seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Dylan Hopkins, adalah seorang dokter magang yang rajin, berwajah tampan dan berkharisma. ditengah kesibukannya, dia tiba-tiba mendapat telpon dari orang yang tak dikenal untuk menginformasikan bahwa
wanita yang dia pacari selama tiga tahun tiba-tiba melangsungkan pertunangan dengan pria lain.
wanita itu mengkhianatinya hanya karena dia miskin dan bukan dari keluarga kaya.
Yang lebih menyakitkan lagi, ditengah rasa sakit hati karena dikhianati sang kekasih,
Dia malah dipecat dari pekerjaannya.
namun suatu ketika, dia tiba-tiba mendapat kekuatan misterius dari cincin yang pernah dia berikan pada mantan pacarnya sebagai hadiah.
cincin tersebut merupakan cincin peninggalan yang ditinggal oleh orang tua kandungnya.
sejak saat itu kehidupan Dylan mengalami peningkatan baik ekonomi, ilmu medis, bela diri dan kekuatan super lainnya. bagaimana kisah selanjutnya nongkrong terus ya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Kamu Berpikir Sudah Mendapat Harta Karun?
mendengar kata-kata kejam itu, Dylan merasa kaku dan tidak bisa bergerak sama sekali seolah-olah sudah disiram satu baskom air es
Dibawah panggung, seorang wanita paru baya yang lumayan akrab dengan Dylan tiba-tiba berdiri sambil menunjuk-nunjuk kearahnya lalu berteriak,
"Kamu Dylan Hopkins kan? Lihatlah dirimu dan lihatlah pakaian yang kamu kenakan!
Bagaimana kamu bisa berpikir akan menikahi anak gadisku?"
"Ini sangat menjijikan, kamu sebagai seorang pria, apa pantas bagimu mengacau di acara pertunangan orang lain?"
"Kalau wanitamu memilih bertunangan dengan pria lain, jangan salahkan wanitanya, salahkan saja dirimu karena terlahir miskin! segera pergi dari sini!"
Serangkaian kalimat yang menyayat hati itu masuk ke telinga Dylan
Juan stone ayah Erik pun ikut mencibir!
"Kamu sangat tidak pantas bersanding dengan anak gadisku, Berani kamu mengacau disini? Dan berhentilah bermimpi untuk membawa anak gadisku pergi!"
Apa dia datang kesini ingin membawa Erika pergi? Ada apa dengannya? Beraninya dia merusak pesta pertunangan tuan muda Denny! Kata seorang tamu yang hadir.
Ini konyol, benar-benar konyol, aku tidak percaya ada hal semacam ini, aku baru saja melihat orang masuk dan mencoba membawa pengantin pergi? Aku pikir sedang menonton drama.
Para tamu disekitar baru menyadari apa sebenarnya yang sedang terjadi, kemudian mereka menunjuk-nunjuk Dylan dan mencacinya dengan kata-kata yang menyayat hati. bahkan sampai ada yang ingin menendangnya, namun ditahan oleh pihak lain.
Denny hanya mencibir dari samping, dia sangat menikmati pertunjukan ini, rasanya dia sedang menonton pertunjukan yang spektakuler dan paling seru dalam hidupnya.
Dylan hanya berdiri diam dan menerima semua makian dari Erika dan kedua orang tuanya, dia sangat syok atas perubahan sikap Erika dan kedua orangtuanya itu.
Dia seperti sedang bermimpi dan nyaris tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Semalam dia masih begitu mesra dengan Erika, hari ini dia langsung menjadi orang yang berbeda.
Tidak ada yang bisa menerima ini begitu saja.
"Erika, kita berdua pernah berjanji, bahwa kita akan terus bersama selamanya!" kata Dylan sekedar mengingatkan Erika akan janji mereka.
"Dylan ada apa denganmu? Apa kamu tidak bisa menerima kenyataan bahwa aku sudah menjadi tunangan orang lain?"
Erika menatapnya dengan senyum sinis,
"Kupikir, aku masih bisa bermain-main denganmu sebentar. Tapi karena kamu sudah mengetahuinya, aku akan mengatakan yang sebenarnya!"
"Kamu hanyalah seorang pecundang, Memang kamu punya apa? Uang, rumah, mobil apa kamu memilikinya? Kamu pria miskin yang tidak punya apa-apa, kecuali parasmu yang tampan!"
"Tetap bersamamu selamanya?"
"Hahaha Dylan, Dylan ... kamu terlalu naif! Kamu membuatku muak, keluar dari sini dan jangan pernah muncul kembali dihadapanku!"
Suara dingin itu langsung menjalar ke seluruh aliran darahnya, yang membuat amarahnya seketika meledak.
Dia mengangkat tangannya hendak menampar Erika, namun Erika langsung menghindar dan bersembunyi kesamping Denny.
"Denny, lihat dia, dia ingin menamparku."
"Jangan khawatir, kamu milikku, aku akan melindungi mu!" Denny memeluk Erika dengan mesra namun terlihat sombong.
"Dylan, apakah kamu masih ingat, apa yang kamu katakan padaku tiga hari yang lalu? Kamu mengatakan akan menunggu pembalasanku, kan?"
"Bagaimana?"
"Hari ini aku tidur dengan pacarmu dalam waktu tiga hari!"
"Hubungan tiga tahunmu tidak sebaik tiga malam menginap bersamaku. Aku harus mengatakan kalau pacarmu benar-benar hebat."
Denny meremas-remas pantat Erika dengan satu tangannya.
Erika langsung tersipu. dia pura-pura tidak mendengar perkataan Denny.
Dia bisa memiliki apapun yang dia inginkan jika bersama Denny! Apapun yang dikatakan Dylan sudah tidak penting lagi baginya dibandingkan dengan perasaan bahagianya saat ini. Dia sama sekali tidak peduli dengan keberadaan Dylan dihadapannya!
Orang tua Erika juga tidak peduli dengan apa yang dikatakan Denny.
Tiga hari yang lalu, Erika dan Dylan sedang berbelanja. Denny menabrak Dylan sampai berdebat dengannya dan Hampir adu jotos.
Denny mengarahkan pandanganya pada Erika beberapa kali, dia mengeluarkan setumpuk uang didepan Dylan dan mengulurkannya pada Erika dan bertanya, apakah Erika bersedia menjadi wanitanya?
Tapi Dylan berteriak dan langsung mengusir Denny. Denny pun mengatakan kalau dia akan membuat Dylan menyesalinya.
Ternyata Denny benar-benar mendapatkan Erika hanya dalam waktu tiga hari. dia sangat bangga dan menunjukan penghinaannya pada Dylan secara terang-terangan.
Dari samping, Erika angkat bicara,
"Dylan, aku beritahu kamu, suamiku sudah memesan tempat ini, jadi segera pergi dari sini. Bawah ini denganmu dan keluar!"
"Menjijikkan!"
Erika mengeluarkan cincin kayu dari sakunya dan melemparkannya pada Dylan. lalu menunjukan cincin berlian yang berkilau dijari manisnya sambil mencibir,
"Benar-benar pecundang bagaimana bisa kamu memberikan cincin kayu itu sebagai hadiah? Nah lihat, apa yang diberikan Denny padaku, cincin berlian lima karat. Kamu tidak akan perna bisa membelinya seumur hidupmu!"
Kemudian Erika melemparkan cincin kayu itu kearah Dylan. cincin kayu menggelinding di kakiNya.
"Katakan sesuatu! apa kamu takut?"
Denny mencibirnya, dan memperlihatkan senyum sarkas nya dan berkata, "Bukankah kamu sangat agresif tiga hari yang lalu? Apa sekarang kamu menyesalinya? Aku mengambil pacarmu karena kamu membentak aku."
"Nah, aku akan memberitahumu satu hal lagi, orang yang menelpon dan memintamu datang kemari adalah orang suruhanku. Aku hanya ingin kamu menyaksikan sendiri ketika pacarmu direbut olehku dan apa yang terjadi disini!"
"Pesta ini diadakan memang hanya untuk mempermalukanmu. Aku kaya, jadi aku bisa melakukan apa yang aku mau lakukan padamu. Apa kamu juga ingin melihat Aku tidur dengan Erika malam ini!"
Dylan adalah orang yang tekun dalam melakukan segala hal, meskipun Erika adalah seorang mata duitan, dia tidak peduli.
Dylan terkenal dimasa sekolah, Dia masuk sekolah lanjut pertama pada umur dua belas tahun dan menyelesaikannya dalam waktu satu tahun.
Kemudian dia masuk sekolah lanjut atas pada usia tiga belas tahun. Pada usia lima belas tahun, dia menjadi mahasiswa termudah di universitasnya.
dan saat ini dia sedang magang dirumah sakit padahal baru berusia delapan belas tahun.
Dikatakan bahwa, anak-anak dari keluarga miskin selalu bekerja lebih giat dari pada mereka yang menganggap dirinya kaya. Meskipun Dylan masih sangat mudah, dia pandai dan rajin seperti yang lainnya.
Dia paling terkenal disekolah dan menjadi ketua klub basket selama di universitas.
Sementara itu, Erika satu tahun lebih tua dari Dylan. Jika Erika tidak mengejarnya begitu keras, dia tidak akan perna melirik wanita itu.
"Denny kan? Kamu memang benar, Erika benar-benar hebat. Akulah yang telah mengajarinya hal-hal itu! Jika kamu menyukainya, aku akan memberikannya padamu."
"Dia hanyalah sampah bagiku, aku datang kesini hanya ingin mengkonfirmasi saja, ternyata memang benar. Apakah kamu benar-benar berpikir sudah mendapatkan harta Karun?"
"benar-benar konyol!"
Dylan mengatakannya dengan suara yang lantang dan keras. Mereka yang duduk didekatnya jelas mendengar apa yang dia katakan.
"Apa kamu tahu, sebelum dia datang padamu, dia mampir ke rumahku untuk sekedar bermain-main seperti biasa kami lakukan selam tiga tahun ini."
"Dia awalnya gadis polos yang tidak tahu apa-apa. setelah aku mengajarinya berbagai macam gaya bercinta, akhirnya sekarang dia terlihat hebat Di Matamu kan?"
"Hahaha ..."
Dylan tertawa terbahak-bahak.
Erika merasa malu, wajahnya menunjukan kekecewaan dan nafasnya tersengal-sengal. Seisi ruangan hotel hening untuk beberapa detik.
Dylan melirik Denny, lalu mengabaikan pria itu lalu membungkukkan badan mengambil cincinnya.
Apapun yang terjadi, dia tidak boleh kehilangan cincin itu, karena cincin itu penting baginya karena mewakili asal usulnya.
Latarbelakang Dylan memang sangat rumit, jika orang lain bertanya pada orang tua mereka tentang darimana mereka berasal, mungkin akan banyak jawaban yang berbeda.
Misalnya mereka dipungut dari tempat sampah, atau mereka hanya mendapat hadiah dari orang lain. Namun Dylan berbeda, dia benar-benar sebuah anugerah.
**********