Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
{Kejujuran Valen}
"Tidak ma, hanya Valen ingin bercerita sama mama." jawab Valen, yang sedikit takut.
"Ada apa sayang?" tanya mama Monica.
"Sebenarnya Valen dekat dengan seorang pria ma."
"Terus?" tanya mama Monica pada putrinya.
"Kami sudah ketahap pengenalan." jawab Valen yang sedikit takut pada mamanya.
"Baiklah sayang, mama mengerti. Apa pria itu baik?" tanya balik mama Monica pada putrinya.
"Baik mam, sedangkan dia tak tahu dengan identitas Valen yang sebenarnya." jawab Valen yang masih menutupi identitasnya.
"Terus menurut kamu bagaimana?"
"Menurut Valen dia pria itu baik ma, dia tulus mencintai Valen ma. Bahkan dengan penyamaran Valen sebagai pekerja biasa dia tulus mencintai Valen apa adanya." jawab Valen pada mamanya.
"Berarti itu tandanya dia sayang padamu. Jika kamu yakin dan memang benar-benar sayang dengan pria itu, mama akan selalu mendukungmu. Tapi ingat pesan mama, apa yang dulu pernah terjadi biarkan jadi pelajaran hidup. Inilah saatnya kamu bersyukur masih ada pria yang tulus mencintaimu apa adanya ." jawab mama Monica yang merasa bahagia, akhirnya putrinya mendapatkan kebahagiaan itu kembali.
"Jadi mama setuju?" tanya Valen pada mama Monica.
Mama monica tersenyum, Valen memeluk mamanya.
"Terimakasih sudah mendukung keputusan Valen." ucap Valen yang begitu bahagia.
"Iya sayang, jika mama boleh tahu siapa nama pria itu?" tanya mama Monica yang penasaran siapa pria yang berani mendekati putrinya.
"Namanya Aldo ma." jawab Valen.
"Bagus juga namanya." jawab mama Monica yang suka dengan nama itu.
"Mama itu kok suka namanya, harusnya orangnya." jawab Valen pada mama Monica.
"Kalau suka orangnya, takutnya papamu cemburu." mama Monica tertawa lepas.
"Benar juga ya." jawab Valen yang baru sadar apa yang diucapkan oleh mamanya.
Tiba-tiba datanglah dokter.
"Selamat pagi Nyonya." sapa dokter itu.
"Pagi dokter." sapa mama Monica.
"Maaf jika menganggu, saya ingin cek kondisi nyonya dulu ." jawab dokter itu.
"Baik dok." jawab Mama Monica, mama Monica langsung diperiksa oleh dokter.
"Semua sudah normal, hari ini juga nyonya Monica bisa pulang ." ucap dokter itu, setelah sudah diperiksa.
"Baiklah dok, nanti akan saya sampaikan pada suami saya." jawab mama Monica. akhirnya dokter itu keluar, Terlihat mama Monica begitu bergembira.
"Akhirnya mama bisa pulang." ucap Valen yang begitu bahagia akhirnya mamanya bisa pulang dirumah.
"Nanti Valen kabari kakak dan Papa." kata Valen pada mamanya, mama Monica membalas dengan anggukkan.
Valen segera menghubungi kakaknya, setelah itu dia menghubungi papanya yang saat itu sibuk di kantor.
Valen sibuk menelepon mereka masing-masing. Tiba-tiba saja Handphone miliknya berdering.
"Aldo." batin Valen yang kaget Aldo menghubungi dirinya.
"Selamat pagi."
"Pagi juga." sapa Valen
"Ada apa, bukannya kamu sedang bekerja?" tanya Valen pada Aldo.
"Memang, tapi posisiku berada diluar kantor sekarang. Bagaimana keadaan mamamu?" tanya Aldo pada Valen.
"Baik-baik saja, kebetulan mama bisa pulang hari ini." jawab Valen yang terlihat tenang akhirnya mamanya bisa pulang.
"Syukurlah kalau begitu, jadinya kamu izin tidak masuk kerja berapa hari?" tanya Aldo mengenai pekerjaan dia, sontak saja Valen baru ingat tentang itu.
"Mungkin besok aku baru bisa masuk." jawab Valen.
"Oh begitu ya." jawab Aldo yang harus bersabar menunggu Valen pulang.
"Ya sudah, aku mau siap-siap mau pulang dulu." pamit Valen yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.
"Ya udah,sekalian aku titip salam sama mamamu juga ." ucap Aldo.
"Iya, beres." jawab Valen yang langsung mematikan sambungan teleponnya.
Sekilas Valen sedikit tersenyum setelah menerima telepon dari Aldo, sedangkan mama Monica menggelengkan kepala.
"Dasar anak muda." batin Mama Monica.
"Valen."
"Iya ma." jawab Valen yang langsung menghampiri mamanya.
"Sepertinya ada yang lagi senang nih." mama Monica menggoda putrinya.
"Ihh mama." Valen terlihat malu dengan mamanya yang terus menggodanya dirinya.
"Ada salam dari Aldo buat mama." ucap Valen pada mamanya.
"Kalau mama dapat salam, kok Aldo tidak bilang langsung ke mama." kata Mama Monica yang terus menggoda putrinya, dengan menahan tawanya.
"Mama, jangan begitu. Malu tahu." jawab Valen, mama Monica hanya membalas dengan tertawa.
Akhirnya Valen membereskan beberapa barang milik mamanya. Tiba-tiba datanglah kak Gio yang datang bersama asistennya . Sedangkan mama Monica sudah siap akan pergi dari tempat itu.
"Bagaimana, apa semuanya sudah siap?" tanya kak Gio pada Valen.
"Sudah kak." jawab Valen, akhirnya mereka keluar dari ruangan itu, dan saatnya mereka pulang ke rumah mereka.
Semua barang sudah dibawa keluar oleh asistennya Gio, mereka pun melanjutkan perjalanan mereka.
Di tempat lain
Aldo duduk didepan meja kerjanya, terlihat hari ini dia lesu.
"Lesu amat boss." kata Rio yang duduk ada disampingnya.
"Lelah." jawab singkat Aldo.
"Kalau lelah nanti habis pulang kerja kita keluar jalan-jalan." ajak Rio pada Aldo,reaksi Aldo hanya membalas menggelengkan kepala.
"Tumben banget kamu malas." balas Rio, Aldo pun diam tak mau menanggapi apa yang dikatakan Rio.
"Sudahlah, jangan berisik kalau dia tak mau jangan kamu paksa." kata Riko yang mengingatkan Rio.
Akhirnya mereka melanjutkan pekerjaan mereka."Sabar hanya sehari saja. " batin Aldo yang harus bersabar selama sehari saja dia tidak bertemu dengan kekasihnya.
Dirumah Valen
Mereka sudah sampai dirumah, Valen pun mengantarkan mamanya hingga sampai di kamarnya.
Datanglah pelayan yang membawa mimuman untuk nyonyanya.
Minuman itu langsung diletakkan disamping tempat tidur. " Terimakasih bi."
"Iya non." pelayan itu keluar dari kamar mamanya .
"Mama, malam ini Valen akan menginap dirumah, tapi maaf besok Valen harus pulang lagi. Ada pekerjaan yang harus Valen selesaikan." kata Valen pada mamanya.
"Iya sayang, mama paham kamu pasti sibuk dengan pekerjaanmu saat ini, tapi syukurlah kamu tidak sendirian lagi." kata mama Monica yang terlihat bahagia.
"Maksud mama apa?" tanya Valen yang tak paham apa yang diucapkan mama Monica pada dirinya.
"Apa harus mama ceritakan lagi hubungan kamu dengan Aldo." jawab Mama Monica yang menahan tawa didepan putrinya.
"Mama!" teriak Valen yang kesal pada mamanya selalu mengejek dirinya.
"Sudahlah, lebih baik kamu istirahat. Apa kamu tidak lelah." perintah mama Monica pada putrinya.
"Tidak ma, Valen mau nemenin Mama saja." Valen langsung memeluk mamanya.
"Sudah besar manja." ucap Mama Monica pada putrinya.
"Biarin manja sama mamanya sendiri." jawab Valen yang masih memeluk mamanya dengan hangat.
Mama Monica mengelus kepala putrinya. setelah satu jam Valen menemani mamanya, Valen kembali ke kamarnya yang sudah lama dia tinggal.
Ada beberapa barang yang masih dia simpan, dan barang itu pemberian dari mantannya.
"Selama tinggal masa lalu, selamat datang lembar baru." batin Valen yang sudah berdamai dengan masa lalunya yang kelam.