TRANSMIGRASI GEALEKSA
...☘️ Selamat membaca☘️...
...❤️❤️❤️...
Di suatu malam, sebuah pesta di gelar cukup meriah. Orang-orang bersuka cita dan bahagia, terlihat 2 orang yang sedang duduk di kursi sambil berbincang-bincang.
"Dea, kau sangat luar biasa karena sudah membunuh para musuh kita, hari ini aku sudah menyiapkan pesta untuk mu," ucap ketua mafia itu menepuk pundak Dea. Ketua yang di hormati Dea itu bernama Yuda.
"Terima kasih ketua, lain kali aku akan bekerja lebih keras untuk ketua," jawab Dea senang ketika ia mendapatkan pujian.
"Jangan sungkan begitu, ayo minum dulu," ucap Yuda tersenyum.
"Terima kasih ketua," ucap Dea.
Ia pun meminum minuman yang di berikan oleh Yuda. Mereka bersulang dan Dea pun meminumnya.
Setelah meminum minuman yang di suguhi oleh ketuanya itu, tiba-tiba saja kepalanya terasa sangat sakit.
"Ketua, apa-apaan ini?" tanya Dea merasakan tubuhnya menjadi lemah tak berdaya.
"He-he-he, maafkan aku Dea, tapi ini demi kelangsungan kekuatan ku, aku terpaksa menyerahkan mu kepada musuh kita," jawab Yuda.
"Apa!! Tidak mungkin! Kenapa ... kenapa Ketua melakukan ini? Aku sudah setia pada ketua," tanya Dea tak percaya.
Dea tidak menyangka akan terjadi hal begini, ia adalah bawahannya yang paling setia di antara bawahan lain, sedikit pun ia tak pernah berniat mengkhianati ketuanya.
Dea sendiri adalah anak yatim piatu di mana ia di culik dan di buang saat ia berumur 6 tahun. Sedangkan keluarganya di bantai oleh sekelompok orang misteri. Maka Yuda lah yang datang memungutnya, maka dari itu, ia menganggap Yuda seperti keluarganya.
Ia berjuang mati-matian dan bahkan pernah masuk ke sarang musuh hampir saja nyawanya melayang. Ia juga sudah mengikuti latihan hidup dan mati di sebuah pulau terpencil tanpa penghuni, itu semua ia lakukan agar menjadi orang terkuat yang bisa menjaga Yuda dan untuk menunjukkan kesetiaan padanya. Tiba-tiba saja Yuda ingin menyerahkan dirinya pada musuh sungguh tidak masuk akal.
"Dea, kau terlalu polos, tapi siapa peduli itu, asalkan musuh bisa memberikan manfaat yang banyak, prestasi mu membunuh banyak musuh tidak di perlukan lagi. Maafkan aku Dea," ucap Yuda tersenyum licik. "Gantung dia!" perintah Yuda.
Beberapa pengawal menarik tubuh Dea yang lemas itu dan menggantungnya di atas besi, kaki dan tangannya di ikat dengan rantai besi. Di bawah kakinya, mereka menghidupkan api unggun.
Tiba-tiba seorang pria datang bersama pengawalnya. Pria itu menyalami Yuda dan mereka saling tertawa.
Ya, pria yang barusan datang itu seharusnya adalah musuh bagi Yuda dan Dea. Ia bernama Feng, tiba-tiba saja mereke berkerja sama membuat Dea tak percaya.
"Apa yang sebenarnya kau lakukan!" teriak Dea dengan mata memerah karena emosi yang meluap-luap.
Dea menatap Yuda tajam dan geram. Api di bawah kakinya semakin menjadi karena beberapa pengawal itu menambahkan minyak sedikit demi sedikit.
Dea berusaha memberontak, tapi itu tidak bisa di lepaskan dan tubuhnya sungguh tak berdaya, karena minuman tadi membuat sarafnya lumpuh.
"Maaf Dea, mengorbankan dirimu seorang itu tidak akan rugi demi aku mendapatkan kekuatan besar. Dulu ketua Feng adalah musuh, tapi sekarang dia adalah partner bagi ku. Maafkan aku karena sudah mengkhianati mu, ini juga untuk kebaikan ku. Karena ketua Feng tidak menginginkan kamu ada maka terpaksa aku harus menyingkirkan mu," ucap Yuda.
"Baiklah, sekarang kerja sama kita resmi di mulai," ucap Feng tersenyum.
Mereka berdua pun saling bersulang dan tertawa melihat tubuh Dea yang perlahan di lahap api.
"Tidaaaaaaaaaaakkkk! Aku tidak terima! Kalian benar-benar keterlaluan! Jika aku di beri kesempatan hidup sekali lagi aku akan membalaskan dendam pada kalian semua!" teriak Dea yang merasakan kesakitan yang luar biasa karena api sudah menjalar di tubuhnya.
Api itu terus membakar tubuh Dea hingga akhirnya hangus terbakar. Feng tersenyum licik penuh kemenangan, karena tidak ada penghalang lagi untuknya. Karena Dea adalah bawahan Yuda yang terkuat, banyak musuh mati di tangannya. Jika suatu saat nanti Feng menguasai markas Yuda maka tidak ada yang bisa menyingkirkannya karena Dea sudah mati.
Yuda sendiri tidak tahu jika sebenarnya Feng sengaja mengajak kerja sama dan menyatukan kekuatan mereka karena Feng ingin menguasai kekuasaan milik Yuda secara perlahan.
Namun, takdir berkata lain.
☘️☘️☘️☘️☘️...
Di tengah kegelapan, sebuah jiwa melayang dan masuk ke dalam tubuh gadis yang malang, meninggal karena minum racun.
Remang-remang ia mendengar suara tangisan di telinganya, tapi bercampur suara yang sedang menggosip dan tawa.
"Hu-hu-hu, kakak jangan pergi, jangan tinggalkan aku, hanya kakak sendiri sandaran ku, kalau kakak mati dengan siapa lagi aku berharap." Tangis pilu seorang adik yang menangisi jasad kakaknya yang terbujur kaku di atas ranjang.
Yang sangat sedih hanya adiknya. Sedangkan yang lain tidak peduli, mereka malah memotretnya lalu meng-upload foto Gealeksa yang sudah mati itu dan menuliskan kata sedih agar mendapat perhatian dari media sosial.
Perlahan-lahan ia membuka matanya sambil memegang kepalanya yang pusing. Ia berusaha untuk duduk meskipun pandangan masih terasa kabur.
Semua keluarganya terkejut saat melihat Gealeksa bangun dan mereka berhamburan keluar rumah.
"Hantuuuuuuuuuuuuuuu!" teriak mereka ketakutan lari terbirit-birit.
Genisa adalah adik yang menangisinya juga ikut kabur, tapi Gealeksa segera memegang tangan Genisa.
"Tolonggggggggg! Jangan makan akuuuuuu!" teriak Genisa sambil memejamkan matanya sambil memberontak dan berusaha untuk melepaskan tangannya.
"Apa! Genisa akan di makan oleh hantu Gealeksa? Cepat cari pawang hantu!" perintah Tantenya yang bernama Desi panik.
"Jangan teriak, aku tidak suka daging manusia," jawab Gealeksa.
"Eh, bisa bicara?" tanya Genisa berhenti memberontak.
Genisa membuka matanya dan melihat ke arah Gealeksa sambil mengerutkan dahinya.
"Kakak tidak mati?" tanya Genisa melihat Gealeksa secara sak sama.
Gealeksa menekuk alisnya merasa heran dengan semua yang ia lihat. Seharusnya ia mati, kenapa ia berada di tempat yang asing?
"Kenapa aku ada di sini? Tempat apa ini? Dan apa yang terjadi padaku?" tanya Gealeksa melihat sekeliling rumah itu yang sangat berbeda jauh dari tempat tinggal markas Yuda.
"Loh, Kakak tidak ingat? Kakak kan meninggal karena minum racun," ucap Genisa binggung.
"Racun?" tanya Gealeksa mencoba mengingatkan nya, tapi ia tidak ingat apa pun.
Kenapa ada racun? Seingatnya jika ia mati di bakar. Gealeksa melihat tangan dan semua tubuhnya yang berubah yang tidak sama lagi dengan dirinya.
"Bisakah kau ambilkan cermin?" pinta Gealeksa.
"Cermin? Untuk apa?" tanya Genisa.
"Ambil kan saja pokoknya," pinta Gealeksa.
Genisa buru-buru ke kamarnya dan mengambil cermin tersebut lalu memberikan kepada Gealeksa.
Gealeksa mengambilnya dan melihat wajahnya di cermin, ia sangat terkejut karena wajahnya bukan lagi wajah aslinya.
"Wajah siapa ini?" tanya pelan.
"Kan itu wajah Kakak, Kakak apa benar-benar melupakan semuanya sampai melupakan diri Kakak sendiri?" tanya Genisa lagi tambah bingung.
Kenapa sepeti ini? Seharusnya ia mati? Tapi kenapa ia malah ada di sini? Gadis di sampingnya juga memanggilnya Kakak, seingatnya ia tidak punya adik. Apa ia mirip seseorang atau jangan-jangan ... Ia pindah ke tubuh orang lain?
Gealeksa terbelalak karena ia baru menyadari jika ia berpindah ke tubuh orang lain.
"Tanggal dan tahun berapa sekarang ini?" tanya Gealeksa cepat.
"Ini tanggal 30 Januari tahun 2024," jawab Genisa.
'Apa! Masih di tanggal dan tahun yang sama? Itu berarti Yuda dan Feng saat ini sedang berpesta. Karena aku sudah di beri kesempatan hidup sekali lagi, maka aku akan membalaskan dendam ku pada mereka yang sudah mengkhianati ku dan membunuhku. Lihat saja kalian! Akan ku hancurkan kalian semua dan mengubur kalian hidup-hidup. Tapi yang harus aku lakukan sekarang adalah mengetahui di mana aku sekarang,' batin Gealeksa menatap Genisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-11-11
0
Ira
keren
2024-10-20
0
Diah abdul86
aku suka nih kalo ceritanya cewek pemberani seperti ini.
2024-10-17
0