat menyayanginya meski hubungan kami jauh, kau tahu bukan dulu Karina kuliah di luar kota, karna itulah hubungan kita tampak jauh, namun sejujurnya mamah sangat menyayangi Karina., mengapa kau berbicara seperti itu?!!!. Tanya Stella dengan kesal.
"bukan apa apa, ya hubungan mamah dan Karina tidak sedekat mamah dengan Katia ya mungkin karna kalian beda kota membuat terasa tidak dekat, jika begitu syukurlah, Dean senang mendengarnya" ucap Dean.
"apa yang di katakan Siera adalah salah, mamah menyayangi Karina, makan malam itu adalah murni karna mamah tidak mengenal dekat Karina hingga salah menghidangkan makanan untuk Karina" batin Dean bermonolog.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Karina mengenakan warna gaun senada dengan Angel, mereka terlihat kompak sebagai ibu anak, melangkah masuk ke sebuah ballroom hotel.
"Mengapa masih sepi?" gunam Karina hanya melihat para pelayan dan EO sibuk menyiapkan acara.
"pestanya belum mulai, ayo kesana, ssmua keluarga menunggu kita" ucap malvin menggenggam tangan Karin, membawa Karina menuju ke sebuah ruangan privat khusus keluarga.
Tiba disana mereka disambut oleh seluruh keluarga Malvin, Angel tampak bahagia bertemu para sepupu yang seusianya.
"Angel cucu oma" ucap Sofia ibu kandung Malvin memeluk sang cucu.
"hai Karina lama sekali kita tidak bertemu" ucap salah satu kerabat, Karina hanya membalas dengan senyum dan menarik kursi disebelah Malvin.
"bagaimana bisa bertemu, dia sangat sibuk dengan pekerjaanya" jawab kerabat yang lain.
"Karina kau masih bekerja di rumahsakit, pasti sibuk sekali, lalu Angel dengan siapa?" tanya Emma salah satu sepupu Malvin.
"kami memiliki banyak pelayan dan juga pengasuh, jika aku tidak dirumah, masih banyak orang, dan para pengasuh juga menyayangi Angel" jawab Karina dengan senyum.
"wah kasihan sekali Angel, dia pasti kekurangan figur seorang ibu" ucap Emma lagi membuat alis Karina terangkat.
"Emma, meski aku sibuk dengan pekerjaanku sebagai dokter, namun Angel salah satu prioritasku" ucap Karina dengan tegas.
"Karina jika Angel adalah prioritasmu harusnya kau sudah bisa memilih, Angel butuh sekali perhatian langsung dari ibunya, jika kau selalu sibuk kerja, kapan kau memiliki waktu untuk benar benar mendampinginya" ucap Sofia ikut nimbrung.
"Dan tidak hanya Angel, Malvin juga butuh perhatian dari istrinya, pekerjaanmu membuatmu kekurangan waktu bersama Angel dan malvin, Karina" lanjut sofia.
Karina merasa semakin di cecar oleh pertanyaan pertanyaan yang membuat emosinya naik.
"keluarga kita keluarga kaya, kau tidak bekerja, Malvin sanggup menafkahimu" ucapnya langsung melukai perasaan karina..
"mah, aku tahu itu, tapi aku menekuni pekerjaanku karna panggilan dari hati bukan karna uang, sebelum aku menikah dengan Malvin pun aku sudah mengatakan itu, aku sangat mencintai pekerjaanku ucap Karina dengan tegas membuat ibu mertua dan kerabat Malvin yang selalu menekannya terdiam.
"Dulu saat Katia masih hidup, dia selalu mepioritaskan Malvin di tas segalanya, tidak sepertimu yang gila kerja" ucap Sofia langsung menbuat dada Karina terasa sesak.
"mah bisakah jangan lagi membawa bawa nama Katia lagi" ucap Malvin.
"kenapa memangnya?, memang seperti itu kan, Katia selalu menomersatukan keluarganya dibanding apapun itu, jika dia masih hidup mamah yakin Angel lebih bahagia denganya, karna dia tahu cara mengurus anak dan saumi" ucapnya dengan pedas semakin menusuk hati Karina.
Katia lagi,..
"katia, aku menghormatinya karna dia saudara dan ibu Angel, tapi yang harus kalian tahu, kami berbeda, saya bukan dia, dan kalian jangan lupakan apa alasan aku menikah dengan Malvin, jadi jangan menuntutku untuk menjadi yang kalian inginkan!!!
"dan satu lagi, tentang Angel, saya jujur cinta kasih sayangku padanya adalah tulus" lanjut Karina dengan penuh emosi, membuat semua terdiam.
"sayang.,." bisik Malvin megusap bahu Karina. Karina merasakan emosi yang dalam, bahkan air matanya juga akan luruh jika tidak ada Angel di sampinya.
"mommy,.." ucap Angel memeluk Karian, hal itu membuat sedikit demi sedikit emosi Karina reda.
"tidak apa sayang, kami tidak berkengkar, hanya beda pendapat oke" bisik karina memeluk Angel.
Para kerabat saling berbisik membicarakan Karina.
ternyata benar apa yang dikatakan Katia, Karina sangat egois dan keras kepala
Dia bahkan berani ibu mertuanya.,.
Bisik bisik itu sampailah ke telinga Karina, membuat tangan Karina terkepal erat, sampai sekarang keluarga Malvin banyak yang tidak suka terhadapnya.
Apa ini ulahmu Katia, membuat berita buruk tentangku" batin Karina berteriak miris.
"mah bisakah jangan menyudutkan Karina, aku tidak masalah, dia bekerja atau tidak, selama dia baik pada Angel dan menyayanginya dengan tulus, aku tidak masalah, tidak semua orang bisa melepas pekerjaan yang di cintainya begitu saja dengan mudah!!!" ucap Malvin dengan tegas.
"aku rasa aku tidak bisa melanjutkan pesta ini, aku akan pulang, terimakasih atas sambutan yang menguras emosi ini" ucap Karina.
"karina,.." ucap Malvin tidak setuju.
"beginikah sikapmu setelah lama tidak berjumpa, dan kami hanya ingin memberi nasehat kau merajuk tidak jelas seperti ini" ucap Sonia dengan marah.
"mah.,.," ucap Mavin dengan kesal.
"cukup, bisakah kalian diam!!!, para tamu sudah mulai datang, Karina tinggalah sebentar lagi, maafkan ucapan ucapan yang melukaimu, pola pikir mereka berbeda denganmu karna perbedaan generasi, papah harap kau memakluminya" ucap sang ayah mertua.
Karina hanya mengangguk dengan mendengus kesal.
"mommy aku ingin ice cream" pinta Angel.
"baiklah ayo kita keluar, disana kebih banyak pilihan makanan di banding diruangan ini" ajak Karina menggandeng tangan Angel pergi ke ballroom pesta.
"bisakah kalian tidak memojokan Karina, harusnya kalian berterimakasih padanya karna mau menggantikan Katia" ucap Malvin dengan tajam.
Karina hanya mengikuti kemana langkah Angel berjalan, gadis kecil itu begitu senang melihat banyak makanan yang tersaji di meja.
"ice cream.,. Angel ingin ice cream" ucapnya semangat berlari menerobos kerumunan para tamu.
Karna saking semangatnya, Angel tidak sadar menabrak seseorang, membuang ponsel orang itu terjatuh.
"Angel hati hati sayang.,." ucap karina mengusap rambut Angel, melihat ponsel tergeletak ia segera mengambilnya, namun sang pemilik juga ingin mengambilnya membuat tangan Karina dan sang pemilik bersentuhan.
"maafkan putriku dia,..,.. Demian.,.," lirih Karina, tubuhnya membeku melihat siapa pemilik ponsel tersebut dan juga orang yang di tabrak Angel.
Mata Demian yang tenang dan dalam itu bersitenggang dengan mata Karina. Selalu sama, Demian dengan wajah tenang dan dinginnya tersebut.
"sayang.,." suara Malvin segera membuat Karina segera menarik tanganya.
"ada apa ini?" tanya Malvin.
"Angel tidak sengaja menabrak uncle ini, maafkan Angel ya uncle" ucap gadis kecil itu dengan gugup.
"maafkan putriku, apa ada yang,..
"tidak apa" ucap Demian dengan datar, namun tatapanya tetap tertuju pada Karina, membuat wanita itu tidak berani menatap Demian.
"sekali lagi saya minta maaf" ucap Malvin menundukan tubuhnya.
"Karina ayo pulang" ucap Malvin merangkul pinggang karina, dan hal itu tidak luput dari mata elang Demian.
Demian masih terus menatap punggung Karina, tanganya terkepal melihat bagaimana pinggang Karina yang dipeluk posesif oleh suaminya, ada rasa marah dan tidak suka pada hatinya, ia mendesis dengan penuh ketidak sukaan.
"mommy apa uncle tadi marah pada Angel?" tanya Angel saat mereka di mobil.
"tidak sayang, buktinya uncle tadi tidak memarahi Angel, lain kali hati hati ya" jawab Karina.
"tapi uncle tadi sangat tampan mom" ucap Angel membuat Malvin dan Karina terkejut.
"oh begitu ya, jadi daddy tidak tampan?" tanya Malvin.
"daddy tampan, tapi uncle tadi sangatlah tampan" jawab Angel membuat tawa.
Ucapan Angel entah mengapa membuat pipi Karina merona merah dan bibirnya mengembang senyum, ia akui Demian memang tampan dan.,.,. pintar memuaskan nya di ranjang.