NovelToon NovelToon
Turun Ranjang

Turun Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Keluarga / POV Pelakor
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Diyuta

Ka Rani hiks,tolong aku suamiku dipecat dari pekerjaannya dan dia pergi meninggalkan aku dengan wanita lain padahal aku sedang mengandung darah dagingnya.Aku tak punya siapapun lagi selain Kaka." Ucap Rena adik satu-satunya Rani
" Bagaimana bisa jadi seperti ini Rena,Lantas bagaimana kondisimu saat ini?"
" Aku luntang Lantung dijalan ka,rumahku baru saja disita pihak bank karena sertifikat rumahnya dijaminkan mas Reno untuk pinjaman di bank dan ternyata mas Reno ditak membayar cicilannya selama berbulan-bulan.
" Ya Tuhan malang sekali kamu Ren,sebentar Kaka diskusi dulu dengan mas Langit,Kaka mau minta izin untuk kamu tinggal bersama Kaka."
" baik ka terimakasih.
Beberapa saat kemudian.....
" hallo Ren!"
" Iya ka bagaimana?
" sekarang posisi kamu ada dimana,mas Langit setuju dan Kaka akan menjemputmu saat ini juga!"
" Allhmdulillah,baik ka terimakasih.Aku ditaman sakura jalan kenangan blok d.Kaka beneran mau kesini ka?"
" Iya dek,kamu jangan kemana-mana sebelum Kaka datang ya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Izin tinggal

Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya mobil yang dikemudikan Langit sudah sampai dipelatarn rumahnya.

Rumah sederhana yang dibuat dari hasil kerja keras Langit dan Rani selama 5 tahun sebelum mereka memutuskan untuk menikah.

Mereka membangun rumah saat mereka masih pacaran,namun setelah rumah jadi mereka baru memutuskan untuk menikah.

Baik Langit ataupun Rani memang ingin hidup mandiri setelah menikah.

" Allhmdulillah akhirnya sampai,Ren ayo kita turun." Rani membantu Rena merapihkan rambutnya yang terlihat sangat berantakan. Sangat terlihat sekali Rani begitu menyayangi adik sematawayangnya.

" Terimakasih ka!" Rena meraih tangan Rani dan mengusapnya lembut.

Dalam hati Rena tak ada berhentinya mengucap syukur karena diberi Kaka sebaik dan selembut Rani.Rani bisa menggantikan sosok ibunya,tak hanya baik hati dan penyayang Rani juga selalu memprioritaskan Rena dalam hal apapun.

" Loh loh! Ko malah masih ngbrol,ayo masuk katanya cape Ren." ajak Langit yang sudah dulu turun dan mengambil dua koper Rena yang ia simpan didalam bagasi.

Dari teras rumah Sarifah mengamati mereka,terlebih saat melihat Rena dipapah Rani saat turun dari mobil.Matanya menangkap tangan Rena yang tak lepas dari perutnya.Rena terlihat begitu lemah,wajahnya pucat dengan kulit yang tampak kusam tak terawat.

Deg

Degup jantung Sarifah seakan berhenti berdetak melihat pemandangan didepannya.

" Kenapa hati ini rasanya resah dan gelisah melihat menantuku membawa adik kandungnya kesini.Perasaan macam apa ini,kehawatiran seperti apa yang aku rasakan ini? Astaga semoga ini hanya perasaanku saja." batin Sarifah.

" Maah,maaf ya mamah harus nunggu lama." Rani mendekat dan menyalami Rani dengan takzim disusul oleh Rena dan Langit.

" Kalian dari mana? Rani,kamu ko tumben si pergi tanpa membawa ponsel hum? Oh ya,itu ko Langit bawa koper,koper siapa nak?" Perasaan Sarifah semakin tak karuan.

Rani tersenyum menanggapi pertanyaan mertuanya.

" Mamah sayang kita maasuk dulu yah mah,nanti kita ngobrol didalam!" ajak Rani dengan sopan dan penuh kelembutan.

Rani memang selalu bersikap lembut kepada siapapun,terlebih pada ibu mertua yang sudah dia anggap seperti ibu kandungnya sendiri.

Hidup yatim piatu membuatnya merasa sangat bersyukur dengan mendapatkan mertua yang baik dan begitu penyayang seperti orangtua langit.

Langit berkali-kali menatap Rani seolah memintanya membantu menjelaskan pada ibunya terkait keputusan mereka mengizinkan Rena yang akan tinggal dirumah mereka.

Melihat caranya Langit menatap, Rani paham akan kegelisahan yang dirasakan suaminya.

Rani mengedipkan matanya saat pandangan mereka bertemu seolah ia sedang mengatakan semuanya akan baik-baik saja mas.

Rani lantas maju dan membuka pintu rumahnya terlebih dahulu karna memang dia yang memegang kuncinya.

Klek klek

Cklek

" Assalamualaikum,akhirnya sampai rumah juga.Mah duduk yuh,Em amah mau Rani buatkan minum apa? " tanya Rani dengan lembut untuk mencairkan suasana yang sudah tampak kaku dan tegang.

" Mamah mau air putih dingin aja Ran biar otak dan hati mama dingin."  Jawab Sarifah kata-katanya penuh penekanan dan ekor matanya tak bisa lepas dari wajah Rena yang duduk tak jauh darinya.

Sarifah memang sudah mengenal Rena sejak lama namun beberapa tahun terakhir Sarifah tidak bertemu dengan Rena,saat pernikahan Langit dan Rani bahkan Rena tidak datang karena dia sedang berada dikota kelahiran suaminya dan dia tidak bisa pulang dengan alasan suaminya sibuk bekerja.

" Mah,Rani,Rena kalian duduk dulu mas mau bersih-bersih.Rasanya gerah sekali,Rena tas kamu sudah mas taruh dikamar kamu.Nanti kamu masuk aja kalau kamu udah mau istirahat." ujar Langit.

Langit menatap Rena sejenak sebelum dia menghilang dibalik pintu kamarnya.

Ucapan Langit lagi-lagi membuat hati Sarifah semakin gelisah,entah apa yang membuatnya merasa tidak nyaman dengan apa yang putranya sampaikan padahal itu hanya kata-kata biasa.

" Dek,kamu mau minum apa biar Kaka buatkan sekalian?"  Rani yang faham akan kondisi didepannya lantas mencoba mencairkan suasana lagi.

" Aku air putih saja ka." jawab Rena dengan senyum tersungging dibibirnya yang pucat.

Sementara Langit masuk kedalam kamar dan  Rani kebelakang,Sarifah seperti memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada Rena.

Setelah menoleh kearah pintu kamar dan juga kebelakang untuk memastikan anak dan menantunya benar-benar sudah menjauh Sarifah lantas membenarkan letak duduknya menatap Rena dengan intens membuat Rena merasa seperti dikuliti.

" Tidak mau berbasa-basi lagi,saya mau tanya langsung sama kamu. Kamu ada maksud apa mendekati keluarga putraku? Saya peringatkan jangan coba-coba mengusik kebahagiaan putra dan menantuku.Jika kamu sampai melakukan itu maka aku orang pertama yang akan menjadi garda terdepan menyelamatkan pernikahan putra dan menantuku." Mertua Rani berbicara dengan nada pelan namun setiap kata-katanya ia tekankan agar Rena paham dengan apa yang ia katakan.

" Em,anu Tante saya..."

Belum juga Rena menyelesaikan ucapannya,Rani sudah lebih dulu datang.

" Maaf lama ya mah,ren." suara Rani memecahkan suasana tegang diantara keduanya.

Rani datang dengan nampan berisi dua gelas air putih dingin dan beberapa camilan yang ada didapur.

" Gak papa sayang,kamu ini repot-repot saja seperti mamah tamu dari mana saja.Mamah kan bisa ambil sendri kalau mamah haus.Kamu udah makan sayang,tadi sebelum kesini mamah belikan kamu makanan.Tapi karena lama jadi udah dingin.Sebentar mamah hangatkan dulu sembari menunggu Langit selesai mandi.Kamu kalau mau mandi dulu juga boleh biar badan kamu lebih segeran."  Ucap Sarifah sembari mengusap puncak kepala sang menantu dengan penuh kasih sayang.

Sesekali ekor matanya tertuju pada Rena.

Sikapnya juga seolah ingin menunjukan pada Rena jika kedudukan Rani sudah tak tergantikan lagi dihatinya.

" Ya ampun mah,selalu saja mamah repot-repot.Mamah tau aja si kalau Rani lapar dan juga belum sempat masak." Rani menahan senyumnya.

" Huuh dasar kamu,justru karena mamah tau kebiasaan menantu mamah yang jarang masak.Makanya mamah bawain kamu makanan,ya sudah sana gih bau acem." Sarifah menarik ujung hidup Rani dengan lembut.

Rupanya melihat kedekatan Sarifah dan Rani membuat hati Rena sedikit memanas.

Betapa tidak ,pernikahannya dengan sang suami tanpa restu kedua orangtua Reyno.Namun saat Reyno mengancam ingin kawin lari baru kedua orangtuanya merestui pernikahan mereka namun dengan satu syarat jika mereka harus tinggal bersama dengan orangtua Reyno di kampung halamannya.

Bahkan Rena sama sekali tidak pernah merasa sedekat  Rani dan Sarifah saat bersama ibu mertuanya.Timbul rasa iri dan tidak nyaman melihat semua itu,dalam hati Rena merasa bahwa dia juga pantas mendapat perlakuan yang sama.

Rena mengusap lembut perutnya yang masih rata,hatinya teriris.Dikehamilannya bahkan ia ditinggal pergi suaminya.

Cup

Cup

Rani mencium kedua pipi Sarifah dengan penuh kasih sayang.

"Terimakasih mamahku sayang,mamah yang terbaik.Ya udah Rani mandi dulu ya mah,Rena kamu juga mandi biar kamu seger.Itu kamar kamu dan barang-barang kamu sudah ada disana.Kalau butuh sesuatu jangan sungkan bilang sama kaka.Oh ya maaf kalau tempatnya tidak terlalu bagus.Tapi insya Alloh nyaman ko." Ujar Rani.

" Terimakasih Ka." Jawab Rena datar.

Rani lantas masuk kedalam kamarnya berbarengan dengan Rena yang juga masuk kedalam kamarnya.

Sementara  Sarifah gegas pergi kebelakang untuk menghangatkan makanan yang ia bawa dan menyajikan di meja makan.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya semua kumpul dimeja makan,tak ada pembicaraan apapun saat berada dimeja makan hingga acara makan malam selesai.

" Mah duduk diruang tengah yuh,Rani sama mas Langit mau bicara."Ajak Rani pada mertuanya.

Sarifah hanya diam dan tak menjawab apapun ia hanya mengangguk menanggapi ucapan Rani.

Begitu juga dengan Rena yang mengekor dibelakang Rani dan Langit.

Semua orang sudah duduk diruang tengah,suasana mendadak canggung terlebih Rena yang sudah faham akan topik yang akan dibicarakan didalam obrolan tersebut.

" Sebelum maaf ya mah,Rani ngumpulin kalian disini karna ada hal yang harus Rani sampaikan.Jadi gini mah,em Reyno suaminya Rena dipecat dari kantornya dan pergi dia meninggalkan Rena entah kemana.Sampai detik sama sekali tidak ada kabar sama sekali dari dia,jangankan pulang.Uang nafkah saja dia tidak berikan pada Rena.Sementara rumah mereka disita oleh pihak bang lantaran surat-suratnya sudah digadaikan oleh Reyno sebagai jaminan hutang-hutangnya.Saat ini Rena sedang mengandung mah,dia butuh ada seseorang yang membantu dan menjaganya.Rani dan mas Langit sudah sepakat kami memutuskan untuk Rena tinggal disini,mah dirumah kami."

Rani menjeda ucapannya sejenak dan menatap lekat wajah ibu mertuanya,melihat reaksi wajahnya atas apa yang baru saja dia sampaikan.

" Em kami sudah mempertimbangkan semuanya ko mah.Nantinya kan bayi yang dilahirkan Rena bisa kita rawat bersama.Rani satu-satunya keluarga yang Rena punya mah." ucap Rani dengan wajah tertunduk dan mata yang sudah berkaca-kaca.

" Mamah tidak setuju! Apapun alasannya Rani,mau dia saudara kamu,adik kamu kaka kamu atau siapapun itu.Yang namanya membawa masuk orang lain kedalam rumah itu sama saja kamu membawa petaka dalam rumah tangga kamu.Kamu perna dengar istilah ipar adalah maut? Apa kamu tau ,ipar itu tidak boleh tinggal satu rumah,dia bisa menjadi duri dalam rumah tangga kamu nak! Ucap Sarifah dengan penuh penekanan,sesekali matanya melirik Rena saat mengatakan itu pada Rani.

" Tapi mah,kasian Rena,dia tidak punya uang dan dia juga tidak bekerja karena kondisinya.Kasian mah,aku percaya Rena tidak seperti apa yang mamah hawtirkan.Dia tidak akan merusak rumah tangga kakanya sendiri bukan begitu Rena?" tanya Langit.

" Iya Tante,aku tidak akan berani merusak kebahagiaan ka Rani.Aku tidak akan pernah tega mengambil suami Kakaku,aku hanya punya ka Rani aku tidak punya siapapun lagi di dunia ini.Aku," Aura menjawab dengan wajah tertunduk suaranya terdengar berat dan serak seakan dia tengah menahan sesuatu dari dalam hatinya.

" Iya iya mamah paham tapi bukan dengan mengizinkan dia tinggal dirumah ini dan satu rumah dengan kalian.Kalian bisa kan menyewakan kontrakan atau kost buat dia tidak harus tinggal dengan kalian." Pungkas Sarifah dengan nada bicara yang sudah lebih lembut didengar.

" Mah kontrakan itu mahal,kost juga.Sedangkan kalau tinggal disini kan uangnya bisa kepake buat persiapan lahiran dia mah.Mah,Rani mohon,Rani percaya ko baik Rena ataupun mas Langit tidak akan berbuat yang aneh-aneh.Mereka tidak akan merusak kepercayaan Rani,Rani tau mas Langit begitu mencintai dan menyayangi Ranu.Betulkan mas?" Rani terus meyakinkan Sarifah dengan keyakinannya.

" Tidak! Sekali tidak mamah tetap tidak setuju!"

Bersambung dulu gaiiis.....

1
Soraya
langit tinggal nunggu penyesalan aja
Soraya
thor bikin wanita kuat jgn lemah
Dek icha
menarik ceritanya
stela aza
si Rani nangis Mulu ,, males ,, bangkit donk tunjukin ke mantan suami and adik kamu ,,, kalau kamu baik2 j ,,, dan berhasil move on,, ajah nangis Bae
Atha Diyuta: sbar ka ada prosesnya nanti namanya juga janda baru 😂😂😂😂
total 1 replies
Dek icha
salam kenal kk..
kalau ada waktu luang mampir ya di novel aku juga.
"aku dan teman kamarku."
Atha Diyuta: iya ka slm knl kmbli
total 1 replies
Raisa anti
kena mental gak tuh si Arman 🥹
Raisa anti
hayoo looo
Raisa anti
em modus nih ardan
Raisa anti
Ardan tuh suka sama Rani
Soraya
lanjut thor
Atha Diyuta: siap ka ditunggu
total 1 replies
Soraya
lanjut
Soraya
kmu kn emang pelakor Rena
Raisa anti
lanjut Thor
Atha Diyuta: siap ka ditunggu besok pagi 🥰🥰🥰
total 1 replies
Raisa anti
woooy wanita hamil gak boleh nikah👊👊👊👊
Raisa anti
dah kaya istrinya aja kamu ran
Raisa anti
hmm gak mau ngaku padahal mah doyan 🙈
Raisa anti
tar lagi jadi istrinya paling
Raisa anti
wiih mau dong tinggal bareng ardan
Raisa anti
🤣🤣🤣🤣🤣tahan seharian dong
Raisa anti
bangga dihargai mahal yaa 🤣🤣🤣😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!