Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
Setelah sarapan bareng keluarga Bu Janet dan Bu Susi, membuat Airin mengambil keputusan kalo dirinya akan pergi dari rumah demi mencari keberadaan Ibu nya, karena sejujurnya Airin tidak ingin tinggal sendirian dirumah yang akhirnya merepotkan tetangganya yang harus mengurus dirinya dan juga memberikan biaya sekolah Airin membuat Airin tidak ingin menjadi beban hidup buat tengganya.
Bu Janet dan Bu Susi dengan berat hati merelakan Airin pergi, walaupun tidak tega membiarkan anak sekecil Airin harus hidup sendirian, berjuang mencari rezeki sendirian, bahkan mencari tempat tinggal sendirian.
"Kamu yakin mau pergi Nak, kamu tidak takut tinggal sendirian dijalan Airin apa lagi kamu masih kecil dan perempuan loh?" tanya Bu Janet kwartir dengan kondisi Airin nanti.
"Kalo kamu merasa tidak enak tinggal dirumah Ibu atau tinggal dirumah Bu Janet, kamu bisa tetep tinggal disini dan setiap pagi dan sore kita bisa temani kamu disini atau kamu mau jualan setelah pulang sekolah supaya sekolah kamu tidak terputus dan kamu ada pemasukan Nak?" tanya Bu Susi memberikan solusi, demi anak tetangganya tetep ada dirumah dan bisa diurus bareng-bareng tetangga.
"Terimakasih Bu, tapi Airin tidak mau merepotkan kalian dengan kondisi Airin seperti ini, doain perjalanan Airin berjalan dengan lancar dan selalu dalam perlindungan Allah Bu, insya Allah Airin sering kesini buat lihat apa Ibu sudah pulang atau belum Bu." tolak Airin tidak ingin menjadi beban buat tetangganya, biar lah merasakan beratnya hidup sendirian dari pada menjadi beban buat tetangganya.
Setelah selesai merapihkan baju kedalam tas ransel dan beberapa barang berharganya, Airin peluk Bu Janet dan Bu Susi gantian kedua tengga yang selalu peduli sama Airin dan Ibu nya selama ini, membuat Airin dekat sekali dengan tetangga-tetangga.
**
Bu Susi memberikan amplop coklat begitu juga dengan beberapa tetangga memberikan amplop coklat dan putih untuk Airin, bekel selama Airin dijalan mencari keberadaan Ibu nya membuat tetangga prihatin akan nasip Airin sekarang sebatang kara.
"Kapan pun kamu pulang kami akan terima kamu dengan baik disini Nak." ucap Bu RT tidak hentinya nangis karena membayangkan beratnya perjalanan Airin nanti.
"Jaga diri baik-baik selama dijalan iya Nak, kalo ada yang macem-macem harus berani melawan iya, perempuan tidak boleh lemah selama dijalan apa lagi hidup seorang diri." nasehat Bu Susi berharap Airin selalu baik-baik saja selama dijalan.
"Ini ada sedikit bekel makanan dari kami, kamu makan iya jangan telat makan." ucap Bu Janet memberikan beberapa makanan dan minuman yang dimasukan kedalam karung, diberikan langsung ke Airin.
"Terimakasih semuanya atas perhatian Bapak-bapak dan Ibu-ibu untuk saya, Insya Allah Airin akan baik-baik saja dijalan, akan ingat saran dan nasehat kalian, iya sudah Airin terima makanan dan uang yang kalian berikan untuk Airin, Airin pamit iya semua dan insya Allah Airin sering kesini buat siraturahmi sama kalian semua." ucap Airin berusaha tenang supaya tetangganya tidak kwartir, apa lagi melihat dirinya nangis saat pergi seperti sekarang.
Airin naik mobil yang dipinjamkan Bu RT untuk anterin Airin ke terminal, sejujurnya Airin bingung mau kemana supaya bisa mencari keberadaan Ibu nya.
Airin melambaikan tangannya saat mobil mulai meninggalkan rumahnya, meninggalkan rumah kenangan bersama kedua orang tua dan meninggalkan para tetangga yang begitu peduli dan perhatian sama Airin selama ini.
double y thor