Plakk
suara tamparan terdengar menggema di ruangan tersebut.
"Amelia"
"Diamm"
Teriak wanita dengan nama Amelia itu ketika melihat suaminya ingin membela adiknya.
"Ini urusan antara kakak dan adiknya, dan kau tidak berhak untuk ikut campur"
Amelia menunjuk wajah pria itu, menatapnya dengan dingin, tidak ada lagi tatapan cinta untuk suaminya seperti dulu, kini tatapan itu hanya memancarkan sakit, kecewa, dan benci yang menjadi satu.
"Kakak"
"Jangan panggil aku Kakk"
Amelia kembali berteriak dengan keras, wanita itu seolah kehilangan kendalinya.
"Kau ingat? dengan tangan ini aku membesarkanmu, membesarkan adikku dengan penuh cinta dan air mata"
Amelia menatap kedua tangannya dengan berkaca kaca.
"Tapi siapa sangka jika selama ini yang ku anggap adik ternyata seekor landak yang menusuk orang yang memeluknya"
Pandangannya kembali jatuh pada Liliana adiknya.
"Kau adik yang ku besarkan dengan segala perjuanganku, ternyata menusukku tanpa ampun"
"Kau bermain dengan suamiku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga teman yang kepo
Keesokan harinya Noah telah sembuh, entah karna obat yang di minum atau karna gadis yang dia sukai yang merawatnya ketika sakit hingga membuat dirinya cepat pulih.
Saat ini kedua orang itu yakni Amelia dan Noah tengah bersiap untuk melakukan kegiatan mereka pagi ini, Amelia yang akan berangkat kerja di cafe dan Noah yang akan berangkat ke kampusnya.
"Makan makananmu"
Titah Amelia yang segera di angguki oleh Noah.
Pria itu tampak begitu semangat menyantap makanan yang di buatkan Amelia untuknya, padahal dirinya dulu enggan untuk sarapan meski hanya sebuah roti.
"Ini kotak bekalmu"
Ucap gadis itu kembali.
"Uhhukkk"
Noah seketika tersedak ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Amelia.
Namun dia sedikit tersenyum ketika Amelia menepuk pelan punggungnya dan menyodorkannya segelas air minum.
"Pelan pelan"
Noah meminum airnya sesuai dengan instruksi Amelia.
"Aku tidak ingin membawa bekal Amel"
Ucap pria itu kemudian yang membuat dahi Amelia berkerut
"Kenapa?"
"Aku bukan anak TK yang harus membawa bekal"
Jawab pria itu membuat Amelia menatapnya dengan garang.
"Kau fikir hanya anak TK yang bisa membawa bekal? Bahkan ada banyak orang yang sudah bekerja masih membawa bekal? Kau harus menjaga makan mu"
Seloroh gadis itu tampak mengomel membuat Noah merasa gemas dan rasanya ingin membungkam bibir indah yang terus saja bergerak tanpa henti itu.
"Aku bisa membeli makanan di luar"
"Baiklah, kalau begitu ku berikan saja pada Reyhan, setidaknya dia bisa menghargai usahaku"
Amelia berkata dengan sedih, dia tampak enggan menatap wajah Noah. Dengan tangannya yang bergerak begitu cekatan menyusun bekal miliknya.
"Tidak jangan berikan padanya"
Noah berkata dengan cepat.
"Ini milikku, kenapa di berikan pada pria itu"
Ucapnya dengan kesal.
"Bukankah tadi kau tidak mau"
"Aku mau, kalau begitu aku berangkat dulu"
Jawab Noah yang ketika selesai dengan makanannya.
"Jangan lupa dimakan"
Teriak Amelia yang membuat Noah mengangkat tangannya memberi tanda oke.
Pria itu kemudian melajukan mobil sport miliknya ke salah satu universitas ternama di Indonesia.
Setelah Noah pergi, Amelia juga telah bersiap dengan sepedanya, mengayuh nya dengan perlahan dengan perasaan bahagia.
Sedangkan di kampus, dimana Noah berada.
"Hahahahahaha apa ini kau Noah?"
Pria itu tampak tertawa melihat Noah mengeluarkan bekalnya yang berwarna pink cerah itu.
Teman teman lainnya juga tampak tertawa, ini pertama kali mereka melihat Noah melakukan hal yang menurut mereka sangat mustahil untuk di lakukan oleh sang Noah.
"Berhenti menertawakan ku"
Noah tampak berkata dengan kesal, namun dia tetap membuka bekal miliknya. Dan saat itu aroma lezat menguar membuat mereka terasa meneteskan air liur.
"Baunya enak sekali boleh aku mencicipinya?".
Robert yang tadinya menertawai Noah seketika menjadi ngiler ingin mencicipi nasi goreng itu. Tangannya sudah siap mengambil sendok di tangan Noah.
Plakkk
"Tidak, Ini milikku"
Ucap Noah yang menepuk tangan Robert dengan cepat.
"Noah apa kau sudah memiliki kekasih?"
Verel salah satu temannya bertanya dengan penasaran ke arah Noah.
"Belum, Saat ini aku sedang mengusahakannya"
Jawab Noah santai
"Siapa gadis yang menjadi targetmu selanjutnya?"
Vidi bertanya juga dengan penasaran. Kini mereka bertiga menatap Noah dengan serius, menunggu pria itu menjawab pertanyaan mereka.
"Itu"
"Rahasia"
Noah berkata dengan suara rendah, membuat ketiga sahabatnya kesal bukan kepalang. Ini pertama kalinya Noah menyembunyikan gadis yang dia sukainya.
"Apakah kampus kita sama dengannya?"
Tanya Robert namun Noah menggelengkan kepalanya.
"Lalu apakah kami mengenalnya?"
Vidi kembali bertanya dan Noah kembali menggelengkan kepalanya, membuat mereka penasaran setengah mati.
"Kalian ini kepo sekali"
Setelah mengatakan itu, Noah memilih pergi dari sana, meninggalkan temannya dalam rasa penasaran yang luar biasa.
"Kita harus menyelidikinya"
Ucap Vidi yang memang tipe orang yang tidak bisa menahan rasa penasarannya
...****************...
Sore hari, Amelia kembali ke apartemen milik Noah, gadis itu dengan begitu cekatan menyiapkan makanan untuk Noah.
Dia harus menjaga pola makan pria itu seperti yang dikatakan dokter Alice sebelumnya, hitung hitung sebagai tanda terima kasih karna Noah memperlakukan dirinya dan adiknya dengan sangat baik.
Amelia terlihat menyiapkan ayam goreng yang saus tiram dan sayur bening, seperti makanan rumahan pada biasanya.
Setelah semuanya siap gadis itu segera pergi membersihkan diri.
Namun saat dirinya telah selesai dengan kegiatannya, Amelia merasa suara yang samar samar berasal dari ruang tamu.
Dengan rambutnya yang masih tergerai dengan basah, dia segera memeriksa ke arah luar.
Di sisi lainnya, di ruang tamu apartemen milik Noah. Karna rasa penasaran yang menggebu gebu ketiga sahabat dari Noah, mereka langsung bergerak ke apartemen pria itu, masuk tanpa perlu membunyikan bel lebih dulu, karna memang mereka sudah sering kemari bahkan kerap menginap.
"Kalian siapa?"
Mereka bertiga segera berbalik ke arah sumber suara, lantas ketiga pria itu mematung ketika menatap seorang gadis cantik yang tengah menatap mereka secara bergantian.
Robert memperhatikan gadis itu dari atas hingga bawah, kemudian berdecak.
"Heh pantas saja Noah tidak mau memberitahu kita, ternyata dia menyembunyikan boneka secantik ini di apartemennya"
Seloroh Robert yang di angguki oleh keduanya.
Sedangkan Amelia tidak mengerti apa yang dikatakan pria itu.
"Kalian siapa?"
Dia kembali melontarkan pertanyaannya.
"Kami teman Noah"
Jawab Vidi dengan cepat.
"Lalu dimana Noah?"
Amelia kembali bertanya dengan heran ketika tidak melihat keberadaan majikannya.
"Dia singgah di minimarket tadi, dan menyuruh kami untuk menunggunya di rumah"
Jelas Vidi kembali.
Amelia menganggukkan kepalanya mengerti, Lagi pula jika mereka bukan teman dari Noah, tidak mungkin mereka bisa masuk begitu saja tanpa tau pin dari apartemen milik majikannya.
"Lalu siapa kau? Kami belum pernah melihatmu? Apa kamu pacar Noah?"
Kini Robert langsung bertanya pada intinya.
Amelia yang mendengar pertanyaan pria berambut pirang itu merasa ingin tertawa.
"Tentu saja bukan, aku pelayan di rumah ini"
Jawab gadis itu yang membuat tiga pria di depannya langsung syok.
"Pelayan"
Teriak mereka bertiga dengan serempak.
Amelia sedikit terjengkang kebelakang ketika mendengar teriakan ketiga pria itu.
Brakk.
Amelia kembali terkejut ketika pintu apartemen di buka dengan cukup keras
"Sedang apa kalian di rumahku?"
Noah bertanya dengan kesal ke arah tiga sahabatnya itu.
Di kampus tadi, dia mencari ketiga sahabatnya namun dia tidak menemukannya karna tidak memiliki mata kuliah lagi dia memutuskan untuk kembali. siapa sangka di tempat parkiran dia melihat mobil yang sangat tidak asing baginya, 3 mobil sport dengan warna yang sama berjejeran dengan rapi.
"Sial"
Umpat pria itu yang segera berlari ke arah apartemennya dengan cepat.
"Noah kau curang menyembunyikan gadis secantik ini di apartemen mu"