Semuanya berawal dari David yang salah masuk ke kamar Viona, dan keduanya terlibat percintaan panas yang membuat keduanya saling terikat.
"Ingat pernikahan ini hanya formalitas saja, kau hanya istri di atas kertas saja" David Bramasta.
"Terserah, tapi aku mau bayaran ku 2M setelah itu kita bisa bercerai" Viona Khanza.
Penasaran? ikuti kelanjutan nya, dan jangan lupa dukung author dengan like coment dan vote nya ya🥰 makasih🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10. Di usir.
Satu tamparan mendarat keras di pipinya.
Viona memegang pipinya yang terasa panas setelah mendapatkan tamparan itu.
"Papa" Viona menatap kecewa papa nya.
"Papa nggak tahu siapa yang merubah kamu menjadi tidak sopan seperti itu sama Mama dan kakak kamu. kamu benar-benar sudah berubah menjadi anak tidak tahu diri" ucap Pak Seto marah.
Viona tersenyum mendengar ucapan Papa nya itu.
Anak tidak tahu diri?
"Papa benar aku memang anak tidak tahu diri, hanya karena mereka papa menghina aku? anak kandung papa sendiri" Viona masih tersenyum getir.
"Viona! cepat minta maaf pada mama mu" titah pak Seto lagi.
Viona menggeleng, matanya melirik ibu Sukma dan Lauren yang mematung dengan Wajah penuh kebohongan nya.
"Papa minta aku minta maaf?" Viona bertanya seraya melirik papa nya.
Lalu matanya kembali menatap wajah dua wanita yang sedang memperlihatkan raut wajah sedih itu.
"Nggak! aku nggak akan minta maaf karena aku nggak salah" lanjut Viona tegas.
"Viona!"
Plakk!
kembali Viona mendapatkan tamparan lagi, dan hal itu benar-benar membuat Viona semakin nampak menyedihkan dimata Lauren.
"Mampus, siapa suruh so berani ngelawan" batin Lauren tersenyum puas.
Sedangkan Ibu Sukma dia menahan suaminya agar tidak bersikap kasar lagi kepada Viona.
"Sudah mas, kasihan Viona" kata ibu Sukma menahan suaminya.
"Lepaskan ma, dia memang kurang ajar aku terlalu memanjakan nya sehingga dia bisa bersikap begitu kepada mu" balas Pak Seno berontak.
"Nggak mas, jangan. sudah mas tenangin diri kamu ini bisa di bicarakan baik-baik" ibu Sukma masih membela Viona.
Tapi jelas itu hanya terlihat sandiwara di mata Viona yang sudah kenal dengan ibu tirinya itu.
Viona berniat pergi tapi belum jauh dia melangkah tiba-tiba terdengar kembali suara Papa nya.
"Jika kamu tidak mau menikah kamu enyah dari rumah ini, Papa tidak punya anak yang tidak bisa di atur" ucap Pak Seno tegas.
Viona menghentikan langkah nya, matanya sekali lagi memandang kearah papanya.
"Papa mengusir ku?" tanya Viona kecewa.
Pak Seno tak menjawab dan diam seribu bahasa, membuat Viona tersenyum kecut karena Papa nya benar-benar sudah tidak menyayangi lagi.
Viona menarik nafasnya panjang, tidak dia tidak boleh menangis di depan dua wanita yang sangat dia benci.
"Baik aku akan pergi" Viona akhirnya memilih pergi.
Dengan kecewa Viona pergi ke kamar nya dan hal itu mengundang senyuman senang Lauren yang merasa rencana nya berhasil.
Sedangkan Pak Seno dia di tenangkan oleh Ibu Sukma yang langsung memberikan air minum.
"Papa tenang, jangan seperti ini semuanya bisa di bicarakan baik-baik" kata ibu Sukma lagi.
"Tidak bisa Ma, papa mau Viona menikah dengan pria pilihan papa dan kalau dia tidak mau itu artinya dia harus pergi dari rumah ini" jawab pak Seno tegas.
"Papa kenapa sangat ingin Viona menikah? apa ini masalah hutang?" tanya Ibu Sukma lagi.
Pak Seno hanya diam dan tak menjawab, Lauren mendengar obrolan keduanya dan semakin yakin jika pria yang akan di jodohkan dengan Viona adalah pria tua yang berkuasa.
Sedangkan Viona dia mengemasi barang-barang nya, Viona hanya membawa barang-barang yang menurutnya mudah di bawa dan bisa dijual kembali selain itu dia meninggalkan barang-barang yang tidak penting.
"Mama, papa kejam" ucap Viona saat melihat foto mama nya.
Dia langsung memasukkan foto itu ke dalam tas nya, lalu Viona juga memasukkan semua perhiasan yang di berikan mama nya pada nya saat kecil.
Tok..tok.
Ceklek..
Terdengar suara langkah kaki, Viona mengusap air matanya sudah tahu siapa yang datang.
"Kenapa harus drama di usir? tinggal nikah aja kenapa susah sih" Lauren dengan santainya duduk di pinggir ranjang Viona.
"Kenapa? kamu takut Papa jadi nya menjodohkan pria tua sama kamu" Viona menjawab dengan kata-kata menohok nya.
Dan berhasil membuat Lauren terdiam karena terkejut.
"Nggak, Papa nggak akan setega itu sampai menikahkan anak nya ke pria tua" balas Lauren terbata-bata.
"Yakin? buktinya aku anak kandung nya mau di nikahin tuh" Viona tersenyum miris.
Lauren kembali diam mendengar ucapan Viona yang memang benar adanya.
Seketika dia merasa takut, Lauren bahkan tak memperhatikan raut wajahnya Viona yang terlihat memandang tajam padanya.
"Kamu mau pergi kemana? aku tidak yakin kamu
bisa bertahan secara kamu nggak ada kerjaan, kamu pasti akan menjadi gembel" ucap Lauren lagi.
"Tenang saja aku nggak akan menjadi gembel seperti yang kamu pikirkan, aku justru akan lebih senang dan bahagia setelah keluar dari rumah neraka ini" balas Viona dengan senyuman nya.
Lalu Viona membawa tas yang terisi barang-barang nya itu meninggalkan kamar nya dan juga Lauren yang mematung mendengar ucapan Viona.
Lauren menggelengkan kepala nya karena hampir terpengaruhi oleh ucapan Viona.
"Tidak, papa tidak akan kejam padaku. papa nggak pernah membeda-bedakan anak nya meski aku anak tiri, pasti papa juga nggak akan mau aku menggantikan Viona, aku yakin papa nggak akan seperti itu" gumam Lauren sangat yakin.
Sedangkan Viona dia sudah turun ke lantai dasar dan berpapasan dengan Ibu Sukma yang menahan nya.
"Kamu mau pergi ke mana Vio, Mama mohon tolong jangan pergi" ucap Ibu Sukma menahan.
"Jangan pura-pura baik, aku tahu kalau aku pergi kamu kan yang senang" Viona menjawab ketus.
"Mama nggak Punya pikiran kaya gitu, mama mohon Vio jangan pergi maafkan papa. dia begitu karena banyak pikiran papa sedang banyak masalah di kantornya nak" lanjut Ibu Sukma lagi.
Viona malas berhadapan dengan Ibu Sukma, jelas dia tahu apa yang sebenarnya terjadi karena dia mendengar obrolan papa nya dengan seseorang.
Papa nya berniat menikah kan nya untuk membayar hutang-hutang nya, dan Viona tak mau di jadikan penebus hutang maka dari itu dia memilih membuat keributan untuk bisa pergi.
"Saya akan menikahkan anak saya dengan anda tuan, tapi Saya mohon tolong jangan permasalahkan hutang saya."
Viona tersenyum karena beruntung tahu sejak awal niatan papa nya.
"Mama mohon jangan pergi Vio" Ibu Senja berteriak.
Tapi Viona yang marah dan engan terlibat dengan Masalah hutang papa nya dia memilih untuk tak terlibat dengan drama keluarga nya itu.
"Enak saja yang habiskan uang papa mereka aku yang jadi tumbal nya" gumam Viona sambil berjalan.
Viona memilih pergi menggunakan taksi, dia tak membawa Mobilnya karena dia masih punya rasa kasihan kepada papanya yang sebentar lagi akan mengalami masalah keuangan.
Ibu Sukma keluar dari rumah dan di susul oleh Lauren.
"Mama, papa Punya hutang?" tanya Lauren.
"Iya, tapi yang mama tahu nggak banyak" balas Ibu Sukma cemas.
Apa!
"Mama, aku nggak mau menggantikan Viona nikah. awas saja ya ma" ucap Lauren tegas.
Dan langsung mendapatkan lirikan dari mama nya.
"Kamu tenang saja, mama nggak akan paksa kamu buat melunasi hutang papa. biarkan saja papa mu yang pikirkan karena anaknya sendiri saja tidak perduli" jawab Ibu Sukma menenangkan sang putri.