NovelToon NovelToon
HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

Status: tamat
Genre:Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Mata-mata/Agen / Fantasi Wanita
Popularitas:15M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

1. Gairah sang kakak ipar
2. Hot detective & Princess bar-bar

Cerita ini bukan buat bocil ya gaess😉

___________

"Ahhh ... Arghh ..."

"Ya di situ Garra, lebih cepat ... sshh ..."

BRAKK!

Mariam jatuh dari tempat tidur. Gadis itu membuka mata dan duduk dilantai. Ia mengucek-ucek matanya.

"Astaga Mariam, kenapa bermimpi mesum begitu sih?" kata Mariam pada dirinya sendiri. Ia berpikir sebentar lalu tertawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"Mariam!"

Teriakan kencang Foster membuat Mariam kelabakan. Semua orang yang ada di dalam sana heran dan mereka menjadi pusat perhatian seketika. Mariam kontan berlari kencang menuju ke arah ruangan Garra. Saat ini tak ada tempat lain yang terpikir oleh gadis itu selain tempat Garra. Walau tidak merasa yakin pria itu akan membantunya bebas dari kakaknya, ia tetap masuk ke sana.

Sementara di belakang sana Foster terus mengejarnya. Ada Matthew juga. Ahh ... Sial! Kenapa mereka tidak fokus pada urusan mereka sendiri sih. Kenapa harus pusing dengan masalahnya?

BRAKK!!!

Pintu ruangan Garra terbuka. Di dalam sana ada Garra, Lani dan beberapa orang lainnya yang tengah serius membahas kasus. Jelaslah mereka kaget saat pintu ruangan tersebut di buka secara tiba-tiba dengan kasar. Mariam muncul dari balik pintu, wajahnya tampak panik. Pandangan Garra langsung berfokus pada gadis itu, kemudian berpindah pada ke-dua pria yang masuk setelahnya.

Foster dan Matthew?

Garra mengernyitkan dahi. Ia pikir Mariam bikin masalah dengan orang lain dan kabur padanya. Rupanya masalah gadis itu sama kakak kandungnya sendiri.

"Garra!" seru Mariam menggapai lengan Garra.

"Tolong aku pleaseee ..." pintanya menampakan wajah memelas. Lani yang berada di depan Garra jelas tidak suka melihat Mariam melekat pada pria itu.

"Apa-apaan ini? Kau pikir tempat ini rumah pribadimu? Kami sedang membicarakan kasus penting, dan kau tidak ada hak masuk sembarangan. Jaga tata krama-mu, ini kantor polisi!" tukas Lani dengan nada tinggi. Ia tambah tidak suka pada Mariam. Apalagi gadis itu berani balas menatapnya dengan ekspresi menantang, sama sekali tidak menghargainya. Alasan lainnya karena gadis itu sengaja menempel pada Garra dan Garra tidak keberatan sama sekali.

"Cih, sok berkuasa. Ini bukan ruangan kamu juga. Terserah aku dong." balas Mariam berdecih. Paling tidak suka dia kalau berhadapan dengan cewek galak itu. Lihat wajahnya sekarang, kayak harimau lapar saja. Tak ada menarik-menariknya. Sesaat kemudian ia merasakan suara pelan Garra berbisik ditelinganya.

"Diam, kau memang salah sudah masuk sembarangan ke sini." bisik Garra, menegur gadis itu. Suaranya sengaja ia pelan-kan agar tidak di dengar oleh yang lain. Mariam mencebik. Mau mengomel, tapi kakaknya sudah berjalan mendekati mereka. Gadis itu pun cepat-cepat bersembunyi dibelakang punggung Garra.

"Tolong aku, usir kak Foster dan kak Matthew dari sini." bisik Mariam ditelinga Garra. Garra yang mendengar tak berekspresi apa-apa. Pandangannya lurus ke Foster dan Matthew. Aldo juga sudah sampai diruangan tersebut. Ia melihat ruangan tersebut menjadi ramai seketika. Beberapa staf diluar bahkan mencuri-curi lihat ke dalam, meski tidak keliatan dari luar.

Begitu Lani memiringkan kepala dan melihat ada dua laki-laki sangat tampan yang berdiri di dekatnya terpaku seketika. Dan matanya jatuh ke Foster, ia kenal pria itu. Salah satu temannya tergila-gila pada laki-laki itu. Banyak sekali foto laki-laki itu terpajang di kamar temannya jadi Lani ingat jelas wajahnya. Lani ingat temannya pernah bilang laki-laki itu adalah salah satu pebisnis terkenal yang punya harta di mana-mana. Jadi, kenapa laki-laki itu ada di sini?

"Foster," ujar Garra memanggil nama Foster.

Garra kenal dengan sih pebisnis ini? Lani bergumam dalam hati. Tapi tidak heran sih. Karena latar belakang Garra sendiri tidak main-main. Tapi, apa hubungannya dengan gadis pengganggu itu? Tampaknya mereka ke sini karena gadis itu.

"Garra, bagaimanapun caranya aku harus bawah anak itu dari sini. Mulai sekarang aku ingin dia bekerja dikantorku. Mariam, ke sini cepat." kata Foster. Tangannya terangkat menyuruh Mariam berjalan ke arahnya. Namun sang adik malah semakin bersembunyi di belakang Garra.

"Nggak mau. Kan aku sudah bilang aku mau kerja di sini. Pokoknya aku mau kerja di sini titik! Garra tolong aku," balasnya menolak dan kembali meminta pertolongan Garra dengan berbisik di telinga pria itu.

"Ayolah, Mari. Jangan melawan lagi. Kamu kan tahu kakakmu seperti apa. Dengarkan kakakmu saja, sebelum kamu di bawah paksa." giliran Matthew yang bicara. 

Oh, jadi salah satu dari dua laki-laki itu adalah kakaknya Mariam. Rasa penasaran Aldo yang telah berada dalam ruangan tersebut akhirnya terjawab sudah. Hanya saja Lani yang mengetahui hal itu jadi makin iri.

"Stop! Jangan ke sini! Aku nggak mau kerja, berapa kali harus aku bilang sama kak Foster? Kok nggak ngerti-ngerti sih. Cari sana orang lain, jangan aku. Garra tolong aku dong, masa kamu diam aja liat aku mau diambil orang," Mariam berseru kuat saat Foster melangkah mendekat ke dia dan Garra. Tangannya meremas kuat lengan Garra, hingga dekektif tampan tersebut merasa kesakitan.

Foster berhenti sebentar, menatap lurus adiknya. Ya ampun, drama sekali.

"Astaga, kau sangat kekanakan. Sudah sebesar ini tapi lihat sifatmu. Memangnya kau tidak malu?"

"Biarin, makanya kakak jangan paksa-paksa aku terus!"

Foster makin mendekat, Mariam sontak menarik Garra menjauh. Memegangi pria itu kuat-kuat. Saat Foster hampir menggapai tubuhnya, ia memekik kuat, karena refleks.

"Hwaaa ..."

Kali ini tangan Mariam memeluk tubuh Garra dari belakang dengan kekuatan penuh. Bertahan di sana. Melingkari pinggang Garra dengan tangannya. Garra seolah dijadikan sebuah pohon sebagai tempatnya berlindung. Mariam menempel di tubuh Garra dan terus bertahan di sana. Bahkan Foster kewalahan menariknya.

Ketiga orang tersebut kini menjadi tontonan gratis. Di mata Matthew, Aldo dan dua orang lain yang berada di dalam situ, tentu itu adalah hal yang lucu. Mariam sangat kocak. Gadis itu berhasil membuat dua laki-laki berwajah datar tersebut kewalahan. Aldo bisa lihat bagaimana raut wajah Garra yang kewalahan. Apalagi ini kantor polisi. Pria itu pasti merasa tidak enak pada sesama rekan kerjanya.

"Begini saja!" Garra akhirnya buka suara. Ia sudah sangat kewalahan. Kalau begini terus, ia yakin mereka tidak akan selesai-selesai. Jadi ia sendiri yang harus menghentikan aksi kakak beradik tersebut.

Foster berhenti, menunggu sahabat lamanya itu bicara. Garra sendiri berusaha melepaskan Mariam yang masih menempel padanya, namun gadis itu tidak mau melepaskan diri. Tangannya yang melingkari perut Garra, makin kuat menekan. Alhasil, Garra membiarkan gadis itu terus seperti itu. Ia berbalik menatap Foster.

"Sekarang kau pulang dulu. Aku janji akan mengantarnya padamu hari ini."  kata Garra dengan kepastian penuh. Mariam dibelakangnya merasa keberatan.

"Baiklah, aku percaya padamu." balas Foster. Lelaki itu melirik Mariam sebentar, lalu menggeleng-geleng sambil berdecak.

"Ckckck, lihat penampilanmu sekarang."

Mariam tidak peduli. Ia malah menjulurkan lidah pada sang kakak.

Foster kembali menatap Garra.

"Kami pergi dulu." pamitnya kemudian. Ia dan Matthew lalu keluar dari ruangan itu, dan Mariam melambai-lambai ke mereka lalu melepaskan diri dari Garra.

"Ikut aku," ucap Garra meraih pergelangan tangan Mariam dan membawanya keluar dari situ.

1
Upin Ipin
emang sih... tp gak beda jauh sama kamu dulu Foster...../Grin//Grin//Grin/
Upin Ipin
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ ampun dah Foster...to the poin banget sih/Facepalm//Facepalm/
Upin Ipin
ya elah Foster.. ganggu ajh/Joyful//Joyful//Joyful/
Upin Ipin
hati² jadi maniak kamu garra/Joyful//Joyful/
Upin Ipin
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/ dasar Mariam....
Upin Ipin
hahahahaahahaaaa lampiasin sumuanya mari.. salah juga gak pa², malunya nanti pas udh sadar ajh/Joyful//Joyful//Joyful/
Upin Ipin
seneng gak .. seneng gakk... ya seneng lah..
siapa yang gak seneng coba klo mau di nikahin sama puja an hati/Drool//Drool//Drool//Drool/
Jessi Jasintha
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Jessi Jasintha
mantapppp.....
Mrs Ketawang
SI thor bukan SIH,maaf koreksi🙏🏻
Mariam trlalu agresif😱
Jessi Jasintha
🔥🔥🔥🔥🔥
Cristabel Ier
Pembelajaran yg bisa kita petik dari sini adalah,, teman terdekat itu bisa jadi musuh plg mematikan tanpa kita sadari
the best Author
👍👍👍
Jessi Jasintha
Luar biasa
Jessi Jasintha
luar biasa..
Cristabel Ier
Lumayan
Roslina Hasibuan
Mariam somplak 🤣
setiyowati b
kerenz gini enak di naca happy end top markotop /Good//Good//Good/
Xii Nuriyati Nurani
Luar biasa
Xii Nuriyati Nurani
Lumayan
setiyowati b
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!