EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
Dea, adalah salah satu anggota mafia yang paling setia.
sayangnya ia di fitnah oleh rekannya mengatakan jika Dea bekerja sama dengan musuh membuat ia diam-diam di tangkap dan di bunuh oleh ketua mafia itu yang menganggap dia adalah pengkhianat.
Ia di gantung dengan rantai besi di bawah api yang membara membuat ia mati terbakar.
Namun takdir berkata lain. Tubuhnya malah pindah ke tubuh seorang Nona yang bunuh diri karena ia ingin di nikahkan dengan pria tua.
Yang ia cintai adalah seorang pria sang idolanya, tapi cintanya malah di tolak oleh pria itu.
Dirinya sendiri banyak di benci oleh orang-orang, baik dari keluarganya mau pun dari fans si pria tersebut karena sifatnya yang jelek.
Karena frustasi, Gealeksa menerima perjodohan itu meskipun ia tak ingin, tapi ia malah bunuh diri saat sebelum pernikahannya.
Sifatnya mendadak berubah menjadi wanita bar-bar dan tak kenal ampun dan ia juga bertekad memba
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
...☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️...
...❤️❤️❤️❤️❤️...
Gealeksa pun mengikuti Genisa karena mereka tidak punya urusan lagi di sana.
"Hey! Kembalikan gelang itu! Lihatlah mereka sudah mengambil barang yang aku suka, kamu kerahkan pengawal mu untuk menangkap mereka!" rengek wanita itu.
"Sudahlah, hanya gelang saja kan? Di sini banyak gelang yang kamu suka," ucap pria itu menenangkan.
"Aku tidak mau, aku hanya suka gelang itu," ucap wanita itu bersikeras.
"Jenita! Tolong dengarkan aku! Sudah jangan perhitungan dengan mereka, aku akan membuatkan untuk mu gelang dari berlian, apa itu cukup," tekan pria itu.
Jenita langsung ciut mendengar ucapan pria di sampingnya itu pelan tapi ia seperti di tekan dengan besi beberapa Kilogram.
"Baiklah," jawabnya menurut.
"Kakak, habislah kita," ucap Genisa membawa Gealeksa bersembunyi di balik baju.
"Kenapa emangnya?" tanya Gealeksa.
"Kakak tau siapa wanita itu?"
"Enggak," jawab Gealeksa santai.
"Dia itu artis papan atas yang baru-baru ini sedang naik daun, bisa jadi nanti dia akan melaporkan kita ke polisi," ucap Genisa takut.
"Heh! Cuma artis saja, ku pikir dia mafia," ucap Gealeksa cuek.
"Dan asal kakak tau, pria itu yang paling menakutkan. Dia adalah CEO perusahaan terbesar di dunia, tidak ada yang melawannya. Dia juga kalau nggak salah ketua agen gitu, enggak tau agen atau mafia gitu, pokoknya identitasnya sangat menakjubkan," ucap Genisa.
"Oooo." Gealeksa malah sibuk memilih baju.
"Kakak, aku serius! Kau malah tidak mendengarkan ku. Pokoknya kalau ketemu dengan pria itu lari saja ya, dia sudah melihat Kakak, mungkin jika bertemu lagi dia pasti tidak akan melepaskan Kakak," ucap Genisa mengingatkan.
....
Tidak ada jawaban dari Gealeksa karena saat itu, Gealeksa dan Jenita sudah berpapasan.
Mereka saling menatap satu sama lain.
"Astaga! Baru aja ngomong eh malah beneran ketemu," ucap Genisa menepuk dahinya.
"Ini dia si perampas milik orang lain," ucap Jenita menujuk geram ke arah Gealeksa.
"Heh Nona, kalau Anda nggak mau barang yang ada suka di ambil orang, mending pulang dan buat mall sendiri! Anda sendiri yang jadi pembeli, Anda sendiri menjadi karyawannya, Anda sendiri menjadi bosnya. Di jamin nggak ada yang rebutan dengan Anda," ucap Gealeksa.
"Udah Kakak, ayo kita pergi," ajak Genisa menarik tangan Gealeksa keluar dari mall.
"Ikhhhhh! Kenapa dia begitu menyebalkan sih!" teriak Jenita.
"Apa yang dia katakan benar adanya," ucap pria itu.
"Apa! Kau juga setuju dengan ucapannya?" tanya Jenita terbelalak.
"Ya, kalau kau tidak ingin rebutan ya kau harus punya mall sendiri dan kau bosnya, itu tidak akan ada yang mau rebutan dengan mu. Lagian di sini pembeli sangat banyak, bisa jadi barang terbatas," ucap pria itu memaklumi.
"Akhhhhhhhhh! Kau bahkan membela wanita asing itu! Kau ini kenapa sih!" ucap Jenita sebal.
"Jam aku menemanimu sudah habis, aku balik ke kantor," ucap pria itu berbalik badan dan pergi meninggalkan Jenita.
"Tunggu! Aku belum selesai!" teriak Jenita, akan tetapi pria itu tidak mempedulikannya dan ia terus pergi.
Ya, waktunya sangat berharga dari pada menemani wanita seperti Jenita yang kanak-kekanakan, jika bukan karena perjodohan itu dan ia juga belum tertarik dengan wanita mana pun, ia mungkin tidak akan menerima perjodohan itu. Saat ini ia juga tidak ingin mencari wanita lain karena ia punya tujuan lain.
...❤️❤️❤️❤️❤️...
PENASARAN NGGAK SIAPA PRIA ITU DAN SIAPA NAMANYA??