Terjerat Cinta Selingkuhanku

Terjerat Cinta Selingkuhanku

Bab 1 - Kejutan Mengejutkan

"Sayang, hari ini aku tidak akan pulang, ya. Aku aku menginap di rumahnya Sarah," kata wanita cantik pemilik senyum manis.

Dia tengah bertukar informasi lewat sambungan telepon dengan suaminya, suami yang teramat ia cintai.

"Iya, tidak apa-apa, sayang. Kamu menginap lah, aku tidak apa-apa di rumah sendirian. Aku kan suami pengertian," balas suaminya terdengar begitu girang mengetahui istrinya akan menginap di rumah sahabatnya.

"Tapi malam ini kamu harus di rumah, ya. Jangan keluyuran, jangan lupa makan, jangan lupa jaga kesehatan, dan kamu harus jaga hati di manapun kamu berada," ujarnya lagi begitu cerewet mengingatkan sang suami.

"Iya, aku pasti mengingatnya. Kamu kan sering banget ngingetin aku. Udah ya, aku tutup dulu, mau lanjut lagi bekerja. By sayang mmuuchh."

"A..." Belum juga membalas ucapan suaminya, panggilan sudah lebih dulu di matikan.

"Yah, sudah mati," gumamnya menghela nafas berat.

"Apa katanya? Suamimu mengizinkan mu? Dia tidak melarang mu kan?" tanya Sarah ingin mengetahui jawaban suami sahabatnya.

Wanita bernama Eliza itu menatap Sarah, dia menggelengkan kepala sambil menyimpan ponselnya di atas meja.

"Seperti biasa, dia tidak akan melarang ku. Tapi, ini berita cukup baik bukan? Itu artinya aku bisa memberikan kejutan nanti malam. Tepat di saat hari pernikahan ku yang ke dua tahun." Eliza, pemilik mata hazel biru itu begitu semangat ingin mempersiapkan kejutan hari jadi pernikahannya sekaligus mau memberikan hadiah yang sangat luar biasa untuk suaminya.

Eliza Nicole Chandra wanita yang memilliki bulu mata lentik dengan bola mata yang sedikit besar, hidung mancung, serta bibir ranum tipis berwarna merah alami dan lesung pipi di sebelah kanan menambah kesan kecantikannya, serta gigi gingsul menambah kesan manis saat tersenyum.

Sempurna, satu kata itu yang sering pria ucapkan di saat Eliza tengah tersenyum. Sexy, sering terdengar lontaran seperti itu ketika ia tengah berjalan bak model profesional. Bagaimana tidak, tubuh tinggi semampai dengan bentuk tubuh ideal berkulit putih serta body yang aduhai membuat mata pria keranjang ingin menggodanya. Buah dada yang terlihat montok seakan menggoda iman. Namun, hanya satu kekurangannya, terlalu buta akan cinta yang sedang ia jalankan.

"El, aku harap kamu jangan terlalu bahagia saat suamimu tengah berjauhan darimu. Dia tidak sesetia yang kamu pikirkan, El." Suami Sarah selalu mengingatkan akan hal itu. Namun, Eliza seakan tuli tidak peduli.

"Sudah cukup Hans, aku percaya pada suamiku. Dia tidak mungkin mengkhianati pernikahan kita, aku percaya sama dia."

Hans dan Sarah saling pandang, keduanya hanya bisa menghela nafas. Percuma memberi tahu, jikalau Eliza tidak percaya sebelum mengetahui secara langsung perselingkuhan suaminya.

"Ok, kalau gitu aku mau membeli kue buat nanti malam. Yuk, antar aku? Hans aku pinjam istrimu dulu, ya?"

"Ya, terserah kamu saja." Hans mengangguk merasa kasihan kepada Eliza yang tengah di bohongi oleh suaminya sendiri. Dia yakin jika saat ini suaminya tengah bersama wanita lain.

*****

Tebakan Hans benar, jika suami Eliza memang sedang bersama seorang wanita di sebuah rumah.

"Apa kata istrimu, sayang?" tanya wanita yang tengah meraba dada bidang Vicky.

"Dia akan menginap di rumahnya Sarah, kamu bisa bermalam di rumah ku. Mau, ya?" Vicky tak kalah lihai meraba buah kembar milik Mauren.

"Ah mau sayang, aku ingin sekali menjadi nyonya di rumah kamu." Mauren sampai mengeluarkan suara merdu di kala tangan nakal Vicky terus meraba setiap inci tubuhnya.

"Sabar dulu, sayang. Aku harus menceraikan dulu Eliza," balasnya menyusuri leher Mauren.

*****

Eliza tersenyum bahagia sudah mendapatkan kue yang ia inginkan. Dia juga sudah menyediakan kado spesial untuk suaminya.

"Akh Sarah, aku sudah tidak sabar memberikan hadiah ini pada suamiku. Pasti dia senang mengetahui kehamilanku. Ini itu hal yang sangat di nantikan oleh Vicky." Eliza sampai berkaca-kaca terharu meraba perutnya. Buah hati yang sangat di nanti.

Sarah menanggapinya dengan senyuman. Dia tidak tega menghancurkan kebahagian sahabatnya. Dia jauh lebih tidak tega lagi membiarkan Eliza terus di khianati oleh bajingan macam Vicky.

"Semoga suamimu berubah setelah tahu kamu hamil," batin Sarah ikut mengusap perut Eliza yang tengah mengandung dua bulan.

"Aku harus cepat-cepat pulang, Sar." Eliza melihat jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 malam. Jika dia langsung pulang kemungkinan sampai sekitar pukul 12.00 malam.

"Biar aku yan antar, kau kan sedang hamil jadi tidak baik keluar sendirian."

Tanpa banyak pikir, Eliza mengangguk terus memperlihatkan senyum bahagianya. Mereka pun beranjak bersama.

*****

Dua orang anak manusia berbeda jenis berada dalam kamar, keduanya sedang dalam keadaan tak berpakaian dan mereka sedang melakukan hubungan badan.

"Faster, sayang! Lebih cepat lagi! Ahh," ucapnya menyuruh sang pasangan untuk lebih cepat lagi dalam melakukan pergerakannya.

"Baik, sayang. Aku akan melakukannya sesuai yang kau inginkan." Dan diapun menambah kecepatannya.

Keduanya ambruk bertumpang tindih dengan posisi sang wanita di bawah memunggunginya.

Pria itupun melepaskan miliknya kemudian membalikkan badan wanitanya. Dia kembali menyerang Mauren semakin brutal saja.

"Vicky sayang," cegahnya supaya Vicky tidak dulu menyatukan kembali milik mereka.

"Kenapa?" wajah sayu penuh hasrat tergambar jelas dari sorot mata Vicky.

"Biar aku yang main." Mauren mendorong tubuh Vicky hingga terlentang.

"Baiklah, puaskan aku, sayang. Kau yang terbaik, Emily tidak pandai memuaskan milikku."

*****

Lain halnya dengan Eliza yang baru saja tiba di rumahnya. Sarah sudah pulang duluan, tinggallah dirinya yang tengah berusaha membuka kunci pintu rumah.

Dia yang memiliki kunci cadangan memudahkannya untuk keluar masuk tanpa harus menunggu siapapun lagi termasuk suaminya sendiri pun tidak tahu jika ia memiliki kunci cadangan.

Dengan hati gembira penuh bahagia, Eliza terus tersenyum sambil salah satu tangannya tengah memegang kue tart bertuliskan happy anniversary 2. Langkahnya begitu ringan ingin memberikan kejutan untuk suaminya yang pasti ada di dalam kamar, terlihat dari mobil yang terparkir di garasi rumahnya.

Jantungnya berdebar tidak sabar ingin memberikan kejutan untuk suaminya dan juga tidak sabar untuk memberitahukan tentang kehamilannya sebagai kado terindah di hari jadi pernikahan mereka.

"Semoga kamu suka dengan kejutan ini." Perlahan, kakinya melangkah menuju kamar tempat mereka berbagi ranjang.

Perlahan, tangannya terulur membuka pintu. Dia sempat mengerutkan keningnya di saat kamar tersebut sedikit terbuka. Samar-samar telinganya mendengar sebuah suara desahan, erangan layaknya dua orang yang tengah memadu kasih.

Jantung Eliza semakin berdebar, pikirannya melanglang buana ke mana-mana, dia takut apa yang ia dengar hal yang sangat mengejutkan.

Tangannya sampai gemetar di saat gagang pintu yang ia pegang perlahan ia dorong masuk. Tubuhnya mematung syok menyaksikan adegan yang tengah terjadi. Dan apa yang ia lihat, sungguh menyesakkan dada, pemandangan yang begitu menyakitkan, pemandangan yang begitu menjijikkan, pemandangan yang amat teramat membuatnya hancur berkeping-keping, di mana seorang wanita tengah duduk bermain dengan suaminya sendiri.

Eliza sampai menjatuhkan kue yang ia pegang. Tubuhnya gemetar seakan tidak bisa menopang berat tubuhnya, air matanya meluncur membasahi wajahnya secara tiba-tiba. Niat hati ingin memberikan kejutan, namun dirinya lah yang mendapatkan kejutan jauh lebih luar biasa.

"Menjijikan! Vicky!" teriaknya tidak bisa lagi menahan suaranya untuk berteriak marah.

Vicky dan Mauren tersentak kaget. Mereka menengok ke pintu masuk dan keduanya terbelalak sampai Mauren melepaskan tubuhnya yang tengah menikmati milik Vicky.

"Eliza!!"

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Mampir 👍😀

2024-02-16

1

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

jgn ksh tau vicky klo lg hamil biar bisa cerai..akhirx terbongkar jg kan

2024-02-04

2

Warlin Mga

Warlin Mga

👣jejak dulu, up yg bnyak yaa thor tiap hari 🤭 semangat💪💪💪💪💪😍😘😘😘😘😘😘

2024-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kejutan Mengejutkan
2 Bab 2 - Diceraikan
3 Bab 3 - Mengejar
4 Bab 4 - Kepanikan
5 Bab 5 - Kebodohan Vicky
6 Bab 6 - Sadar
7 Bab 7 - Pulang
8 Bab 8 - Keributan
9 Bab 9 - Menyalahkan
10 Bab 10 - Pertengkaran
11 Bab 11 - Pengakuan
12 Bab 12 - Memulai kembali
13 Bab 13 - Usaha Eliza
14 Bab 14 - Dia?
15 Bab 15 - Eliza & alex
16 Bab 16 - Permintaan maaf
17 Bab 17 - Kepergian Vicky
18 Bab 18 - Keterkejutan
19 Bab 19 - Penolakan
20 Bab 20 - Rencana
21 Bab 21 - Rencana part 2
22 Bab 22 - Persiapan melamar pekerjaan
23 Bab 23 - Diterima
24 Bab 24
25 Bab 25 - Apartemen 1
26 Bab 26 - Apartemen part 2
27 Bab 27 - Terjerat Sekretaris
28 Bab 28 - Pembicaraan dengan sahabat
29 Bab 29 - Persiapan menyusul alex
30 Bab 30 - Menyusul
31 Bab 31 - Aku akan menikahimu
32 Bab 32 - Saya Mencintaimu, Mauren.
33 Bab 33 - Perkara Ac
34 Bab 34 - Saya Bukan Waria!
35 Bab 35 - Pembicaraan di pagi hari
36 Bab 36 - Berdandan untuk siapa
37 Bab 37 - Cemburu
38 Bab 38 - Kekesalan Alex
39 Bab 39
40 Bab 40 - Kedatangan Mauren
41 Bab 41 - Adik?
42 Bab 42 - Perhatian
43 Bab 43 - Penjelasan Sarah pada Leo
44 Bab 44 - Kehangatan
45 Bab 45 - Pertanyaan
46 Bab 46 - Penolakan
47 Bab 47 - Mengadu
48 Bab 48 - Alasan sebenarnya
49 Bab 49
50 Bab 50 - Tentang Celine
51 Bab 51
52 Bab 52 - Ketahuan
53 Bab 53 - Mengapa Bisa?
54 Bab 54 - Hukuman
55 Bab 55 - Bercerailah!
56 Bab 56 - Ikhlas
57 Bab 57 - Menjenguk
58 Bab 58 - Pelakor teriak Pelakor
59 Bab 59 - Talak
60 Bab 60 - Merasa Kecewa
61 Bab 61 - Cemburu Buta
62 Bab 62 - Rencana
63 Bab 63 - Berita
64 Bab 64 - Komentar Netizen
65 Bab 65 - Kamu suka lelaki?
66 Bab 66 - Dia bukan Pelakor!
67 Bab 67 - Makin memanas
68 Bab 68 - Tidak Terkendali
69 Bab 69
70 Bab 70 - Kesalahpahaman
71 Bab 71 - Hampir saja
72 Bab 72 - Khawatir
73 Bab 73 - Rumah Sakit
74 Bab 74 - Gempa Dadakan
75 Bab 75 - Bercerita
76 Bab 76 - Keinginan
77 Bab 77 - Keputusan
78 Bab 78 - Pendonor
79 Bab 79 - Kesal
80 Bab 80 - Keterkejutan
81 Bab 81 - Penjelasan Dokter
82 Bab 82 - Penasaran
83 Bab 83 - Positif
84 Bab 84 - Adik
85 Bab 85 - Membuat ulah
86 Bab 86 - Rindu
87 Bab 87 - Pergi
88 Bab 88 - Kemarahan
89 Bab 89 - Hukuman
90 Bab 90 - Sikap berbeda Alex
91 Bab 91 - Ngidam yang menyusahkan
92 Bab 92 - Cepat berlalu
93 Bab 93 - Kekesalan
94 Bab 94 - Emak-emak ngamuk
95 Bab 95 - Keinginan
96 Bab 96 - Tunggu kedatanganku
97 Bab 97 - Kejutan
98 Bab 98 - Perjuangan
99 Bab 99 - Restu
100 Bab 100 - Kesedihan
101 Bab 101 - siapa mereka?
102 Bab 102 - Talak untuk Sarah
103 Bab 103 - Nasehat
104 Bab 104 - Misi penyelamatan
105 Bab 105 - Melahirkan
106 Bab 106 - kebahagiaan dan kesedihan
107 Bab 107 - Kesedihan Sarah
108 Bab 108 - Pernikahan ke dua
109 Bab 109 - Bahagia dan air mata
110 Bab 110 - Tidak semudah itu
111 Bab 111 - Menikmati peran sebagai ayah
112 Bab 112 - Khawatirkan kenan
113 Bab 113 - Telat datang bulan
114 Bab 114 - kebahagiaan keluarga Eliza
115 Bab 115 - Rasa yg masih ada
116 Bab 116 - Kegigihan Kenan
117 Bab 117 - Berusaha Mendekati
118 Bab 118 - Perjodohan
119 Bab 119 - Tidak nyaman
120 Bab 120 - Rencana
121 Bab 121 - Kekesalan sarah
122 Bab 122 - Ngeyel
123 Bab 123 - Calon jodoh
124 Bab 124 - Ungkapan Hati
125 Bab 125 - Menerima
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130 - Perbincangan dipagi hari
131 Bab 131 - waktu semakin berlalu
132 Bab 132 - Terima kasih ( End )
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1 - Kejutan Mengejutkan
2
Bab 2 - Diceraikan
3
Bab 3 - Mengejar
4
Bab 4 - Kepanikan
5
Bab 5 - Kebodohan Vicky
6
Bab 6 - Sadar
7
Bab 7 - Pulang
8
Bab 8 - Keributan
9
Bab 9 - Menyalahkan
10
Bab 10 - Pertengkaran
11
Bab 11 - Pengakuan
12
Bab 12 - Memulai kembali
13
Bab 13 - Usaha Eliza
14
Bab 14 - Dia?
15
Bab 15 - Eliza & alex
16
Bab 16 - Permintaan maaf
17
Bab 17 - Kepergian Vicky
18
Bab 18 - Keterkejutan
19
Bab 19 - Penolakan
20
Bab 20 - Rencana
21
Bab 21 - Rencana part 2
22
Bab 22 - Persiapan melamar pekerjaan
23
Bab 23 - Diterima
24
Bab 24
25
Bab 25 - Apartemen 1
26
Bab 26 - Apartemen part 2
27
Bab 27 - Terjerat Sekretaris
28
Bab 28 - Pembicaraan dengan sahabat
29
Bab 29 - Persiapan menyusul alex
30
Bab 30 - Menyusul
31
Bab 31 - Aku akan menikahimu
32
Bab 32 - Saya Mencintaimu, Mauren.
33
Bab 33 - Perkara Ac
34
Bab 34 - Saya Bukan Waria!
35
Bab 35 - Pembicaraan di pagi hari
36
Bab 36 - Berdandan untuk siapa
37
Bab 37 - Cemburu
38
Bab 38 - Kekesalan Alex
39
Bab 39
40
Bab 40 - Kedatangan Mauren
41
Bab 41 - Adik?
42
Bab 42 - Perhatian
43
Bab 43 - Penjelasan Sarah pada Leo
44
Bab 44 - Kehangatan
45
Bab 45 - Pertanyaan
46
Bab 46 - Penolakan
47
Bab 47 - Mengadu
48
Bab 48 - Alasan sebenarnya
49
Bab 49
50
Bab 50 - Tentang Celine
51
Bab 51
52
Bab 52 - Ketahuan
53
Bab 53 - Mengapa Bisa?
54
Bab 54 - Hukuman
55
Bab 55 - Bercerailah!
56
Bab 56 - Ikhlas
57
Bab 57 - Menjenguk
58
Bab 58 - Pelakor teriak Pelakor
59
Bab 59 - Talak
60
Bab 60 - Merasa Kecewa
61
Bab 61 - Cemburu Buta
62
Bab 62 - Rencana
63
Bab 63 - Berita
64
Bab 64 - Komentar Netizen
65
Bab 65 - Kamu suka lelaki?
66
Bab 66 - Dia bukan Pelakor!
67
Bab 67 - Makin memanas
68
Bab 68 - Tidak Terkendali
69
Bab 69
70
Bab 70 - Kesalahpahaman
71
Bab 71 - Hampir saja
72
Bab 72 - Khawatir
73
Bab 73 - Rumah Sakit
74
Bab 74 - Gempa Dadakan
75
Bab 75 - Bercerita
76
Bab 76 - Keinginan
77
Bab 77 - Keputusan
78
Bab 78 - Pendonor
79
Bab 79 - Kesal
80
Bab 80 - Keterkejutan
81
Bab 81 - Penjelasan Dokter
82
Bab 82 - Penasaran
83
Bab 83 - Positif
84
Bab 84 - Adik
85
Bab 85 - Membuat ulah
86
Bab 86 - Rindu
87
Bab 87 - Pergi
88
Bab 88 - Kemarahan
89
Bab 89 - Hukuman
90
Bab 90 - Sikap berbeda Alex
91
Bab 91 - Ngidam yang menyusahkan
92
Bab 92 - Cepat berlalu
93
Bab 93 - Kekesalan
94
Bab 94 - Emak-emak ngamuk
95
Bab 95 - Keinginan
96
Bab 96 - Tunggu kedatanganku
97
Bab 97 - Kejutan
98
Bab 98 - Perjuangan
99
Bab 99 - Restu
100
Bab 100 - Kesedihan
101
Bab 101 - siapa mereka?
102
Bab 102 - Talak untuk Sarah
103
Bab 103 - Nasehat
104
Bab 104 - Misi penyelamatan
105
Bab 105 - Melahirkan
106
Bab 106 - kebahagiaan dan kesedihan
107
Bab 107 - Kesedihan Sarah
108
Bab 108 - Pernikahan ke dua
109
Bab 109 - Bahagia dan air mata
110
Bab 110 - Tidak semudah itu
111
Bab 111 - Menikmati peran sebagai ayah
112
Bab 112 - Khawatirkan kenan
113
Bab 113 - Telat datang bulan
114
Bab 114 - kebahagiaan keluarga Eliza
115
Bab 115 - Rasa yg masih ada
116
Bab 116 - Kegigihan Kenan
117
Bab 117 - Berusaha Mendekati
118
Bab 118 - Perjodohan
119
Bab 119 - Tidak nyaman
120
Bab 120 - Rencana
121
Bab 121 - Kekesalan sarah
122
Bab 122 - Ngeyel
123
Bab 123 - Calon jodoh
124
Bab 124 - Ungkapan Hati
125
Bab 125 - Menerima
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130 - Perbincangan dipagi hari
131
Bab 131 - waktu semakin berlalu
132
Bab 132 - Terima kasih ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!