Masa lalu Arneta yang begitu kelam, karena diceraikan dalam keadaan hamil anak dari pria lain. Membuat wanita itu memutuskan kembali ke Indonesia dan membesarkan anaknya seorang diri.
Wanita itu ingin mengubah masa lalunya yang penuh dengan dosa, dengan menjadi seorang Ibu yang baik bagi putri kecilnya. Tapi apa jadinya jika mantan pria yang membuatnya hamil itu justru menjadi atasannya di tempat Arneta bekerja?
Akankah pria itu mengetahui jika perbuatan semalam mereka telah membuat hadirnya seorang putri kecil yang begitu cantik? Dan akankah Arneta memberitahu kebenaran tersebut, di saat sang pria telah memiliki seorang istri.
Ini kisah Arneta, lanjutan dari You're Mine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Baik Tuan."
Penjaga keamanan itu pun keluar dari ruangan tersebut, untuk menjalankan perintah tuan Lio.
Sementara Yogi yang sejak tadi menatap Arneta dari balik jendela, hanya bisa menghela napasnya dengan panjang. Sejujurnya ia merasa kasihan pada wanita itu dan juga Ivy, yang sudah dipisahkan secara paksa dan tiba-tiba. Tapi Yogi tidak dapat berbuat apa-apa, karena yang memegang kekuasaan di sini adalah Lio Richard.
"Aku harap Anda memiliki sosok kuat yang bisa melawan tuan Lio Richard. Karena kalau tidak, maka bersiaplah untuk kehilangan Ivy selamanya," gumam Yogi dalam hati.
Sementara itu Lio yang sudah masuk ke dalam kamar tamu, kini menatap pada Ivy yang terlihat menangis dan ketakutan di dalam gendongan sang pengasuh.
"Sayang, ini Uncle. Kemarilah," pinta Lio dengan perasaan sedih karena Ivy tidak mau didekati bahkan menjerit ketakutan.
"Mommy, Ivy mau Mommy..." tangis Ivy dengan suara seraknya karena sejak tadi terus menangis. "Aunty Sasha, ayo kita pulang. Ivy tidak mau di sini, di sini ada Uncle jahat."
Deg.
Lio yang sejak tadi berusaha menenangkan Ivy, seketika itu juga diam saat putri kecilnya itu mengatakan kalau ia jahat.
"Ayo Aunty, kita pulang!" pinta Ivy kembali dengan air mata yang terus mengalir di kedua pipinya.
"Iya sayang, nanti kita pulang. Tapi Ivy jangan menangis," ucap Sasha berusaha untuk menenangkan putri Arneta. "Tuan, lebih baik Anda keluar dulu. Kasihan Ivy ketakutan melihat Anda."
Lio yang mengerti pun menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, tapi jaga Ivy dengan baik. Aku tidak ingin dia sakit karena terus menangis!"
Sasha hanya menganggukkan kepalanya dengan mengumpat dalam hati. Bisa-bisanya pria itu berkata tidak ingin Ivy sakit karena terus menangis, sedangkan yang membuat Ivy menangis adalah dia sendiri.
"Ingat pesanku baik-baik!" ucap Lio kembali sebelum meninggalkan kamar tersebut.
Ya, Lio akhirnya memilih keluar dari dalam kamar karena tidak ingin melihat Ivy terus menangis. Ia juga tidak ingin melihat kebencian dan ketakutan di mata Ivy, karena membuat hatinya terluka.
"Ivy hanya belum terbiasa dengan lingkungan baru. Aku yakin besok dia akan berhenti menangis, dan tidak lagi takut setelah aku belikan mainan yang banyak," gumamnya pada diri sendiri dengan penuh keyakinan.
Namun keyakinan itu menghilang begitu saja, karena sudah dua hari ini Ivy masih terus menangis memanggil Arneta. Bahkan gadis kecilnya itu tidak mau makan, jika tidak dipaksa oleh Sasha. Dan yang lebih parahnya lagi, putri kecilnya itu selalu ketakutan jika ia dekati.
Ya, putri kecilnya. Karena hasil tes DNA yang telah keluar mengatakan sembilan puluh sembilan persen hasilnya positif, jika Ivy adalah putri biologisnya.
Jangan tanyakan apakah Lio merasa bahagia atau tidak, karena jawabannya sudah pasti bahagia. Walaupun kebahagiaannya itu tidak sempurna karena penolakan yang dilakukan Ivy, dan kehadiran Arneta yang sejak kemarin terus berdiri di depan gerbang mansion Richard.
"Dia belum juga pulang?" tanya Lio saat melihat kedatangan Yogi.
"Anda pasti sudah tahu jawabannya. Sepertinya Nona Arneta wanita yang tangguh, dia bahkan rela terus berada di depan pintu gerbang hanya untuk bertemu dengan putrinya."
"Putriku," sela Lio dengan cepat.
"Ya, maksudku putri kalian," ralat Yogi dengan memberanikan diri, meskipun mendapat tatapan tajam dari tuannya.
Karena apa yang dikatakannya memang benar bukan. Nona Ivy Richard, adalah putri dari Arneta Amalia Zola dengan Lio Richard.
"Ya, kau benar. Ivy adalah putri kami," ucap Lio dengan menghela napasnya.
Mau tidak mau, suka tidak suka memang Arneta adalah wanita yang telah melahirkan keturunannya.
"Tuan, apa tidak sebaiknya Nona kecil dipertemukan dengan Ibunya," bujuk Yogi karena merasa tidak tega pada Arneta dan Ivy.
"Tidak! Aku tidak akan mempertemukan mereka, apalagi setelah tahu Ivy adalah putri kandungku," ucap Lio dengan tegas tak terbantahkan.