Novan dan Diana menjalin hubungan sekitar empat tahun lama nya sejak mereka sekolah SMA, sudah banyak yang Novan berikan pada gadis cantik berdarah minang itu.
namun suatu hari Novan melihat Diana malah bersama pria lain yang menggunakan mobil mewah, sejak saat itu juga hubungan mereka renggang, tak lama Diana sakit dan selalu menjerit jerit karena gigi yah semula bagus itu mengeluarkan banyak nanah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Flasbcak part 2
Padahal sudah sekuat tenaga Pak Bujang memegangi anak nya yang mau kabur ini, namun Diana tetap saja bisa lolos melarikan diri sambil terus berteriak kesakitan. teriakan itu lah yang mengundang perhatian para warga sekitar karena mereka agak terganggu juga, suara Diana dalam rumah saja sudah cukup menggangu mereka semua tentu nya.
Apa lagi sekarang malah keluar dari rumah dan lari kesana kemari mengatakan ada pocong yang mengorek gigi nya, sontak banyak orang yang kaget dan pikiran mereka juga satu yaitu Diana kena santet. sebab aneh juga sakit gigi tapi tidak kunjung sembuh, padahal sudah berobat dan kata dokter dia baik baik saja.
Malahan sekarang berteriak begitu sehingga membuat hati mereka yakin seratus persen bahwa ada yang menyantet Diana, malam yang gelap ini membuat mereka tidak bisa melihat Diana lari kemana. apa lagi angin juga bertiup sangat kencang sekali, bersama dengan suara petir yang berulang kali seolah mau menjilat kepala manusia.
"Tolong bantu saya, anak saya hilang bantu lah saya." Pak Bujang memohon pada para tetangga.
"Cepat sekali hilang nya Diana, mari kita cari bersama sama." Joni selalu siap siaga karena dia juga adalah RT nya.
"Gelap sekali ini, bagai mana mau melihat jalanan." keluh warga yang agak ragu mau membantu.
Sedangkan Diana yang berlari itu menuju jalan yang menurut dia benar, karena pocong di belakang terus saja mengejar juga dengan mulut menjalar jalar mengerikan, bila sedang begini maka rasa sakit pada gigi nya hilang. namun ketika pocong memasukan tangan gurita, maka Diana akan kesakitan setengah mati, maka nya dia terus berlari.
"Kemana aku harus pergi, huhuhuuu tolooong." pekik Diana tidak bisa melihat jalan.
"Mari bersama kuuu...
"Pergiii, apa salah ku padamu?!" Diana pontang panting ketakutan.
"Kau tidak punya salah padaku! namun aku dulu juga bertanya tanya apa salah ku ketika rasa sakit menggerogoti tubuh ini." ujar pocong.
Salah besar bila Novan mengira bahwa penunggu makam keramat adalah dukun sakti seperti yang dukun tua katakan, sesungguh nya dia adalah salah satu korban seperti Diana juga. dia meninggal karena di santet dengan racun gigi oleh seseorang puluhan tahun yang lalu, oleh sebab itu dia selalu mengikuti Novan karena ingin tahu perasaan pria itu.
Pocong ingin tahu perasaan orang yang di selingkuhi sehingga tega membuat santet, maka nya dia mengikuti dan mengamati apa saja yang Novan lakukan. dulu nya dia juga adalah wanita seperti Diana yang suka gonta ganti pasangan, lalu di santet oleh salah satu pria hingga kemudian dia mati setelah sakit gigi selama satu bulan.
"Pergi jauh dariku?!" bentak Diana mundur ketakutan.
"Pantas saja pria itu sangat sakit hati akan sikap mu, sampai detik ini pun kau tidak ada rasa menyesal." pocong membuka mulut sehingga tangan gurita mengorek mulut nya Diana lagi.
"Aaagkkk!"
"Aku juga jalang, namun aku punya rasa sesal ketika akan mati dengan sakit gigi jahat ini." pocong saja insecure dengan jahat nya Diana pada Novan.
Diana sudah tidak mendengarkan apa yang pocong katakan karena dia kejang di tanah bagai kan ayam yang di potong, rasa sakit luar biasa kembali menusuk kedalam gigi sehingga dia tak kuasa mau bersuara walau sedikit saja.
"Mati lah saja sanaaaa." pocong bersuara dengan serak nya.
"Hueeeek." Diana muntah saat tangan gurita tercabut dari tenggorokan.
"Dia menyayangi mu dengan tulus dan rela melakukan apa saja, tapi kau sungguh tega selingkuh dengan pria lain." ucap pocong.
"Siapa kau?! kenapa kau membela Novan." Diana merasa heran juga.
"Aku adalah orang yang di ganduli rasa sesal sejak puluhan tahun lalu hingga saat ini, karena perselingkuhan yang aku buat! beruntung kau karena Novan hanya ingin menyiksa mu selama satu bulan." geram pocong.
Diana yang merasa di lepaskan langsung berlari sambil memegangi mulut nya yang kesakitan, dia sempat pula bertemu dengan Yoto hingga pemuda ini heran. Diana tidak peduli dan terus berlari meninggal kan jalanan, tidak sadar bahwa dia sedang menuju rawa yang banyak buaya nya.
"Tolong aku, siapa pun tolong lah aku." Diana begitu takut.
"Hahahaaaa...
Terdengar suara tawa yang sangat lantang dari pocong itu, dia begitu puas melihat Diana yang menderita sakit dan juga ketakutan setengah mati sekarang. satu hal yang di tunggu oleh pocong ini, dia menunggu rasa penyesalan nya Diana yang sampai sekarang belum ada.
Seolah Diana memang tidak pernah menyesal atas apa yang sudah dia lakukan pada Novan, perselingkuhan dengan pria lain hingga pecah perawan pun sama sekali tidak ada di sesali. padahal Diana juga mencintai Novan, memang dasar nya dia yang kurang ajar sehingga tidak kasihan pada kekasih nya.
Malah Diana merasa besar kepala, dia menganggap Novan akan tetap mencintai nya apa pun yang terjadi. padahal manusia bisa saja berubah bila hati nya sudah terlalu sakit, bagi Novan ini memang luar biasa sakit karena dia mencintai Diana dengan tulus namun di balas pula begini.
"Bapaaaaaak, tolong akuuu!" Diana menjerit keras.
Air rawa bergelombang kuat ketika tubuh Diana masuk kedalam nya dan terus berlari kesana kemari, dia sudah tidak pakai apa apa karena tadi di buka saat kesakitan. bergerak memang mudah karena dia tidak ada yang nyangkut di tubuh, bola mata berwarna biru menyorot seolah mengintai ada mangsa datang.
"Tolooooong, toloooong!" Diana menjerit keras.
"Tidak ada yang bisa menolong mu, kau akan mati di sini." seringai pocong.
"Menjauh dari ku! pantek, anjing kau." Diana masih saja lancar mengumpat.
"Hahaaaaaa...saat akan mati nanti kau hanya akan ingat ucapan itu saja." pocong tertawa kencang atas perilaku Diana.
Sama sekali tidak ada menyebut nama tuhan nya, hanya umpatan itu saja yang terus ia hapal kan. bisa jadi nanti saat mati dia akan hanya mengumpat terus, tentu keluarga yang akan malu.
Sudah pasti orang orang kampung akan membicarakan Diana yang sangat kasar, maka nya dia hatus banyak mengingat allah. namun tidak bisa mau di nasehati, pikiran dan hati Diana sudah mati akan semua itu, sholat saja tidak pernah ia lakukan selama masih sehat.
"Aaagkk."
Buk, Buk.
Tangan Diana memukul tentakel gurita yang masuk kedalam mulut nya lagi, namun tetap saja tidak mau keluar, bisa di adengar bahwa suara Bapak nya menjerit keras memanggil nama nya, sebelum kemudian Diana tenggelam di dalam rawa yang sangat banyak buaya nya ini, tapi musuh sekarang bukan lah buaya yang sangat ganas itu lagi.