Kelanjutan dari cerita 'Dan Cinta itu Kamu'.
Jadi, sebelum baca yang ini, baca dulu cerita sebelumnya ya, 'Dan Cinta itu Kamu'.
Setelah empat tahun berusaha untuk melupakan perasaannya terhadap Khumaira, Yoongi kembali bertemu dengan seorang gadis berjilbab lagi. Pertemuan keduanya terjadi di rumah orangtua Yoongi.
Ternyata bukan hanya Yoongi yang menaruh hati pada Zeera. Jungkook yang saat itu tidak sengaja Bertemu dengan Zeera pun menaruh hati pada gadis tersebut.
Saat Yoongi dan Zeera mulai akrab, Tuhan kembali mempertemukan Yoongi dengan Khumaira dan juga Namira, anak dari Khumaira dan Rangga.
Ternyata Rangga sudah meninggal satu tahun yang lalu saat perjalanan dinas keluar kota. Saat itu usia Namira sudah tiga tahun.
Akankah cinta lama Yoongi kembali tumbuh?
Berhasilkah Jungkook mendapatkan cinta Zeera?
Lalu Husna dan Hobi, yah mereka juga saling jatuh cinta. namun tidak ada kendala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Pertemuan Kedua
Setelah selesai diskusi dengan pembimbing masing-masing, Husna dan Zeera memutuskan untuk bersantai sembari bercengkrama santai di taman kampus.
Pembicaraan awal tentu mereka membahas perkembangan tesis masing-masing. Namun Zeera segera mengalihkan pembicaraan pada topik lain. Di saat santai, dia ingin merilekskan sejenak pikirannya.
"Na, katanya kamu mau cerita."
"Apa?"
"Soal kemaren pas di bus itu."
"Oh. Hehe."
"Malah ketawa. Emang ada yang lucu."
"Nggak. Aku cuma suka pengen ketawa aja kalau keinget kejadian di bus kemaren."
Zeera mengangkat sebelah alisnya.
"Aku ketemu Hobi oppa di bus."
"Serius kamu? Waaah pantesan aja dari kemarin bawaannya bahagia aja." Ledek Zeera, tertawa.
"Iya. Kita juga udah tukeran nomer telpon."
Zeera yang sedang minum, seketika tersedak. Dia tidak menyangka dengan pengakuan Husna.
"Aaaaa.... Kamu beruntung banget Na. Kalau gitu bisa kapan aja ketemu lagi sama dia." Zeera merangkul Husna.
"Hmmm." Husna tersipu malu.
Dan Zeera terdiam, seperti memikirkan sesuatu.
"Zee, aku pamit duluan ya. Mau ngajar anak-anak ngaji."
"Oke. Tapi nanti jadi kan kita makan malam di cafe biasa?"
"Jadi. Nanti aku kabari lagi kalau udah kelar ya. Assalamualaikum."
"Sip. Wa'alaikumsalam."
Mata Zeera masih menatap punggung sahabatnya itu. Suasana nyaman dibawah pohon membuat Zeera terlena. Dia sejenak memejamkan mata. Bukan tidur, hanya ingin menenangkan suasana hati dan pikirannya.
Zeera yang selalu ceria, memang tidak pernah memperlihatkan kesedihannya pada siapapun. Dia hanya ingin bercerita ketika, memang dia ingin. Dan itu hanya pada sahabatnya, Husna.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Selepas magrib, Zeera keluar dari apartemennya. Gamis dan jilbab rose pink jadi outfit nya saat itu. Ditambah sepatu cats putih dan tas selempang.
Turun dari bus, Zeera disambut hujan. Beruntung dia sudah sedia payung, karena saat pergi tadi, cuaca memang sudah mendung dan lagi musim hujan.
Dari halte bus ke cafe hanya butuh waktu lima menit dengan berjalan kaki.
Zeera jalan dengan perlahan. Tiba-tiba, seseorang menerobos ingin berteduh dengan payung yang dibawanya. Zeera mengentikan langkah, menatap orang tersebut. Pun dengan orang itu, dibalik maskernya dia sedang tersenyum.
"Kau tidak mengenaliku, eoh?"
Zeera menggeleng lemah.
"Aiih... Kau ini." Pria itu menurunkan maskernya.
Mata Zeera membulat. Pria itu kembali menaikkan maskernya.
"Kau mau kemana?"
"Ke cafe itu." Tunjuk Zeera pada cafe yang hanya beberapa langkah lagi dari tempat dirinya berdiri.
"Tujuan kita sama. Sini, biar aku yang bawa payungnya." Yoongi merebut payung dari tangan Zeera.
Keduanya melangkah beriringan menuju sebuah cafe. Setelah sampai, Yoongi menyimpan payung ditempat yang sudah disediakan di cafe tersebut.
"Apa kau mau ikut ke private room?"
"Ah tidak. Aku menunggu Husna di..." Zeera celingak celinguk mencari meja yang kosong.
"Disana saja." Tunjuk nya pada meja kosong di pojok.
"Hmm baiklah. Aku ke private room ya. Bye."
"Bye."
Zeera melangkah ke meja yang ditunjuknya tadi. Sambil menunggu Husna, dia memesan secangkir Coffe late panas. Untuk mengusir jenuh, dia membuka sosial media miliknya.
Ditempat lain. Selesai sholat Maghrib, handphone Husna berdering.
"Hah! Hobi oppa?" Husna terkejut saat nama Hobi tertera di layar handphone nya.
"Hallo?"
"Kau sudah kelar mengajar anak-anak mengaji?"
"Sudah. Ini juga sudah selesai sholat Maghrib. Kenapa oppa?"
"Aku ada di parkiran masjid. Kau bawa payung tidak?"
Husna terdiam, menutup mulutnya yang menganga terkejut.
"Husna."
"Eh, bawa oppa."
"Aku tunggu ya."
"Baiklah."
Sambungan terputus.
Husna mengambil payung didalam tasnya. Perlahan dia berjalan menuju parkiran. Dia celingukan mencari mobil yang dikendarai Hobi. Hobi segera membuka kaca mobil, melambaikan tangan pada Husna.
Sampai di samping mobil Hobi.
"Ada perlu apa oppa?"
"Masuklah dulu, diluar hujan."
"Tapi..."
"Ayo Husna, hujannya semakin deras. Nanti bajumu basah dan kau bisa masuk angin."
"Ah iya."
"Yah basah oppa, maaf ya." Keluh Husna sesaat duduk di bangku samping Hobi. Dia merasa tidak enak gara-gara payung yang dibawanya.
"Tidak apa. Letakkan payung nya dibelakang."
Husna menuruti. Dia menggosok-gosok telapak tangannya yang dirasa dingin.
"Kau sudah makan?"
"Belum."
"Kebetulan. Bagaimana kalau kita makan di restoran sekitar sini."
"Boleh. Aku punya rekomendasi restoran yang enak disini. Kebetulan aku dan sahabatku sering makan disana."
"Benarkah?"
"Hmmm."
"Astaghfirullah. Aku lupa!" Husna menepuk kepalanya.
"Ada apa?"
"Aku ada janji dengan sahabatku makan malam." Husna terlihat panik.
Hobi memijat pelipisnya. "Aku juga lupa kalau mau makan sama Yoongi Hyung."
"Jadi bagaimana oppa?"
"Kalau sudah terlanjur begini, kita masing-masing telpon mereka dan membatalkan janji kita hari ini. Dan kita lanjut makan malam di sini saja."
"Apa boleh begitu? Kalau mereka marah bagaimana?"
"Paling Yoongi Hyung kecewa, tapi sedikit."
"Sama sih. Zeera juga pasti akan kecewa. Tapi dia tidak akan marah."
Akhirnya, mereka menelpon, dan membatalkan janji makan malam dengan sahabat mereka.
Beruntung Yoongi maupun Zeera tidak marah, meski dari nada bicara mereka terdengar kecewa.
Setelah mendapat telpon dari Hobi, Yoongi keluar dari private room. Matanya mencari keberadaan Zeera. Yoongi berjalan ke arah Zeera.
"Kau masih menunggu sahabat mu?"
Zeera menoleh. "Dia membatalkan janji makan malam nya."
"Oh ya? Kenapa?" Yoongi duduk di hadapan Zeera.
"Seseorang mendatanginya di tempat mengajar mengaji, dan mengajaknya makan malam."
"Aih, ternyata orang itu lebih penting daripada sahabatnya ini." Keluh Zeera disertai kekehan.
"Kau tidak marah padanya?"
"Buat apa marah? Aku tidak bisa marah padanya."
"Hobi juga membatalkan janji makan malam nya bersamaku. Yah ..."
"Kau mau tahu siapa yang diajak Hobi oppa makan malam, eoh?"
"Siapa?"
"Husna. Sahabatku." Zeera tertawa kecil.
"Benarkah? Kenapa bisa kebetulan seperti ini?"
"Ceritanya lumayan panjang sih. Next aku akan ceritakan. Atau, oppa bisa minta Hobi oppa untuk bercerita."
"Lebih baik kau saja yang bercerita."
"Kau ikut denganku ke private room. Sekalian kita makan malam."
"Ah tidak usah oppa."
"Kau tenang saja, aku tidak akan macam-macam."
"Tapi...."
"Kalau disini, aku tidak bisa makan dengan leluasa."
Zeera mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.
"Baiklah."
Keduanya menuju private room. Yoongi segera memesan menu makan malam, halal tentunya.
Sembari menunggu sajian makan malam siap, Zeera menceritakan pada Yoongi pertemuan Husna dengan Hobi. Dia bahkan bercerita bagaimana Husna merasa iri dengan dirinya, karena bisa bertemu dengan Yoongi dan ibunya. Zeera tidak berhenti bercerita. Dia memberitahu Yoongi bahwa Husna adalah salah satu army.
"Bukankah kalian juga pernah bertemu oppa?"
"Aku dan Husna?"
"Hmmm. Tiga tahun lalu di pinggiran sungai Han. Saat oppa sedang ada masalah dengan seorang wanita." Ucapan Zeera terdengar hati-hati. Dia tidak mau membuat Yoongi tidak nyaman.
Yoongi terdiam, mengingat kejadian itu. Yoongi manggut-manggut. Tersenyum kecil.
"Jadi dia sahabatmu. Yah, kita bertemu tidak sengaja."
Menu makan malam sudah siap. Keduanya makan dengan khidmat, tidak ada yang berbicara.
Kali ini Yoongi tidak lupa untuk meminta nomor telepon Zeera.
Jam sembilan malam. Yoongi dan Zeera sudah sampai di parkiran apartment. Zeera menolak Yoongi untuk mengantarnya sampai depan pintu apartment. Namun Yoongi juga tetap bersikukuh untuk mengantar Zeera. Akhirnya, Zeera mengalah.
Pertemuan tidak terduga terjadi di depan pintu apartment Zeera. Yoongi dan Zeera bertemu dengan Husna dan Hobi. Keempatnya diliputi rasa terkejut. Terlebih Hobi dan Husna.
"Nanti aku ceritakan di dalam." Ucap Zeera.
"Iya benar. Nanti aku juga akan cerita di apartment. Ayo Hobi-ah, kita pulang. Biarkan mereka istirahat."
"Ah baik Hyung."
Mereka berpamitan. Zeera dan Husna masuk ke dalam apartment.