NovelToon NovelToon
Andrea, Rahim Pilihan

Andrea, Rahim Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti
Popularitas:210.1k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?

Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.

"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~20

Lucy nampak melepaskan kacamata hitamnya ketika baru sampai di sebuah restoran dan Tom pun telah menunggunya di sana.

"Hai," sapanya seraya duduk di hadapan pria itu.

Tom pun langsung mengulas senyumnya. "Lama tak jumpa, bagaimana kabarmu?" Ucapnya dari tempat duduknya, pria itu hanya mengenakan celana pendek dan kaos singlet hingga menampakkan lengan dan kakinya yang penuh tato. Lucy pun sedikit terkejut melihatnya karena saat bekerja menjadi fotografernya pria itu selalu berpakaian tertutup.

"Ba-baik, tentu saja baik." Sahut wanita cantik itu sedikit gugup atau lebih tepatnya terpesona dengan sisi lain pria itu yang sangat jauh berbeda dengan sang suami. Suaminya adalah tipe pria yang sangat rapi dan bersih, namun pria di hadapannya itu tipe pria yang sedikit badboy menurutnya.

"Mau pesan minum?" Tawar Tom lantas memanggil pelayan yang kebetulan lewat.

Lucy pun langsung mengangguk. "Teh saja," sahutnya.

Tom pun langsung memesankan wanita itu secangkir teh hangat, setelah pelayan pergi pria itu kembali membuka suaranya.

"Baiklah langsung ke intinya saja, aku sudah menemukan gadis yang sesuai kemauanmu. Gadis kampung, perawan dan tinggal seorang diri di sini." Jelasnya dan Lucy pun nampak tertarik mendengarnya.

"Lalu?"

"Seperti yang ku katakan dalam pesan ku kemarin, gadis itu menolak untuk melakukannya bahkan kamu membayar berapa pun itu." Terang Tom, sesuai penuturan sang adik sebelumnya.

"Dia benar-benar lugu dan bodoh," gerutu Lucy. Bagaimana mungkin ada gadis miskin yang menolak uang sebesar itu jika bukan bodoh.

Tom hanya diam tak menanggapi, mungkin saja Andrea bodoh tapi jika lugu ia ragu mengingat gadis itu seorang penakluk jalanan.

"Bisa ku lihat fotonya !!" Pinta wanita itu kemudian.

"Tentu saja, dia bekerja sebagai office girl." Tom pun langsung mengulurkan ponselnya dan Lucy langsung mengambilnya, di lihatnya seorang gadis dengan pakaian OB sedang melakukan pekerjaannya di sebuah hotel.

Melihat itu pun Lucy langsung mengernyit, bukankah ini office girl yang bekerja di hotel Hilton? Sudah beberapa kali ia bertemu dengan gadis itu dan ya memang terlihat bodoh karena selalu saja melakukan kesalahan bahkan suaminya nampak tak sabar menghadapinya.

"Baiklah, aku mau gadis itu yang akan mengandung anak suamiku." Ucapnya tanpa berpikir panjang.

"Tapi dia menolak," tukas Tom lantas mengambil ponselnya kembali. Kemudian pria itu mengambil sebatang rokoknya lalu segera di nyalakan dan itu tak luput dari pengawasan Lucy, bahkan saat pria itu menyesapnya dengan penuh perasaan terlihat kekaguman di wajah wanita itu. Benar-benar pria badboy, pikirnya.

"Aku tidak peduli dan lakukan apapun itu karena aku hanya mau gadis itu yang melakukannya !!" Perintahnya, lantas membuang muka ketika pria itu mengetahui dirinya sedang memperhatikannya.

Tom pun nampak tersenyum sinis. "Jadi apa kita akan melakukannya dengan paksa?" Ucapnya menanggapi.

"Hm, apapun itu yang penting beres." Sahut wanita itu lalu mengambil secangkir tehnya yang baru di hidangkan oleh pelayan.

Sementara itu di tempat lain Julian yang baru membuka matanya nampak menyadari jika dirinya sedang berada di rumah sakit, tak ada siapapun di ruangan tersebut hingga membuatnya langsung beranjak bangun. Terlihat jarum infus tertancap di punggung tangannya dan pria itu hanya bisa menghela napasnya lantas mengingat-ingat kejadian semalam di mana gengnya Blanco tiba-tiba mengeroyoknya ramai-ramai.

Tak berapa lama seorang perawat masuk dengan senyuman mengembang menyambutnya. "Syukurlah anda sudah siuman," ucapnya seraya melangkah mendekat. Kemudian wanita itu pun bertanya mengenai keadaan dan bagaimana perasaan pemuda itu.

"Apa aku sudah bisa pulang?" Tanya Julian kemudian.

"Kita menunggu dokter dulu ya, mungkin agak sorean beliau baru datang. Sekarang lebih baik anda makan siang dulu dan jangan lupa obatnya di minum." Terang perawat tersebut, badan pria itu lumayan babak belur jadi harus mengkonsumsi obat agar cepat membaik.

Julian langsung mendesah kesal, kemudian pria itu pun menarik troli makan siangnya. Pria itu juga mengambil ponselnya untuk menghubungi sang kekasih karena gadis itu pasti merasa khawatir jika tak mendapat kabar darinya. Seperhatian itu memang kekasihnya itu dan itu membuatnya semakin merasa bersalah padanya.

"Sudah bangun?" Ucap Tom yang baru datang, pria itu nampak membawa sebungkus buah lantas di letakkannya di atas nakas samping ranjang sang adik.

"Hm," Julian hanya menjawab singkat sembari memakan makanan yang rasanya begitu hambar di lidahnya.

"Merasa lebih baik?" Tanya Tom lagi, meskipun pria itu terlihat cuek tapi sebenarnya sayang sama adiknya hanya saja egonya terlalu tinggi untuk mengungkapkannya.

"Lumayan," sahut Julian lagi.

Tom nampak duduk di tepi ranjang sebelah adiknya itu berada. "Ku harap setelah kejadian semalam kamu sudah bisa membuat keputusan," ucapnya namun Julian hanya menatapnya sekilas lantas kembali fokus dengan makanannya.

"Ck, ku rasa kamu juga tak terlalu mencintainya karena aku tahu wanita mana yang sering kamu bawa ke atas ranjangmu." Cibir Tom kemudian.

"Kamu menguntitku?" Julian pun langsung menatap kakaknya tersebut dengan pandangan tak suka, ia benci dengan orang yang suka ikut campur hidupnya.

"Ayolah Julian jangan munafik seperti itu kita sama-sama pria dan sama-sama brengseknya," Tom pun kembali melontarkan ejekannya.

"Tapi aku mencintainya untuk itu aku tidak ingin merusaknya," sahut Julian lirih.

"Oke baiklah, tapi hanya itu satu-satunya jalan agar kamu bisa membayar hutang-hutangmu." Tom nampak mulai tak sabar.

"Dia tidak mau dan kamu tahu itu," tukas Julian menanggapi.

"Itu akan menjadi urusanku, kamu cukup mengikuti saja perintahku. Bukankah kamu mencintainya? Setelah dia melahirkan kamu bisa menikahinya jika mau." Jelas Tom yang mencoba membujuk, karena Lucy hanya menginginkan gadis itu yang akan mengandung anak suaminya.

Julian menatap lekat kakaknya tersebut seakan ingin mencari keseriusan pria itu di matanya dan akhirnya dengan ragu Julian pun langsung mengangguk. "Bagaimana pun caranya tolong jangan sakiti dia," mohonnya memberikannya syarat dan itu membuat Tom langsung tersenyum lega.

"Itu baru adikku," ucapnya seraya menepuk punggung adiknya itu dengan penuh perhatian.

Tanpa sadar Julian pun nampak tersenyum kecil, sejak dulu hubungan hangat seperti ini yang ia inginkan. Haruskah ia mengorbankan orang yang di cintanya dahulu baru mereka akan kembali membaik sebagai saudara kandung?

Kemudian mereka pun mulai menyusun rencananya dan Julian nampak lega karena kekasihnya itu akan hamil tanpa harus tidur dengan seorang pria. Meskipun ia brengsek tapi tetap saja tak rela jika gadis itu berhubungan dengan pria lain.

Tiba-tiba pintu ruangannya di buka dari luar dan sontak membuat Tom maupun Julian nampak terkejut.

"Sayang, apa yang terjadi denganmu?"

Andrea yang baru masuk pun langsung melangkah mendekati kekasihnya tersebut dengan wajah khawatirnya setelah sebelumnya pria itu menghubunginya jika sedang berada di rumah sakit.

1
winarti 151
makasih updatenya kak sukses selalu 👍😊
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅
dekat2 ibu si bayi mamgknyaa ga mual2 lagi 😁
Naysila mom's arga
tanda2 kebucinan udah mulai tampak saudara2 makanya jangan benci2 karna anak yg di kandung Andrea udah merasakan kalo kamu ayah nya /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍾⃝ͩѵᷞɪͧɴᷠᴀͣ ɴᴀѵɪɴᴀ
sibozzz kan gak sakit🤣🤣 mood dia baik karena barengan sama colon anak dan calon istrinya 🤣
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅
haaahhh lembek... payah kamu Ger, gmna ga makin ngelunjak istri kamu klu kamu terus yg ngalah
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅
emang hrusnya dibentak, ditegur sejak lama biar ga manjaa kebangetan..
Yulia Irawan
iya. udah sembuh Gerald nya.... soalnya obatnya udah ada disitu...
berarti besok lagi makan disitu lagi ya ..traktir Andrea lagi...biar dia makan enak terus. itung-itung buat ngasih makan anak kamu lah Gerald . kamu kan udah tau kalau ibu surogasi itu adalah Andrea...
lagian juga biar kamu bisa makan lahap. biar nggak sakit..
Radya Arynda
mulai akur nih bos sombong sudah nyaman nih sama gadis berandalan,,,kapan kamu tahu kalau kamu hamidun andrea,,,semogah saja ada ya kasih tau kamu kalau bajul mati sama tompel dan nenek sihir sombong yang sudah buat kamu hamidun...gemes aku pengen nyakar wajah 3 manusia laknat👊👊👊👊
yumna
gerald cma bisa.smbuh klow dket andrea.....mkanya lhap dan dy g pusing.....🤭🤭🤭🤭...ikatan antra calon ank dan bpnya......kamu hruus mkan bnyak ya ndre biiar sehat dan debay nya kuat....nnti jngan mau kash ankmu k julian apa tom...apa lucy bwa kabuur ajja.....🤣🤣🤣🤣
Niͷg_Nσͷg
Biarkan mereka berdua menikmati kebersamaan secara alami dan biarkan rasa itu datang dengan sendirinya, terutama Gerald yang notabene sudah beristri...cinta tidak pernah salah, hanya cinta hadir di waktu yang salah 🤭

kehadiran debay yang akan menyatukan kalian berdua, selain itu bukan salah kalian juga jika pada akhirnya bersama karena yang salah, orang2 yang sudah mempermainkan hidup kalian...kalian sama2 terluka dan akhirnya akan saling mengobati dan memberikan cinta pada orang yang tepat.

Debay baik2 di sana...seneng kan kalau lihat ortu akur 🤭
Lissaerlina
nah kan bener apa yg terjadi pada Gerald,pasti sembuh dari rasa mualnya kalau udah bertemu Andrea...begitu sebaliknya Andrea menginginkan makanan yg d bawa Gerald.... lanjuttttt 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
C bell
malan saja drea , kalau bisa tiap hari juga gak papa 🤭 diapa tahi bisa memupuk rasa yg ada 🤣
ummah intan
biarkan sj Gerard melihat Lucy dgn laki² lain,ini Henry bersekongkol dgn Lucy utk menyembunyikan kelakuan buruknya depan Gerard apa gmn?
Mommy El
Hotel Hilton yang penuh kenangan ya pak Gerald. 🤭 Dan obat mual nya ternyata ada disana ..eit jangan lupa periksa ke dokter dulu seperti saran dari asisten mu.
Nadila Nisa
haddewww... Gerard, itu mulutmu nggak punya rem yaa.. kata2mu itu bisa membuat andrea murka seandainya kamu nggak cepat2 meralatnya.. kamu yang butuh sm andrea ya dibaik baikanlah, jaga tuh mulaut..
Syavira Vira
lanjut
Sugiharti Rusli
jangan heran Hen, kan ada calon ada anak bosmu di perut Andrea, jadi deh ketemu sama obat penyebab mualnya😅😅😅
Sugiharti Rusli
nah itu, obat mualnya memang ada di sono yah Gerd sepertinya sih, si calon emak yang belum tahu kalo lagi hamil🤭🤭🤭
Aan
Mkasih bnyk Thor upnya. tapi knp q msh berasa kurang mulu ya
Aan
Iya Hen.... bettul, Gerard sdh sembuh meski temporary saja, pawang Gerard sdh berganti dg yg baru skrg. Pawang yg lama sdh expired.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!