NovelToon NovelToon
Cinta Dan Takdir

Cinta Dan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Kultivasi Modern / Penyelamat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hendro Palembang

Akhir diskusi di majelis ta'lim yang dipimpin oleh Guru Besar Gus Mukhlas ternyata awal dari perjalanan cinta Asrul di negeri akhirat.

Siti Adawiyah adalah jodoh yang telah ditakdirkan bersama Asrul. Namun dalam diri Siti Adawiyah terdapat unsur aura Iblis yang menyebabkan dirinya harus dibunuh.

Berhasilkah Asrul menghapus unsur aura Iblis dari diri Siti Adawiyah? Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? Ikuti cerita ini setiap bab dan senantiasa berinteraksi untuk mendapatkan pengalaman membaca yang menyenangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hendro Palembang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Angkat

Di Pulau Es Utara, Ratu Salamah sedang ditemui oleh anaknya, putri Sandora.

"Ibu Ratu, apa kabarmu?"

Ratu Salamah menjawab. "Ibu baik-baik saja. Belakangan ini engkau tidak menjenguk ibu. Ibu sangat kangen padamu."

"Sandora tidak berani menemui Bunda, karena kata para dayang, suasana hati Bunda sedang tidak baik. Bahkan Bunda tidak makan selama dua hari. Sandora khawatir terhadap Bunda." Sandora mengatakan alasannya yang tidak menemui Ratu Salamah.

"Engkau memang anak Bunda yang sangat baik. Bunda tidak apa-apa." Ratu Salamah memeluk Putri Sandora.

Saat memeluk Putri Sandora, Ratu Salamah teringat dengan anak kandungnya. 'Seandainya anakku masih hidup, dia seusia dengan Sandora. Tentu dia akan sangat menyayangiku seperti Sandora.'

"Sekarang engkau sudah menjadi gadis dewasa. Sudah waktunya menikah." Ratu Salamah khawatir anaknya akan menjadi gadis tua.

"Sandora tidak ingin menikah. Sandora hanya ingin bersama Bunda selamanya." Putri Sandora tidak menyetujui permintaan Ratu Salamah.

"Tidak boleh begitu, Setiap insan wajib memiliki pasangan hidup. Jika engkau belum memiliki pilihan, Bunda akan mencarikan calon untukmu." Ratu Salamah memaksa.

"Sandora tidak menginginkan pria diluar sana, Sandora tidak mempercayai siapapun pria yang Sandora tidak kenal." Putri Sandora menjawab seolah-olah perkataannya tertuju pada seseorang.

Ratu Salamah sangat senang mendengar jawaban dari Putri Sandora. "Owh, kalau begitu apakah engkau telah memiliki seorang calon dari suku kita? Siapa pria yang beruntung itu? Coba katakan kepada Bunda."

"Bukankah Bion adalah seorang pria yang sempurna? Aku sangat mengaguminya." Putri Sandora langsung menyebutkan nama orang pilihannya.

Ratu Salamah sangat marah saat Putri Sandora mengatakan bahwa ia memilih Bion untuk menjadi suaminya. "Tidak boleh! Silahkan pilih siapa saja, selain Bion! Engkau tidak boleh mencintainya. Apakah engkau tidak mengetahui tentang Hirarki?"

"Ibu.."

"Sudahlah. Sekarang engkau boleh pergi." Ratu Salamah tidak ingin membahas tentang pernikahan untuk saat ini, karena banyak permasalahan yang lebih rumit.

Putri Sandora meninggalkan kediaman Ratu Salamah dengan muka cemberut. Bahkan beberapa pelayan dan prajurit yang menegurnya, tidak dihiraukannya. Lebih dari itu, bahkan ajudan pribadi Ratu Salamah menegurnya, juga tidak dihiraukannya.

Ajudan pribadi Ratu Salamah khawatir dengan keadaan ini, maka dia segera menjumpai Ratu Salamah.

"Salam, Ratu Salamah."

"Apakah Putri Sandora telah pergi?" Ratu Salamah langsung bertanya kepada Kasminah, ajudan pribadi Ratu Salamah.

"Iya, Ratu. Tapi kelihatannya dia sedang kesal. Apa sebenarnya yang telah terjadi?" Kasminah terlihat khawatir.

"Hmm. Bagaimana lagi? Selama ini, apapun yang dia inginkan selalu aku izinkan. Tapi yang satu ini aku tidak akan pernah mengizinkannya." Ratu Salamah terlihat sedih saat mengatakan hal ini kepada Kasminah.

"Apa yang telah terjadi?" Kasminah penasaran.

Ratu Salamah langsung menjawab. "Putri Sandora telah mencintai Bion, Penasehat Kerajaan."

"Apa?.. Mustahil!.." Kasminah terkejut mendengar jawaban dari Ratu Salamah.

"Aku saja yang telah bertahun-tahun mengenal Bion, masih belum mengerti pola fikir Bion, bagaimana mungkin Putri Sandora memahami pola fikir Bion?" Ratu Salamah menggelengkan kepalanya.

"Putri Sandora masih sangat muda. Suatu saat nanti dia akan lebih baik." Kasminah menenangkan hati Ratu Salamah.

"Semoga saja suatu saat Putri Sandora mengerti bahwa tujuanku adalah baik untuk dirinya." Ratu Salamah menghela nafasnya.

Di taman istana Pulau Es Utara, beberapa dayang sedang ngerumpi.

"Eh, tahukah engkau, kemarin Ratu Salamah memerintahkan beberapa prajurit untuk mencari seorang wanita yang seusia Putri Sandora. Apa sebenarnya yang sedang terjadi?"

Pelayan yang satu lagi menjawab. "Apakah engkau pelayan baru disini? Tidak tahukah engkau bahwa Putri Sandora adalah anak pungut. Saat itu, Ratu Salamah sedang bersedih karena kehilangan anak kandungnya. Pada saat itu pula ajudan pribadi Ratu Salamah menemukan seorang bayi perempuan didalam sebuah keranjang yang hanyut di sungai. Ketika Kasminah menunjukkannya kepada Ratu Salamah, Ratu Salamah langsung menyukainya."

"Inilah yang dinamakan takdir. Aku juga sangat menyukainya jika melihat seorang bayi yang imut dan lucu. Bahkan sekarang mereka menjadi keluarga yang harmonis." Pelayan itu mengaguminya.

Tanpa pelayan itu sadari, Putri Sandora sedang memperhatikan pembicaraan mereka. Sontak saja, Putri Sandora sangat marah. Dia lalu memberikan perintah kepada pelayan pribadinya.

"Sekarang engkau selidiki siapa pelayan yang kita lihat sedang membicarakan aku tadi. Jika dia bukan dari keluarga yang penting, segera perintahkan prajurit untuk membunuhnya atas perintahku."

"Baiklah Putri." Pelayan pribadi itu menjawab.

"Sekarang tinggalkan aku sendiri, engkau sekarang segera proses perintahku ini." Putri Sandora meninggalkan pelayan pribadinya.

Putri Sandora pergi ke pinggir sungai dekat istana. Dia bergumam sendiri.

"Apakah Bunda melarang aku mencintai Bion karena aku bukan anak kandungnya? Anak kandungnya sudah lama meninggal, tetapi bunda masih kepikiran anak kandungnya. Kedua pelayan itu juga bodoh! Beraninya mereka bergosip tentangku. Lihat saja nanti, aku pasti akan membuatnya sengsara."

Ketika Putri Sandora sedang bergumam, beberapa burung berkicau membuat suasana hati Putri Sandora semakin buruk.

"Kenapa kalian berkumpul disini? Apakah kalian juga sedang ngerumpi tentang aku?"

Dengan kesal, Putri Sandora melempari burung-burung itu dengan batu kerikil, semua lemparannya tepat mengenai setiap burung yang membuat semua burung tersebut mati.

Jenderal Ali yang sedang bertugas mengawasi Pulau Es Utara, secara kebetulan bertemu dengan Putri Sandora. Kemudian dia menegur Putri Sandora.

"Engkau telah membunuh seluruh burung yang tidak bersalah untuk melampiaskan kemarahan kamu. Apakah engkau tidak kasihan kepada mereka?"

"Siapa kamu?" Putri Sandora terkejut melihat kehadiran Jenderal Ali secara tiba-tiba.

Jenderal Ali menjawab. "Aku hanyalah seorang pemburu yang kebetulan melintas ditempat ini. Apakah boleh aku bertanya sesuatu?"

"Engkau hanyalah seorang pemburu. Urusi urusanmu sendiri. Jika engkau ingin bertanya sesuatu, cepat katakan sekarang, kemudian pergilah." Putri Sandora menjawab dengan sinis.

Jenderal Ali segera bertanya. "Apakah belakangan ini telah terjadi sesuatu di Pulau Es Utara?"

Putri Sandora menjelaskan. "Daerah disini, daerah Pulau Es Utara adalah daerah perbatasan dengan Jurang Neraka. Semua orang mengetahui bahwa Jurang Neraka adalah tempat pertempuran antara pasukan negeri akhirat dengan pasukan bangsa Iblis. Biasanya aura Iblis tersebar kemana-mana. Namun, belakangan ini terjadi sesuatu yang tidak biasanya. Aura Iblis tidak terdeteksi, bahkan para pemburu Tanpa rasa takut mengunjungi tempat ini hanya untuk mencari pusaka di reruntuhan bekas peperangan. Aku rasa engkau juga adalah salah satu dari mereka. Benar bukan? Jika memang benar, segeralah mencari pusaka tersebut, sebelum didahului oleh orang lain."

"Benarkah demikian?" Jenderal Ali berpura-pura membenarkan dugaan Putri Sandora.

"Ah.. Lupakan saja. Silahkan pergi, jangan hiraukan aku." Putri Sandora teringat kembali tujuan dia pergi ke pinggir sungai, dia kesal karena telah diganggu oleh orang yang tidak dia kenal.

1
Delita bae
semangat👍
Hendro Widodo
Sangat Bagus
Hendro Widodo
Mana komentarnya? Apakah ceritanya kurang menarik? masa sih?
Delita bae: saya mampir 😁dukung ya karya saya.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!