Love You Sincerely ( Vega-Sherina )

Ari tersenyum. "Aku akan menjemput kamu di apartemenmu sekarang, ya?"

"Baik, Ari. Aku akan bersiap." kata Sherina tersenyum senang.

Setelah mengakhiri panggilan, Sherina memutuskan untuk mandi dan bersiap.

Beberapa menit, Ari tiba di apartemen Sherina. Sherina sudah siap dan langsung keluar apartemen untuk bertemu dengan Ari.

"Hai, Ari! Aku sudah siap," kata Sherina sambil tersenyum.

Ari tersenyum kagum melihat kecantikan Sherina. "Kamu cantik sekali Sherina" kata Ari dalam hati. "Aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang spesial"

Sherina mengerut kening mendengar kata tempat spesial tapi, Sherina memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. "Let's go!" kata Sherina.

Mereka berdua kemudian pergi dengan mobil Ari, Sherina duduk di sebelah Ari. Ari memutuskan untuk membawa Sherina ke sebuah restoran yang terletak di atas bukit, dengan pemandangan kota yang indah.

"Sherina, aku ingin membawa kamu ke suatu tempat karena aku ingin kamu melihat pemandangan kota yang indah," kata Ari sambil tersenyum.

Sherina tersenyum dan menatap Ari. "Terima kasih, Ari. Aku sangat senang bisa melihat pemandangan kota yang indah. Oh iya, kamu kenapa bisa tahu nomor ponselku? bukankah kita hilang kontek sudah lama?" tanya Sherina penasaran.

Ari terkekeh. "Aku tidak punya nomor ponselmu Sher, tapi tadi aku menghubungimu lewat akun I-G kamu. Apa kamu tidak mengetahui jika selama ini kita berteman di I-G?"

Sherina melongo lalu menutup mulut dengan kedua telapak tangan tak percaya. "Benarkah?" Sherina menatap Ari yang sedang mengemudi. "Apa nama akun I-G kamu, Ari?"

Ari menatap Sherina sejenak lalu kembali fokus ke depan. "Cek saja di akun mu"

Sherina menurut dan melihat nama akun yang baru saja menghubunginya. "Ari_bintang_5" kata Sherina menatap Ari dari samping.

"Ya, itu benar" jawab Ari tersenyum. "Kapan hari aku datang ke rumah orangtuamu Sher, pagi-pagi tapi kamu tidak ada?"

Sherina terkejut lalu teringat perkataan Mbak Sri. "Oh, jadi kamu yang datang ke rumah. Maaf, Ari waktu itu aku belum pulang ke rumah besar. Aku ada di apartemen dan aku juga baru pulang dari Singapura"

Ari tersenyum tipis. "Aku tahu"

Sherina terkejut menatap Ari tak percaya. "Kamu tahu?"

Ari tersenyum. "Ya, aku tahu semua tentangmu. Karena kamu selalu mengunggah apapun itu di akun sosial media kamu"

Sherina merasa terkejut dengan pengakuan Ari. Dia tidak menyadari bahwa Ari telah memantau aktivitasnya di media sosial.

Ari tersenyum kembali. "Aku hanya ingin tahu lebih banyak tentang kamu, Sherina. Kamu adalah orang yang sangat menarik dan aku ini adalah penggemar terberatmu"

"Oh ya? Astaga, aku ini bukan artis, Ari" kata Sherina malu.

Ari tersenyum dan menoleh Sherina sejenak. "Aku tidak ingin tahu pokoknya aku penggemar setiamu, Sherina. Aku hanya ingin kamu tahu akan hal itu."

Sherina tertawa.

................................

Mereka berdua tiba di restoran yang terletak di atas bukit. Ari membuka pintu mobil dan membantu Sherina keluar dari mobil.

"Selamat datang di restoran ini, Sherina," kata Ari sambil tersenyum. "Aku ingin kamu menikmati pemandangan kota yang indah dari sini."

Sherina tersenyum dan membalas. "Terima kasih, Ari. Aku sangat senang bisa menikmati pemandangan kota yang indah dari sini."

Mereka berdua kemudian masuk ke restoran dan duduk di meja yang telah disiapkan. Ari memutuskan untuk memesan makanan yang lezat dan minuman yang segar.

Saat mereka sedang menikmati makanan, Sherina memutuskan untuk bertanya pada Ari tentang perasaannya yang sebenarnya.

"Ari, apa yang membuat kamu tertarik terhadap aku? Maksudku, kenapa kamu mau menjadi penggemar setiaku?" tanya Sherina sambil menatap Ari dengan penasaran.

Ari tersenyum dan menatap Sherina. "Aku melihat sesuatu yang spesial dalam dirimu, Sherina. Aku melihat kecantikan, kecerdasan, dan kebaikan hati dalam dirimu terutama kamu lucu dan menggemaskan."

Sherina merasa terharu dengan pengakuan Ari. Dia tidak menyadari bahwa Ari telah memperhatikannya dengan begitu detail.

"Ari, aku tidak tahu harus berbuat apa," kata Sherina salah tingkah.

Ari tersenyum. "Aku hanya ingin kamu tahu perasaanku terhadap kamu."

Sherina tahu bahwa Ari adalah orang yang baik dan sabar.

"Terima kasih, Ari," kata Sherina sambil tersenyum. "Aku akan mempertimbangkan perasaanmu. Aku akan jadi idolamu yang baik"

Mereka berdua tertawa bersama kemudian melanjutkan makan siang mereka, dengan suasana hati yang lebih santai. Setelah makan siang, Ari mengantar Sherina kembali ke apartemennya.

"Sherina, jadilah idola ku yang baik," kata Ari. "Aku akan menunggu kamu meng-upload aktivitasmu di sosial media kamu."

Sherina tertawa kecil. "Terima kasih, Ari. Aku akan mempertimbangkan itu semua."

Ari kemudian pergi, meninggalkan Sherina sendirian di apartemennya. Sherina memegang kedua pipi merasa senang dan bahagia karena bisa bermain dengan teman lama masa SMA.

Sherina memutuskan untuk masuk ke dalam apartemen dan istirahat di kamar.

Tiba-tiba, ponsel Sherina berdering. Dia memutuskan untuk mengangkatnya dan ternyata itu adalah panggilan dari Mama.

"Halo, Ma"

"Sayang, kamu semalam tidak pulang? Kamu dimana?" tanya Citra khawatir.

"Oh iya, aku lupa tidak memberitahu, Mama semalam. Sekarang aku ada di apartemen Ma" jawab Sherina.

"Sherina, kamu membuat orangtua khawatir saja. Nanti pulang ke rumah" pinta Citra yang masih merindukan Sherina.

"Maaf, Ma. Iya, nanti Sherina pulang" jawab Sherina, lalu Mama mematikan panggilan.

Sherina, meletakan ponsel diatas bantal. Tapi, ponsel Sherina kembali berdering. Dia memutuskan untuk mengangkatnya dan ternyata itu adalah panggilan dari Vega.

"Halo, Sayang," kata Vega sambil tersenyum. "Aku hanya ingin menanyakan kamu sedang apa."

Sherina tersenyum. "Aku hanya sedang beristirahat di apartemen."

Vega membalas. "Aku senang mendengar itu, Sayang. Aku akan segera pulang ke apartemen kamu dan kita bisa berbicara lebih lanjut."

Sherina tersenyum senang. "Aku menunggu kamu."

Di kampus, Vega mematikan panggilan. Dia baru saja keluar dari kelas dan sedang ada dikantin bersama teman-teman.

"Mau kemana?" tanya Wasa karena melihat Vega menyampirkan tas dibahu dan bersiap pergi.

"Menemani Sherina diapartemen. Ingin ikut? Maaf, kami tidak menerima tamu" kata Vega lalu tertawa kecil.

Wasa mengumpat mendengar perkataan Vega. "Silahkan pergi, Veg" Usir Wasa, kesal.

..................................

Sherina mendengar suara pintu apartemennya terbuka. Dia memutuskan untuk melihat siapa yang datang dan ternyata itu adalah Vega.

"Halo, Sayang," kata Vega sambil tersenyum.

Sherina merasa senang. "Halo, Vega," kata Sherina sambil tersenyum. "Aku senang kamu sudah pulang."

Mereka berdua berpelukan sambil berjalan menuju kamar. Setelah sampai dikamar, Vega menutup pintu dengan satu kakinya menuntun Sherina keatas tempat tidur dan jatuh bersama dengan posisi Vega dibawah.

"Kamu cantik sekali darimana, hn?" tanya Vega.