NovelToon NovelToon
Kawan Serumah

Kawan Serumah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Karangkuna

Mereka bertemu dalam tujuan masing-masing. Seperti kata temannya dalam hubungan itu tidak ada perasaan yang dipertaruhkan hanya ada profesionalitas semata.

Bersama selama tujuh bulan sebagai pasangan suami-istri palsu adalah hal yang mudah pikir mereka. Tapi apakah benar takdir akan membiarkannya begitu saja?

"Maksudku. Kita tidak mudah akur bukan? kita sering bertengkar dan tidak cocok."

"Bernarkah? tapi aku merasa sebaliknya."

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karangkuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Janji Yang Diingkari

Panggilan masuk Ale...

 

Rasanya baswara sangat malas mengangkat telepon masuk yang satu ini dia tau akan seperti apa akhirnya, "Ada apa?" tanya baswara tidak tertarik.

"Hany di rumah sakit sekarang tolong kemari, dia mencarimu terus," ucap pria itu, Dia adalah adik laki-laki dari Hany.

"Aku ada urusan. Nanti aku akan ke sana kalau urusanku sudah selesai."

"Tidak bisa. Lukanya parah bas, dia habis ditabrak," ucap pria yang di ujung sana dengan panik.

Baswara segera bergegas masuk ke mobilnya, diliriknya jam tangan yang menunjukkan pukul 15.25, masih ada waktu pikirnya.

Ini bukan pertama kali, Hany selalu mencari perhatiannya dengan cara aneh seperti ini. Dia tidak segan akan melukai dirinya sendiri demi perhatian pria itu, Baswara tentu sudah muak tapi di sisi hatinya terdalam masih ada sedikit rasa yang membuatnya tidak bisa mengabaikan wanita itu.

Sesampainya di rumah sakit tempat di mana wanita itu dirawat, Baswara bergegas mencari kamarnya setelah ia bertanya pada perawat yang ada di lobi. Ia pun masuk ke dalam dan mendapati wanita itu dalam keadaan yang tidak sesuai dengan yang ada dipikirannya, dia memang tampak pucat tapi tidak ada luka mengkhwatirkan hanya saat itu keadaannya tidak baik.

Ia menangis melihat baswara yang berdiri di ambang pintu, sang adik yang rupanya telah berbohong menghampirinya seraya meamasang tampang menyesal, "Maaf aku tidak tau harus bagaimana lagi untuk membawamu ke sini, dia histeris dari tadi."

"Ini yang terakhir kalinya Ale, sumpah aku tidak mau mengikuti permainan kalian lagi." Baswara hendak berbalik pergi meninggalkan wanita itu, namun teriakan menghentikannya.

"Apa kau akan seperti ini? Apa kau tidak peduli lagi denganku?" ucap Hany dengan mata sembab tampak lemah.

"Aku ada urusan penting yang tidak bisa ditinggal."

"Apa aku tidak penting untukmu? Aku juga membutuhkanmu Bas."

"Hany. Kita tidak bisa seperti ini terus, kumohon lepaskan aku."

Wajah Hany berubah merah menahan amarah setelah mendengar hal itu, "Kau milikku bas, dan akan tetap begitu selamanya. Coba saja." Entah darimana ia mendapatkan pisau kecil yang kini ia taruh di lehernya mencoba untuk menakut-nakuti pria itu.

Ale yang melihat hal itu panik dan mencoba menenangkan kakaknya, " Hany jangan bodoh! Letakkan pisau itu. Baswara akan di sini menemanimu," ucapnya sambil menatap pria itu dengan raut wajah memelas berharap Baswara akan sedikit melunak.

"Baiklah aku akan menemanimu di sini, sekarang berikan aku pisau itu. Tenanglah." Baswara mencoba meraih wanita itu dengan tenang dan perlahan memegang tangannya dan mengamankan pisau kecil yang dia berikan pada Ale.    

Hany mencoba tenang sembari menggenggam tangan Baswara dengan erat. Tidak ada yang bisa merebut apa yang menjadi miliknya pikir Hany.

Sementara itu Baswara terlihat gusar sambil mengecek ponselnya yang ternyata habis baterai. Pikirannya terus tertuju pada wanita yang mungkin saat ini sedang menantinya di tempat di mana mereka akan bertemu, dia merasa bersalah.

Kemarin tiba-tiba sekertarisnya memberitahunya informasi bahwa wanita itu hari ini berulang tahun, terlintas dipikiran Baswara untuk mengajaknya makan di luar, hal itu tiba-tiba muncul begitu saja mungkin ia merasa menghabiskan waktu dengan Kani adalah hal yang menyenangkan. Sebenarnya dia masih kesal karena beberapa waktu yang lalu wanita itu menghabiskan waktu dengan pria lain, tapi ia tidak mengerti atas alasan apa dirinya menjadi kesal.

***

Kani merogoh tasnya dan mengeluarkan ponselnya dari dalam, dicarinya nama seseorang yang kini ada dalam benaknya. Lalu dia memencet tombol panggilan, dan terdengar nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

Dia sudah menunggu hampir satu setengah jam dari yang hari masih terang sampai sudah hampir senja, beberapa kali pelayan pria yang tadi melihat kearahnya berharap kani akan memanggilnya itu untuk pesan sesuatu, tapi ia masih setia untuk menanti pria itu.

Waktu menunjukkan pukul 18.10 dia berinisiatif untuk bertanya pada Jona, "Dia sudah pergi meninggalkan kantor dua jam yang lalu, tampak terburu-buru tapi maaf aku tidak tau ke mana dia pergi, jika ada kabar akan kuhubungi kembali."

Penjelasan dari Jona membuatnya khawatir takut terjadi sesuatu, dia mencoba berpikir siapa yang harus dia tanyai.

Dia pun mencoba untuk menelepon Chika, "Halo, Chika maaf mengganggumu apa kau sedang bersama Axel sekarang?"

"Ya, aku sedang bersamanya di rumah sakit. Ada apa Kani?" jawab Chika di seberang sana.

"Sebenarnya aku dan Baswara berjanji untuk bertemu di luar tapi sampai sekarang dia belum datang, apa mungkin Axel tau keberadaannya."

"Kau sedang menunggunya?".

"Iya. Dari jam empat tadi, aku khawatir terjadi sesuatu dengannya. Karena dia sudah meninggalkan kantornya dari tadi."

"Kani. Pulanglah jangan menunggunya."

"Apa maksudmu?".

"Maaf aku mengatakan ini. Tapi sepertinya dia tidak akan mendatangimu, aku tidak sengaja melihatnya di sini. Di rumah sakit dia sedang bicara dengan adik Hany, yang aku tau barusan dari Axel bahwa Hany masuk rumah sakit barusan."

Kani diam tidak merespon apapun, otaknya tiba-tiba kehilangan fungsi, ini terlalu rumit untuk dimengerti.

"Maksudmu dia sedang berada bersama wanita itu?".

"Iya. Kani apa kau baik-baik saja? Aku akan kesana menjemputmu. Tunggu ya." Chika khawatir dengan keadaan temannya itu.

Hal yang membuatnya sangat kecewa bukan ketidakhadirannya namun karena dia tidak mengabari dirinya sama sekali. Ia membiarkannya menunggu berjam-jam, Kani memandangi suasana di luar yang sedang hujan deras sepertinya memang takdir sedang mempermainkannya, setelah beberapa waktu yang lalu dia merasa terpesona dengan sikap pria itu, bahkan rasanya saat itu kani merasa bahagia dan bahkan berharap ingin memiliki kehidupan seperti itu selamanya. Tapi seperti apa yang selalu dia bilang tidak mungkin, mustahil untuk menjadi bagian dari hidup pria itu. Tidak terasa setitik air mata jatuh membasahi wajah cantiknya yang buru-buru dihapusnya takut ada yang melihat.

Kani menunggu dengan perasaan tak karuan, ia tak mau bertemu pria itu lagi pikirnya. Tapi mungkin dirinya yang berlebihan. Tidak ada apa-apa di antara mereka, memang harusnya Kani tidak mengharapkan apapun. Tidak lama kemudian Chika sampai dan menghampirinya dengan tergesa-gesa, dia memegang pundak Kani dengan khawatir.

"Ayo kita pergi dari sini Chika." Kani bangkit dari kursinya serta membawa sweater abu-abunya dan berjalan keluar dari ruangan itu dengan di payungi Chika menuju mobil yang terparkir di pinggir jalan.

"Chika, bisakah kau antarkan aku ke tempat nenekku? Tiba-tiba aku merindukannya." Chika memandangi wajah temannya itu.

Dia benar-benar marah dengan Baswara, dia berjanji akan membalas perlakuan pria brengsek itu.

"Baiklah ayo kita ke sana. Tapi sebelum itu kita makan dulu ya, bagaimana kalau makan bubur ayam kesukaanmu," ucap Chika dibalas dengan anggukan pelan dari temannya itu.

1
Koirul Rahman
kalau kalian temukan karya ini cepetan deh mulai save di rak kalian... ini cerita paling bagus buat dibaca
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya ya /Smile/
total 1 replies
Norselie
Kak, Novel ini tidak dilanjutkah?
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya /Smile/ ditunggu next part-nya ya.
total 1 replies
Murniyati Mommy
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Karangkuna: terima kasih /Smile/ ditunggu part selanjutnya ya..
total 1 replies
tae Yeon
Seru banget! 🤩
Karangkuna: thanks uda baca, ditunggu next chapter ya /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!