NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Selingkuhanku

Terjerat Cinta Selingkuhanku

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Pelakor
Popularitas:119.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arion Alfattah

Niat hati ingin memberikan kejutan di hari pernikahan. Hatinya hancur berkeping-keping di saat sang suami lebih memilih meninggalkannya di bandingkan bertahan di dalam pernikahan.

Pertemuannya Alex dengan wanita bernama Eliza menggoyahkan hati pria itu, padahal pria itu sudah beristri yang tak lain pelakor dalam hubungan Eliza.
Jerat pun mulai Eliza lakukan demi membalas rasa sakit yang dulu pernah Mauren lakukan.

Bagaimana kisah mereka bertiga? akankah hubungan Eliza dan suami orang diresmikan atau justru karma Eliza tuai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arion Alfattah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 - Memulai kembali

"Eliza, sekarang kamu mau kemana? Ikut ke rumahku saja, ya? Daripada ngontrak kan uangnya sayang di gunakan menyewa kontrakan. Mending kamu gunakan saja untuk membuka usahamu dan membesarkan cafe yang kamu miliki." Sarah tidak tega membiarkan Eliza tinggal di kontrakan sendirian. Dia ingin mengajak Eliza tinggal di rumahnya sampai sang sahabat bisa menemukan rumah baru yang layak huni. Jadi dia berusaha menawarkan sebuah saran yang mungkin bisa membantu Eliza.

"Tidak perlu, Sarah. Aku tidak ingin tinggal di rumahmu, tidak enak harus tinggal bersama kalian dalam satu atap yang sama. Lagian aku masih memiliki satu cafe yang bisa ditempati saat ini. Aku ingin membuka usaha agar bisa hidup mandiri tanpa bantuan orang lain."

Sarah pun memberhentikan mobilnya tepat di depan satu cafe sederhana milik Eliza. Bukan cafe melainkan kedai kopi tempat nongkrong anak muda di dekat sana. Mereka pun turun dari mobil lalu berjalan beriringan masuk ke dalam cafe setelah Eliza membuka pintunya.

"Jadi kamu ingin tinggal di sini? Emangnya di sini ada tempat untuk tidur?" tanya Sarah serius karena setahunya cafe tersebut tidak ada ruangan pribadi melainkan hanya ada ruangan kerja saja.

"Aku yakin dan semuanya akan berawal dari sini." Eliza berdiri memperhatikan cafe miliknya, tekadnya sudah bulat ingin mengembangkan usaha yang ia miliki. Cafe ini ia bangun dari hasil uang kerja sebagai pelayan barista di salah satu cafe terkenal di kotanya, pun dari uang yang ia bawa dulu saat memilih Vicky. Uangnya Eliza kumpulkan kemudian secara diam-diam ia membangun cafe tersebut tanpa diketahui oleh mantan suaminya.

Tadinya, Eliza ingin memberikan sebuah kejutan kepada Vicky mengenai cafe ini, tapi ternyata dirinya sudah lebih dulu diberikan kejutan sebuah pengkhianatan.

"Aku akan memulai segalanya dari awal. Kisah baru, status baru, kehidupan baru, dan perekonomian yang baru. Dari sini aku akan memulai segalanya dari nol, berharap mampu menunjukkan jika aku benar-benar bisa hidup tanpa Vicky dan bisa berdiri di atas kakiku sendiri tanpa bantuan orang lain ataupun keluarga." Eliza memperhatikan sekitar dengan tangan meraba meja serta kursi yang ada di sana.

Sarah begitu kagum kepada pendirian Eliza yang begitu besar ingin hidup mandiri dan tidak ingin bergantung kepada orang lain. Dia sebagai sahabatnya hanya bisa berdoa agar sahabatnya bisa bahagia dengan caranya dan bisa melupakan peristiwa menyakitkan yang dialami Eliza.

"Aku hanya bisa mendukung apapun keputusan yang kamu lakukan. Semoga dengan ini kamu mampu menunjukkan kepada dunia jika kamu bisa. Aku ada di belakangmu, Eliza." Sarah pun langsung memeluk sahabatnya ini.

Eliza terharu bisa bertemu orang sebaik Sarah yang ada dalam setiap suka maupun duka.

"Sarah, terima kasih." Isak tangis Eliza pun pecah dalam pelukan sahabatnya karena tak sanggup lagi menahan diri yang sedari tadi ingin menangis, namun tak berani karena berada di hadapan banyak orang yang menyakitinya.

"Menangis lah Jika dengan menangis mampu menenangkan hati dan jiwamu," tutur Sarah membiarkan Eliza menangis dalam pelukannya.

*****

Rumah sakit.

"Dokter, bagaimana keadaan dia?"

Saat ini Mauren sedang berada di rumah sakit guna memastikan segalanya jika bukti baik-baik saja. Dia juga menanyakan perihal keadaan pria yang baru saja menikahinya kepada seorang dokter yang baru keluar dari ruangan UGD.

"Pria yang ada di dalam saat ini mengalami koma, benturan keras yang dialaminya membuat kepala dia bocor dan mengeluarkan banyak darah. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengobatinya dan berusaha agar pria itu bertahan, tapi keadaannya saat ini tidak memungkinkan," ujar sang dokter menjelaskan perihal keadaan Vicky saat ini.

Sungguh Mauren dibuat terkejut atas apa yang ia dengar barusan.

"Apa, Dok? Vicky koma?! Ini mustahil."

Mauren dibuat bingung dan terperangah, dia bingung harus melakukan apa kepada pria yang saat ini terbaring lemah tak sadarkan diri.

"Ini kenyataannya. Semoga keluarganya diberikan ketabahan dan semoga saja pria itu bisa selamat karena kemungkinan untuk hidup sangatlah kecil. Sedangkan neneknya sudah lebih dulu meninggalkan dunia," balas Dokter kembali memberikan sebuah pernyataan yang membuat Mauren semakin dilanda merasa bersalah.

Lalu dokternya pergi dari sana.

Mauren duduk dengan lemas. "Apa yang sudah saya perbuat sampai membuat dia tak sadarkan diri begini? Kalau saya terus-terusan berada di dekat pria ini bisa-bisa saya rugi besar. Pasti biaya pengobatannya mahal dan waktu saya terbuang sia-sia untuk mengurus pria sekarat ini. Daripada berada di dekatnya mending saya pergi saja. Ya, saya harus pergi meninggalkan dia. Saya tidak mau mengurus dan membiayai pengobatannya," gumam Mauren sangat pelan.

Lalu dia berdiri dan segera berlari keluar dari rumah sakit menuju rumah Vicky. Niat hatinya ingin mengambil seluruh harta yang Vicky miliki.

Setibanya di rumah Vicky, Mauren membereskan seluruh barang berharga milik Vicky. Mulai dari mobil, uang dan berbagai macam lagi harta berharga tanpa peduli dengan neneknya Vicky maupun Vicky.

*****

3 Bulan Kemudian

Kediaman Sarah

Ketika sampai rumah, Hans di sambut oleh istrinya. Sarah tak sabar ingin segera mendengar informasi apa yang Hans dapatkan tentang Mauren.

"Hans!" panggil Sarah tidak sabar ingin tahu informasi nya.

"Nanti aku cerita di dalam! Yu kita masuk dulu," jawab Hans seolah tahu apa yang ingin istrinya tanyakan.

Setibanya di dalam rumah, Hans duduk menyenderkan tubuhnya ke kursi di ikuti oleh Sarah yang juga duduk di sampingnya.

"Apa kamu mendapatkan informasinya, Hans? Aku merasa heran karena Vicky tiba-tiba menghilang dan Mauren pun tidak ada," tanya Sarah penasaran tak ingin lagi berlama-lama mengetahui.

"Aku memang mendapatkan informasinya, Sarah. Vicky saat ini sedang berada di rumah sakit dalam keadaan koma. Sedangkan Mauren kabur entah kemana membawa seluruh harta Vicky." Hans menghelakan nafas berat mengetahui informasi yang di dapat. Sungguh dia tidak menyangka jika nasib pria itu begitu tak beruntung. Dia menyayangkan karena sudah melepaskan Eliza demi wanita ular.

"Jadi Vicky koma?!" Sarah di buat terkejut oleh informasi ini. "Kasihan sekali dia di tinggalkan dalam keadaan begini, Eliza harus tahu."

Hans langsung menoleh. "Ngapain memberitahukan dia? Biarkan Eliza fokus dulu dalam kerjaannya."

"Tapi ini sangat penting."

"Ya, sudah terserah kamu saja." Hans pun pasrah karena ia tahu jika Sarah sulit sekali dicegah.

*****

( "Celine, aku mau tanya, gimana perkembangan Cafe baru yang ada di sana?" tanya Eliza di telpon. )

Tangan kirinya memegang handphone dan tangan kanan sibuk mencatat barang yang akan di beli olehnya.

( "Semuanya berkembang pesat dalam waktu dekat, El. Respon orang yang ada di sana sangat bagus, orang-orang banyak yang tertarik untuk mampir ke Cafe mu. Tempatnya yang strategis, harga makanan cukup murah membuat mereka menjadi lebih tertarik." )

( "Itu bagus Celine, dengan begitu orang akan saling memberitahukan atau bahkan merekomendasikan tempat kita pada yang lainnya, dan kita juga harus memperhatikan kualitas dan kuantitas nya juga." )

3 bulan ini Eliza mampu membuat kedai kopinya laris manis. Keseriusan nya dalam mengerjakan sesuatu membuat Eliza mampu berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Kini ia bisa usaha kecil-kecilan meski tidak besar namun cukup untuk menggaji karyawan dan memenuhi kebutuhannya.

Eliza mematikan ponselnya, dia menghela nafas panjang memperhatikan jalanan. Saat ini ia sedang berada di salah satu taman.

"Bagaimana kabarmu, Vicky? Apa kamu bahagia?"

1
Dewi Dama
ya...Allah...dasar pelakor...
Dewi Dama
Luar biasa
Safa Almira
syuka
Bundanya Jamal
pasti rico dalangnya huhh orang jhat pasti menang ada aja , mbulet thour males bacanya
Bundanya Jamal
pasti ada yg jhat lgi , jok gk ada enak " nya ya kasian alex sama eliza, kpn bahagianya
Bundanya Jamal
kok gk ada yg kadisn sama alex yaa
Bundanya Jamal
bikinn 😭😭😭😭😭😭😭
Bundanya Jamal
cpat temui eliza , trs jdi orang tua jngan keras kpla kasian mereka
Bundanya Jamal
kasian tuh alex thour jngan dikerjain bikin sama " ngidam pingin ketemu
Bundanya Jamal
buat eliza ngidam gk bisa jauh dari alex, begitu juga alex bikin ngidam gk bisa jauh dari eliza aku mau mereka bersatu
Bundanya Jamal
sadar leo ada bayi dlm perut adikmu kmu tega skali ya 😡😡😡
Bundanya Jamal
alex bodoh, goblok gak dicari tau dllu
Bundanya Jamal
alex jngan percaya ulat bulu , dicek dllu mesti gegabah orang kok gk bisa berpikir jernih 😡😡😡 ditlpn kan bisa trs ditanya tuh eliza
Bundanya Jamal
bikin hamil dong eliza thour 🙏🙏🙏
Bundanya Jamal
buat eliza hamil thour
Bundanya Jamal
buat eliza hamil dong , kok lama gk hamil " eliza nya
Bundanya Jamal
🤣🤣🤣🤣
Bundanya Jamal
hancurkan mauren tuh si ulat bulu
Bundanya Jamal
sudahlah ceraikan mauren dia wanita ular smga cepat trungkap
Bundanya Jamal
huh ceraikan saja tuh mauren , smga cpat ketahuan kalau mauren hamil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!