Tidak perlu repot-repot nyari jodoh yeorobun, siapa tahu jodohmu sudah dipersiapkan kakek buyutmu jauh sebelum kamu lahir ke dunia Timio ini, dan ternyata jodoh pilihan kakek ini, is the trully type of a HUSBAND MATERIAL means 💜
Happy reading 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu Milikku
"Pake nanya lagi? Kamu sadar ngga tadi kamu minum berapa banyak? Kamu ingat ngga seluruh kamar mandi kamu guyur pake muntahannya kamu? Badan kamu juga ngga kalah ancur Sen. Makanya rambut kamu udah aku kucek pake sampo empat kali. Kayaknya aku juga ngga bakal nafsu makan seminggu kedepan.", keluh Jenny.
"Hehehe... maaf sayang.", Arsen hanya menyengir karena malu.
"Kamu terusin sendiri ya, udah sadar kan?", tanya Jenny hendak menjauh.
Grepp tangannya ditahan Arsen.
"Sayang... minta minum...", rengeknya dengan nada suara yang dibuat-buat. Terkesan manja namun sangat natural, antara gemas dan geli senyum Jenny mengembang, lalu keluar dan mengambil sebotol air mineral dari kulkas.
"Kiyowo amat suami gua, jadi pengen gigit.", cicitnya menutup pintu kulkas dan kembali pada bayi besar yang masih berendam di bath tubnya.
"Nih...", menyodorkan botol itu, melihat Arsen yang semangat sekali meneguk air itu, ditambah seluruh tubuhnya yang basah, rambutnya yang acak-acakan dan jakunnya tidak terlalu menonjol naik turun, membuat darah Jenny berdesir dan segera mengalihkan perhatiannya, rupanya Arsen menangkap 'sinyal' itu.
"Ehmmm udah ya, aku juga udah ketularan bau kamu nih. Aku juga mau mandi. Kamu udah bisa sendiri kan? Beneran udah sadar kan?", tanya Jenny.
"Kamu mau kemana? Mandi dimana? ", tanya Arsen.
"Ya di toilet kamu lah, dimana lagi?", seru Jenny. Arsen menatapnya penuh arti, seolah berkata, "Jangan pergi, disini saja, bersamaku."
Greppp
Arsen menarik kuat lengan Jenny tiba-tiba, gadis itu tidak sempat mengelak. Jangankan mengelak, berpikir pun ia tak sempat. Ia jatuh ke pelukan Arsen yang setengah berbaring didalam bath tub yang penuh sabun. Ia memejamkan matanya karena sangat terkejut. Jenny pun akhirnya basah dan diselimuti sabun berikut blazer yang masih melekat dibadannya.
"Arsen...! Kamu kenapa sih? Aku jadi basah semua.. kamu rese banget.", kesal Jenny.
Arsen tidak menjawab apapun, ia hanya diam memandangi lekat-lekat wajah Jenny yang hanya berjarak beberapa centi saja dari wajahnya. Tatapannya sayu dan menurut Jenny itu sangat sexy dan menggoda imannya. Arsen menatap mata Jenny , lalu tatapan itu berpindah ke bibir, sama halnya dengan yang dilakukan Jenny.
Tidak banyak aba-aba Arsen segera menempelkan bibirnya yang basah ke bibir Jenny. Seolah bibir Jenny adalah sesuatu yang harus tetap menempel tidak boleh lepas sejenak pun. Meny*dot, mengh*sap, candu sekali ia dengan bibir istrinya itu. Jenny hanya memejamkan mata mengikuti permainan Arsen, sesekali ia membalas, meski tidak sebr*tal Arsen.
🌼🌼🌼
Kini gantian Jenny yang memegang kendali. Ia menekan tengkuk Arsen agar bisa mengeksplor bibir suaminya itu. Ia tidak perduli lagi badannya basah semua dan juga tidak perduli Arsen sedang sibuk melepas blazer dan semua pakaiannya yang masih melekat di badannya. Ciuman yang kian lama kian gan*s diterima Arsen membuat badannnya terasa panas dingin secara bersamaan. Hingga akhirnya ia membuka mata dan menyadari tangannya bekerja dengan baik meluc*ti pakaian istrinya.
"Cantik sekali." pujinya menatap Jenny.
"Kamu milikku ya, kamu punyaku." seru Jenny masih terlihat menetralkan pernapasannya.
Arsen tersenyum dan meraba wajah polos Jenny yang make upnya sudah habis tersapu.
"Aku milik kamu sayang, kamu milikku. Kita saling memiliki satu sama lain. Sedari aku lahir kamu udah miliki aku, kita memang udah ditakdirkan buat bersama." balas Arsen.
Sang suami tidak lagi mampu menahan hasratnya yang sudah susah payah ia tahan hampir setahun ini. Tidak menyangka juga mereka akan sampai di tahap ini. Meski beberapa saat yang lalu Jenny sempat menolaknya yang membuatnya pusing setengah mati.
Kali ini ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, ia benar-benar harus memiliki wanita ini seutuhnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Setidak nya Jenny bisa mempertimbangkan dan menerima dirinya sepenuhnya setelah ini.
Ia juga sedikit penasaran apakah istrinya ini masih tersegel atau tidak. Semisal pun tidak, ia juga tidak akan menyesalinya. Ia akan tetap menyerahkan keperj*kaannya kepada Jenny. Arsen mengangkat tubuh Jenny untuk melakukan penyatuan, bibir mereka tidak henti-hentinya saling mel*hap.
"Sak-kit...", pekik Jenny.
"Sakit..?", tanya Arsen masih sibuk.
"Sakit banget Sen, sakit banget. Berenti.. Sakit... hiks...", ringis Jenny.
"Sebentar sayang, kenapa ini susah banget.. seb-bentar.. nngh...", jleb, hentakan kuat Arsen berhasil merampas mahkota kebesaran Jenny, diikuti ambruk badannya didada Arsen karena merasakan nyeri luar biasa di bawah sana. Arsen pun menghentikan aktivitasnya membiarkan Jenny menenangkan diri dan mengatur napasnya dulu.
Setelah dirasa tenang dan lebih baik, Arsen memulai kembali aktivitasnya yang membuat air dalam bath tub itu terombang-ambing, bergelombang dan tumpah. Ringisan Jenny berubah jadi desahan. Ia resmi melakukan kewajibannya sebagai istri dengan memberikan hak Arsen, ia benar-benar telah sah menjadi istri tuan muda Arsen Askara.
Malam pun datang menyapa, seorang maid muncul didepan pintu kamar Jenny.
"Tuan... nona muda, makan malam sudah tersedia." serunya, tapi tidak ada jawaban.
Klek.... ia.membuka pintu kamar Jenny.
"Tu..."
"Ar... sen stop... Nggh.... pelan pelan, masih sakit... ahh Arsen...", suara Jenny yang terdengar pelan tapi cukup jelas bagi sang maid, ia pun keluar dengan mengulum senyumnya dan beranjak. Ia yakin tuan dan nona mudanya tidak akan makan malam hari ini. Mereka terlalu sibuk.
.
.
.
Tbc ...💜
.
.
Halo yeorobun, jangan lupa tinggalin jejak ya 🥰