NovelToon NovelToon
Godaan Ayah Mertua

Godaan Ayah Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Pelakor / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:33.1k
Nilai: 5
Nama Author: An

Novel ini terinspirasi dari novel lain, namun di kemas dalam versi berbeda. Bocil di larang ikut nimbrung, bijaklah dalam memilih bacaan, dan semua percakapan di pilih untuk kata yang tidak baku

-Entah dorongan dari mana, Dinar berani menempelkan bibirnya pada mertuanya, Dinar mencoba mencium, berharap Mertuanya membalas. Namun, Mertuanya malah menarik diri.

"Kali ini aja, bantu Dinar, Pak."

"Tapi kamu tau kan apa konsekuensinya?"

"Ya, Saya tau." Sahutnya asal, otaknya tidak dapat berfikir jernih.

"Dan itu artinya kamu nggak boleh berenti lepas apa yang udah kamu mulai," kata Pak Arga dengan tegas.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon An, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Lalu kapan Mas mau balik?"

"Mas belum tau. Tapi, Mas janji, habis kerjaan Mas selesai, Mas pasti pulang sama kamu secepatnya."

Bolehkah Dinar marah? Siapa yang tidak akan marah, jika ditinggal terus menerus, membendung rasa rindu sendirian. Menunggu dan berharap suaminya akan cepat kembali?

Dengan berat hati, Dinar menganggukan kepala. "Nara pasti nunggu Mas sampai kembali pulang."

"Terimakasih sayang!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Vano membawa kepala wanita itu ke dalam dekapannya, mengecup puncak kepalanya, menciumnya dalam-dalam.

Dinar memeluknya, menghirup aroma tubuh suaminya dalam diam. Dia pasti akan merindukan aroma tubuh itu. Maka dari itu, untuk menghilangkan kerinduan-nya nanti saat sang suami pergi.

"Mas mau kamu bersabar."

"Nara akan bersabar. Karna Nara mungkin akan membiasakan diri lebih cepat."

Jujur Vano berat menerimanya. Dia harus meninggalkan Dinar lagi demi pekerjaannya. Tapi Dinar-pun tau konsekuensi menikah dengan pemuda yang pekerja keras seperti Vano.

Lagi pula, Vano bekerja juga untuk menghidupi Dinar, menafkahi istrinya. Dinar berusaha untuk tidak mengeluh banyak.

Vano, mengecup keningnya sebelum pergi dengan mobil yang sudah menjemputnya.

"Mas pamit dulu. Kamu jaga diri baik-baik, jangan telat makan, Mas gak ingin nanti sampai Mas udah pulang, harus ngeliat kamu kondisinya nggak baik. Mengerti?" Ujarnya pelan sambil menatap Dinar sendu.

"Ngerti Mas. Mas juga jaga diri baik-baik. Jaga kesehatan. Pulang dengan selamat, sama segera mungkin."

Dinar memeluk suaminya sebagai ucapan perpisahan mereka. Dia tidak boleh menangis di depan Vano, Dinar merelakannya pergi, sambil menahan matanya yang berkaca-kaca.

"Mbak Dinar nangis ya?" Bulir air mata Dinar yang jatuh di usap dengan punggung tangannya. Dia lalu menoleh, mendapati Arin yang berdiri sedang memperhatinnya.

"Nggak nangis, Rin... Loh, kamu udah pulang?"

"Udah. Kepalanya pusing Mbak, jadi aku balik aja sih. Hadeh, kapanlah aku ini lulus. Rasanya kepalaku mau pecah, gak dapat acc dari dosen pembimbing, Mbak, aduh pusing lah pokoknya."

"Sabar, dinikmati aja. Namanya juga kuliah, kamu mulai dan kamu harus nyelesaikan. Tapi kan, kuliah kamu juga nggak sia-sia, Dek. Kamu dapat banyak pengalaman, juga sama banyak ilmu. Plus dapat ijazah pula," Tutur Dinar.

"Ya iya sih Mbak. Tapi jujur, kuliah itu sumber sakit kepala. Kenapa juga lah di dunia ini harus ada kuliah! Heran juga orang bisa ambil sampai S3 gitu loh, Mbak. Ambil sarjana ijazah aja harus misuh-misuh tiap hari tau, Mbak." Dengusnya.

Mendengar ucapan Arin, membuat Dinar terkekeh, "Udah makan belum? Kalau belum makan kan? gih sana, Mbak udah masak itu di dalam."

"Belum! Belum lagi maksudnya. Mbak Dinar tau enggak sih, Arin tuh laper kali. Tapi ya tetep sewajarnya makan dikit, habisnya enggak enak kalau di kosan Catrine tambah nasi, nggak sopan sih kata almarhumah Ibu dulu. Yaudah, Arin masuk dulu deh ,Mbak!"

"Iya Rin, makan yang banyak. Habisin aja sana, Mas Vano juga udah berangkat lagi." Arin melotot mendengar ucapan kaka iparnya.

"Loh, loh, ya ampun Mbak, Mas Vano udah pulang?"

Mengangguk, "Iya. Dan udah berangkat lagi."

"Yah! Kenapa enggak ngasih tau Arin sih Mbak? Kan Arin juga kangen, pengen ketemu dulu sama Mas," Gumamnya sedih.

"Kata Mas Vano, nggak usah kabari kamu, toh kamu lagi mengerjakan skripsi di rumah Catrine."

Arin mendengar berdecih, "Mas Vano mah masih enggak berubah. Engga tau apa ya aku kan kangen. Kangen sama duitnya, mwheheh..."

"Kamu ini ada-ada aja. Yaudah sana, makan yang banyak."

"Okehhh, siap kakak iparku yang cantik bin legit."

"Eh kamu ini ya, hahaha...legit? Haha..." Dinar tertawa mendengar candaan Arin sang adik ipar.

...BERSAMBUNG, ...

1
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
siapa lg si Catherine ini? lanjut thor...🥰😘
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
dinar & Vano makin lengket, moga2 deh mreka cepat dpt momongan, pak Arga mending buruan cari istri biar gak suka anuu /Tongue/
Anira: doa kan saja!🤣
total 1 replies
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
harus tau diri lah si Latifa ini 😚
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
menu makan siang ini thor....., si Dinar mentang2 habis di charge langsung full baterainya/Facepalm/
Anira: wkwkwk😋🤣
total 1 replies
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
1 Vote meluncur 😘
Anira: Terimakasih ❤😋
total 1 replies
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
/Silent//Shy//Facepalm/
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
istrinya udh kebakar eh si Vano malah siram bensin /Sweat/
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆: pak Arga maksudnya typo /Tongue/
total 1 replies
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
/Scream/ pak Arga ngeselin
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
duh Gemezz, lanjut throo 🤭
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
pak Arga selalu perhatiin kamu Nara...🤭
Anira: Kayaknya Pak Arga cinta🤣
total 1 replies
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
/Facepalm/ duh Thor penggemar Ultramen juga 🤭🤭
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
sabar2 😂😂
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
lsnjut
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
/Drool/ boleh juga
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
/Facepalm//Facepalm/ cocoklah
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
duren....😍😍
Anira: auuu... wkwkw😋😋
total 1 replies
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
lebih cocok jd istri dr pd mantu 🤭
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
lanjuutt 😘
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
ini pasti ulah Author 🤭🤭
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
si Latifa mencurigakan 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!