NovelToon NovelToon
Trauma, Ex

Trauma, Ex

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT 29 Desember.

Jangan tuntut aku untuk sempurna, karena tak ada satupun di dunia ini manusia yang bisa sempurna! Termasuk aku!

Mungkin aku gila, aku wanita tergila yang pernah ada. Di masa lalu, aku menyewa lelaki yang kucintai hanya untuk kesenangan sekerjap mata.

Dan jika kemarin aku bodoh, hari ini aku lebih bodoh lagi... Entah, kapan aku pintar dalam hal memilih pasangan hidup...

Aku, Flory Alexa Miller yang tengah dalam dilema besar. Sebuah hubungan yang aku paksakan utuh, rupanya tidak baik-baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA BELAS

"Tuan, Nona Maurin...." Percekcokan sengit Elang dan Flory tercegah. Sus Erie berlari menggendong anak empat tahun itu.

Elang dan Flory mendelik, keduanya segera menyatroni sus Erie yang panik akan kondisi lemahnya Maurin kecil.

"Maurin kenapa?!" Elang merebut putrinya dari sus Erie. Lalu memangku dan menepuk- nepuk kecil pipi gadis lunglai itu.

"Barusan Non Maurin mual muntah, terus sempat mengeluh pusing sebelum pingsan begini, Tuan," ucap info sus Erie khawatir.

"Kita bawa ke rumah sakit!" Elang berlari menggendong putrinya, Flory dan sus Erie berlari di belakang.

Flory ambil alih Maurin lalu duduk di jok belakang, sus Erie di jok penumpang bagian depan dan Elang menyetir. Mobil melaju tak lama setelah mereka semua masuk ke dalam.

"Dia salah makan kah?" Elang menanyai pengasuh putrinya. Sus Erie yang beri Maurin makanan selama ini, tidak, selama beberapa hari terakhir Flory yang beri Maurin makan.

"Yogurt, barusan Nona Maurin makan yogurt dan Snack keju. Setelah itu mual, lalu muntah, dan pusing sebentar, pingsan." Sus Erie ingat rentetan peristiwanya dengan baik.

Sesekali, Elang menatap tajam kaca spionnya, di mana Flory juga menatapnya dari sana.

"Kau yang bersama Maurin selama beberapa hari terakhir kan hmm? Kamu ada kasih makanan apa ke putriku, Flo?" tuduhnya.

"Tidak ada, dia makan dan minum seperti biasanya!" sanggah wanita itu.

"Kau yakin?" Elang ragu. "Kau hanya sibuk dengan pekerjaan mu, tidak pernah becus mengurus Maurin, kau pasti lupa beri dia makanan yang baik!"

"Kau menyalahkan aku?" tukas Flory. Sungguh, dia juga sangat menyayangi putrinya, bisa-bisanya Elang salahkan dia.

"Nyatanya begitu!" bentak Elang. "Kau terus sibuk mengurusi hal mu. Bahkan, kau kurang kerjaan menyadap ponsel ku! Tapi Maurin, kamu acuhkan begitu saja!"

"Bisa tidak, kau berkaca? Kalau kau tidak selingkuh, aku tidak akan pernah sadap ponsel mu, Elang!" Flory berteriak.

"Persetan! Kau harus bertanggung jawab kalau sampai Maurin ku kenapa-kenapa!"

Sus Erie hanya terdiam cemas, selain itu, tak ada lagi yang bisa dia lakukan. Dua majikan besarnya memang sering sekali bertengkar tapi kemudian berbaikan lagi.

"Sial!" Elang mengumpat ketika ada pihak berwajib yang mengikutinya karena harus lewat di jalan milik busway.

Mobil merahnya sempat dijegal polantas dan Elang turun untuk membentak semua polisi yang ada di sana.

Nyawa putrinya sedang berada di ujung tanduk dan polisi masih memikirkan pelanggaran lalu lintas yang dia lakukan.

Atas nama darurat, tak ada dua menit, polisi segera melepaskan mobil mereka. Elang kembali melajukan mobilnya hingga sampai di rumah sakit tanpa kendala.

Sus Erie mengurus administrasi, sedang Flory mendatangi kakaknya Khaira yang bertugas di rumah sakit itu. Elang dipandu beberapa para medis untuk meletakkan Maurin di sebuah ranjang pasien.

Tak lama kak Khaira datang, memeriksa keponakannya. Dan cukup serius, Maurin sampai harus dipindahkan ke ruangan intensif.

"Ada apa dengan Maurin Kak?" Setelah cukup yakin dengan diagnosanya. Flory menanyai kakaknya.

"Ginjal."

"Apa?" Elang terperangah. "Anak sekecil itu? Ginjal?" tanyanya sekali lagi.

Dokter Khaira mengangguk. "Yah, penyakit ini bisa terjadi pada anak dan ini bisa karena kelainan bawaan, infeksi atau bisa juga oleh autoimun. Maurin mengalami anemia karena sakit ginjalnya, akhirnya tubuhnya bereaksi saat memakan makanan seperti yogurt, susu dan keju."

"Lalu?" Flory sudah sesak saat bertanya.

"Kita butuh transfusi darah."

Elang terkekeh miris. "Ayolah Kak, jangan drama! Terakhir kali Maurin membutuhkan transfusi, sulit sekali mendapatkannya!"

Maurin memiliki darah yang terbilang paling langka, AB-. Dalam hal transfusi, AB- hanya menerima transfusi dari AB-, A-, B-, dan O- dan semua itu cukup langka.

"Tenang Elang!" Flory menegur.

"Kau bisa tenang?" Elang menusukkan tatapan tajamnya pada Flory. "Dia putriku yang kau bawa kemarin, dan dia sakit karena kau tidak becus mengurusinya!"

"Setidaknya pakai otak mu!" Flory tak terima didesak seperti ini. Ibu mana yang tidak khawatir saat putrinya sakit, Elang bersikap seolah hanya dia yang khawatir.

"Flory. Elang!" Dokter Khaira menegur.

"Kami akan lakukan pengecekan di bank darah, lalu akan segera mengabari kalian. Bersikaplah seperti orang tua, jangan gunakan emosi kalian!" Dokter Khaira pergi setelah berikan critical hit pada sepasang adiknya.

Elang mengusap wajahnya. Sebelumnya Flory memberinya ucapan perpisahan, belum sempat dia menerimanya, Maurin sudah berakhir seperti ini.

Elang yakin, Flory takkan pernah bisa jadi ibu yang baik tanpanya. Selama ini Elang yang berikan perhatian khusus pada Maurin.

Jam makan, jam mandi, jam tidur, apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh Maurin, hanya Elang yang tahu. Flory hanya sibuk dengan perusahaan besar keluarganya saja selama ini.

Lama Elang menunggu pendonor, bahkan di sosial media pun tak ada yang bisa berikan donor darah sesuai dengan golongan Maurin.

Bukan sekali hal ini terjadi, di usia ke tiga tahun Maurin pernah mengalami pendarahan dan harus ambil tindakan transfusi.

Yang membuat Elang heran adalah, Flory tak pernah mau beritahu siapa dan di mana ayah biologis anak cantiknya itu.

Andai dia punya AB- atau apalah itu, dia akan berikan berapapun banyaknya asal Maurin cepat sembuh seperti sedia kala. Tapi Flory, hanya duduk cemas tanpa unjuk aksinya.

"Sekarang katakan siapa ayahnya?"

Sontak Flory menatap Elang rumit. "Kau lupa kau ayahnya?" tukasnya.

"Aku tidak sedang bercanda, Flory!" Ini hal yang ingin sekali Elang tahu, tapi tidak pernah punya kesempatan untuk bertanya itu.

"Siapa dia?"

"Dia sudah mati!"

"Kau yakin?" Elang cekal lengan Flory yang gemetar seketika. "Buang egomu, biarkan Maurin dapatkan donor dari laki-laki itu!"

"Kita tidak akan pernah beritahu siapa pun, Elang. Maurin putri kesayangan mu!" Flory berteriak keras.

"Benar! Maurin putriku. Dan itu yang membuat aku ingin sekali mendatangi siapa yang memiliki AB- untuk putri ku, Flo!" cecar Elang.

"Kita akan dapatkan darah tanpa harus beritahu siapa pun soal Maurin!" tegas Flory.

Elang menggeleng tak percaya. "Selain istri yang buruk, kau juga ibu yang mengerikan! Kau egois!" teriaknya.

"Aku tidak akan pernah memaafkan kalau sampai Maurin kenapa- kenapa! Katakan siapa yang memiliki AB- untuk putri ku, Flory?!" cecarnya.

Elang melepas lengan istrinya, agaknya percuma bicara dengan wanita yang keras kepala ini. Elang duduk dengan lemahnya, dia hanya akan menunggu sampai ada pendonor yang sudi menolong putrinya.

"Ini nomornya. Kau saja yang hubungi dia. Namanya Liam." Elang menatap wajah Flory yang tiba-tiba menyodorkan ponsel padanya.

"Hh?" Elang terkekeh sekilas. "Kau masih mengingat nomornya? Jadi kau masih sering menghubunginya?" tanyanya tiba-tiba.

"Tidak sama sekali!"

"Lalu apa ini?" Elang meraih ponsel istrinya, melayangkan panggilan pada nomor yang masih disimpan dalam kontak.

"Ini tersambung!" Elang tertawa sumbang mendengar bunyi Tut dari seberang sana.

"Apa ini alasan kamu tidak pernah mau menikmati setiap sentuhan ku? Kau masih sering menghubunginya di belakang aku? Ini kah alasan mu meminta cerai?"

"Dia tidak pernah mengganti nomornya! Tapi demi apa pun aku tidak pernah menghubungi dia di belakang mu!" jujur Flory menyangkal.

📞 "Selamat malam..." Elang berdenyut hanya dengan mendengar suara beratnya saja. Lalu, bagaimana caranya untuk bicara dan bertemu lelaki itu?

"Aku memerlukan bantuan mu." Elang yakin dia sedang merendahkan dirinya. Tapi, demi Maurin, dia rela melakukannya.

1
Sulati Cus
justru krn km misua jd istri bebas sadap menyadap klu misua orang mn boleh 🤣aneh
Sulati Cus
tulus kok sanggup berselingkuh keknya perlu di laundry tu otaknya pk rinso cair 3kg
Julia Juliawati
hrsnya pas lg sm flo km berpikir ky gitu. udh pisah baru nyadar
Julia Juliawati
aq bacanya sambil mesem" biasa klo lg jatuh cinta ky gitu g ingat umur🤣🤣
Julia Juliawati
bener tuh Snow g akn ada habisnya klo ikutin nafsu. ketika g dpt kepuasan di atas ranjang dgn pasanganya dia akn selingkuh lg nyari kepuasan di luar sana.
karisma
bagus
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
iya Liam yg buat luka Liam jg yg hrs menyembuhkan luka itu. ibarat Liam itu racun tp dia jg penawar racun itu
Julia Juliawati
jorok iih
Julia Juliawati
nangis di sini. dua2 laki-laki pecundang😭😭😭
IG: PASHA_AYU14: Kak Jul di sini juga huhu
total 1 replies
Dela Algaretha
kok gak ada ya kak Casanova's stepfather nya ...
Ummi Yatusholiha: Judulnya skandal mantan ipar kak
total 1 replies
16/06/1977
Luar biasa
16/06/1977
Lumayan
apajalah
/Rose/
Rinna Nya Fathul
Luar biasa
al rizal
😁😁😁
Umi Chomsatur Rochmah
Luar biasa
Umi Chomsatur Rochmah
Lumayan
Ria Ningroem
Elangg...😢😭😭🤗
Asriaty
kereeen ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!