My Cold Boyfriend-
Alletha Gracelyn, harus kehilangan kekasih yang sudah bersamanya 2 tahun karena sebuah kecelakaan tunggal di saat akan merayakan Anniversary mereka, di saat kesedihan nya dia malah bertemu dengan laki-laki dingin namun selalu bersikap hangat di saat bersamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Maba (Mahasiswa Baru)
..."Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri."...
...(Aleta Gracelyn)...
Leta menatap pantulan dirinya di depan cermin besar dalam kamar.
Mulai hari ini, dia menjadi mahasiswi di salah satu Universitas ternama di kota Jakarta.
Dengan memakai kemeja dan celana jeans panjang serta sneakers putih membuatnya terlihat sangat cantik dengan rambut yang dia urai.
Setelan sederhana namun tetap saja membuat auranya terpancar apalagi wajah ayu nya yang selalu menarik perhatian kaum hawa.
Leta menghela napasnya, dia menatap kalung pemberian Vero yang dia pakai.
"Seharusnya kita bersama kuliah di Jakarta, tapi sekarang aku hanya sendirian."
Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Semangat Leta"
Tok,,
Tok,,
"Dek, udah siap belum?"
"Iya Bang,, "
Leta menyambar tasnya dan berjalan keluar.
Jonatan berdiri di depan pintu.
"Abang kira belum bangun"
"Enak aja, Leta udah bangun dari subuh malah."
"Ayo sarapan, Daddy sama Mommy udah nunggu di bawah."
"Ayo"
Leta langsung memeluk lengan Jonatan, mereka turun memakai lift pagi ini.
Sedangkan di meja makan sudah ada Melisa udah bersama Doni menunggu kedua anaknya.
"Pagi Dad, Pagi Mom.." Sapa Leta dengan mengecup pipi kedua orang tuanya.
"Pagi honey,, Sapa Doni tersenyum menatap putrinya.
"Karena sudah lengkap sekali kita sarapan, Daddy mau sarapan apa?" Ucap Melisa.
"Nasi goreng aja Mom"
"Abang sana Leta mau apa?"
"Leta mau roti aja Mom.."
"Abang juga roti aja Mom"
Lita mengangguk dan mulai menyiapkan sarapan untuk istri juga anak-anak nya.
"Minum susunya Dek, kamu nanti banyak kegiatan pasti di kampus." Ucap Jonathan membuat Leta mengacungkan jempolnya.
Doni tersenyum menatap Leta yang sudah tidak lagi sedih. Dia bahkan sempat menemani Leta saat di Bandung waktu itu. Melihat bagaimana Leta yang terpukul karena kehilangan Vero membuat nya ikut merasakan kesedihan.
Bagaimana pun, dia juga mengenal Vero. Sangat tau bagaimana hubungan mereka.
Dan kini, melihat Leta yang sudah kembali ceria membuatnya ikut merasakan bahagia.
"Ayo Abang antar,, "Ajak Jonatan yang sudah selesai sarapan.
"Abang tunggu,, "
Leta langsung meneguk susu coklatnya, dia beranjak bangun,,
"Leta berangkat dulu Dad, Mom, "
"Hati-hati Honey jangan lari" Ucap Melisa melihat Leta yang berlari menyusul Jonatan.
"Akhirnya Leta kembali ceria Mom,, "
"Iya Dad, Mommy juga bahagia liatnya.."
Sementara Leta mengejar Jonathan yang sudah lebih dulu keluar..
"Abang,, ih tunggu kenapa sih,!" Kesal Aleta membuat Jonathan menoleh.
"Astaga, Ade gak usah lari-lari." Ucap Jonatan kaget.
"Lagian Abang juga kenapa duluan, kenapa gak nunggu Leta."
"Lagian kamu lama makannya,,"
"Abang aja yang kecepatan."
"Ya udah ayo, telat nanti gak jadi Maba."
Jonatan membuka pintu mobilnya untuk Aleta.
"Makasih Bang Jojo,,"
"Sama-sama"
Jonathan mengusap pucuk rambut Leta dan berjalan memutar.
Jonatan memang berada di Jakarta untuk beberapa hari, dia masih betah berada di sana.
Mobil terus melaju di jalanan kota, seiring perjalanan sesekali Jonatan selalu iseng menggoda Aleta hingga membuatnya kesal.
"Abang stop, Jelek nanti aku"
"Dih mau kuliah apa mau tebar pesona Hem?"
"Memangnya kenapa?"
"Belajar yang bener,,"
"Dih ngatur,,"
"CK,,"
Jonatan berdecak kesal dan mobil berhenti tepat di depan Kampus.
"Makasih Abang sayang, Ade turun dulu ya Abang hati-hati di jalan."
"Hem,,"
"Dih gitu doang?"
"CK,, iya iya, semangat kuliah nya Adek jelek."
"Enak aja,,"
"Udah sana turun,Nanti Abang jemput."
"Ya udah,,"
Leta akan membuka pintu mobilnya, namun Jonathan menahan tangannya.
"Kenapa Abang?"
"Cium dulu,," Ucap Jonatan menunjuk Pipinya.
Cup,,
"Belajar yang bener, kalo ada apa-apa telpon Abang. Jangan pulang dulu sebelum Abang jemput."
"Iya Bawel,,"
Akhirnya Leta membuka pintu mobilnya dan berjalan masuk ke dalam Gerbang yang terbuka lebar.
Jonathan terus menatapnya hingga tubuh kecil Aleta sudah tidak terlihat.
Sementara Aleta berjalan masuk, dia tidak mengenal satu orang pun di sana. Dia terus berjalan menuju lapangan Kampus.
Beberapa saat menunggu akhirnya Ospek hari ini di mulai. Semua Maba berbaris di lapangan Kampus.
Hingga terlihat beberapa Anggota BEM yang mulai berjalan.
"Selamat Pagi Semua- Ucap salah seorang laki-laki memakai Almamater Kampus.
"Gue Arga wakil BEM sementara di samping gue Langit, dia Ketua BEM." Ucap Arga membuat semua mahasiswi menatap kagum Langit.
Sedangkan Langit hanya berdiri tegak dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya.
Langit yang memiliki perawakan tinggi putih, rahang tegas, hidung mancung juga tatapan matanya yang begitu tajam membuat semua mahasiswi langsung terpesona.
"Pagi Kak,,
"Oke untuk kegiatan Ospek pertama kita adalah saling memperkenalkan diri, jadi kita mulai saja dari barisan sebelah kanan."
Leta terdiam, dia menatap beberapa mahasiswa/mahasiswi baru yang mulai memperkenalkan dirinya masing-masing hingga sampai pada dirinya yang mulai memperkenalkan diri.
"Hai semua, Gue Aleta Gracelyn kalian bisa panggil gue Leta." Ucapnya memperkenalkan diri dengan senyuman di wajahnya.
"Cantik juga tuh Maba,," Ucap Arga menyenggol lengan Langit yang berdiri di samping nya.
Bukan hanya Arga yang terpesona, beberapa anggota BEM juga mahasiswa baru pun terpesona dengan kecantikan Aleta.
Sementara Langit yang notabene adalah ketua BEM tampak berdiri dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya menatap lurus.
"Kayaknya bakal nyaingin Lo Na," Bisik Siska membuat Luna menoleh.
"Maba baru itu?" Ucap Luna menatap Aleta dengan tatapan matanya.
Semua Mahasiswa/mahasiswi memperkenalkan dirinya masing-masing.
"Semua sudah saling memperkenalkan diri, jadi di sini gue bakal kasih tau teman-teman semuanya. Ospek akan di lakukan sekitar satu Minggu. Tapi 3 hari terakhir kita bakal melakukan Bansos di 3 tempat. Itu biasa Kampus kita lakukan. Kalian siap buat Ospek hari ini?"
"Siap Kak"
"Oke, selanjutnya kita bakal bagi kalian menjadi beberapa team dan satu kelompok bakal di temani dua Kating untuk mengenal kampus kita. Nanti kalian akan di ajak keliling Kampus. Sekarang Kalian pilih team kalian satu kelompok 10 orang." Ucap Arga dan langsung membuat semua bergabung dalam team.
"Hai kenalin gue Alis,"
"Hai gue Leta,"
"Sekarang kita teman ya,"
"Oke,,"
Leta tersenyum, dia senang karena sudah memiliki teman di kampusnya dan mereka ternyata satu team.
Leta dan juga Alis berada satu team dan ternyata dia kebagian Arga juga Langit yang akan menjadi Kating mereka di Ospek tahun ini.
"Kalian semua siap, kita mulai sekarang." Ucap Arga.
Mereka mulai berjalan berkeliling Kampus, Arga menerangkan setiap detail ruangan Kampus. Sedangkan Langit sendiri hanya diam tanpa bicara apapun.
"Leta,,"Panggil Alis membuat Leta menoleh
"Apaan,"
"Kak Langit cakep banget ya,,"
Leta menatap Langit yang berjalan di belakang, dia hanya mengangkat bahunya.
"Gila memang cakep-nya kebangetan,, "
Leta hanya menggeleng dengan tingkah Alis, berbeda dengan dirinya yang hanya cuek dan kembali menatap lurus dimana Arga sedang bicara dan memperkenalkan ruangan lain.