Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Entah mengapa Andra merasakan keberatan dengan nomor ke-tiga pada surat perjanjian yang diajukan oleh Sadrina. Disurat tersebut menyebutkan bahwa Andra dan Sadrina tidak boleh melakukan hubungan suami istri. Baru satu hari menikah saja dia sudah merasakan tersiksa, sampai dia harus berkamuflase menjadi seorang maling susu semalam.
Andra segera mengejar Sadrina ke dapur. Sadrina yang sedang mencuci piring, dia dikejutkan dengan Andra yang tiba-tiba saja menarik tangannya membuat wanita itu membalikkan badannya, sehingga kini dia berhadapan dengan pria itu. Bahkan jarak mereka sangat dekat sekali.
"Aku... aku keberatan dengan nomor ketiga."
Sadrina mengerutkan keningnya, dia tidak paham mengapa Andra harus keberatan dengan nomor ketiga, apakah mungkin pria itu memiliki niat untuk mengga-ulinya. "Kenapa harus keberatan? Jangan bilang kamu..."
"Maksudku bukan begitu." Andra segera memotong perkataan Sadrina. "Aku hanya ingin menambah satu kalimat saja di nomor tiga yang tadi."
Setelah berkata seperti itu Andra mengambil bolpoin dari saku kemeja yang dia kenakan, kemudian dia menambahkan satu kalimat di poin nomor ketiga di surat perjanjian itu. Setelah selesai...
Plok!
Andra menempel surat tersebut ke jidat Sadrina, kemudian Andra segera pergi meninggalkan dapur.
"Ishh!" Sadrina segera mengambil surat perjanjian itu, dia ingin membaca kalimat apa yang ditambahkan oleh Andra.
Pihak pertama harus menepati semua janjinya untuk menghapus seluruh hutang yang dimiliki oleh pihak kedua. Dan menggajinya setiap bulan.
Pernikahan ini hanya berlaku selama satu tahun.
Pihak pertama dan pihak kedua tidak boleh melakukan hubungan suami. Kecuali jika melakukan suka sama suka.
Pihak pertama dan pihak kedua harus tidur terpisah setiap malam.
Sadrina nampak menganga ketika membaca kalimat apa yang ditambahkan oleh Andra. Sampai dia membaca kembali poin nomor tiga tersebut, "Pihak pertama dan pihak kedua tidak boleh melakukan hubungan suami. Kecuali jika melakukan suka sama suka?"
Sadrina mengoceh sendiri, "Suka sama suka? Itu sangat mustahil. Tidak mungkin aku rela disentuh oleh si Grandong, dan tidak mungkin juga si Grandong ingin melakukannya denganku."
Sadrina sangat keberatan dengan kalimat yang ditambahkan oleh Andra, sehingga kini dia yang balik mengejar Andra.
Rupanya Andra sedang berjalan menuju halaman belakang, pria itu membuka kemeja dan celana panjang yang dia kenakan, hanya menyisakan boxer saja. Membuat Sadrina seketika membalikkan badannya, agar tidak melihat pemandangan terkutuk itu. Wanita itu terlihat salah tingkah dan menelan saliva.
Byurrr!
Terdengar suara semburan di air kolam renang. Rupanya Andra baru saja menceburkan dirinya ke kolam renang, untuk berenang.
Sadrina segera membalikkan badannya lagi. Dia sangat bernafas lega, dia pikir pria itu akan telanjang, rupanya masih menyisakan boxer. Wanita itu segera berjalan menuju kolam renang.
Sadrina berdiri di pinggiran kolam renang tersebut. Dia ingin memprotes kalimat yang telah ditambahkan oleh Andra. "Grandong, mengapa kamu harus menulis kalimat itu? Rasanya sangat mustahil jika kita melakukannya suka sama suka."
Namun, Andra tidak mendengarkan protes dari Sadrina. Pria itu malah asik berenang. Kepalanya terangkat tinggi-tinggi, kaki dan tangannya bergerak menyeimbangkan badan di dalam air.
"Grandong! Kita belum selesai bicara!" Teriak Sadrina.
Andra menghela nafas, wanita itu malah mengganggu aktivitasnya. "Aku sedang berenang. Lain kali saja kita bicaranya."
"Tapi aku tidak setuju dengan kalimat yang kamu tambahkan. Mengapa kamu harus menambahkan kalimat itu? Tidak mungkin kita melakukannya suka sama suka." Sadrina masih saja mau memprotes dengan kalimat yang ditambahkan oleh Andra pada poin ke-tiga.
"Ambilkan handuk di meja!" Titah Andra kepada Sadrina sembari menunjuk ke arah meja yang tak jauh dari kolam renang.
Sadrina walaupun sangat kesal kepada Andra karena tidak menggubris protes darinya, tapi sebagai seorang istri plus pembantu, dia harus patuh. Sadrina segera mengambil handuk dari atas meja tersebut, kemudian dia berjalan kembali ke pinggiran kolam untuk memberikannya kepada Andra.
"Nih handuknya! Kita harus bicara tentang kalimat yang tadi..."
Bukannya Andra mengambil handuk yang ada di tangan Sadrina, dia malah menarik tangan Sadrina dengan kuat sehingga tubuh Sadrina tercebur ke dalam kolam renang. Membuatnya tersentak kaget.
Byurrr!
Sadrina sangat dibuat kesal oleh Andra karena pakaiannya kini telah basah kuyup. Dia memandangi Andra dengan tatapan kesalnya. "Mengapa kamu selalu membuat aku..."
Sadrina tidak meneruskan perkataannya, dia dibuat terkejut dengan ulah Andra, tiba-tiba pria itu merengkuh pinggangnya, membuat tubuh mereka menempel satu sama lain. Sangat terlihat begitu nyata betapa tampannya seorang Andra Struick dengan rambutnya yang basah, bahkan terlihat sangat jelas bagaimana sixpack nya tubuh pria itu. Otot-otot tubuhnya yang kekar semakin terlihat seksi jika dalam keadaan basah seperti itu.
"Tubuhmu memang saat ini tidak menarik untukku. Tapi kamu harus tahu bahwa kita sudah sama-sama dewasa. Walaupun kita tidak saling mencintai, tapi aku rasa sah-sah saja jika kita melakukannya. Yang penting kita melakukannya suka sama suka, tanpa adanya paksaan." Andra berkata sambil mendekatkan wajahnya dengan wajah Sadrina.
Entah mengapa Sadrina merasakan gugup sekali dengan perlakuan pria itu, dia ingin menjauhkan jaraknya dari Andra, tapi Andra semakin mempererat pelukannya pada pinggang Sadrina. "Tapi... tapi... aku rasa tidak mungkin. Dua orang manusia yang saling membenci dan tidak saling tertarik, tidak mungkin mereka bisa melakukan hubungan s3ks."
Andra tersenyum smirk, "Kamu yakin? Aku akan membuktikannya. Aku akan membuat kamu memohon agar aku tidak berhenti menyentuh tubuhmu."
Setelah berkata seperti itu, Andra langsung meraup bibir Sadrina.