Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.
Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. diantar kakak sepupu
hari ini adalah hari yang begitu spesial bagi Julia. di mana ia merindukan sosok yang begitu memperhatikan dan memperdulikannya. seperti yang dilakukan oleh saudara-saudara sepupunya saat ini.
" Ayo dek naik. Spesial hari ini, kakak yang antarin kamu ke sekolah." Ujar Arvin sambil membukakan pintu mobil dan mempersilahkan adiknya masuk ke dalam mobilnya. Julia yang melihat perhatian dari sang kakak sepupu tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih Kak..." Ujar julia langsung masuk ke dalam mobil sang kakak. terlihat jelas wajah Julia begitu sangat bahagia dan gembira. walaupun perhatian yang ia dapatkan dari orang lain, setidaknya ia mampu merasakan bagaimana rasanya diperlakukan seperti itu.
Setelah itu, Arvin juga masuk dan mengambil alih kemudi mobil. Baru mereka berangkat ke sekolah Julia terlebih dahulu. Sementara Abi, Ia membawa mobil sendiri, karena sang Mama, untuk saat ini, belum mengizinkannya naik motor ke sekolah baru.
Abi yang dahulunya sekolah di luar negeri ikut dengan sang kakak Melvin, akhirnya memutuskan pindah ke sekolah internasional di mana Julia sekolah. Karena berhubung Melvin sang kakak juga akan pindah dari sana.
Daripada ia tinggal sendiri di negeri orang, mending ikut pulang bersama sang kakak. Itulah yang Abi pikirkan waktu itu. Ternyata Tak butuh waktu yang lama, mobil arvin dan mobil Abi sama-sama memasuki pekarangan sekolah internasional itu. Para siswa yang ada di sana langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah mobil yang baru memasuki pekarangan sekolah mereka.
"Eh.!! mobil siapa itu... Mobilnya cakep banget." Ujar beberapa siswa yang melihat mobil mereka.
"Kira-kira orang yang mengemudikannya cakep juga nggak Ya, seperti mobilnya." Ujar yang lain lagi. mereka semua menunggu aksi selanjutnya.
"Ini mah orang kaya beneran. Mobilnya saja begitu elegan, bahkan itu pengeluaran terbaru yang tak bisa dimiliki oleh orang lain." Timpal yang lain menganalisis mobil mereka.
Sementara di sana juga sudah ada si kembar meta dan Mita. Di parkiran itu juga ada Brian dan teman-temannya. Setelah berpamitan kepada sang kakak sepupu, Julia pun keluar dari mobil tersebut membuat mereka semua tercengang.
"Eh itu bukannya Julia ya. Kok dia yang keluar di mobil itu.." ujar mereka penasaran. Tak lama setelah Julia keluar dari dalam mobil disusul dengan Abi yang datang setelah memarkirkan mobilnya.
"Ayo dek. temenin Kakak dulu ke ruang kepala sekolah." Ujar Abi menggandeng tangan Julia yang membuat para siswi yang ada di sana histeris melihat kegantengan Abi. Namun sebelum Abi dan Julia berlalu, Arvin turun dari dalam mobilnya yang kembali membuat suasana menjadi histeris.
"Wah !! siapa cowok-cowok ganteng itu..!!! Aku sangat menyukainya Mereka sangat-sangat tampan dan mempesona.!!!" Teriak para cewek-cewek.
"Itu adalah calon suami masa depanku, Kenapa nyasar ke tempat ini ya..!!" Ujar yang lain lagi merasa gila melihat kegantengan kedua insan yang berada di samping Julia.
"Hei tunggu dulu !!" Teriak Arvin menghentikan kedua adiknya yang berniat berlalu dari sana.
Abi dan Julia yang mendengar teriakan Arvin langsung menghentikan langkah mereka. Arvin yang memang sudah berada di dekat mereka Langsung mencetak kepala Abi.
Cetak
"Aduh..!!! Sakit Kak !! Main sentil saja.." protes Abi tanpa melepaskan satu tangannya yang menggandeng tangan Julia. Sementara tangan yang lain mengusap-usap kening yang baru saja mendapat centilan sayang dari sang kakak.
"Habisnya, Kakak belum mengizinkan kalian pergi, kalian sudah berlalu begitu saja." Ujar arvin sambil merogoh saku yang ada di bagian dalam bajunya. Kemudian mengeluarkan satu buah kartu ATM yang berwarna ungu dan menyerahkannya kepada Julia.
"Ini untukmu sayang. Gunakan dengan baik ya. Jangan beli narkoba.." ujar Arvin mempercandai Julia.
Abi mengerucutkan bibirnya mendengar penukaran sang kakak. Setiap kakaknya memberi jajan kepada adik-adiknya pasti selalu mengatakan hal itu. Julia tersenyum mendengar lelucon yang diucapkan oleh sang kakak sepupu kemudian menerimanya dengan baik.
"Terima kasih Kak..." Ujar Julia. Tangan arvin pun langsung terangkat dan membelai lembut kepala Julia itu. Kemudian tersenyum manis ke arah sang adik.
"Sama-sama sayang. Kalau begitu Kakak duluan ya. Abi jagain Julia dengan baik. Lecet sedikit saja tanggung sendiri akibatnya nanti." Ujar Arvin kepada sang adik.
Abi yang mendengarkan ancaman dari sang kakak hanya mampu mencebikkan bibirnya saja. menghilangkan satu kecupan sayang di kening Julia. Setelah itu Arvin langsung bergegas meninggalkan sekolah dan kembali ke kantornya untuk bekerja.
Sementara Julia dan Abi kembali melanjutkan perjalanan mereka ke kantor kepala sekolah terlebih dahulu. Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang menatap mereka dengan cemburu dan marah. bahkan para siswa-siswi pun dibuat histeris melihat perlakuan Arvin yang begitu manis kepada dunia.
bahkan sepanjang perjalanan Abi dan Julia mendengar ucapan-ucapan manis yang memuji ketampanan Abi, sekaligus mencibir keberadaan Julia. namun Abi tak melepaskan genggaman tangannya ke Julia, malahan ia mengirim sang adik begitu saja.
***
Kini mereka semua berada di dalam kelas untuk ikut pelajaran. Abi ditempatkan di kelas 2 IPA bersamaan dengan kelasnya Bryan. Brian yang melihat kehadiran Abi di sana sontak menjadi tidak suka melihatnya.
"Laki-laki Ini ngapain sih harus pindah ke sekolah ini!!" Protes Brian dalam hatinya.
Ia mendadak kesal kepada Abi, ketika mengingat Abi yang dengan ringannya menggandeng tangan Julia dan berjalan berdampingan dengannya. Brian tiba-tiba menjadi sensitif sendiri melihat Abi.
"Hais.!! kenapa aku harus protes kepada cowok ini sih..!!! Ada-ada saja aku ini. Baguslah kalau Julia dekat dengan laki-laki lain." Ujar Brian lagi dalam hatinya.
Ia mencoba untuk menghindari pikiran-pikiran yang seperti itu, Ia berusaha meyakinkan diri bahwa inilah yang ia inginkan dari Julia, yaitu menjauhinya tanpa harus mengikuti dirinya ke manapun ia pergi.
Sementara Julia yang memang tak memiliki satu teman pun di sekolah itu, tak mengambil pusing mendengar bisikan-bisikan teman-teman kelasnya yang mengatakan bahwa Julia dekat dengan cowok-cowok ganteng yang barusan tadi bersamanya di parkiran sekolah.
"Sepertinya Julia ada kemajuan.. dia tak lagi mendekati Brian malah dekat dengan anak baru itu. Ternyata boleh juga ya tipikal cowok yang didekati oleh Julia." Bisik teman-teman kelas Julia.
"Coba saja dari dulu seperti itu. Kalau tidak ditanggapi sama satu cowok, ya cari cowok lain. Tapi kalau memiliki sifat seperti itu, kesannya sudah menjadi wanita ****** hahaha." Ujar teman-temannya yang lain tanpa mengecilkan suara mereka.
Karena memang mereka sengaja agar Julia dapat mendengar apa yang mereka katakan. Sementara Julia yang mendengar gosip-gosip dari teman-temannya mengenai dirinya itu memilih untuk tidak peduli. Toh juga mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya. Tak lama guru mereka pun masuk ke dalam kelas dan segera memulai pelajaran.
***
kasihan bngett yaaa