Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seperti Seorang Gay
Setelah kehebohan yang terjadi di pagi hari yang berujung Kenzo menelpon salah satu Anak buahnya agar menghentikan pencari yang akan berakhir sia sia karena orang yang di cari sudah tertidur di luar balkon.
Saat Mereka tau, kompak mereka lega sekaligus kesal. Bukan kesal pada Belva melainkan pelayan kecil itu yang tidak memperhatikan nyonya mereka dengan benar. Hampir kepala mereka hilang.
Ica yang tau ternyata Belva berada di balkon langsung menangis semakin kencang. Belva yang tertidur nyenyak kini terganggu karena nya.
Di malam hari.
malam ini adalah malam yang di ucapkan Kenzo. Bahwa dia akan membawanya ke acara ulang tahun kakek Kenzo. Ya sama saja dia akan berjumpa dengan keluarga besar Arsanio.
Awalnya Kenzo menolak Belva karena keadaan belum sepenuhnya baik." Saya tidak mau kamu merepotkan saya karena sakit." kata kata Kenzo benar benar tidak berperasaan. " badan kamu juga berat."
Ya tuhan, tolong Belva kali ini. Semoga dia di berikan kesabaran sedikit luas saja. Serius untuk kali ini saja, Karena Belva tidak mau kelepasan merobek mulut lemes Kenzo yang membuat wajah Belva merah karena menahan marah.
Jangan singgung berat badan ya pada wanita manapun karena itu adalah hal paling sensitif wanita. Ya, sama seperti Belva ini.
setelah mengontrol emosi dia masih kekeh untuk ikut ke pesta, Selain karena ingin ikut dia ada sesuatu yang ingin dia lakukan.
Dan akhirnya ya seperti sekarang.
"Wow nyonya sangat cantik"
Ica Sampek terperangah melihat betapa cantik dan bersinarnya nyonya malam ini."Nyonya andaikan saya laki-laki saya lebih rela anda saya kurung dari pada anda di lihat oleh banyak orang." ucap Ica dramatis.
Bibir belva terlipat karena menahan senyum melihat betapa antusias dan lebay nya Ica."Ehem,jangan lebay Ica"menetralkan rasa senangnya dengan menyelipkan rambutnya yang di tata rapi.
Sumpah demi apapun Belva merasa dia beruntung mendapatkan tubuh yang cantik ini namun juga buntung mendapatkan suami yang sifatnya kayak Kenzo,hah iya baru ingat kalau dia akan berangkat sekarang
Tok!..tok!..tok!
"Siapa ca?.."tanya Belva yang masih duduk di meja rias.
"Bik Ina dia bilang tuan sudah menunggu."Ica berjalan kembali pada nyonyanya yang sudah membuat kagum bahkan tak lagi takut pada Belva.
"Hem, baiklah."
.....
" Kau yakin?..aku berbicara bukan karena asisten mu melainkan sahabat mu,coba kau fikir kembali bukannya dengan kau membawa Belva sama saja kau ingin semua orang tau kalau dia istri mu?...ini sangat bahaya Kenzo."Andre cukup tak senang karena Kenzo akan membawa Belva di acara ulang tahun kakek kenzo.
Selama dua bulan lebih mereka menikah Kenzo belum pernah sama sekali membawa Belva kemana pun,semua orang tau Kenzo memiliki istri namun tak ada satupun dari mereka tau siapa bagaimana wajahnya dan latar belakangnya itu semuanya benar-benar di rahasiakan.
"Sudah saatnya dia menghadapi orang penjilat di luar sana."tak ekspresi sama sekali membuat Andre sama sekali tak bisa menebak apa yang Kenzo pikirkan.
Beberapa detik keadaan hening, sampai terdengar suara high heels yang mengalihkan pandangan mereka berdua.
Deg!
Andre menatap tak percaya wanita yang ia lihat,apakah matanya salah?kenapa kali ini nyonya sangat sangat cantik?..batin Andre sambil melirik Kenzo yang tenang-tenang aja." Dia seperti seorang gay,bahkan di depan seperti bidadari saja tak merespon."Andre merasa tuan nya bermasalah karena terlihat betapa kakunya tuanya itu.
"Ayo berangkat."Ujar Belva jalan lebih dahulu ke mobil tanpa mau ingin menunggu.
"Nyonya harusnya anda lebih sopan,kami menunggu Anda di sini dan and..."
Belva berbalik."Kamu cerewet sekali." Menatap Andre dengan mata yang menyipit lalu mengarah pandangan ke ica."kalian cocok kenapa tidak menikah?.."
"Apa!!.."