Muda, cantik dan seksi, tidak melulu membuat hidup seseorang baik. Buktinya Berta harus melakukan banyak hal gila agar bertahan hidup, mulai dari pura pura kesurupan, jadi wanita murahan sampai wanita tidak punya adab.
Tapi takdir mempertemukan dirinya dengan Wildan, Pengacara muda, tampan dan sukses tapi terjerat dengan kehidupan tiga keponakannya yang harus dia besarkan.
Simak kegilaan mereka bersama yok!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khorik istiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Sedang apa Miss kesini?"
"Huh?"
"Miss kenapa kemari?"
"Huh?"
"Hais lupakan saja!"
"Huh?"
Alunan musik disko membuat Berta menjadi tuli untuk sementara waktu.
Raut wajah Theon sudah kesal karena mereka mengobrol seakan gak nyambung.
Theon akhirnya hanya memberi kode kepada Berta. Tangannya melambai menyuruh Berta mengikuti Theon pergi.
Setelah lumayan jauh dengan musik barulah Theon berbicara.
"Miss kenapa kemari?"
"Ya apalagi? Mengkhawatirkan kalian lah!" Berta merasa seolah waktunya sudah diambil .
Meskipun nadanya kesal Theon tahu kalau sebetulnya Berta orang yang tulus perduli dengan orang.
"Ayo ikuti aku dan jangan buat keributan!" Theon memberi nasehat kepada Berta.
Awalnya Theon kesini memang ingin bertemu dengan Viona. Dia dulu sering kesini bersama Samuel. Tapi sejak mereka pecah kongsi, Theon sering kali nongkrong dengan geng motornya saja.
Diatas sana, ruangan tertutup, tempat para VIP member club tersebut.
Mungkin sudah tidak bisa lagi masuk, sejatinya dia sudah diblokir, dengan koneksi dan akal akalannya saja Theon akhirnya masih bisa masuk.
Tadinya dia ingin masuk sendiri dan menyelesaikannya dengan singkat. Maksudnya kalau Viona tetap kesana, dia ingin menculiknya saja. Tapi sekarang malah bertambah beban sang guru. Membuat Theon kalut saja.
"Miss bisa tidak Miss tunggu di sini saja?"
"Apa?" Berta kaget mendengarnya.
"Apa kau meremehkanku?"
"Mmm... Itu..."Theon hanya tersenyum. menunjukkan keterusterangan.
Berta menyodok perut Theon.
"Aw..." Dia meringis kaget.
"Jangan remehkan perempuan!"
"Huh?" Kali ini Theon dibuat tak bisa berkata kata.
Susah memang mengatur perempuan. Akhirnya Theon harus memikirkan Plan B sampai Z.
***
Musik diputar sangat kencang, di dalam ruangan itu aneka minuman beralkohol keluar, mulai dari sampanye, wine, tequila, Vodka dan masih banyak lainnya.
Orang orang sudah dimabukk minuman. Tindakan tak senonoh di pojok-pojokan tempat itu menjadi pemandangan yang lumrah. Banyak pasangan yang tengah bercumbu.
Theon ke belakang ruangan, rupanya dia sudah memiliki rencana untuk mengenakan seragam pelayan. Berta kaget dengan inisiatifnya. Mengubah gaya rambutnya , memakai kacamata. Dia membuat rambutnya menutupi area matanya. Bahkan membawa eyeliner dan membuat reckless yang membuat dirinya tampak banyak berubah. Bahkan memakai gigi palsu yang menyebabkan face mukanya banyak berubah.
Berta belajar hal baru pada Theon. Theon tak menyiapkan baju untuk Berta makanya dia menyuruh Berta berpura pura mabbukk dan masuk sarangan tersebut saat Theon akan masuk juga.
Berta mendapatkan briefing dari Theon. Mendengarkannya dengan seksama untuk kemudian akan dia praktikkan.
Mereka pun beraksi. Berta mengamati sekitar. Untuk memperagakan orang yang sudah minum alkohol berlebih. Dia mengacak-acak rambutnya agar terlihat berantakan, melantur dan berjalan sempoyongan. Sesekali dia dia tertawa.
Pun Theon dia harus menunggu ada pelayan bar masuk ruangan tersebut. Begitu ada yang mendekat, Theon hanya bicara akan mengantarkannya. Dia sangat percaya diri dan seolah sudah berpengalaman menjadi seorang pelayan di bar. Targetnya berhasil. Dengan membawa nampan berisi makanan dia masuk, begitu dia masuk Berta ikut berada di bekangnya seolah menjadi tamu ruangan tersebut.
Berta lega berhasil masuk menyelinap. Berta segera meraih minuman di tangannya, pura pura menikmati musik sambil sok kenal sok dekat dengan beberapa orang yang ada di dalamnya. Matanya mengendar mencari sosok yang mereka cari.
Viona, dia ada di kursi dengan diapit dua lelaki.
"Brenggggsek!!!" Dalam keadaan tidak sadarkan diri, Viona tengah digerayangi.
Hampir saja Berta langsung mau maju menonjok dua lelaki tersebut. Tapi Berta harus sabar. Dia memberi kode pada Theon, target sudah ditemukan.
Next plan!
di tunggu kelanjutannya ya 😊
semangat 💪🏼👏🏼