HATI-HATI DALAM MEMILIH BACAAN!
Serena dan Yuan terjebak di satu malam panas yang membuat mereka menyesali semuanya. Yuan yang memiliki kekasih dibuat bingung antara tanggung jawab dengan Serena atau memilih kekasihnya.
Semuanya menjadi rumit karen Yuan yang candu dengan tubuh Serena tidak bisa berhenti memaksa wanita itu untuk melakukannya. Yuan yang egois tidak ingin memutuskan pacarnya bahkan dia berkata tidak akan pernah merusak pacarnya.
Ketika ia mulai sadar bahwa rasa cintanya telah beralih kepada Serena, semuanya semakin rumit karena kekasih Yuan tidak ingin di lepaskan dan mengancam akan mengakhiri hidupnya jika Yuan meninggalkannya.
Kehadiran Johan di antara Yuan dan Serena juga membuat mereka semakin renggang.
Pernikahan Yuan dan Maudy tiba-tiba dipercepat karena wanita itu menjebak Yuan yang sudah menolaknya mentah-mentah padahal hubungan mereka tengah baik-baik saja pada saat itu.
Serena yang mendengar itu pun memilih untuk pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AICE PARK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbongkarnya Perselingkuhan
Maudy menatap lekat wajah suaminya, lelaki yang telah menjadi miliknya itu masih terlelap. Ia pun mengelus pipi sang suami, tak ia sangka malam tadi menjadi begitu istimewa baginya setelah sifat Yuan yang berubah.
Wanita itu tersenyum senang, namun seketika wajahnya menjadi muram ketika ia mengingat sebuah kejadian semalam yang mengganggu pikirannya.
Yuan perlahan terbangun karena elusan di pipinya, ia pun menatap wajah wanita yang saat ini membaringkan kepala di dadanya.
Perlahan kesadaran Yuan terkumpul, ia pun menghela nafas panjang ketika melihat Maudy memainkan jari di dada bidangnya.
"Selamat pagi, Suamiku!" sapa Maudy yang langsung mengecup bibir Yuan sekilas.
"Hmm!" jawab Yuan singkat.
"Tidurmu nyenyak sekali, kau pasti kelelahan?" senyum Maudy.
Yuan mengingat kejadian semalam, ia mengusap wajahnya kasar dan sedikit berdecak.
Maudy yang melihatnya langsung murung, sepertinya Yuan bertingkah baik hanya ketika mabuk seperti semalam saja, sekarang ia sudah kembali ke setelan saat Yuan mulai berubah.
Di tengah-tengah diam nya mereka berdua, sebuah notifikasi di ponsel Yuan memecah keheningan. Dengan segera lelaki itu mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.
Maudy memindahkan kepalanya kembali ke bantal yang ada di samping Yuan, wanita itu pun memperhatikan suaminya yang tengah menjawab chat dari teman-temannya.
Saat ponselnya di kembalikan pada menu utama, Maudy terkejut dengan wallpaper ponsel Yuan yang berubah. Dulu wallpaper utama dan lock screen nya adalah foto mereka berdua, tidak mungkin Maudy salah lihat wallpaper Yuan menggunakan foto Serena.
"Siapa tadi?" Maudy hendak merebut ponsel suaminya, namun dengan segera Yuan menjauhkannya dari Maudy.
"Ohh jadi itu selingkuhanmu, jadi dia yang membuatmu tidak ingin menikah denganku?" bentak Maudy.
Yuan hanya diam, ia tidak mungkin berkata sebaliknya karena Maudy sudah melihatnya dengan jelas dan ia tak mungkin berbohong.
"Aku kira kamu hanya melantur belaka semalam, dan aku kira aku lah yang salah dengar! Kau selalu meracau dan menyebut nama Serena di saat kau me*****i ku!" Maudy berteriak dan menangis, badannya yang terasa sakit karena kejadian semalam tiba-tiba menghilang bagai ditelan emosinya.
"Selama ini aku mendapati bekas k**s mark di lehermu, aku selalu diam dan mencoba berpikir positif bahwa kamu tergigit nyamuk atau mungkin terluka. Jadi ternyata aku yang terlalu b***h?" Maudy menatap getir ke arah Yuan, lelaki itu seperti tidak perduli sama sekali.
"Aku sudah mengatakannya kepadamu, kau akan menyesal jika menikah denganku. Aku mengatakannya bukan tanpa alasan Maudy, aku sudah tidak mencintaimu. Kau malah menjebakku di malam itu dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkanku. Ternyata kau membohongi keluarga kita, tidak sekalipun aku menyentuhmu malam itu dan semalam adalah bukti kau pertama kali melakukannya!" ucap Yuan dengan wajah datarnya.
"Aku tidak perduli, bagaimanapun kau adalah milikku! Jika Serena masih kau jadikan orang ketiga di antara kita maka aku akan me*****hnya!" Maudy berteriak lagi.
"Dia yang meninggalkanku karenamu, kaulah penyebabnya! Jika malam itu tidak terjadi maka Serena tidak akan pergi dari sini dan menyuruhku untuk menikahimu. Dan tenang saja, kau lah pemenangnya karena kau yang mendapatkanku, bukankah itu kemauan mu? Serena telah mengabulkannya dan memberikan aku kepadamu!" ucap Yuan dengan smirk di wajahnya.
"Bukan dia yang memberikan dirimu untukku, tapi memang seharusnya dari awal kau adalah milikku! Dialah yang tak berhak sama sekali atasmu, selama ini dia menjadi simpananmu dan merenggutmu dariku! Dialah yang g*** sesungguhnya!" Maudy tidak terima, nafasnya tersengal-sengal karena berteriak dan menangis secara bersamaan.
Bersambung