Tim A.. merupakan tim rahasia yang di bentuk oleh militer untuk membantu pihak militer dalam menjalankan misi secara rahasia. Tim A adalah Gabungan dari beberapa orang-orang hebat yang kebetulan mereka semua anak didik dari seorang sersan Angakatan Darat.
karena kemampuan dari anggota Tim.A yang berbeda - beda, mengakibatkan mereka terpisahkan dan di latih oleh aliansi militer yang berbeda-beda. sampai akhirnya....
Salah satu anggota dari Tim.A menghilang dalam menjalankan misinya.....
Konspirasi mulai bermunculan...
Mereka yang mempunyai kekuasaan, posisi tinggi, berpengaruh , banyak uang mencoba menutupi kebenaran dan menyebarkan informasi palsu ke publik...
Sampai tiba-tiba Dia yang hilang muncul kembali dan memperingati teman-teman untuk tidak percaya dengan informasi yang mereka dengar dari mereka yang berada di atas...
Apa yang di sembunyikan oleh para penguasa yang berada di atas ?...
Akankah mereka semua bisa mengungkap kan kebenaran nya ?....
TIM.A
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ana jus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamat Datang Prajurit Terpilih.
Di Saat bertemu. Hana dan Celsi yang merasa heran dengan begitu banyaknya mobil yang tadi mereka lihat sedang terparkir di sisi jalan.
..." Adin... Tadi ku lihat banyak sekali mobil yang terparkir... Kalian sedang ke datangan tamu nya ?."...
^^^" Ya Hana, tadi sebelum kalian sampai ada rombongan dari para petinggi yang datang."^^^
..." Waduh... Kalau begitu gw jadi ga enak nih datang di waktu yang tidak tepat."...
..." Santai aja Celsi..."...
Di saat mereka semua sedang mengobrol di depan asrama, tanpa mereka sadari ternyata mereka semua telah di awasi oleh sang Mayor Jenderal dan Sersan Toni dari jarak yang cukup jauh.
..." Sersan... bawa mereka semua masuk ke Aula mumpung semua orang telah berkumpul."...
..." Siap Dan.."...
Sang Mayor pun pergi meninggalkan Sersan Toni sendirian, Sersan Toni pun berjalan menghampiri Anak-anak didiknya.
..." Hallo anak -anak didik ku.."...
Mendengar suara yang tidak asing di telinga Akbar, Kevin, Axel ,Hana, Celsi dan Adin. Menoleh ke sumber suara dengan rasa senang yang terpancar kan di wajah mereka saat melihat Sosok pelatih mereka.
..." Kak Toni.."...
Mereka pun menghampiri sambil memberikan salam ke pada Sersan Toni yang berada di depan mereka.
..." Kak Toni bagaimana kabarnya ?."...
..." Baik... Oh ya.... Ada yang mau ikut ga ?."...
..." Ikut kemana Kak ?."...
..." Ya, kak kemana ?."...
..." Ada yang ingin bertemu dengan kalian semua. Ayo..."...
Sersan Toni pun mengajak para anak murid nya untuk mengikuti dirinya, mereka yang penasaran pun akhirnya mengikuti kemana Sersan Toni berjalan. Sampai akhirnya Adin tersadar bahwa Sersan Toni membawa mereka semua ke Aula.
Sersan Toni memberikan kode kepada anak-anak muridnya untuk ikut masuk ke dalam, melihat kode yang di berikan mereka ikut masuk ke dalam Aula yang sudah ramai oleh para petinggi Militer yang terdiri dari ;
Mentri keamanan dan pertahanan.
Jenderal TNI
( ⭐. ⭐⭐. ⭐⭐⭐. ⭐⭐⭐⭐) AD, AL & AU.
Letnan Jenderal (Letjen) TNI AD, AL & AU.
Mayor Jenderal (Mayjen) TNI AD,AL & AU.
Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI AD.
Kolonel.
Letnan Kolonel (Letkol).
Mayor.
Kapten serta para tentara lainnya...
Di saat mereka semua memasuki ruangan, seluruh mata pada tertuju pada mereka semua. Adin, Celsi,Akrab, Hana, Kevin, dan Axel merasa heran dan kebingungan di saat seluruh orang yang berada di dalam ruangan tersebut menatap mereka dengan raut wajah datar.
Sang Mayor Jenderal ( Mayjen ) AD mulai berbicara di depan semua orang.
..." Selamat Datang Prajurit Terpilih."...
Seluruh orang yang berada di dalam ruangan sangat terkejut termasuk Adin, Celsi, Akbar, Hana, Kevin dan Axel. Sang Mayor Jenderal AD mulai melanjutkan perkataan nya di depan semua orang.
..." Sesuai dengan keputusan dari rapat sebelumnya kami akan membuat Tim khusus yang bisa beradaptasi dengan masyarakat serta membantu militer dalam menjalankan misinya dan untuk meminimalisir waktu dalam melatih kemampuan anggota yang akan menjadi Tim khusus tersebut. Saya yang mewakili para petinggi yang lain, menunjuk kalian untuk menjadi anggota dari Tim khusus ini."...
Sang Jenderal AD ( ⭐⭐⭐⭐) melanjutkan perkataan dari Mayor Jenderal AD. Sambil layar yang berada di belakang mereka menyala dan memunculkan wajah serta identitas dari Adin, Celsi, Hana, Akbar, Kevin dan Axel.
..." Selamat untuk Tentara Adin, Nona Celsi, Perwira Hana ,Perwira Akbar, Perwira Kevin, Perwira Axel. kalian telah terpilih untuk bergabung dengan kami dan akan mengabdi kepada negara."...
Sambil di iringi oleh suara tepuk tangan dari semua orang yang berada di ruangan.
Adi, Celsi, Hana, Akbar, Kevin, dan Axel terdiam mematung karena masih merasa bingung dan tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi.
Tapi sang Mayjen tetap melanjutkan perkataan nya.
..." Mulai besok kalian akan mengikuti pelatihan untuk menjadi anggota dari Tim khusus, setelah kalian selesai mengikuti pelatihan kalian akan di nobatkan secara resmi. Serta kalian tidak perlu khawatir soal pekerjaan kalian, soalnya kalian sekarang telah menjadi anggota pemerintahan."...
Celsi, Hana, Akbar, Kevin, dan Axel saling menoleh satu sama lain saat mendengar pernyataan tersebut berbeda dengan Adin yang terus memandang lurus ke arah para petinggi yang berada di depan nya.
Rapat akhirnya di akhir dengan jadwal pelatihan serta pengurusan dokumen milik Celsi, Hana, Akbar, Kevin dan Axel. Para petinggi pun mulai satu persatu meninggalkan ruangan bahkan beberapa orang pun mulai meninggalkan pangkalan militer.
Didalam Ruangan yang Sepi...
Adin masih terdiam sambil menyenderkan badannya di dinding sedangkan Hana, Akbar, Kevin dan Axel berkumpul di tengah ruangan dengan raut wajah yang di tekuk.
Celsi yang masih bingung dengan apa yang sedang terjadi mulai bertanya dengan Adin.
..." Adin... lu pasti udah tau kan soal yang tadi itu .. Lalu kenapa lu ga kasih tau ke gw dari awal ?."...
Namun Adin hanya terdiam tanpa membalas pertanyaan Celsi, Celsi yang melihat Adin tidak membalas pertanyaan nya mulai merasa kesal dan mencoba mendekati Hana. Namun Hana, Akbar, Kevin dan Axel menatap tajam ke arah Adin, membuat Celsi yang awalnya ingin mendekati Hana malah terdiam mematung.
Adin yang melihat pandangan mata tajam dari Hana, Akbar, Kevin dan Axel mulai merasa bersalah. Namun Hana, Akbar, Kevin dan Axel mulai melangkah pergi meninggalkan Adin dan Celsi di dalam ruangan.