CINTA TERPILIH

Karina akan pindah ke ibukota Dimana saat ini Dipta tinggal bersama keluarganya, Karina mempunyai apartemen yang dibelinya beberapa bulan ini tanpa sepengetahuan Dipta, melihat gelagat suaminya yang sudah mencurigakan ditambah informasi dari sahabatnya saat itu, karina pun memutuskan Menyusun rencana untuk dirinya sendiri.

Karina menyelidiki semua informasi yang diberikan oleh sahabatnya, dan karina pernah melihat suaminya sedang bergandengan mesra dengan Gina di restoran yang biasa Dipta dan Karina datangi kalau lagi akhir pekan.

Setelah melihat Dipta dengan Perempuan yang sedang hamil besar, Karina sudah bisa menyimpulkan kalau itu istri Dipta. Karina mengenal Gina yang menjadi tunangan Dipta dan Karina juga tau betapa bucinnya Dipta pada mantan tunangannya tersebut.

Karina selama dua bulan ini menunggu penjelasan dari Dipta tentang apa yang telah dialakukan dibelakang Karina selama satu tahun ini, tapi Dipta berusaha menutup rapat pernikahan keduanya itu.sikap Dipta tidak berubah sama sekali terhadap Karina yang berubah hanya jadwal kerjanya yang makin sering ke luar kota.

“Mas kamu mau keluar kota lagi”. Tanya karina pada suaminya Dipta.

“iya sayang , banyak pekerjaan diluar kota yang bermasalah papa menyuruh mas untuk menanganinya”. Jawab Dipta sambil memakai minyak wangi kebadannya.

Karina hanya menatap kearah Dipta sambil tersenyum sinis dia tau kalau Dipta berbohong tentang pekerjaannya, selama ini setiap dipta bilang

ada kerjaan diluar kota, itu hanya alasannya saja padahal dia menginap dikediaman Darmawan dengan istrinya yang baru.

Melihat Karina yang hanya diam menatap kearahnya Dipta mendekati istrinya.“kamu kenapa sayang kok diam? Mas Cuma satu minggu kok nggak lama”. Ucap Dipta lembut sambil memeluk istrinya itu.

Karina yang sudah muak dengan sandiwara Dipta berusaha melepaskan diri dari pelukan suaminya itu. Dipta yang merasakan penolakan dari Karina agak terkejut melihat sikap karina yang berusaha melepaskan diri dari pelukannya, biasanya karina akan sangat senang kalu diperlakukan seperti ini.

Setelah melepaskan diri dari pelukan suaminya karina langsung berjalan kearah pintu kamar dan membukanya “sudah mau siang mas nanti

kamu telat  kebandaranya”. Ucap karina sambil tersenyum.

“oh iya sayang, mas berangkat dulu ya”. Dipta berusaha seperti biasa padahal saat ini pikirannya lagi tertuju pada karina yang sikapnya berubah.

Karina berjalan kearah depan rumah tanpa menunggu Dipta biasanya Karina akan selalu menggandeng suaminya, ketika mengantarkan Dipta

kerja atau tugas keluarga kota, kali ini Karina tidak melakukan hal itu, Dipta berjalan mengikutinya dari belakang.

“sayang mas berangkat dulu kamu hati hati dirumah kalau ada apa apa kamu kabarin mas”. ucap dipta dengan lembut. tidak terlihat sedikitpun kebohongan yang dia lakukan benar benar sempurna sandiwara yang dimainkan Dipta selama ini.

Karina juga tidak akan percaya seandainya dia tidak melihat sendiri kalau suaminya sudah mendua. Karina hanya menganggukkan kepalanya tidak menjawab ucapan suaminya

dia hanya menatap kearah lain ketika Dipta akan mencium keningnya, tidak ada reaksi apa apa dari karina ketika Dipta berpamitan.

Dipta menjadi bingung sendiri dengan peubahan sikap karina yang tidak seperti biasanya. “sayang kamu kenapa? Kamu ada masalah atau ada yang

mau kamu bicarakan dengan mas”. Dipta masih memegang bahu istrinya saat bertanya.

“nggak ada apa apa mas, aku lagi nggak enak badan aja”. balas Karina malas malasan, dia pengen mual melihat kebohongan yang terjadi didepannya saat ini.

“apa perlu kita kedokter dulu” ajak Dipta sambil menatap kearah Karina yang saat ini tidak mau melihat pada dirinya.

“aku nggak papa kok mas hanya agak kurang enak badan aja, dibawa istirahat juga sembuh” ucap karina

Dipta hanya menghela nafasnya mendengar penolakan dari karina “kalau begitu mas jalan dulu ya, kamu istirahat habis ini jangan kemana mana”. Ucap Dipta penuh perhatian seolah olah karina adalah Wanita yang sangat dicintainya. Karina hanya mencibir didalam hatinya.

Setelah itu Dipta berjala kearah mobilnya dan tidak berapa lama diapun meninggalkan Karina dengan perasaan campur aduk.

Melihat Dipta sudah pergi karina masuk kedalam rumah berjalan masuk kekamarnya setelah menutup pintu, karina pun duduk termenung merenungi semua yang telah terjadi diperjalanan hidupnya dengan Dipta.

Karina sudah lama mencintai Dipta, dari mereka sekolah menengah atas dulu, Karina tau kalau impiannya terlalu tinggi pada akhirnya dia hanya bisa mencintai Dipta dalam diam.sampai tamat sekolah dan dipta pergi ke luar negeri untuk kuliah karina masih menyimpan asa itu.

Setelah tujuh tahun berlalu mereka dipertemukan kembali di acara reuni sekolah disanalah mereka Dipta dan karina mulai menjalin kedekatan. Karina tau semua perjalanan hidup Dipta dia selalu memantau berita Dipta lewat group wa di alumni sekolah mereka.

Karina juga tau pernikahan Dipta yang batal karena Gina pergi dan membatalkan pernikahan. Awalnya karina tidak berharap akan dekat dengan Dipta tapi seiring berjalan nya waktu Dipta yang dalam keadaan terpuruk mengajak karina untuk bertemu disanalah Karina memberikan perhatian pada Dipta dan akhirnya hubungan mereka berlanjut ke pernikahan.

Karina yang saat itu bekerja disebuah Perusahaan yang cukup besar dan kariernya cukup bagus karena karina memang pintar dan cerdas makanya dia cepat mendapatkan posisi yang bagus di Perusahaan tersebut.

Ketika mereka menikah Dipta menyuruh karina untuk berhenti bekerja , awalnya Karina keberatan dengan usulan Dipta tapi pada akhirnya dia mau mengikuti kemauan Dipta agar berhenti bekerja, selama menjadi istri Karina sangat patuh pada suaminya itu.

Karina menarik nafasnya dengan kasar sambil memegang perutnya yang masih rata.mbok ti yang melihat karina seadri tadi diam “ kenapa non apa ada yang sakit?”.

“nggak ada apa apa mbok, Karin tadi hanya ingat awal awal pertemuan dengan mas Dipta”. Ucap karina sambil tersenyum tipis.

“jangan diingat lagi non nanti jadi sedih lagi”.

“iya mbok karina akan melupakan semuanya, ini terakhir kali Karin mengingat semuanya”.

Karina memegang tangan si’mbok “terima kasih ya mbok sudah baik sama karin”. Ucap Karin lagi

“Nggak perlu berterimakasih nona Karin orang nya baik, mbok sudah menganggap non Karin seperti anak sendiri. Mbok sedih melihat non diperlakukan begini sama den Dipta”.

Karina tersenyum melihat ketulusan mbok ti pada dirinya. “sebentar lagi kita sampai mbok, mudah mudahan yuda sudah sampai disana”. Ucap karina sambil melihat kearah luar mobil. Tadi mbok ti sudah mengirim pesan pada anaknya untuk datang kealamat yang dikasih karina.

“yuda sudah datang non sekarang lagi menunggu kita dilobby apartemennya”. Jawab si’mbok memberitahukan kalau yuda sudah datang.

Mobil yang ditumpangi oleh karina memasuki lobby apartemen yang keliatan sangat mewah ini. Penjagaan di sini sangat ketat tidak sembarangan orang bisa masuk keapartemen ini.

Sesampai dilobby apartemennya mobil pun berhenti dan menurunkan semua barang barang yang ada untuk dibawa kedalam apartemen ini,dibantu yuda akhirnya merekapun selesai membawa barang ke unit apartemen yang karina punya.