SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14_Bioskop
Sarapan pun di mulai dengan tenang, sesekali mommy Sheila dan mikaila berbicara dengan seru dan Neisha hanya bisa mendengarkan saja.
Setelah selesai sarapan Elard memilih untuk ke kamar, memang hari ini daddy Brian menyuruh Elard untuk rehat sejenak karena dia baru saja menikah mau tak mau Elard pun menurut saja.
"Sayang, kamu samperin deh suami kamu." ucap mommy Sheila.
"Iya mom, kalau gitu Neisha ke atas dulu." pamit Neisha.
Dia pun naik ke atas, dengan hati hati dia membuka pintu kamarnya dan menampakkan sang suami yang sedang sibuk dengan laptop nya.
Neisha ingin menjadi seorang istri yang berbakti pun duduk di samping sang suami dan menawarkan minuman untuk sang suami.
"Tuan ingin saya bikinkan minuman?" tanya Neisha.
Elard yang mendengar suara itu pun langsung beralih melihat ke arah Neisha dengan tatapan tajam.
Neisha yang di tatap pun merasa sangat takut namun sebisa mungkin dia tidak boleh gugup.
Sebelum Neisha beranjak, tangan Elard terlebih dahulu mencengkram tangan sang istri membuat Neisha mengadu kesakitan.
"Awww, tuan sakit." lirih Neisha berusaha untuk melepaskan tangan suaminya.
Namun sia-sia tenaga Elard lebih besar dari pada tenaganya membuat pergerakan Neisha sama sekali tidak membantu.
Elard pun menghantamkan tubuh kecil sang istri ke tembok dekat sofa hingga terdengar bunyi cukup keras, namun Elard tidak perduli dia langsung mence*ik leher sang istri hingga kaki Neisha tidak Napak lagi ke bumi.
"Tu.... Tuan tolong,"
"To.... Tolong," pinta Neisha berulang kali dengan tangannya berusaha melepaskan tangan Elard dari lehernya.
Dia sudah mulai ke habisan nafas hingga tenaganya pun berkurang.
"Aku peringatkan kau, jangan pernah mencari perhatian dari keluarga ku atau kau akan segera mati di tanganku," tegas Elard kemudian melepaskan tangannya dari leher sang istri.
Neisha langsung terjatuh di lantai dengan batuk batuk akibat cekikan sang suami yang sangat menyiksa, tanpa terasa air mata pun jatuh di sana, dia berusaha untuk tidak menangis namun sia-sia.
"Jangan menangis! Aku tidak suka wanita yang cengeng," ujarnya kemudian pergi meninggalkan Neisha yang masih lemas di lantai.
Elard sudah rapi dengan setelah baju santainya dan celana jinsnya.
"Mau kemana?" tanya daddy Brian.
"Ke markas dad, tadi Nelson bilang ada yang perlu dia bicarakan." alasan Elard padahal dia hanya muak melihat wajah sang istri.
"Kenapa enggak lewat telepon aja, ini kan masih agenda cuti kamu karena nikah," ucap mommy Sheila yang keluar dari dapur dengan membawa kue dan kopi untuk sang suami.
"Ini mendesak mom, aku pergi dulu." pamit Elard.
"Lihat tuh anak kamu, persis seperti kamu banget." sindir mommy Sheila.
Di sisi lain di kamar atas Neisha berusaha untuk bangun walau dengan seluruh tubuhnya yang kesakitan.
Tak lama terdengar suara pintu membuat Neisha membenarkan bajunya yang sedikit berantakan dan mengusap air matanya.
"Iya, siapa?"
"Ini aku nei," balas seseorang dari luar.
Neisha pun membukakan pintunya dan ternyata mikaila yang mengetuk pintunya.
"Eh, mik. Ada apa?" tanya Neisha dengan senyuman.
"Kamu gak papa?" tanya mikaila melihat sembab di mata sahabat sekaligus kakak iparnya itu.
"Aku gak apa-apa kok, mau masuk?" tawar Neisha.
"Gak, aku mau ngajak kamu ke mall. Yuk nei, aku bosen nih di rumah terus," sahut mikaila.
"Eh, gimana ya aku harus izin dulu sama tuan Elard mik." ucap Neisha karena bagaimana pun dia sekarang sudah bersuami.
"Kok manggil tuan sih, dia kan suami kamu panggil dengan nama kesayangan dong. Aku sarankan jangan panggil tuan lagi atau ketahuan mommy bakalan di amuk kamu," protes mikaila.
"terus aku harus panggil apa?" tanya mika.
"Hmmmmm sayang mungkin hahaha," sahut mikaila malah tertawa di akhirnya.
"Ih kamu mah, ya udah aku usahakan." balas Neisha.
"Ya udah buruan izin ke kak El, aku tunggu di bawah ya." pamit mikaila.
Neisha mengambil hp nya ingin meminta izin namun sayang dia lupa kalau dia tidak memiliki nomor sang suami.
Miris memang sudah menikah tapi tidak punya nomor telepon sang suami, Neisha pun memilih untuk bersiap saja nanti kalau sudah pulang dia akan meminta maaf meskipun dia tidak tahu apa konsekuensinya nanti karena dia juga tidak ingin menolak ajakan sang sahabat.
Neisha berpakaian rapih dengan gaun simpel selutut menambah aura kecantikan nya bertambah.
"Mik, ayo." sahut Neisha saat sudah berada di ruang tamu, di sana juga ada mommy Sheila.
"Wah cantik banget sih menantu mommy ini," puji mommy Sheila.
"Makasih mom," balas Neisha.
"Ya udah mom kita berangkat dulu ya," pamit mikaila.
"Iya, kalian hati-hati ya."
Setelah itu mereka berdua pun pergi dari mansion besar itu dan menuju ke sebuah mall besar di mana mall tersebut masih milik keluarga Ardolph.
"Kita ngapain ke mall ini lagi mik?" tanya Neisha karena setahunya baru beberapa hari lalu dia mengantar mikaila ke mall.
"Aku mau nonton," sahut mikaila.
Neisha hanya menurut saja karena di sini mikaila yang ingin sesuatu sedangkan dirinya malah was-was bagaimana kalau sang suami nanti marah karena tahu dia keluar tanpa izin darinya.
"Aku mau ini," ucap mikaila kemudian memesan tiket tanpa Neisha tahu itu tiket apa karena dia memilih untuk menunggu di tempat duduk.
"Kamu pesan yang mana mik?" tanya Neisha saat mikaila dateng.
"Ini," seru mikaila memberikan tiketnya.
"Loh Mikaila, kok nonton horor sih aku kan gak berani." seru Neisha.
"Astaga iya aku lupa nei, ya udah sini biar aku beli yang baru aja." ucap mikaila berusaha merebut kembali tiket namun di tolak oleh Neisha.
"Udah gak papa ini aja gak usah hamburkan uang,"
"Tapikan kamu gak berani film film horor kayak gini nei,"
"Gak papa mik,"
Mikaila merasa bersalah namun dia sangat ingin menonton film ini, sekali-kali lah siapa tahu nanti Neisha menikmatinya begitulah pikir gadis tersebut.
Lima menit, sepuluh menit film terlihat biasa biasa saja hingga di pertengahan jalan mulailah kesan horor datang membuat Neisha mencengkeram erat pegangan kursi di sampingnya dan memejamkan matanya.
Sedangkan mikaila malah terlihat menikmati film tersebut dan tak melihat bagaimana ketakutan dari sahabatnya itu.
Hingga tiba-tiba ada sebuah suara yang mengangetkan Neisha di sampingnya padahal seingatnya tidak ada orang di sampingnya.
"Makanya kalau takut jangan sok Sokan lihat film horor." tegas seseorang di sampingnya.
"Tu... Tuan," lirih Neisha saat melihat sang suami sudah berada di sampingnya dengan tatapan tajam.
Neisha langsung mengalihkan pandangan nya dan melihat ke depan di saat bersamaan adegan horor terjadi membuat Neisha kalang kabut dan menarik lengan sang suami bersembunyi di sana.
"Ck, sok modus." ucap Elard namun dia tetap tidak menolak saat sang istri ketakutan dan bersembunyi di lengannya.
Selama film di putar tangan Neisha terus saja menempel di lengan sang suami, sesekali dia akan bersembunyi di lengan kekar sang suami saat ada adegan horor di sana hingga dia merasa capek karena harus terus berteriak hingga membuatnya lelah.
Perlahan dia mulai memejamkan matanya padahal film nya masih di putar.
Elard yang melihat wanita di sampingnya diam saja pun langsung menoleh ke arah sampingnya dan langsung melihat Neisha yang sudah tertidur pulas.
.
.
TBC
karena dia punya trauma .. perkataan El di masa lalu yang gak mau punya anak dari Nei tentu saja jadi ketakutan Nei
jangan gengsi doang di besarin
Tiger kan juga ingin cicip dagingnya Elard. dia bosen daging manusia yang lainnya .😁
terus Elard lihat bininya cantik di tatap laki-laki lain bakal marah ujungnya