Yoooooo.... my Family, welcome back to my story. Sesuai permintaan, aku lanjut nulis Zandra. Dan ini adalah Zandra season 6, semoga kalian suka yaaa.❤️❤️❤️
Kembalinya penerus Zandra, yang mana semua anggota keluarganya harus berpencar. Setelah kematian sang legendaris Yumi, dan alasan lain harus memimpin perusahaan di setiap kota dan negara.
Keturunan Zandra, yang memilih untuk tetap tinggal di rumah utama. Ternyata mendapatkan petualangan misteri, dan tentunya berhubungan dengan MEREKA (si makhluk halus)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selesai dan Hilangnya Arwah Mia
Ya... karena itu, ia shock bukan main.
Meski ia tau hal itu pasti di lakukan, tapi ia tak pernah membayangkan bila harus melihatnya. Dan itu juga yang di lihat oleh Gio, karena ia yang menemukan Mia saat tak sadarkan diri dan mengalami pendarahan hebat. Tak sengaja ia melihat Vidio itu, bahkan Gio langsung membanting ponsel tersebut.
Ia melayang makin tinggi, setelah di atas. Mia menyeringai, momen yang sangat ia inginkan sejak kematiannya. Setelah menurutnya sudah cukup tinggi, Mia melepaskan pegangannya pada wanita tersebut dan...
"MIAAAA" teriak pak kades dan para warga, yang terkejut karena Mia benar-benar melakukannya.
BRUGH
Tubuh itu jatuh tepat di depan Cia, setelah terdiam cukup lama. Cia pun terjatuh tak sadarkan diri, terlalu banyak darah yang keluar dari kepala dan tubuh lainnya.
"CIA" teriak Ali, yang sedang menyeret tubuhnya Herman.
Ia langsung melepaskan pegangannya dan berlari menghampiri Cia, sedangkan pak Kades segera menghampiri Herman yang masih tak sadarkan diri.
Ingin rasanya ia memukuli Herman, namun tak ia lakukan.
"Cia, hei.. bangun. Haish" Ali menepuk pelan pipi Cia
Plop
Meski sudah lihat sebelumnya, tetap saja mengejutkan yang lain. Dengan menghilangnya Ali, secara tiba-tiba.
.
.
Sedangkan di dalam rumah, Ghava masih bertarung dengan sosok itu.
"Ada apa? Kemana keangkuhan mu tadi, yang ingin mengalahkan dan menjadikan aku tumbalmu." ucap Ghaca menyeringai
Bahkan kini tubuhnya melayang, seluruh tubuhnya di kelilingi cahaya merah keemasan.
'MANUSIA SIALAN, AKU BENAR-BENAR AKAN MENGHABISI KU SEKARANG JUGA.'
Mendengar hal itu, membuat Ghava ingin tertawa. Sejak tadi setan itu mengatakan hal yang sama, tapi lihat. Bukankah ini kebalikannya, Ghava masih berdiri tegak. Tak ada luka sedikit pun di tubuhnya, sedangkan setan itu kini terduduk dengan kondisi salah satu tangannya terputus.
Tentu saja Ghava yang melakukan hal itu, kalian pikir siapa?
"Ayolah, sejak tadi kau mengatakan hal yang sama. Aku sampai hapal berapa kali kau mengucapkannya, 6 kali." ucap Ghava
Ia mengangkat tangan kanannya, tatapannya kembali berubah. Kornea matanya pun, kembali berubah warna.
Dengan telapak tangan menghadap ke atas, Ghava mengeluarkan cahaya menyerupai api di atasnya. Api berwarna biru keemasan, bahkan mengeluarkan cahaya yang begitu terang.
Membuat setan itu, menutup mata menggunakan lengannya yang masih ada.
"Aku beri kau kesempatan terakhir, sebelum aku benar-benar membinasakan mu. Apa kau masih mau melakukan perlawanan dan menjatuhkan ku?" ucap Ghava, dengan aura intimidasi yang begitu kuat.
Diam atau melawan, iblis itu yakin. Bila ia tetap akan binasa, maka sebelum tubuhnya habis tak bersisa. Ia pun berdiri, dengan kekuatan terakhir yang ia miliki. Iblis itu berlari menyerang Ghava, di telapak tangannya yang masih utuh. Ia mengeluarkan asap, berwarna hitam pekat.
Begitu dekat, sosok itu melompat dan mengarahkan tangannya pada Ghava.
'MATI KAU BAJINGAN' teriaknya seraya menurunkan telapak tangannya.
Ghava mendongakkan kepalanya ke atas, karena posisinya ada di atas kepala Ghava.
Dengan mudahnya Ghava menahan tangan tersebut, dengan senyum mengejek. Kini giliran ia, yang melompat ke atas tubuh sosok itu.
"Ucapkan selamat tinggal, ALLAHUAKBAR" Ghava menghentakkan telapak tangannya, di atas Kepala iblis itu
BUAGH
"AAAAAAARRRRRGGGGHHHHTTT"
Teriakan sosok itu, benar-benar menggema. Bahkan sampai keluar, semua orang yang mendengarnya merinding bukan main.
Ghava pun menurunkan tubuhnya, dengan kaki kanan menekuk dan telapak tangan kanannya menyentuh lantai.
Ia berjalan keluar dengan santainya, begitu sampai di luar. Ia berteriak...
"MENJAUH DARI SINI" teriak Ghava seraya berlari, membuat semua orang mengikuti dirinya.
Hitungan detik...
DUAR
DUAR
Sosok itu meledak, sehingga membuat rumah tersebut hancur. Belum lagi, jenazah wanita itu pun, tiba-tiba terbakar. Warga yang melihatnya terkesima, namun tersadar kan karena pertanyaan Ghava.
"Dimana saudaraku?" tanyanya
"Eh... M-mereka sepertinya ke rumah sakit." jawab pak Kades
Ghava mengangguk, ia hanya melirik ke arah tubuh yang terbakar. Karena ia sudah bisa menebak siapa orang itu, salah satu kematian orang-orang yang memuja ilmu hitam adalah dengan habisnya jasad sama dengan sesembahannya.
Ghava berjalan mendekati Herman, yang masih belum sadarkan diri. Ghava mengangkat tangan dan mengarahkan telapak tangan ke atas wajah Herman, ia memejamkan matanya.
Tangan Ghava diam lama di atas kepala, lalu ia menggerakkan telapak tangannya turun ke bawah. Kembali berhenti di atas dada, diam cukup lama di situ juga. Kembali Ghava menggerakkan telapak tangannya ke bawah, sampai ke ujung kaki.
Tak lama Herman membuka mata, ia menyentak kan tubuhnya untuk duduk. Tak lama ia memuntahkan darah, berwarna hitam pekat.
Warga yang melihatnya, terkejut dengan apa yang mereka saksikan. Bukankah kejadian seperti ini, hanya untuk orang-orang yang berada di bawah pengaruh jin atau ilmu hitam.
Apakah itu berarti??
"Selama ini pak Herman, berada di bawah pengaruh ilmu hitam. Wanita yang menjadi selingkuhan nya, mendapatkan pak Herman dengan cara instan. Dengan kata lain, menggunakan ilmu pelet. Dan wanita yang kini terbakar hangus, merupakan salah satu pemuja ilmu hitam." jelas Ghava
"Astaghfirullahaladzim"
"Nauzubillah himindzalik"
"Pantas, saat kita memergoki Herman dan wanita itu. Ia terlihat aneh, tak merespon apapun. Tatapannya terlihat kosong, jadi itu alasannya."
"Ya Allah, kasian Mia. Dia meninggal pasti juga ulah wanita itu"
"Dasar iblis, memang pantas dia habis terbakar."
"Kasihan Mia dan Herman" semua orang mengangguk
Mereka semua benar-benar tak menyangka, bila di desanya akan mengalami hal seperti ini. Dan memakan korban, seorang ibu dan anaknya yang masih ada dalam kandungan.
Herman yang sadar, ia terkejut saat mendengar para warga mengatakan istri san anaknya meninggal.
"Apa yang kalian katakan? Mia dan anakku meninggal? Katakan bila itu semua bohong, itu tidak mungkin. Terakhir, Mia mengantarku bekerja sampai depan pintu seperti biasa. Dia tersenyum, seraya mengusap perutnya yang sudah terlihat besar." Herman bertanya seperti orang ling lung
Tak mendengar jawaban apapun, Herman semakin histeris.
"TIDAAKK... MIAAAA... MIA TIDAK MUNGKIN MENINGGALKAN AKU DAN PUTRA KAMI DAMAR, BAHKAN KAMI SUDAH MEMIKIRKAN NAMA UNTUK KEDUA ANAK KAMI YANG AKAN LAHIR. MIAAAAA... HUAAAAAA"
Warga hanya bisa diam, mereka juga bingung dengan apa yang harus mereka katakan dan lakukan.
Sedangkan Mia, ia hanya bisa menangis melihat suaminya seperti orang hilang akal. Lambat laun, arwahnya pun hilang sedikit demi sedikit karena terbakar.
'SELAMAT TINGGAL MAS, TITIP DAMAR DAN DION.' ucap Mia dengan tatapan sendu
WUSHHH
Angin menyapu keberadaannya, Ghava yang melihat hal tersebut. Hanya menghembuskan nafas pelan, tak ada yang bisa ia lakukan pada arwah yang sudah melakukan kesalahan.
Wajar menurutnya bila arwah Mia dendam, karena wanita itu sudah merenggut segalanya. Suami, nyawanya dan nyawa anaknya yang tak berdosa. Bahkan anak itu, belum melihat dunia sama sekali.
...****************...
Jangan lupa jadiin Favorit dan tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift 🥰🥰🥰
...Happy Reading All...
semngatt kak lanjut lagiiii💐