Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ada yang memanggil Rara dengan sebutan Mommy.
Rara yang baru pulang bekerja tiba-tiba saja di kagetkan oleh gadis kecil yang begitu cantik nan imut namun yang membuat Rara kaget adalah panggilan gadis kecil itu kepadanya.
" Mommy " Dengan kedua mata yang berbinar dan senyum yang mengambang di bibirnya membuat gadis cantik itu semakin menggemaskan.
Rara yang terkejut ia langsung melihat kearah belakang dan melihat kesekitar namun Rara tidak melihat siapapun disana.
Bagaimana kelanjutannya? yuk simak cerita selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16. IRFAN TAMPAN
Sebenarnya Rara sedang tidak ingin menjalin kasih hanya saja, ia juga harus move on dari masa lalunya. Toh tidak ada salahnya menikah dengan duda anak satu, Rara juga yakin jika suatu saat nanti antara dirinya dan Irfan akan timbul rasa suka, hanya saja itu semua butuh waktu.
Setelah pembicaraan di meja makan tempo hari rara belum bertemu lagi dengan Irfan, Rara hanya sering bertemu dengan Caca yang sedang bermain dengan anak tetangga.
‘’ Ibu, rara berangkat dulu ya ‘’ Pamit Rara yang langsung mencium punggung tangan sang Ibu.
‘’ Iyah Hati-hati ya, ingat bentar lagi jadi manten jadi jangan sembrono ‘’ Tegur Ibu.
Iya antara kedua orang tua Rara dan juga Orang tua Irfan sudah saling bicara dan mereka akan menikah dua bulan lagi.
Kalo soal Irfan, Irfan menyerahkan semuanya kepada orang tuanya. Irfan juga tidak punya alasan untuk menolak Rara secara putrinya sudah sangat dekat dengan Rara dan rara juga terlihat sayang kepada Caca.
‘’ Iyah Ibu ‘’ Setelah pamitan Rara langsung mengambil kunci motor dan hendak untuk pergi namun Rara menyempatkan menyapa Caca yang sedang di suapi oleh Mbak.
‘’ Pagi cantik, Makan yang banyak ya biar cepat besar ‘’ Kata Rara
‘’ Eum ‘’ Jawab Caca mengangguk ‘’ Mommy mau berangkat kerja? ‘’
‘’ Iyah, Mommy mau berangkat kerja. Caca jadi anak yang baik ya, tunggu Mommy pulang ‘’ Kata Rara yang mencium pipi caca.
‘’ Dadah Mommy ‘’ Seru caca melambaikan tangannya.
Rara pun langsung pergi dengan menggunakan sepeda motor miliknya, entahlah Rara merasa jika caca adalah malaikat kecil yang di kirim untuk dirinya. Rasa lelah akan sirna ketika melihat caca yang sudah menunggu di rumah.
Tidak butuh waktu lama Rara sampai di tempat kerja, ia menyapa bapak sekuriti dan yang lainnya.
‘’ Wah wajah kamu cerah banget ‘’ Ucap Ita.
‘’ Iyah, karena aku baru mendapatkan undian hehehe.. ‘’ Jawab Rara.
‘’ Undian apa tuh ‘’ Kepo Ita
‘’ Ada deh, dah ya aku mau mulai kerja dulu ‘’ Ucap rara yang langsung ke meja kerjanya dan bersiap melayani pelanggan.
‘’ Selamat pagi, ada yang bisa saya bant.. ‘’ Ucapan rara langsung terhenti ketika siapa yang duduk di depannya ‘’ Bantu ‘’ Lanjut Rara gugup.
‘’ Hm.. aku mau mengambil uang ‘’ Ucap Irfan
Rara menggigit bibir bawahnya ketika melihat penampilan Irfan yang begitu mempesona, selama ini Rara hanya melihat Irfan menggunakan kaos oblong dan celana pendek, namun sekarang Aaahhh... rasanya Rara ingin bilang kalo Irfan sangat tampan dan gagah dengan menggunakan setelan jas dan rambut yang di sisir rapih.
Tok.. tok.. tok..
Irfan mengetuk meja kerja Rara ‘’ Apa ini reaksi kamu ketika melihat pria tampan? ‘’ Bisik Irfan pelan.
‘’ Hah.. ‘’ Rara sadar dari lamunannya ‘’ Maaf mas ‘’ wajah rara sudah merah merona karena ketahuan mengagumi wajah tampan Irfan.
Irfan menaikan sebelah alisnya ‘’ Hm.. bagaimana apa bisa aku mengambil uang? ‘’ Ulang Irfan.
‘’ bi.. bisa Mas ‘’ Jawab Rara langsung.
Rara langsung memproses pencairan uang yang di ajui oleh Irfan, awalnya Rara heran kenapa Irfan harus mengambil uang ke bank dan ternyata uang yang akan di ambil jumlahnya sangat banyak.
Irfan baru saja mengambil sejumlah uang kes, entahlah uang untuk apa dan Rara merasa heran kenapa di tabungan Irfan jumlahnya sangat banyak karena setau Rara, irfan itu hanya menunggu usaha Laundry.
Tidak ingin ambil pusing toh itu uang dia, mau banyak atau tidak itu urusan Irfan.