Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin peribahasa ini sangat cocok untuk menggambarkan kehidupan gadis ini.
Meyva Maharani Nareswari, gadis muda, cantik nan mandiri, kini tengah di hantam dengan kepahitan yang luar biasa dalam hidupnya. Kecewa yang berlipat karena melihat sang kekasih hati yang berselingkuh dengan saudari tirinya sendiri. Di tambah lagi dengan fitnah keji yang di lempar sang mantan dengan tujuan untuk membuat playing victim agar pria itu tak di salahkan dan berbalik semua kesalahan justru jatuh pada Meyva.
Di selingkuhi, di fitnah, di tikung dari belakang, di usir dan satu lagi ... harus menikah dengan seseorang yang baru dia kenal secara mendadak.
Apakah Meyva bisa melewati semuanya?
Apakah kehidupan Meyva bisa jauh lebih bahagia setelah menikah atau justru sebaliknya?
Penasaran dengan kisah kehidupan Meyva?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
❤️ Happy Reading ❤️
Byur
Kejadian yang begitu cepat membuat Meyva tak dapat lagi menghindar, dia tak pernah menyangka jika saudari tirinya itu akan bertindak demikian mengingat saat ini terdapat banyak orang di sekitar mereka.
Dress yang di pakai Meyva terpaksa basah karena siraman air sirup dari gelas yang saat ini masih berada di tangan Rena.
"Heh, aku gak nyangka kamu bakal lakukan hal rendahan seperti ini." kata Meyva yang semakin memprovokasi Rena.
Amarah wanita itu semakin bertambah tak kala mendengar apa yang Meyva katakan, terlebih wanita yang dia anggap rival itu tetap bersikap tenang.
Sedangkan tak jauh dari pintu masuk saat ini ada tuan muda Dave Anderson yang datang bersama asisten setianya Nikolas. Tuan Surya yang melihat kedatangan Tuan muda Anderson pun langsung berpamitan pada kolega bisnisnya demi bisa menyambut salah satu orang yang mempunyai pengaruh besar di dunia bisnis saat ini.
"Mau kemana yah?" tanya ibu Rumi yang melihat suaminya berjalan dengan sedikit tergesa.
"Ayo ikut Bu." ajak tuan Surya tanpa menjawab pertanyaan sang istri.
Nyonya Rumi yang sedang ngobrol dengan beberapa istri pengusaha pun ijin pamit dan mengikuti langkah sang suami.
"Tuan muda Anderson ... Selamat datang." ucapnya menyambut Dave.
Tangannya terulur untuk menjabat tangan pemuda yang ada di depannya itu.
"Suatu kehormatan bagi saya dan keluarga, tuan Dave bisa datang menghadiri pertunangan putri kami." kata tuan Nareswari.
Dave, jangan di tanya. Pemuda itu hanya menanggapinya dengan acuh tak acuh.
Para pengusaha yang hadir pun jadi saling berbisik membicarakan betapa hebatnya keluarga Nareswari karena bisa mendatangkan tuan muda Anderson yang notabene jarang sekali datang untuk menghadiri acara terlebih hanya pesta seperti ini.
Tuan Surya dan nyonya Rumi pun semakin besar kepala di buatnya, bangga dan jumawa karena merasa diri mereka hebat.
Tak berselang lama, pandangan tuan dan nyonya Nareswari beserta Dave dan Nikolas teralihkan karena terdengar suara ribut-ribut yang nyatanya sudah menjadi tontonan sebagian tamu undangan.
"Ada apa itu yah?" tanya nyonya Rumi yang di balas dengan gelengan pelan oleh suaminya.
"Maaf tuan Anderson, kami permisi sebentar dan silahkan menikmati pestanya." ucap tuan Surya yang langsung berjalan ke arah sumber keributan bersama istrinya.
❤️
"Meyva, beginikah kelakuanmu yang sebenarnya? untung saja putra saya tak jadi bertunangan denganmu." cibir ibu dari Dimas tanpa tau duduk persoalannya.
"Saya juga tak mau bertunangan dengan putra tante." sahut Meyva dengan berani.
"Ada apa ini?" tanya nyonya Rumi yang baru saja sampai. "Meyva kamu ini apa-apaan? Datang-datang bikin ribut." tanya ibu Rumi yang menatap Meyva penuh amarah.
"Aku?" tunjuk Meyva pada dirinya sendiri sambil geleng-geleng kepala.
"Meyva, sudah cukup kamu bikin kacau keluarga ini." kata sang ayah. "Dan untuk apa kamu datang?" tanyanya.
"Saya datang karena mendapatkan undangan dari putri tuan Surya Nareswari." jawab Meyva yang berbicara cukup formal dengan ayahnya sendiri.
"Dia sengaja datang karena ingin mengacaukan pesta pertunangan aku ayah." adu Rena. "Sepertinya Meyva belum rela jika aku yang bertunangan dengan Dimas." katanya lagi.
"Kamu yang bikin ulah sehingga hubunganmu dengan Dimas kandas, jadi jangan bikin masalah di sini." kata ayah Surya dengan penuh penekanan. "Jangan bikin keluarga Nareswari tambah malu karena ulahmu." sambungnya lagi yang membuat Meyva tersenyum getir mendengar kata-kata ayahnya.
Meyva tak mengindahkan apa yang di katakan sang ayah, dirinya justru lebih tertarik untuk menanggapi apa yang di katakan oleh Rena.
"Tidak rela?" tanya Meyva dengan senyum mengejek. "Aku justru bersyukur karena tak jadi menikah dengan dia." tunjuknya pada Dimas. "Ah iya aku ucapkan selamat atas pertunangan kalian, kalian berdua benar-benar pasangan yang serasi ... sama-sama SAMPAH." kata Meyva yang membuat amarah Rena semakin meledak.
Rena yang begitu geram langsung saja melemparkan gelas yang ada di tangannya ke arah Meyva.
Prang
Meyva langsung menutup matanya kala gelas itu sedang mengarah padanya. Namun matanya langsung terbuka ketika terdengar suara gelas pecah namun dirinya tak merasakan sakit sedikit pun.
Mata Meyva langsung terbelalak saat melihat siapa yang ada di depannya saat ini dengan wajah keduanya yang hanya berjarak beberapa centimeter saja.
"Dave." lirih Meyva.
"Are you oke?" tanya Dave tak kalah lirih yang di angguki oleh Meyva.
Tadi saat Rena melemparkan gelasnya, Dave yang sudah berada di sekitar sana langsung berlari. Memeluk tubuh Meyva dengan tangan yang satu dia gunakan untuk merengkuh pinggang rampingnya wanita itu sedangkan satunya dia gunakan untuk melindungi kepalanya bagian belakang. Akhirnya gelas itu terlempar mengenai punggung tangan Dave yang melindungi kepalanya.
Posisi Dave dan Meyva yang kini begitu terlihat sangat dekat semakin membuat semua orang bertanya-tanya ada hubungan apakah antara keduanya. Karena selama ini tak pernah terdengar jika putra sulung keluarga Anderson itu telah memiliki kekasih hati.
Setelah seperkian detik Dave pun akhirnya memutar tubuhnya menghadap ke arah Rena, sedangkan Meyva dia sembunyikan di balik tubuh kekarnya.
"Tuan Dave." lirih tuan Surya.
"Saya sebenarnya datang ke sini bukan karena anda tuan Nareswari, melainkan karena kekasih saya yang minta untuk di susul ke sini." kata Dave. "Dan tadinya saya berniat untuk mencoba mengacc proposal pengajuan kerjasama dari perusahan tuan, tapi melihat kekasih saya yang di perlakukan seperti ini sepertinya tak akan pernah ada kerja sama antara perusahan Ander dengan perusahaan anda." kata Dave lagi yang membuat Tuan Surya merasa kaget.
"Tuan Dave, saya bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi." kata tuan Surya.
Dave mengangkat salah satu tangannya yang artinya dirinya sudah tak mau mendengar apapun.
Deve kemudian meraih pinggang ramping Meyva dengan salah satu tangannya.
"Ayo." ajaknya dengan suara yang begitu lembut berbeda sekali saat berkata dengan tuan Surya.
❤️
Meyva dan Dave langsung masuk ke dalam mobil yang dimana sudah ada Nikolas sebagai supirnya meninggalkan kekacauan yang ada di dalam sana.
"Terimakasih." ucap Meyva.
"Hem." sahut Dave yang kemudian melepaskan jasnya dna dan menyimpannya di kursi sebelahnya duduk.
Dave menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi penumpang dan menutup matanya menggunakan sebelah tangannya.
"Ya ampun Dave, tangan kamu terluka." kata Meyva dengan heboh saat melihat punggung tangan Dave memar. "Kotak obat, apa ada kotak obat di sini?" tanya Meyva.
Nikolas yang melihat kepanikan Meyva dari kaca spion pun langsung mengambil kotak obat yang ada di dalam dasbor.
"Ini nona." kata Nikolas dengan tangan terulur memberikan kotak p3k.
Meyva langsung mengambil kotak obat tersebut dan meraih tangan Dave untuk di obatinya.
"Dave, maaf ... aku sudah membuatmu terluka." ucap Meyva dengan mata yang sudah mengembun.
Dave yang melihat itu pun langsung merengkuh tubuh Meyva dalam pelukannya.
"Aku gak apa-apa, jadi jangan salahkan dirimu sendiri." kata Dave.
Entah kenapa melihat Meyva menangis membuat dada Dave terasa sesak.