NovelToon NovelToon
Ku Nikahi Calon Kakak Iparku

Ku Nikahi Calon Kakak Iparku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ratri Larasati

Andini seorang dokter muda bertalenta yang memiliki seorang kekasih seorang abdi negara yang bernama Raka Ardiansyah. Setelah berjalan 8 tahun mereka memutuskan untuk menikah namun pada hari pernikahan tiba Raka justru malah meninggalkan nya karena suatu alasan. karena persiapan pernikahan sudah dilakukan dan acara pernikahan tidak bisa di batalkan akhirnya kembaran dari Rama menawarkan diri untuk menikahi Andini agar pesta tetap berlanjut
tidak ada yang tau bahwa sebenarnya Rama ini sudah lama jatuh cinta pada Andini karena dia tau bahwa saingannya adalah saudara kembarnya sendiri maka sebelumnya dia sudah memutuskan untuk menyerah dan melupakan Andini. namun dengan sikap Raka yang sudah menelantarkan Andini ini Rama bertekad akan membahagiakan Andini dan mempertahankan pernikahan nya dengan Andini. bagaimana kisah cinta saudara kembar ini. silahkan subscribe dan ikuti terus perkembangan cerita selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Di kalimantan

Bima sedang mempersiapkan pertemuan antara Mela dengan Raka.

Raka :" gimana Bim apakah sudah lho hubungi si Mela? Kapan kita bisa ketemu?"

Bima :" ntar sore habis magrib gue temenin lho ketemu di kafe Cendana"

Raka :" ok bro thanks ya semoga permasalahan gue segera selesai."

Kemudian Raka melanjutkan kegiatan latihan di batalion.

Ditempat yang berbeda Sinta mengalami morning sick yang parah. Setiap pagi dia selalu mual-mual dan tidak bisa masuk makanan sedikitpun di pagi hari.

Sinta :" oek..oek...oek...

Ibu Sinta :" kamu kenapa nak sakit? mau ibu antar ke puskesmas."

Sinta:" tidak bu kayak nya sinta cuma masuk angin biasa bu kemaren kan sinta kehujanan pulang kerja."

Ibu :" ya udah sini ibu buatkan teh anget segera di minum sebelum berangkat kerja".

Sinta mengisi perutnya dengan teh hangat sambil mengelus-elus perutnya.

Sinta :"(bantu mama nak ayo jangan mual biar mama bisa kerja buat kehidupan kita)."

Sinta :" (maafkan sinta bu sinta udah buat ibu malu, Sinta belum berani jujur ke ibu) monolog Sinta di dalam hatinya. Bu Sinta berangkat dulu ya . Assalamualaikum."

Ibu :" walaikumsalam nak hati-hati "

Sinta sampai di tempat kerja dan bertemu dengan Mela.

Mela :" gimana Sin udah enakkan badan lho?"

Sinta :" gue muntah-muntah parah tadi pagi. Gue takut lama-lama ibu curiga ke gue."

Mela :" Gue juga bingung Sin harus ngasih solusi gimana. lho kayak nya perlu nyari bapak dari anak lho ini biar dia tanggung jawab. Gue kasihan lihat lho seperti ini sedangkan dia di sana enak-enak an aja. "

Sinta :" tapi gue takut kalau dia malah nyuruh gue menggugurkan anak ini Mel!"

Mela :" kita nggak akan tau kalau kita belum mencobanya Sin. Gimana kalau gue menghubungi mas Bima buat ketemu ke dia?"

Sinta :" apa iya gue harus menemui dia. Tapi gue takut. Dia menolak gue dan nyalahin gue"

Mela :" dah percaya sama gue biar kita dapat segera mencari solusi nya.

Mela menghubungi mas Bima untuk janjian bertemu dengan nya sore nanti.

Sore harinya sesuai dengan yang telah Mela dan Bima sepakati mereka akan bertemu untuk menyelesaikan permasalah antara Sinta dan Raka.

Mela dan Sinta datang :" Mbak mau ke meja pesenan atas nama Bima"

Resepsionis:" baik mbak mari saya antar".

Sinta :" gue takut Mel."

Mela :" ok gpp ntar ada gue yang ngebelain lho. percaya sama gue."

Mela dan Sinta sudah sampai di meja yang telah di pesan ternyata Raka belum datang di restoran tersebut. Tidak lama kemudian yang di tunggu akhirnya datang.

Bima :" sorry kita telat tadi masih ada kegiatan sedikit."

Mela :" gpp kita juga baru sampai kok. Silahkan duduk. "

Raka : "(diam melihat Sinta) Akhirnya gue nemuin lho. Tapi gue ngerasa dia agak gendut an ya. Atau jangan-jangan dia....(monolog Raka di dalam hati)

Gimana kabar lho? Tanya Raka ke Sinta. Bisa kita ngobrol sebentar?"

Bima :" gue rasa kalian perlu ngobrol berdua. Yuk Mel kita pindah ke sana aja. Sukses bro!"

Sinta POV

Pagi ini Sinta sudah mengalami muntah-muntah sampai beberapa kali

Sinta :" oek..oek...oek...

Ibu Sinta :" kamu kenapa nak sakit? mau ibu antar ke puskesmas."

Sinta:" tidak bu kayak nya sinta cuma masuk angin biasa bu kemaren kan sinta kehujanan pulang kerja."

Ibu :" ya udah sini ibu buatkan teh anget segera di minum sebelum berangkat kerja".

Sinta mengisi perutnya dengan teh hangat sambil mengelus-elus perutnya.

Sinta :"(bantu mama nak ayo jangan mual biar mama bisa kerja buat kehidupan kita)."

Sinta :" (maafkan sinta bu sinta udah buat ibu malu, Sinta belum berani jujur ke ibu) monolog Sinta di dalam hatinya. Bu Sinta berangkat dulu ya . Assalamualaikum."

Ibu :" walaikumsalam nak hati-hati "

Selama perjalanan Sinta banyak berpikir.

Gue harus gimana kalau seperti ini terus ibu juga bakalan curiga lama-lama. Ntar sampai restoran gue curhat ke Mela aja siapa tau dia punya solusi.

Sinta sampai di tempat kerja dan bertemu dengan Mela.

Mela :" gimana Sin udah enakkan badan lho?"

Sinta :" gue muntah-muntah parah tadi pagi. Gue takut lama-lama ibu curiga ke gue."

Mela :" Gue juga bingung Sin harus ngasih solusi gimana. lho kayak nya perlu nyari bapak dari anak lho ini biar dia tanggung jawab. Gue kasihan lihat lho seperti ini sedangkan dia di sana enak-enak an aja. "

Sinta :" tapi gue takut kalau dia malah nyuruh gue menggugurkan anak ini Mel!"

Mela :" kita nggak akan tau kalau kita belum mencobanya Sin. Gimana kalau gue menghubungi mas Bima buat ketemu ke dia?"

Sinta :" apa iya gue harus menemui dia. Tapi gue takut. Dia menolak gue dan nyalahin gue"

Mela :" dah percaya sama gue biar kita dapat segera mencari solusi nya.

Apa iya gue harus menemui cowok itu terus bilang kalau gue hamil. Tapi ntar kalau dia nolak anak ini gimana dan meminta gue menggugurkan kandungan ini. Gue nggak mau berbuat dosa lagi.

Sinta :" ya udah gue percaya sama lho"

sesuai dengan yang telah di sepakati tadi akhirnya Sinta mau di ajak Mela untuk bertemu dengan bang Bima. Namun dia tidak menyangka jika Bang Bima mengajak Raka dalam pertemuan kali ini. Padahal niat mereka menemui Bima adalah untuk meminta bantu agar bisa bertemu dengan temannya Raka di lain kesempatan.

Sinta :" lho kok dia udah ikut? Setelah melihat bang Bima dari kejauhan. "

Mela :" ada apa Sin?"

Sinta :" nggak papa kok cuma kok mereka lama. Gue mual bau aroma makanan dari meja sebelah" (bohong Sinta ke Mela)

Mela :" tapi lho yakin gpp apa kita perlu pindah resto aja. "

Sinta :" nggak usah gpp kok."

Bima :" sorry kita telat tadi masih ada kegiatan sedikit."

Mela :" gpp kita juga baru sampai kok. Silahkan duduk. "

Raka : "(diam melihat Sinta) Akhirnya gue nemuin lho. Tapi gue ngerasa dia agak gendut an ya. Atau jangan-jangan dia....(monolog Raka di dalam hati)

Gimana kabar lho? Tanya Raka ke Sinta. Bisa kita ngobrol sebentar?"

Bima :" gue rasa kalian perlu ngobrol berdua. Yuk Mel kita pindah ke sana aja. Sukses bro!"

Sinta :" (duh kenapa juga malah di tinggal berdua. Grogi gue mana dia muka nya serius banget. Kan gue jadi takut.) eh kok di tinggal?"

Bima :" udah gpp temen gue nggak gigit kok paling cuma nyakitin"

Rama :" gue mau minta maaf ke lho masalah yang dulu terjadi.Lho gpp kan? Gue merasa bersalah atas apa yang telah gue perbuat ke lho. Dan gue berharap masalah kita segera selesai. "

Sinta :" deg...deg. (bisa-bisanya lho tanya gpp setelah lho buat gue hamil seperti ini) Gue gpp lho tenang aja seperti yang lho lihat gue gpp. Jadi lho nggak perlu merasa bersalah. "

Raka :" syukur lah jadi gue bisa tenang melanjutkan kehidupan gue. Lho bilang aja kalau emang lho butuh sesuatu ke gue lho nggak usah merasa sungkan."

Sinta :" plak....(Sinta menampar) Gue bukan cewek murahan seperti yang lho kira. gue nyesel sudah menemui lho hari ini."

Mela dan Bima datang dengan tergesa melihat mereka bertengkar.

Mela :" Sin lho gpp.?"

Sinta :" Ayo Mel kita pulang gue nggak butuh cowok brengsek kayak dia. "

 Mela dan Sinta pergi dari restoran.

Raka :" iya gue emang brengsek karena gue lebih memilih melanjutkan hubungan gue dengan Andini. "

Bima :" lho kenapa bro? "

Raka :" gue cuma bilang kalau gue bisa melanjutkan kehidupan gue. Lho bilang aja kalau emang lho butuh sesuatu ke gue lho nggak usah merasa sungkan."

Bima:" sumpah lho goblok banget secara tidak langsung lho udah ngebuang dia seperti sampah bro. Hadeh Raka..Raka"

Raka :" lha gue harus gimana gue cuma mau memastikan kalau dia nggak kenapa-kenapa atas kejadian waktu itu setelah itu gue bisa melanjutkan persiapan pernikahan gue dengan Andini bulan depan. apa itu salah?"

Bima:" dan lho meninggalkan gadis itu begitu saja setelah puas lho nikmati gitu? Lho yakin ketika lho nikah dengan Andini lho bakal bahagia? Apa lho yakin ketika lho kelak berhubungan dengan Andini lho nggak keinget Sinta? Lho egois bro. Jangan sampai lho nyesel dengan keputusan lho ini. Ini nomor telp Sinta ( sambil memberikan secarik kertas ke Raka) kalau lho berubah pikiran. Yang gue tau tadi sebenernya Sinta mau mengatakan sesuatu ke lho. Dan gue juga nggak tau itu tentang apa Mela nggak bilang ke gue.

Raka terdiam merenungi keputusan yang telah di ambilnya.

1
Yudha
terimakasih kak atas sarannya. akan sya perhatikan kembali
Vie Desta
bagus sih ceritanya tp terlalu muter” pov nya ulangan seharusnya sih kalo mau di pake pov itu gak perlu di ceritain lg biar gak aneh ( cuma saran)
Yudha
terimakasih kak akan sya perbaiki
Novela Sari
ceritanya bagus tp kebanyakan pov..d ulang2 kesanya jd mbuletisasi
Yudha: terimakasih kak silahkan follow kak
total 1 replies
Izuku
❤️Karakter-karakter dalam cerita ini begitu hidup dan membuatku empati padanya.
Yudha: terimakasih kakak.
total 1 replies
Celia Luis Huamani
Sumpah, endingnya bikin hati berbungaa, moga-moga ada lanjutannya🤗
Yudha: terimakasih kak... silahkan di tunggu kelanjutannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!