NovelToon NovelToon
Cinta Kita Belum Usai

Cinta Kita Belum Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yoyota

Raisa memiliki prinsip untuk tidak memiliki anak setelah menikah. Awalnya Edgar, suaminya menerima prinsip Raisa itu. Tapi setelah 6 tahun pernikahan, Edgar mendapatkan tekanan dari keluarganya mengenai keturunan. Edgar pun goyah dan hubungan mereka berakhir dengan perceraian.

Tanpa disadari Raisa, ternyata dia mengandung setelah diceraikan. Segalanya tak lagi sama dengan prinsipnya. Dia menjadi single mother dari dua gadis kembarnya. Dia selalu bersembunyi dari keluarga Gautama karena merasa keluarga itu telah membenci dirinya.

Sampai suatu ketika, mereka dipertemukan lagi tanpa sengaja. Di saat itu, Edgar sadar kalau dirinya telah menjadi seorang ayah ketika ia sedang merencanakan pernikahan dengan kekasihnya yang baru.

Akankah kehadiran dua gadis kecil itu mampu mempersatukan mereka kembali?

Follow Ig : @yoyotaa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

Edgar didatangi oleh kedua sahabatnya di kantornya. Ia seolah-olah menjadi tersangka dalam sebuah kejahatan. Bagaimana tidak? Edgar duduk di sofa dengan Levi dan Bimo yang berdiri sambil mengintimidasinya.

Pertanyaan bermula dari alasan Edgar minum sampai mabuk.

"Aku hanya lelah karena pekerjaan. Tidak salah kan, kalau aku sesekali ingin minum sampai mabuk?"

"Tidak, memang tidak ada yang salah. Yang salah itu, kamu mengigau sambil menyebut nama Raisa dan mengatakan kalau Raisa sudah memiliki anak. Apa kamu sudah bertemu dengannya lagi?" tanya Bimo.

"Iya," jawab Edgar yang membuat Bimo dan Levi langsung duduk saking terkejutnya.

"Kenapa harus kamu duluan yang bertemu dengan Raisa? Padahal aku yang ingin mengejarnya. Huh! Menyebalkan sekali!"

Bimo jadi kesal sambil memonyongkan bibirnya..

"Semua terjadi begitu saja, aku juga tidak menyangka akan bertemu dengannya lagi."

Ucapan Edgar ini untuk pertemuan pertama ia dan Raisa. Berbeda dengan pertemuan kedua dan yang kemarin, itu dirinya sendiri yang sengaja.

"Jujur deh! Sebenarnya kamu itu sukanya sama siapa sih, Gar? Sama Tamara atau masih cinta sama Raisa? Kamu ini pria yang baik, lebih baik dari kita berdua yang sedikit brengsek!" Levi mulai bertanya dan mengemukakan pendapatnya mengenai Edgar.

Edgar pun bingung. Siapa yang sebenarnya dia sukai. Tapi ia sungguh-sungguh patah hati saat tahu Raisa sudah memiliki seorang anak.

"Intinya, aku hanya ingin, kamu jangan jadi pria brengsek yang sukanya hanya mempermainkan hati wanita. Di saat kamu sudah memilih, sebaiknya kamu memilihnya sampai akhir, Gar," ucap Bimo yang tidak ingin Edgar kembali bersama Raisa.

"Apa yang diucapkan Bimo benar, Gar. Kamu jangan jadi pria brengsek! Sudah ya, kita mau kembali ke kantor."

Bimo dan Levi pun pergi dari ruangan Edgar. Edgar mengacak-acak rambutnya karena frustasi pada perasaannya sendiri.

*

*

Malam harinya, Elsa berkunjung ke rumah orang tuanya untuk menginap dengan membawa Jesper, putranya. Di meja makan, Elsa membuka obrolan tentang pertemuannya dengan Raisa di sebuah restoran. Tapi, Mama Ola malah langsung marah.

"Jangan sebut nama orang lain di meja makan kita! Mengerti Elsa?"

"Iya Ma. Maaf."

Makan malam pun terjadi dengan keadaan yang canggung. Mama Ola langsung pergi selesai makan, begitu juga dengan Papa Daniel yang langsung menyusul istrinya. Oma Deli langsung pergi dengan membawa Jesper bersamanya. Tinggallah hanya dua orang di meja makan.

"Mas nggak terkejut mendengar aku menyebut nama Mba Raisa?"

"Tidak."

"Kok bisa?" tanya Elsa yang keheranan.

"Aku sudah beberapa kali bertemu dengannya. Makanya aku tidak terkejut ketika kamu bilang kamu bertemu dengan Raisa."

"Sial! Tau gitu, tadi aku nggak buka pembicaraan soal Mba Raisa di meja makan. Kayanya Mama masih membenci dan marah ke Mba Raisa."

"Entahlah, aku juga nggak tahu. Hanya saja, Mama memang selalu melarang orang rumah menyebut nama Raisa lagi di depannya."

"Apa yang kakak bicarakan dengan Mba Raisa? Apa kalian bertengkar? Atau Mba Raisa mengatakan kalau dia sudah memiliki anak?"

"Jadi kamu tahu, kalau dia juga memiliki anak? Berarti dia memang sudah menikah lagi?"

Mendengar pertanyaan kakaknya, Elsa sadar kalau Edgar masih belum tahu kalau anak Raisa adalah anak Edgar juga. Ia akan berusaha menutupinya dulu. Ia tidak mau karena terungkapnya Edgar yang memiliki seorang anak akan menggagalkan pernikahan Edgar dengan Tamara.

"Ya, aku pernah bertemu dengan anak-anak Mba Raisa. Mereka kembar, wajahnya cantik."

Hanya itu yang diberitahukan oleh Elsa.

"Pantas saja dia bilang anak-anak ternyata kembar ya."

Elsa mengangguk. Tiba-tiba Elsa yang biasanya tak pernah menanyakan perasaan kakaknya, jadi penasaran. Pasalnya kalau bercerita tentang Raisa, tanggapan Edgar selalu antusias, berbeda ketika ia sedang membicarakan Tamara. Elsa hanya takut, kalau kakaknya hanya menjadikan Tamara sebagai pelampiasan.

"Jujur deh Mas. Mas beneran cinta kan sama Mba Tamara?"

Edgar tak langsung menjawab.

"Jangan pikirkan kisah percintaan Mas. Kamu pikirkan saja kehidupan pernikahan kamu. Didik Jesper supaya jadi laki-laki yang bertanggungjawab nantinya."

"Iya tahu, aku akan berusaha."

*

*

Setelah dua kali bertemu dengan Edgar, Raisa pun akhirnya cerita ke Roni. Roni begitu terkejut tapi ia tetap mendengarkan cerita Raisa sampai akhir.

"Apa ini artinya, sudah waktunya Edgar tahu keberadaan si kembar? Cepat atau lambat dia pasti akan tahu, kan? Mba harus gimana Ron?"

"Biarkan saja semuanya mengalir apa adanya Mba. Jangan menghindar lagi. Mau Mba sekeras apapun berjuang menyembunyikan mereka, jika semesta memang sudah menakdirkan mereka bertemu. Mba bisa apa?"

"Tapi ... "

"Jangan takut lagi Mba, lagipula kalau kelurga Edgar tahu adanya si kembar, mereka tak akan mungkin menghempaskan Tamara yang sudah spek Dewi. Biarkan mereka tahu, kalau mereka punya cucu dari Mba Tamara dan Mas Edgar."

"Aku belum siap ... "

"Makanya tadi aku bilang, Mba biarkan saja semuanya mengalir."

"Begitu ya?"

Roni mengangguk kemudian memeluk Raisa untuk menenangkannya.

"Gimana kalau semesta mempertemukan mereka lebih cepat dari yang aku duga, apa mereka akan mengambil si kembar dari aku?" tanya Raisa yang benar-benar takut kalau si kembar nantinya akan dibawa oleh keluarga Gautama.

"Tidak akan Mba. Si kembar juga pasti lebih memilih Mba daripada keluarga besarnya. Mba tahu sendiri betapa sayang dan cintanya si kembar ke Mba."

"Wajar kan kalau aku takut, Ron?"

"Wajar sekali Mba. Makanya, kalau Mba takut jangan dipendam sendiri. Cerita ke aku dan aku akan coba bantu cari solusinya."

Raisa pun mengangguk.

"Mba tahu kan, kalau cuma Mba dan si kembar yang aku miliki. Jadi jangan pernah menyembunyikan apapun dariku."

Raisa mengangguk lagi.

*

*

Roni menjemput si kembar dari sekolahnya karena Raisa tidak bisa izin dari pekerjaan walau hanya sebentar. Untungnya, dirinya pun, sedang bekerja di lapangan, jadi lebih mudah untuk menjemput si kembar.

"Kimi! Ayo pulang!"

"Oke Om!"

Si kembar pun masuk ke dalam mobil Roni dengan posisi duduk seperti biasanya. Di sepanjang jalan, Mia terus bertanya tentang apa yang dilihatnya. Roni pun dengan sabar selalu menjawab pertanyaan Mia itu, sementara Kia yang duduk di belakang cuma bisa menggerutu karena Mia terlalu berisik.

"Om, kira-kira besok Mami bisa datang tidak ya di acara lomba lukis aku di sekolah?" tanya Mia.

"Coba aja bujuk Mami kalian."

"Kalau Mami tidak bisa?"

Roni terdiam sejenak sambil memikirkan jawabannya, karena dirinya pun tidak bisa.

"Masih ada Aunty Lala."

"Kalau semuanya nggak bisa? Apa iya aku lomba tanpa dilihat oleh keluarga?"

"Lebai! Masih ada aku Mia. Nanti aku yang mewakilkan keluargamu. Aku kan kakakmu. Aku juga tidak ikut lombanya. Jangan merengek terus! Mami bekerja untuk kita!"

Mia pun mendengus sebal sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Ia juga memalingkan wajahnya menghadap ke kaca mobil.

Roni yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala saja.

"Nanti Om akan bujuk Mami supaya bisa hadir. Jadi kamu tenang aja."

"Hore!"

*

*

TBC

1
DozkyCrazy
Luar biasa
Chandralia
TBC tapi tamat.../Casual/
desi aryaradensi
maju mundur cantik...
Risna Wati
aku suka cerita nya,
Mazree Gati
endingya ga asik
Mazree Gati
bahagia tak harus memiliki,,,ga setuju klo rujuk
Mazree Gati
jgn sampai rujuk ya,, klo sampai rujuk unsubcrib
Esananda
thor pliss jgn buat aku semakin nangis..😭😭😭😭
niktut ugis
hallo Bimo emang kamu lupa siapa ortu si kembar ya...si papi pengusaha si mami koki handal
niktut ugis
Pamela lebih suka bunga deposito dari pada serbuk bunga...Bimo harus tau hal ini
Ani Basiati
lanjut
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
EDGAR RAISA
Julham Simatupang
iya dong
Julham Simatupang
bagus
Julham Simatupang
saya suka cerita nya
Julham Simatupang
lanjut
Syifa Shofia
seruuuu
2llOlO85_Maria Krisna wea
☺️☺️
Rinamaryana 29
cerita nya seru, jadi ikut deg degan
Regita Adelesmana
semoga Edgar tak berubah pikiran untuk menikahi Tamara
Mazree Gati: setuju biar pembaca ga kecewa klo sampai rujuk sama raisa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!