Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Diperkosa
"Akhh!" teriak Alea, dia terkejut saat seseorang tiba-tiba saja menariknya.
Alea baru saja keluar dari loby tempatnya bekerja setelah absen pulang, tentu saja dia terkejut dan terpaksa mengikuti langkah orang yang menyeretnya yang tidak lain adalah Radit.
Radit terpaksa melakukan ini pada Alea, dia belum menyerah untuk bisa bicara dengan istrinya setelah kesempatan pagi tadi terhenti oleh kehadiran Bagas.
Sore ini dia kembali ke kantor tempat Alea bekerja, Radit sengaja menunggu Alea di samping pintu loby. Semua karyawan pasti akan melewati pintu ini untuk absen pulang, termasuk Alea. Melihat suasana kantor yang sudah sepi, Radit tidak melewatkan kesempatan ini. Begitu dia melihat Alea, langsung saja dia meraih tangan Alea dan menarik istrinya itu untuk mengikuti langkahnya.
Radit tidak ingin kehilangan Alea, apa lagi tadi pagi dia sempat melihat ada tatapan berbeda yang diberikan Bagas pada istrinya. Tatapan teduh dan mengagumi, yang dulu selalu Radit berikan pada Alea. Dia tidak rela jika ada pria lain yang bisa membuat Alea jatuh cinta lagi dan pergi dari sisinya, Radit tidak akan membiarkan itu.
Egois, Radit tidak sadar akan hal itu. Dia bisa sesuka hati memadu kasih dengan wanita lain tanpa memikirkan perasaan Alea, tapi dia tidak suka jika ada pria lain yang menyukai istrinya. Rasa cemburu yang Radit miliki tidak sesakit rasa yang dia berikan pada Alea, dia tidak pernah tahu luka yang dia torehkan pada Alea sangat dalam.
"Ikut aku." ucap Radit saat Alea diminta Radit untuk masuk kedalam mobilnya.
Alea menggeleng, "Aku tidak mau." tolak Alea.
Alea tidak ingin hanya berdua saja dengan Radit. Alea takut, Radit akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan Alea dan membuatnya kembali lemah.
Tapi Radit tidak menghiraukan penolakan Alea, dia memaksa dengan mendorong Alea masuk kedalam mobilnya.
"Jangan coba-coba untuk kabur." ancam Radit begitu Alea sudah dia duduk kan di dalam mobilnya.
"Kamu mau bawa aku kemana?" tanya Alea begitu Radit sudah duduk disampingnya.
"Pulang, sayang. Kita pulang ke rumah kita." jawab Radit.
"Aku tidak mau." sahut Alea lagi.
"Aku merindukan kamu sayang." ucap Radit sambil meraih tangan Alea.
Radit menyatukan jari-jarinya lalu mengecupi tangan Alea berkali-kali. Alea yang diperlakukan Radit seperi itu hanya bisa diam. Bukan menyukai apa yang Radit lakukan padanya, tapi Alea mencoba berpikir apa yang harus dia perbuat. Alea tahu, jika dia berontak maka Radit akan semakin keras berusaha, semakin sulit pula bagi Alea untuk lepas dari Radit.
"Banyak hal yang ingin aku bicarakan denganmu, sayang." ucap Radit lagi. Kini tangannya mengusap lembut wajah Alea.
"Kalau ingin bicara, kita bisa bicara di tempat lain." saran Alea sambil meraih tangan Radit agar menjauh dari wajahnya.
Sudah tidak ada getaran lagi yang Alea rasakan saat laki-laki itu memperlakukannya dengan lembut. Rasa itu telah pergi dan kembali yang tergambarkan adalah rasa pilu. Radit sudah mencampakkannya dan membuatnya terhina sebagai seorang istri dan wanita, untuk apa lagi Radit mempertahankan rumah tangga mereka yang sudah dia hancurkan sendiri.
"Tidak sayang, aku ingin kita bicara dirumah kita. Rumah yang aku buatkan khusus untuk kamu." jawab Radit lalu fokus dengan kemudinya.
Sepanjang jalan hanya ada keheningan, mereka sama-sama berpikir dengan pikiran masing-masing. Radit mengira Alea akan kembali luluh jika dia memperlakukan istrinya dengan lembut, terbukti saat ini Alea diam dan mengikuti keinginanya. Sementara Alea memikirkan untuk mencari cara, bagaimana dia bisa menjauh dan lari dari Radit.
"Mana kuncinya?" tanya Radit begitu mereka sudah tiba di depan rumah.
"Kamu sudah memberikan rumah itu untuk aku." jawab Alea untuk megingatkan Radit. Laki-laki itu tidak lagi memiliki hak untuk rumah itu.
"Iya aku tahu, aku memberikan rumah itu untuk kamu, tapi untuk kita tempati berdua, sayang." jawab Radit lagi.
"Aku sudah melayangkan surat cerai." beri tahu Alea agar Radit berhenti memaksanya memberikan kunci rumah yang sudah menjadi miliknya.
"Aku tahu, aku sudah menerima pemberitahuannya dan panggilan untuk sidang pertama." jawab Radit.
"Tapi aku tidak akan memceraikan kamu, Lea" lanjut Radit jawabannya.
Radit merebut tas yang Alea pegang, dia merogohkan tangannya kedalam tas milik Alea. Radit berusaha mencari kunci rumah mereka, dia ingat kebiasaan Alea yang menyatukan kunci rumah dengan kunci mobil. Itu kebiasaan Alea yang dulu, sekarang tidak lagi, Alea merubah banyak kebiasaanya.
Setelah mengeluarkan semua isi tas Alea, Radit berhasil menemukan kunci yang dia inginkan. Radit yang turun dari mobil diikuti oleh Alea. Berbeda dengan Radit yang melangkah kearah rumah mereka, Alea memilih menjauh dari rumah mereka. Melihat itu Radit segera mengejar Alea, lalu kembali menarik dan memaksa Alea untuk masuk kerumah.
"Aku sudah katakan, jangan coba-coba untuk melarikan diri, Alea." ucap Radit yang menyudutkan Alea kedinding samping pintu setelah Radit berhasil manarik Alea masuk kedalam rumah.
"Aku hanya ingin kita bicara tentang masa depan kita seperti dulu." ucap Radit sambil memainkan rambut Alea.
"Tidak ada...."
Cup. Radit mengecup bibir Alea, membuat istrinya itu menghentikan ucapannya.
Alea mendorong Radit sampai mundur beberpa langkah, dia tidak sudi lagi menerima sentuhan apapun dari Radit.
"Kenapa? Bukankah ini yang kamu suka sayang?" tanya Radit seakan-akan dia tidak pernah melakukan kesalahan dan meyakiti Alea.
"Kita bisa melakukan semua yang kamu suka, sayang." ucap Radit yang kembali mendekati Alea.
Alea menegang saat Radit mengecupi seluruh lehernya. Titik terlemah Alea yang sangat diketahui Radit, Alea biasanya tidak akan menolak ajakannya untuk bercinta jika sudah terbuai dengan sentuhannya.
Kembali Radit salah menilai Alea, istrinya itu kembali mendorongnya. Radit tidak membiarkan Alea begitu saja, dia membuat usaha Alea sia-sia. Radit bahkan melahap bibir Alea, meskipun istrinya itu terus menolak dan memberontak.
Semakin Alea menolak dan berontak, semakin dalam Radit memainkan lidahnya. Keinginannya untuk menyatukan miliknya kepusat tubuh Alea semakin tinggi. Radit merasa tertantang untuk bisa meluluhkan Alea, dan dia akan melakukan apapun untuk kembali mendapatkan miliknya.
"Jangan pernah menyentuhku lagi." ucap Alea begitu Radit melepaskan tautannya.
"Aku masih suami mu, Lea. Aku berhak atsa semua yang ada didirimu."
"Tidak lagi setelah kamu lebih memilih dia." jawab Alea.
"Aku tidak pernah memilih dia, sayang. Yang aku inginkan itu kamu, selamanya kamu."
Alea kembali menggelengkan kepalanya, dan Radit tidak menerima penolakan Alea. Dia mengangkat tubuh Alea dan membawanya kekamar mereka. Alea yang berontak cukup membuat Radit kesulitan, tapi dia tidak akan menyerah. Kali ini dia akan kembali membuat Alea menjadi miliknya, hanya miliknya.
Bugh, Radit menjatuhkan Alea di tempat tidur. Tidak memberi kesempatan untuk Alea kabur, Radit langsung naik ketempat tidur dan menimpa tubuh Alea. Radit tidak peduli Alea akan suka atau tidak dengan yang dia lakukan, dia terus saja memberikan serangan-serangan yang nenurutnya bisa membuat Alea luluh dan dengan suka rela kembali menyerahkan diri padanya.
Alea hanya bisa menagis saat Radit berada di atas tubuhnya, laki-laki itu memberikan sentuhan yang membuat Alea merasa terhina. Radit sangat keterlauan, dia mencoba untuk memperkosa Alea. Sambil memukuli tubuh Radit Alea terus berusaha untuk melepaskan diri dari perbuatan gila Radit.
Dugh, Alea menendang ******** milik Radit yang sudah menegang dibalik celanaya. Radit yang kesakitan berdiri, membuat Alea bisa turun dari tempat tidur untuk melarikan diri.
Usaha Alea untuk kabur sia-sia, Radit berhasil menarik lengan kemeja Alea hingga robek. Kembali Radit mendorong Alea ke atas tempat tidur, dia mencoba membuka kemeja yang Alea kenakan dengan kasar hingga kancing kemeja itu berhamburan. Tidak ingin Radit sampai menelanjanginya, Alea memepertahankan diri dengan memukul tangan Radit yang masih berusaha membuka kemejanya.
"Engg." Alea mengigit lengan Radit.
Radit yang lengah berhasil membuat Alea keluar dari kamar. Tidak membiarkan Alea pergi begitu saja, Radit kembali mengejar Alea. Laki-laki itu kembali medapatkan Alea dan menguncinya di tembok.
"Bukankah ini yang kamu inginkan, sayang?" tanya Radit dengan nafas terengah-engah.
"Kita lakukan seperti biasanya" Radit mengusap lembut wajah Alea dengan jari-jarinya.
"Kita bisa menikmatinya bersama-sama, sayang. Buaknkah kamu sangat menyukainya?" ucap Radit lagi untuk menggoda dan meluluhkan Alea.
Alea kembali menggelengkan kepalaya sambil menanggis, bayangan Radit yang memasukan miliknya pada wanita lain membuat Alea merasa terhina saat ini. Radit hanya ingin melampiaskan nafsunya, bukan karena benar-benar mencintainya.
Melihat Alea yang menaggis membuat Radit memeluk erat Alea. Bukan untuk menenangkan Alea, apalagi tersentuh dengan tangisan Alea yang pilu. Tapi Radit kembali mengambil kesempatan mengangkat tubuh Alea lalu dia baringkan di sofa. Alea kembali berontak dengan sekuat tenaga saat Radit berusaha mencumbuinya.
Keinginan Radit untuk memasuki Alea sudah tidak tertahankan lagi, dia melepaskan celana untuk mengeluarkan miliknya yang sudah sesak.
Kesempatan itu dimafaatkan Alea untuk menyelamatkan diri. Kembali Alea menendang ******** milik Radit, Satu-satunya hal yang terpikirkan Alea untuk terbebas dari perkosaan Radit. Laki-laki itu teriak kesakitan, kali ini Alea menendangnya dengan sangat keras.
Sambil menagis Alea kembali merapikan pakaianya yang sudah berhasil dibuka Radit. Dia tidak akan memaafkan perbuatan Radit kali ini. Tidak pernah terbayangkan oleh Alea, dia akan diperkosa oleh laki-laki yang dulu sangat dicintainya.
"Alea" panggil Reina.
Alea berlari mendekati Reina, begitu tahu yang memanggil dirinya adalah orang yang bisa menyelamatkannya. Dalam pelukan Reina, kembali Alea menumpahkan semua air matanya.
...💔💔💔...
...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...