Zara Salsabila, seorang gadis cantik dan juga pekerja keras. Diusianya yang menginjak dua puluh lima tahun dirinya sudah menjabat sebagai sekretaris CEO. Dia begitu dikagumi oleh banyak pria dan juga wanita yang menjadikan dia sebagai sosok idola. Prestasi yang begitu membanggakan tetapi tidak dengan perjalanan cintanya.
Justru dirinya dikhianati oleh sahabat baiknya dan juga kekasihnya sendiri.
Lalu bagaimana kelanjutan kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Duaarrrrt!
Suara petir menggelegar membuat malam itu semakin kelam untuk Zara.
Gadis itu berjalan meninggalkan apartemen mewah Azka dengan deraian air mata. Suara-suara menjijikkan itu masih saja terdengar di telinganya membuat Zara menutup telinganya.
Duaarrrr....
Kilat dan petir semakin gencar bersahutan. Sepertinya malam ini hujan akan turun dengan derasnya. Zara tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya yang berlalu lalang karena takut akan tersiram air hujan yang sepertinya segera turun.
Zara hanya mengikuti kemana langkah kakinya. Dia terlalu syok melihat apa yang terjadi di apartemen Azka. Lelaki yang dikenalnya selama ini baik, sopan dan tidak pernah menyentuhnya itu. Ternyata mampu menduakan dirinya dengan sahabatnya sendiri.
"Kamu sungguh jahat Azka. Jahat..." geram Zara tertahan sambil berderai air mata.
Byuuuurrr!!!
Air hujan turun dengan derasnya. Malam itu hujan menguyur kota dan seakan tidak ada ampun untuk dia terus menumpahkan airnya ke bumi.
Zara masih saja berjalan tanpa berhenti. Justru dia menengadah ke langit dan membiarkan tubuhnya disiram oleh air hujan yang begitu derasnya. Zara masih menangisi nasibnya yang gagal dalam percintaan dengan perselingkuhan sang kekasih dan sahabatnya.
Apa salahnya sampai mereka berdua tega melakukan hal ini kepada Zara?
Zara terus berjalan dibawah guyuran air hujan. Dia seperti orang linglung yang tidak tahu akan kembali kemana. Di saat seperti ini dia justru merindukan kedua orang tuanya dan juga sang adik. Zara merindukan keluarganya yang kini berada di Surabaya. Ingin rasanya dia pulang ke sana dan menumpahkan segala kesedihannya.
"Ayah.... bunda... Zidan...aku kangen," ucap Zara lirih sambil memeluk tubuhnya sendiri yang mulai terasa dingin.
Entah sudah berapa lama dia berada di bawah tumpahan air hujan yang sangat deras. Hingga tiba-tiba Zara merasakan kepalanya pusing. Dia mulai kabur dalam melihat ke sekelilingnya. Apakah karena dia terlalu lama berada di bawah guyuran air?
Bruk!
"Zara!"
Teriakan itu mampu Zara dengarkan sebelum akhirnya dia memejamkan kedua matanya. Kepalanya begitu berat dan tubuhnya terasa lemas.
Zara pingsan.
......................
"Bagaimana keadaannya?" tanya Aven kepada seorang pria yang berprofesi sebagai dokter.
"Demamnya tinggi, aku sudah memberikannya suntikan dan juga infus. Kalau sampai besok pagi kondisinya belum ada kemajuan maka sebaiknya dibawa ke Rumah sakit," ucap dokter tersebut.
"Baiklah, terimakasih," ucap Aven masih menatap wajah Zara yang pucat. Gadis itu tampak mengigau. Demamnya tinggi dan itulah yang membuat Aven khawatir.
"Saya permisi tuan muda," pamit dokter spesialis yang baru saja di datangkan ke apartemennya.
"Iya dokter, terimakasih," balas Aven.
"Dion antarkan dokter," perintah Aven dan diangguki kepala oleh asisten Dion.
"Mari silakan dokter," ucap Dion mengantarkan sang dokter keluar dari kamar Aven.
"Kamu kenapa sampai seperti ini Zara," ucap Aven merasa kesal karena melihat Zara sampai pingsan di tengah guyuran hujan petir.
"Apakah kamu begitu mencintainya sampai kamu melukai dirimu sendiri seperti ini. Dia hanya lelaki brengsek yang nggak pantes kamu cintai, Ra," ucap Aven sambil mengompres kening Zara.
Zara tentu saja tidak bisa membalas ucapan Aven.
"Bunda....." lirih Zara dalam tidurnya. Sepertinya dia mengigau merindukan sang bunda.
Aven menghela napas panjang. Dia memegang tangan Zara. Mengelus punggung tangannya itu agar Zara merasa tenang kembali.
"Bunda...." suara rintihan itu kembali terdengar. Kali ini dengan air mata yang keluar dari mata Zara yang terpejam.
Aven mengusap air mata itu dan ikut merasakan sesak yang dirasakan oleh gadis tersebut. Karena dia juga pernah berada di posisi seperti zara. Dikhianati oleh orang yang dicintai itu sangat menyakitkan.
❤️❤️❤️
TBC